Cuaca begitu cerah menyelimuti kota Jakarta hari ini.Sinar matahari pun masuk melewati sela-sela jendela kamar Vino.
Vino tengah terbaring di tempat tidurnya dia pun terbangun akibat matanya terkena pancaran sinar matahari yang masuk dari sela-sela jendela kamarnya.
Sedikit demi sedikit Vino membukakan matanya.
Spontan mata dia pun langsung tertuju ke arah jam dinding yang berada tergantung di sebelah jendela nya.
Jam dinding itu menunjukkan pukul 06.45 pagi.
Vino pun sontak membuka lebar matanya sambil mengusap matanya.dia kaget melihat jarum panjang jam dinding sudah hampir menunjukkan ke pukul 07.00 pagi.
"Mampusss... Gue bakalan telat nih ke sekolahan mana ada upacara lagiii."Ucap Vino.
Dia pun bergegas bangun dari tempat tidurnya dan langsung pergi ke kamar mandi.
Vino mandi sebentar dia tahu kalo mandi lama-lama hanya bikin dia telat ke datang ke sekolah.
Vino pun langsung ke lemari pakaiannya tampak baju putih dan celana telah rapih tergantung di lemari nya.Sebenarnya dia menggantung seragam nya itu semalam.
Dia sengaja dia tahu dirinya memiliki kebiasaan telat bangun jadi untuk mempersingkat waktu dia gantung seragamnya jadi tidak perlu buang-buang waktu mencari lagi.
Selesai memakai seragam nya dia pun bergegas mengambil tasnya yang tersimpan di atas meja belajar nya.
Beberapa menit kemudian dia bergegas turun dia pun melihat ibunya sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
Sudah ada pria paruh baya duduk di ujung meja tersebut. dia bukan tidak lain adalah ayahnya Vino.
"Yah,Vino langsung pamit yaa.soalnya udah telat nih." Ucap Vino sambil mencium tangan ayahnya.
"Kamu gak sarapan dulu,Vin ?" Ucap ayahnya.
"Gak yah,Bun Vino pamit ya pergi duluan." Ucap Vino sembari mencium tangan Bundanya.
"Assalamualaikum" Ucap Vino kepada ibu dan ayahnya.
Vino pun pergi meninggalkan mereka berdua.
"Vino,Vino.Bunda emang tadi gak bangunin Vino sampai dia bisa kesiangan gini?" Tanya ayah sambil melahap sarapannya.
"Ayah gak tau Vino aja dia kan susah di bangunin.bahkan bunda udah setel alarm tetep aja kesiangan.bunda ketok -ketok kamarnya masih aja belum bangun." lirih Bunda.
"Emang buah gak jauh jatuhnya dari pohonnya." Ucap ayah.
"Ckckck.tuh ayah tau ayahkan 11 12 sama Vino susah dibangunin.kalo aja Bunda gak bangunin paling kesiangan juga ke kantor." Ucap Bunda.
"Heheheh.... Bunda bisa ajaa.Mungkin suatu hari nanti Vino butuh kaya bunda." Lirih ayah.
Bunda pun heran dengan ucapan ayah barusan.
"Maksudnya yah ?" Ucap Bunda sambil menaruh piring di meja makan.
"Aaaa Bunda kaya gak pernah muda aja.dulu kan zaman pacaran Bunda sering miscall ayah.banyak bangetttt." Ucap ayah sambil melirik mata Bunda .
"Ckckck" mereka pun tersenyum malu seakan-akan mengingat zaman mereka berpacaran dulu.
***********
Vino melajukan motornya secepatnya mungkin dia menyalip terus semua kendaraan jalanan ibu kota.Dia terus melihat jam tangan nya.
Dia khawatir jika telat pasti ada hukuman terlebih hari ini ada upacara dia malu harus berdiri di depan ditunjukan ke semua murid lainnya bahwa dia siswa yang telat masuk.
Kecepatan motor Vino diangka 100 km/jam dia sudah melampaui kecepatan minimum di jalan Jakarta.
Kebetulan jalanan di Jakarta hari ini sangat lengang karena dia Melewati jalanan alternatif di Jakarta dimana jarang di lewati pengendara lainnya.
Dia pun melewati tingkungan yang lumayan tajam..
Di depan nampak perempuan sedang menyeberang jalan ituuu.
Perempuan itu teriak sekeras-kerasnya.
" Aaaaaaaaaa." Sambil melungkup keduanya wajah nya.
Brukkk...brukkk..!!!!!
Vino terjatuh dari motor nya disebabkan dia menghindari perempuan ituuu.
"Au...auuu.sakittt." lirih Vino sambil berusaha berdiri.
Vino terluka di bagian lutut kakinya dan jugaa tangannya.
Warga sekitar pun menolong Vino dan mendirikan sepeda motor nya yang sedikit lecet di bagian depannya.
Untungnya lalu lintas di sekitar sangat lengang jadi Tidak terjadi hal buruk terhadap Vino.
