DERMAGA//

By suroyyanurlaily

3.6K 123 10

𝙈𝙚𝙣𝙜𝙖𝙥𝙖 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙮𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙩𝙚𝙜𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙖𝙣𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖? " Aku selalu menyay... More

PROLOG//
{1}. Awal Cerita//
{2}. Pertemuan Mereka//
{3}. Menikmati Senja Bersamamu//
{4}. Awal Kisah Sang Bumantara & Shandya//
{5}.Apa definisi rumah bagi Bumantara & Sandhya? //
{7} . Dia Hanya membutuhkan Bulan dan bintang untuk Menemaninya//
{8}. Tentang Indiya latita//
{9}. Hari Ini Hujan Turun//
{10}. Di Dunia Ini Masih Banyak Orang Baik//
{11}. Bandung Menangis//
{12}. Hei! you, aku merindukanmu//
{13}. Bulannya Indah Kayak Kamu//
{14}. Apa Itu...Bahagia?//
{15}. Kita hari ini//
{16}. It's Oky//
{17}. Sekuat Sesakit //
{18}. RUMAH//

{6}. Kebersamaan//

67 5 0
By suroyyanurlaily

Happy reading📖

Tandai typo!!!

--Dermaga//--

  Sepulang dari sekolah, tiga sahabat Candra datang ke rumahnya. Dan di sini lah mereka berlima di antaranya, Candra, Catra, Ayyan, Alfa, dan Rio, berada di balkon sambil menikmati mie instan yang sudah di masak oleh Candra.

" Kenyang banget gw. " Ucap Ayyan sambil menepuk perutnya.

" Enak gak mie instan buatan ala-ala gw? " Tanya Candra, mereka yang di sana mengangguk meskipun mie instan kuah buatan Candra tidak mempunyai kuah tapi tetap saja itu enak.

" Buat lagi yok. Gw masi lapar. " Ajak Rio sambil mengerucutkan bibir nya.

" Njing, gak mabuk mie instan lo? Udah 10 bungkus loh. " Ucap Alfa.

" Ya serah gw dong. " Sewot Rio.

Alfa membuka handphone nya ketika mendapatkan pesan masuk di benda pipihnya. " Eh gais. Gw jemput pacar gw dulu. " Alfa memasukkan handphone nya ke dalam kantong celananya sambil melihat satu persatu orang-orang yang ada si sana.

" Di mana? "

" Katanya di rumah Lilya. Lo tau gak rumah Lilya? " Tanyanya kepada sahabat-sahabat nya.

Candra menjawab sambil menunjuk sebuah rumah yang berada tak jauh dari mereka duduk sekarang.

" Di sana. Cuman beberapa langkah dari sini. " Alfa, Catra, Rio, Ayyan melihat arah tangan yang di tunjuk oleh candra. Kemudian mengangguk.

" Oh, lo ternyata tetanggaan sama Lilya. " Candra mengangguk sebagai jawaban.

Tanpa menunggu lama lagi, Alfa langsung berdiri dari duduknya kemudian melangkah pergi dari balkon.

" Masih ada gak mie instan nya? " Tanya Catra setelah sekian lama diam menyimak.

" Udah habis. "

" Suruh si Alfa beli sekalian. " Benar saja Ayyan menelpon Alfa itu untuk membeli mie instan dan minuman.

Sebelum menunggu Alfa datang, mereka berempat bermain ular tangga sebagai hiburan.

Sesekali juga, mereka ber-ghibah entah apa yang di ghibah kan oleh pemuda-pemuda generasi micin ini.

" Woy!!! " Teriak Alfa, mereka yang sedang bermain itu langsung memusatkan perhatiannya ke laki-laki yang baru saja memasuki pintu balkon yang membawa dua orang perempuan.

" Cepat banget lo datang nya. Padahal kita baru main. " Kesal Rio.

" Kan gw pake jurus Naruto. "

" Eh, ada Anzy sama Lilya. Duduk di sini, gih. " Ajak Rio dan Ayyan sambil menepuk tempat di samping mereka.

