Detektif Conan 3

By Ananti143427

11.1K 941 330

Lanjutan dari book Detektif 2 Setelah menyelesaikan kasus pengantin yang terbakar kogoro mendapatkan murid pe... More

Chapter 279 : Pertemuan DiColumbo
Chapter 280 : Ananti Dan Conan Diculik?
Chapter 281 : Ananti Dan Conan Diculik Part 2
Chapter 282 : Ananti Dan Conan Diculik Part 3
Chapter 283 : Bencana Barbeque
Chapter Spesial Ulang Tahun
Chapter 284 : Cara Menghentikan Cegukan Dengan Ekstrim
Fanart
Chapter 285 : Takagi Dalam Bahaya!
Chapter 286 : Pelaku Tertangkap! Tapi...........
JADWAL BARU
Chapter 287 : Takagi Ditemukan Dan Dicium Miwako
Chapter 289 : Kasus Pacar Obsesif Dan Manipulative
Chapter 290 : Gagal Kencan Ananti Merajuk
Chapter 291 : Busa, Uap, dan Asap
Chapter 292 : Kasus Pacar Obsesif Dan Manipulative Part 2
JADWAL BARU!!
Chapter 293 : Poor Nox
JADWAL BARU!!
BOOK BARU
Author mau tanya
Chapter 294 : Hatsuba Mode Gahar
Chapter 296 : Conan kan?
Chapter 297 : Agatha Mau Melahirkan Eh Emilia Dalam Bahaya
HIATUS
Chapter 298 : Sinyal Asap Dari Situasi Yang Mengerikan
New Book
Chapter 299 : Ketakutan
New Book!
Chapter 300 : Jebakan Dan Mabok
Chapter 301 : Kereta Misteri Part 1
HIATUS
Chapter 302 : Kereta Misteri Part 2
Chapter 303 : Kereta Misteri Part 3
Chapter 304 : Kereta Misteri Part 4
Chapter 305 : Kereta Misteri Part 5
Chapter 306 : Kereta Misteri Part 6
Chapter 307 : Ayo Selidiki! : Isabella House!
Chapter 308 : Ayo Selidiki! : Aoki House!
Chapter 309 : Ayo selidiki! Kugisaki Family House!
Chapter 310 : Latihan Tennis
Chapter 311 : Kunci Yang Hilang Dalam Ruangan Tertutup
🍋Chapter 312 : Petunjuk Tambahan

Chapter 295 : Kasus Yang Sama?

252 29 6
By Ananti143427

Chapter 812 : Kasus kudo yusaku yang sulit terpecahkan
Chapter 813 : Kinichi








Setelah melihat pemandangan yang begitu mengejutkan tiga gadis ini berjalan menuju perpustakaan

"A-aku tidak percaya ananti-chan akan melakukan itu......" ucap ran menutup wajahnya yang merah merona

"Y-ya, aku tahu anak itu sudah sejauh itu tapi aku tidak menyangka dia akan melakukannya......dikamar mandi" ucap sonoko merona

"Nee pria tadi itu, apa dia "Subaru" pacar anna-chan?" tanya sera

"Ya, tampan bukan? Tipe-tipe pria dewasa kutu buku" ucap sonoko

"Sonoko dia pacar ananti-chan loh" ucap ran datar

"Aku tahu, aku takkan mengambil pacar temanku kok" ucap sonoko tersenyum

"Tapi kau tahu aku sedikit kecewa sama okiya-san" ucap sonoko

"Eh? Kenapa?" tanya ran bingung

"Apa kau tidak memperhatikan lehernya? Lehernya kan selalu tertutup, mungkin saja ada tato atau lainnya yang dia sembunyikan disana" ucap sonoko bersemangat

"Tapi ternyata dilehernya tidak ada apa-apa, aku kecewa nih" lanjut sonoko lesu

"Kau ini ya......" ucap ran sweatdrop

"Ada yang aneh dengan pria bernama Okiya Subaru ini" batin sera mengingat wajah subaru waktu di kamar mandi

Tak terasa sampailah mereka bertiga di perpustakaan

Disana sudah ada conan yang berada dilantai dua sedang mencari sesuatu

"Conan-kun! Kau perlu bantuan?" tanya ran

"Tidak perlu! Aku akan segera menemukannya!" tolak conan

"Kenapa kalian tidak membuat teh di dapur? Aku akan membawakannya pada kalian setelah selesai" ucap conan

"Ooh begitu?"