"Dek, gimana gpp kan" ucap pria paruh baya itu ke Vino.
"Alhamdulillah gpp Koo pak cuman lecet aja.makasih ya bapak-bapak." ucap Vino.
Semua warga pun pergi meninggalkan Vino.
Vino pun duduk di kursi panjang yang terletak di pinggir jalan itu. Sambil memarkirkan motornya.
"Huhh..." Menghela nafas Vino sambil duduk.
Dia pun teringat suatu hal.
"Perempuan itu." Lirih batin vino.
Dia pun melihat sekeliling lokasi kejadian itu.
Tak tampak batang hidung perempuan itu.
"Hmmm.kemanaa perempuan itu secara tidak langsung gue begini gara-gara dia kan yang nyebrang sembarangan. Gak tengok kanan-kiri dulu.harusnya dia minta maaf ke gue."ucap Vino yang berbicara sendiri.
"Baju itu..." Lirih Vino dia pun sambil melihat baju yang dia kenakan.
"Kok sama ya ? Sama yang gue pake jangan-jangan dia sekolah di sekolahan yang sama." Lirih Vino.
"Bagus deh,gue cari cewek itu sampai ketemu.tapi gue gak pernah liat cewek itu yaa." Ucap Vino.
Dia pun melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 07.15.
"Mampusss guee,fiks telat gue aaaaaa.... Apes amat gue hari inii..." Lirih Vino sambil terkejut dan mengeluh.
Dia pun buru-buru kembali mengendarai motor nya untuk pergi ke sekolah.
**********
"Hadehhh gimana yaa pengendara motor tadi?" Lirih seorang perempuan yang berjalan memasuki gerbang sekolah SMA TUNAS BANGSA.
"Ngapain juga gue mikirin pengendara motor tadi yaa.dia kan hampir nabrak guee.dialah yang salah siapa suruh ngebut di tikungan." Ketus perempuan itu.
"Untung gue langsung cabut tadi jadi gak telat gue hari pertama masuk sekolah baru ini." Lirih cewek itu.
Dia melihat lapangan telah berbaris rapi untuk mengikuti upacara.
Dia pun buru-buru ikut baris dan menaruh tasnya di pinggir lapangan.
Upacara pun segera di mulai....
******
"Hmmm,telat kan gue hadehhh." Lirih Vino yang melihat lapangan sekolah nya sudah di mulai upacara nya dari depan gerbang sekolah nya.
Dia pun bertemu dengan satpam sekolah nya yaitu pak Asep.
"Pak gerbang sekolah nya bisa tolong dibukain pak?" Lirih Vino sambil memelas ke pak Asep.
"Vino lagi,vino lagi sudah berapa kali kamu telat masuk,Vin" ucap pak Asep.
Vino pun melebarkan cari di tangannya dan menghitung.
Satu ...dua...tigaa... empat...lima... seterusnya.
Dia pun kaget pak Asep menyodorkan juga jari tangan nya.
"Kurang itu kalo di itung semua jari tangan kamuu.nii pak Asep tambahin." Lirihnya.
"Baruu 15 kali pak." Lirih Vino.
"Apaaa!!!!! 15 kali kamu bilang baru." Ucap pak Asep sambil meninggikan suaranya.
"Hufttt,iya deh pak maaf tadi saya kesiangan soalnya malemnya saya abis nonton bola pak Manchester united vs Manchester city pak." Ucap Vino.
"Hmmm, terus-terus siapa yang menang ?" Ucap pak Asep.
"Manchester united dong pak 5-0 di bantai city.hihihi" lirih Vino sambil tersenyum.
"Wahhhh, mantap.oke karena Manchester united menang jadi kamu bapak izinin masuk."
Pak Asep pun membuka gembok gerbang sekolah itu.
Vino pun tersenyum sendiri....
"Yes, berhasil..." Lirihnya.
Vino pun menuntun motor nya.
Pak Asep pun tiba-tiba menghentikan Vino masuk.
"Lah,Koo di pegang pak stang motor saya."
"Kamu mau coba-coba bohongin bapak lagi yaa??"
"Manchester united kan baru main hari Sabtu masa iyaa Minggu nya maen lagi.emang pemain Manchester united robot."ucap pak Asep sambil menutup kembali gerbang nya.
"Hadehhh,pake acara sadar segala lagi pak Asep." Lirih Vino.
"Kamu duduk di depan gerbang dulu nanti kalo upacara sudah selesai baru pak Asep izinin masuk."
"Yahh elahh pak.nanti saya di suruh berdiri di depan lapangan dongg" ngeluh Vino.
"SIAPA SURUH TELAT MAKANNYA."ucap pak Asep.
.
.
.
.
Bagaimana yaa nasib Vino selanjutnya baca terus cerita aku yang berjudul "LOVE LANGUAGE WITH YOU" yaa !!!!!!
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa masukan ke daftar perpustakaan kalian yaa dan juga VOTE dan KOMENTAR kalian yaaa....
See youuuu....