" Jangan di dekat mereka. Bahaya. " Bisik Anzy memberitahu.

Mereka berdua pun duduk di tikar yang sudah gelar di sana, Lilya duduk di samping kiri Catra dan di ikuti oleh Anzy yang duduk di samping kanan nya.

" Mie instan nya mana. " Pinta Candra, Alfa memberikan sebuah kantong plastik berwarna putih yang lumayan besar.

" Kalian lagi acara makan-makan nih cerita nya. " Ucap Anzy.

" Iya. Acara makan mie instan. " Jawab Rio.

" Gak takut gendut kah kalian? "

" Kita mah fine-fine aja. Sebelum kalian datang aja, kita udah makan mie instan 10 bungkus. " Jawab Ayyan, kedua perempuan itu tercengang sambil geleng-geleng kepala.

Mereka yang di sana berbincang-bincang mengenai kesehatan, sedangkan Candra dan Catra laki-laki itu yang memasak mie instan yang telah di beli oleh Alfa.

" Woy, udah jadi nih. " Candra dan Catra menaruh 3 mangkok yang berisi mie di tengah-tengah mereka.

" Ini apaan? " Tanya Lilya sambil menunjuk salah satu mangkok yang berisi mie. Ia menunjuk sesuatu berwarna putih di sana, mereka semua melihat ke mangkok itu, lalu melihat ke candra untuk meminta penjelasan.

" Oh, itu susu. " Jawab Candra berhasil membuat mereka enam orang yang di sana mengkerut kan keningnya.

" Susu? Susu apa? "

" Susu ultra milk. Gak manis kok. "

Menghilangkan rasa penasaran mereka, mereka memakan mie yang di masak menggunakan susu ultra milk.

" Enak sih, tapi bukan selera gw. " Ucap Ayyan jujur sambil memakan mie itu lagi.

Lilya memakan mie itu lalu mencoba meresapinya. Ia saling pandang dengan Anzy, mencoba berbicara lewat batin.

" Enak. Tapi, kayak ada perpaduan antara asin dan pedas. " Semua mengangguk menyetujui ucapan Anzy. Tidak munafik, mie dengan kuah susu itu habis di makan oleh mereka yang ada di sana.

Berlanjut lagi di mie yang kedua, masakan Catra. Semua langsung ludas habis di makan 7 orang yang ada di sana.

Suara telpon seseorang membuat mereka langsung memusatkan perhatiannya ke ponsel ayyan yang berbunyi. Ayyan langsung mengangkat nya ketika melihat nama yang tertera di sana.

" Halo ada apa, Ind? "

"..."

" Oh, gw di rumah Candra. Kenapa emangnya? "

"..."

" Iyaya. "Ayyan mematikan teleponnya.

" Gengs, gw pulang dulu ya. " Izin Ayyan.

" Kok cepat bgt? " Tanya Catra.

" Sorry, Indi lagi butuhin gw. " Mereka berenam mengangguk. Ayyan kemudian beranjak dari duduknya, pergi dari dari sana.

Mie ketiga juga sudah habis di makan kecuali Anzy dan Lilya yang udah kenyang. Diet katanya.

" Gila. Gak kenyang kalian? " Tanya Lilya memperhatikan ketiga laki-laki itu.

" Gak. Soalnya kalo Candra yang masak, gak ada kata kenyang dalam kamus kita. " Beritahu Rio sambil menunjuk Candra menggunakan garpu yang ia pegang, Candra langsung tersenyum ketika rio memujinya.

Lilya mengangguk sambil tersenyum. Anzy mengajak Lilya untuk berdiri di tengah-tengah perbatasan balkon itu yang sudah di halangi oleh besi.

Anzy menyuruh Lilya berpose untuk memfoto kakak misannya itu. Lilya menurut dan berpose, mereka melakukan itu secara bergantian saling foto.

" Dasar cewek-cewek. " Ucap Candra ketika melihat kedua cewekitu dengan geleng-geleng.

" Jangan heran, Cand, cewek emang kayak gitu. " Alfa juga ikut tertawa melihat kedua cewek itu tertawa.