Klap

"Oke kami tunggu!"

Para gadis pun pergi meninggalkan conan sendirian di perpustakaan

"Huh padahal sudah kutulis diemail agar tidak datang" batin conan

"Women women"

***

Ran menyuguhkan teh yang tersedia di dapur untuknya dan teman-temannya sementara sera sibuk memeriksa dapur

"Aku pikir dia menyembunyikan majalah porno" ucap sonoko

"Itu tidak mungkin" ucap ran

"Dia mengizinkanmu untuk membersihkan rumahnya setiap bulan, pasti ada sesuatu yang mencurigakan sampai dia melarangmu mencari foto itu sendiri" ucap sonoko

"Tidak, aku pikir yang disembunyikannya adalah seorang wanita" ucap sera serius

"Wa-wanita?!" ucap ran terkejut

"Lihat ikat rambut ini, wanita sering menyembunyikannya dirak-rak" ucap sera mengeluarkan ikat rambut dari rak dapur

"Ah itu pasti milik ananti-chan atau tidak pasti milik ibunya shinichi" ucap ran

"Iya, apalagi dia seorang kolektor" ucap sonoko

Sera beralih ke wastafel "Tapi dengan piring-piring yang menumpuk ini......"

Set

"Lihat bekas lipstik digelas ini, warnanya terlalu gelap untuk digunakan remaja seperti anna-chan. semuanya berkaitan bukan?" ucap sera mengambil gelas dimana di ujungnya ada bekas lipstik merah tua

"APA?!"

"Dan juga potongan rambut yang tersangkut ini" sera mengambil sehelai rambut berwarna coklat dari wastafel "Sepertinya ini rambut wig"

BRAK

"Jangan bilang kalau shinichi-kun membawa wanita lain kemari?!" tanya sonoko mengebrak meja

"Kalau kau pikir begitu, sebaiknya kau memotretnya dan mengabdikannya ke dalam sebuah catatan. Jika kau menulis tempat dan waktu kejadian kau bisa punya bukti untuk dibawa ke pengadilan" ucap sera

"Pe-pengadilan?!"

"Tapi karena kamera jaman sekarang mudah dimanipulasi, lebih baik gunakan kamera instan atau kamera polaroid dan untuk catatannya gunakanlah tinta permanen atau sejenisnya agar dapat menunjang keaslian catatan" ucap sera

"Shinichi kupikir kamu pergi menyelesaikan kasus ternyata kau malah selingkuh?! Beraninya kau!"

Ran langsung mengambil ponselnya mau menghubungi shininchi

"Dengan semua itu kita bisa memojokkan shinichi-kun, benar kan sera?!" tanya sonoko udah bersemangat sekali mau menciduk shinichi

"Tunggu dulu bukankah kudo-kun tidak ada dirumah? Jadi kenapa kita tidak menyalahkan subaru sebagai orang yang membawa wanita lain ke rumah ini?" ucap sera

"EH?!" ran dan sonoko tambah terkejut mendengar itu

"MA-MAKSUDMU DIA SELINGKUH DARI ANANTI?!" teriak sonoko

"Yah bisa saja kan?" ucap sera mengendikkan bahunya

"Su-sulit dipercaya orang seperti subaru-san selingkuh, padahal hubungan mereka berdua baik-baik saja!" ucap ran terkejut

"Ja-jangan dia hanya memanfaatkan tubuh ananti seperti yang ada di novel R-18 itu?!" prasangka sonoko

Set

"A-aku akan menelepon tsubaki-san dan memberitahunya soal ini!" ucap sonoko mengambil ponselnya

"Apa yang kalian ributkan?"