" Apa-apa poto, apa-apa poto. Gak heran lagi sih gw. "

" Lo Cat, gimana sama Ola? " Tanya rio.

" Gak kenapa-kenapa. " Jawab Catra sedikit ketus.

" Woy, lakik! Poto yuk! " Ajak Anzy.

" Udah gw duga. " Mereka saling pandang janjian bilang tidak.

" Jangan nge-cewain cewek gw. Yoklah. " Ancam Alfa. Catra, Candra, dan Rio pasrah, berdiri dari duduknya dan mendekati kedua perempuan itu.

Lilya di apit oleh dua laki-laki yaitu rio dan candra. Sedangkan, Anzy ia dirangkul oleh sang kekasih yaitu Alfa.

" Fotoin kita ya, Catra. " Pinta Anzy yang di angguki setuju oleh sang empu.

Lilya berpose tersenyum sambil menaruh dua jarinya di depan hidungnya, ia tersentak kaget ketika merasakan sebuah tangan di bahunya. Merangkul Lilya, ia melihat ke samping kirinya, melihat orang yang merangkul nya. Candra tersenyum tak berdosa bahkan tak melirik sama sekalipun ke Lilya, ia tetap fokus ke kamera.

" Lo apa-apaan sih. Jauh-jauh dari--- gw. " Lilya melepaskan tangan Candra yang masih nangkring di bahunya.  Dengan senyum tak berdosa candra melihat Lilya yang sedang kesal.

Anzy melihat poto itu, lalu tersenyum tak lupa juga ia bilang makasih kepada Rio yang menjadi fotografer di poto kedua.

" Eh Yo, gw minta tolong. Potoin gw sama Anzy. " Pinta Alfa, Rio mengangguk.

" Eh Alfa, coba posenya lo meluk Anzy, terus seakan-akan lo dan Anzy itu pasangan ter-bahagia di dunia. " Jelas Rio sedikit jahil ke kakak kelasnya.

" Gw pukul juga lo Yo. " Tapi, kedua pasangan itu menurut dan berpose apa yang sudah di jelaskan oleh Rio.

Lilya saling pandang lalu tertawa melihat ke arah mereka bertiga. Sedangkan Catra, ia hanya berdiam diri dan menengok ke langit, entah apa yang dipikirkan nya.

Lilya menepuk bahu Candra lalu berbisik. " Saudara lo kenapa noh. " Belum melihat. Tapi, Candra langsung mengangkat bahunya tak tahu.

" Nanti malam lo sibuk, gak? " Tanya Candra.

" Sibuk. Kenapa emangnya? " Lilya memusatkan perhatiannya kepada cowok sipit di sampingnya ini.

Lantas, Candra menggeleng sebanyak dua kali tanpa menengok ke arah lawan bicaranya. " Nggak apa-apa. "

DERMAGA//

"Kebahagiaan akan selalu datang di tengah kebersamaan. Apa pun itu, lakukanlah bersama-sama. Hidup ceria dan bahagia ketika senyum bersama".
~Dermaga//

HOLA... maaf ya segini dulu.

Jangan lupa komen & vote, ya...

Continue Reading

You'll Also Like

33K 2.9K 41
Dia tersenyum untuk menutupi duka, tertawa untuk menutupi luka dan pura-pura terlihat bahagia di depan semua orang. Ini kisah dia Laut yang memiliki...
11.7K 9.5K 55
Dua remaja yang saling membenci harus terlibat dalam sebuah perjanjian kerja paksa hanya karena sebuah pena, berawal dari benda kesayangan Arsyad yan...
RAOVIN By AURORA

Teen Fiction

1.6K 319 5
Mari tertawa bersama RAOVIN TEAM• bobrok squad. ❗❗ warning ❗❗ 1. Harap bijak dalam membaca, berisi kegiatan dan kata kata unfaedah! Harap dimaklumi...
1.3K 500 11
Rintik hujan di Bandung Kala itu menjadi saksi pertemuan Antara dua atma dengan kepribadian yang bertolak belakang. eldhiegra Bintang magara, cowok t...