Tap

Datanglah ananti yang pakaiannya udah sopan sekarang

Dia memakai sweter berwarna krem, rok pink diatas lutut, rambutnya digerai dan ada klip rambut berbentuk love menghiasi rambutnya

"A-ah ananti-chan....." ucap ran gugup

"Hm?" ananti memiringkan kepalanya bingung

"Sebenarnya........" sera menceritakan apa yang terjadi tanpa memotong bagian apapun

"Apa?! Subaru-san selingkuh?!" ucap ananti terkejut

"Tidak tidak itu tidak mungkin" ucap ananti geleng-geleng kepala

"Tapi lihat ada bekas lipstik dan helai rambut wig ini!" ucap sonoko menunjuk gelas dan helai rambut wig yang sera temukan

"Oh wig itu? Itu punya okaa-san, bulan lalu dia datang ke Jepang bersama otou-san" ucap ananti

"Eh? Shizuka-san pakai wig?" tanya ran

"Ya terkadang. Hora otou-san kan suka pergi ke bar untuk memastikan otou-san tidak selingkuh, okaa-san sering menyamar dan mengintai gerak-gerik otou-san" jelas ananti

"Kalau otou-san sampai selingkuh emm mungkin dia akan tinggal nama doang" lanjut ananti berkeringat dingin

"Dan soal bekas lipstik itu, itu adalah milikku" ucap ananti

"Kau memakai lispitik merah tua?" tanya sera menaikkan sebelah alisnya

"Ya, akhir-akhir aku dapat pekerjaan model gothic loli jadi aku harus memakai riasan serba gelap. Seminggu ini juga aku ada banyak pekerjaan jadi aku tidak sempat mencuci piring, subaru-san juga sibuk dengan tugas kuliahnya" jelas ananti

"Ooh jadi begitu" ucap sera

"Syukurlah hubungan kalian baik-baik saja" ucap ran menghela nafas lega

"Ya, aku hampir saja menelepon kakakmu" ucap sonoko menaruh kembali ponselnya

"Ha ha ha ha"

Apakah yang ananti katakan benar?

Nyatanya.......

"Anjir mulus bet bohongku, untung semuanya percaya" itu semua cuma kebohongan belaka

Dia mengarang semua cerita itu untuk menutupi kebenaran bahwa helai wig itu adalah wig milik subaru dan bekas lipstik itu adalah milik yukiko yang tiap bulan datang untuk mengajari penyamaran pada shuichi

Tap

"Aku bawakan fotonya......" datanglah conan membawa amplop dokumen

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya conan melihat suasana serius di antara para gadis

"Tidak apa-apa, jangan khawatir conan-kun!" ucap ran tersenyum

"Ini urusan orang dewasa, anak kecil tidak boleh ikut campur" ucap sonoko

Conan yang tidak tahu apapun hanya bisa kebingungan

"Ooh jadi kalian menemukan orang tewas dan pesan kematiannya mirip dengan pesan kematian pembunuhan 10 tahun lalu yang ditangani yusaku-san?" ucap ananti mendengar cerita ran

"Ya, kami ke sini untuk membandingkannya" ucap ran mengangguk

"Aku tidak ingat ada kasus seperti itu waktu kita kecil" ucap ananti bingung

"Itu terjadi saat kita Sd" ucap ran

"Ooh pantes aku tidak tahu" ucap ananti

"Hm? Bukankah kalian bertiga selalu bersama?" tanya sera menatap ananti, ran, dan conan

"Tidak, setelah lulus Tk aku kembali ke Inggris karena kesehatanku memburuk" ucap ananti

"Kau pindah mendadak sekali, ran sampai menangis karena mengira kau diculik" ucap sonoko

"Sonoko!" ucap ran malu

"Maaf maaf soalnya waktu itu keadaannya benar-benar gawat, saat makan aku tiba-tiba tumbang dan tak bisa bernapas. Okaa-san panik dan kami bergegas naik jet untuk pulang ke Inggris" cerita ananti

"Makanya baju-baju dan barang-barang masih ada dirumahku, kami terlalu buru-buru sampai lupa mengemas barang" lanjut ananti

"Setelah itu kami tidak kembali lagi ke Jepang alhasil barang-barang jadi berkarat semua dan sudah jadi sampah" batin ananti

"Yah ada sih satu atau dua kali aku berkunjung ke Jepang tapi saat itu aku tinggal dirumah ini" batin ananti

"Eh? Rumah ananti-chan?" ucap sera

"Ya, aku punya rumah sendiri. Jaraknya tidak terlalu jauh dari sini" ucap ananti

"Heee aku ingin berkunjung ke sana kapan-kapan ~" ucap sera tersenyum

"Bisa saja sih tapi kau tidak bisa masuk ke dalam" ucap ananti

"Eh?"

"Kunci gerbang dan kunci rumah ada pada ibuku, kalau mau berkunjung kau hanya bisa melihatnya dari luar" ucap ananti

"Sayang sekali" ucap sera kecewa

"Mungkin disana ada bukti masa lalu kita seperti foto contohnya? Dengan begitu anna-chan akan mengingatku" batin sera melirik ananti

"Ini foto tulisan darah 10 tahun yang lalu" ucap conan mengeluarkan sebuah foto dari dalam amplop

"Ah dan ini tulisan darah yang baru" ucap sera menunjukkan foto di Hpnya

Mereka membandingkan kedua gambar tersebut

"Keduanya sama persis! Tulisan kata "Mati" ditulis dengan darah" ucap sera melihat kedua gambar itu

"Tidak juga, tulisan "Mati" 10 tahun lalu lebih tebal dan tulisannya terlalu rapi seperti seseorang telah menulisnya" batin ananti

"Sedangkan tulisan "Mati" yang sekarang tulisannya lebih tipis, putus-putus dan tidak sebagus tulisan 10 tahun yang lalu, rasanya tulisan ini tidak sengaja terbuat oleh sesuatu" batin ananti

"Jangan-jangan pembunuh 10 tahun yang lalu muncul lagi?!" ucap ran

"Apa benar pembunuhnya sama?" tanya sonoko

"Ya, aku telah mengeceknya di internet dan tidak ada foto tulisan "Mati" lain kecuali yang tertulis 10 tahun yang lalu. Jadi tidak salah lagi kalau pembunuh dari kasus ini adalah orang yang sama!" ucap sera

"Ini memang sama......" batin conan menatap kedua foto itu

"Tapi 10 tahun yang lalu ayah bilang......"

Conan teringat kata-kata yang yusaku ucapkan saat berada dikasus 10 tahun yang lalu itu

Kebetulan waktu itu shinichi kecil juga berada disana

"Aku Kudo Yusaku yakin, yakin bahwa pelaku yang meninggalkan tulisan "Mati" disini tidak akan pernah muncul lagi"

"Kenapa? Bukankah tidak akan muncul lagi? Ayah?!" batin conan frustasi

"Waktu itu ayahnya shinichi nii-chan bilang "Aku Kudo Yusaku yakin, yakin bahwa pelaku yang meninggalkan tulisan "Mati" disini tidak akan pernah muncul lagi"" ucap conan mengambil foto tulisan "Mati" 10 tahun yang lalu

"Eeeh?! Benarkah itu?! Kudo yusaku mengatakan itu?!" tanya sera terkejut

"Ya, shinichi nii-chan bilang itulah dikatakan ayahnya 10 tahun yang lalu!" ucap conan

"Saat aku melihat foto itu shinichi juga mengatakannya!" ucap ran

"Walaupun jari dan tangan korban berlumuran darah tapi tidak ada setetes darah pun di ujung jarinya jadi shinichi bersikukuh kalau bukan pembunuhnya siapa lagi yang akan menulis kata "Mati" selain korban" cerita ran

"Mungkin saja, walaupun ini bukan pembunuhan fakta ada seseorang di dekatnya sebelum darahnya mengering terlihat jelas" ucap ananti melihat foto 10 tahun lalu

"Ya, satu lagi kejadian sama dengan kata yang tertulis menggunakan darah di dekat korban yang kita temukan pagi ini" ucap sera

"Seingatku bukankah kasus 10 tahun yang lalu itu adalah kematian yang tidak sengaja atau sesuatu yang tiba-tiba?" ucap sonoko

"Benar juga" ucap ran

Set

"Ini detail laporannya yang terlampir dengan foto korban" ucap conan menyerahkan amplop itu pada ananti

"Mari kita lihat" ucap ananti mengambil dokumen kasus

"Penyebab kematiannya karena luka didada akibat pecahan kaca akuarium, petugas medis bilang korban tewas karena jantungnya ditusuk hingga mati seketika"

"Korban lupa membawa akuariumnya jadi dia kembali pulang untuk mengambilnya dan akhirnya dia terjatuh dijalan setapak dan tewas seketika karena pecahan kaca akuariumnya" ucap ananti membaca laporan

"Terlihat seperti kematian yang normal bagiku" ucap ananti melihat foto korban

Srek

"Penemu mayat korban adalah murid dari sekolahnya" ucap ananti membalik ke halaman selanjutnya

"Anak itu bernama Nishimura Ryousuke 5 tahun, anak tunggal dari pendeta setempat" ucap ananti melihat foto penemu

"Ketika para guru mulai membicarakan kepala sekolah yang tak kunjung datang mereka mendengar anak itu berucap "Aku melihat kepala sekolah jatuh dijalan sebelum aku datang". Ini membuat para guru menjadi panik dan segera menelepon ambulans"

"Begitu ambulans datang ternyata kepala sekolah sudah tewas sehingga dipanggil lah polisi, tentu saja polisi langsung menginterogasi anak itu karena dialah yang pertama kali menemukan korban"

"Pada awalnya anak itu ketakutan dan menjadi pendiam tapi saat dia memakan permen yang dia bawa dia mulai bicara, dia dan teman sekelasnya diam-diam menyimpan anjing peliharaan di dekat situ dan setiap melewati taman itu dia selalu mengeceknya"

"Lalu pagi ketika dia ingin pergi ke sekolah dia melewati taman itu dan melihat kepala sekolah terbaring di jalan, dia sudah mencoba memanggil dan mengguncang tubuhnya namun karena kepala sekolah tak kunjung menjawab dia berpikiran bahwa kepala sekolah mati makanya dia mengambil bunga dari taman dan meletakkannya di dekat tubuhnya" ucap ananti membaca laporan

"Kau benar! Aku melihat ada bunga di foto ini, diatas kata "Mati"" ucap ran melihat foto 10 tahun yang lalu

"Tapi sepertinya tidak diletakkan dengan baik, seperti terpencar. Iya kan?" ucap ran

"Aku yakin pelakunya pasti menendang bunga itu!" ucap sonoko

"Tapi bisa saja orang itu dibunuh oleh seseorang yaitu dengan cara mendorong korban yang membawa akuarium agar jatuh ke tanah dan selanjutnya menulis kata "Mati" dengan darah korban" ucap sera

"Tapi anak itu bilang "Tulisan itu tidak ada disana saat aku berdoa untuknya"" ucap ananti membaca keterangan ryousuke

"Eh?"

"Kalau begitu berarti setelah pelaku mendorong korban dia langsung bersembunyi saat mengetahui anak itu datang, lalu ketika anak itu pergi pelaku mendekati korban dan menulis kata "Mati" dengan darah korban" ucap sera

"Ja-jangan-jangan anak itulah pelakunya?! Dialah yang menulis kata "Mati" itu!" ucap sonoko

"Aku yakin dia yang menulisnya ketika dia meletakkan bunga-bunga itu, kau tahu diakan anak pendeta jadi dia harus berdoa untuk kematian!" ucap sonoko

"Tapi dia baru berumur 5 tahun loh, bagaimana dia bisa tahu cara menulis kata "Mati" dengan huruf kanji?" tanya ran

"Anak ini juga seumuran dengan anak itu dan dia bisa menulis huruf kanji dengan benar" batin sonoko menatap conan

"Kalaupun benar anak itu pelakunya, itu pasti hanya sebuah kecelakaan. Misalnya pagi itu dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan anjingnya ditaman itu tanpa sadar dia mulai berlari dan tidak sengaja menabrak kepala sekolah dari belakang" ucap ananti

"Dampak dari tabrakan itu cukup besar hingga menbuat kepala sekolah jatuh ke tanah, akuarium yang dia bawa pecah dan satu pecahan kaca menusuk jantungnya dan dia tewas seketika" lanjut ananti

"Lalu kenapa dia tidak bilang begitu saat ditanya?" tanya ran

"Entahlah, anak-anak cenderung berbohong untuk menyembunyikan kesalahan yang mereka perbuat" ucap ananti mengendikkan bahunya

"Emi-chan juga begitu saat dia tidak sengaja merusak salah satu koleksi bonekanya, hahh sungguh disayangkan padahal boneka itu harganya 30 juta" batin ananti

"Ran nee-chan bagaimana dengan korban yang nee-chan ceritakan pagi ini? Apa ada kesamaan dengan kejadian 10 tahun yang lalu? Mungkin itu bisa jadi penunjuk untuk menangkap pelakunya" tanya conan

"Kesamaaan......." gumam ran berpikir
"Ada, benda di sekitar tulisan darah bukan bunga melainkan rokok dan itu diletakkan disebelah tulisan"

"Ah jadi yang ada difoto itu adalah rokok ya?" ucap ananti

"Ya, rokok itu berlumuran darah" ucap ran

"Diperkirakan pria itu tewas kemarin pukul 11 malam, karena dia bersandar dimesin minuman dan ada kaleng baru yang masih berada didalam mesin. Bisa kita asumsikan bahwa pria itu sedang membeli alkohol lalu sesuatu terjadi dan merengut nyawanya" jelas sera

"Mesin minuman itu juga berhenti di pukul 11 jam" lanjut sera

"Tapi kata "Mati" didekat korban juga ditulis menggunakan darah kan? Apa ada tanda-tanda kalau dia ditikam?" tanya conan

"Ada darah keluar dari mulutnya, karena dia seorang alkoholik jadi kupikir dia muntah darah karena pembuluh darahnya pecah" ucap sera

"Itu sampai aku menemukan tulisan darah itu, tulisan itu tertulis terbalik dengan arah tubuh korban" ucap sera menyeringai

"Intinya hubungan antara kedua kasus tersebut........."

Tap

"Adalah kata "Mati" yang tertulis memiliki bentuk yang sama dan kelihatannya ukurannya juga sama persis" datanglah subaru

"Ah shu––––subaru-san" ucap ananti

Cup

"Maaf aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian" ucap subaru mencium pipi ananti

"Tidak apa-apa lagipula ini bukan kasus rahasia" ucap ananti tersenyum
"Bolehkah aku melihat isinya?" tanya subaru menunjuk amplop dokumen kasus 10 tahun yang lalu

"Ya, lihatlah " ucap ananti memberikan amplop itu pada subaru

"Apa tidak apa-apa memberikan amplop itu padanya?" tanya sera berbisik ke ananti

"Tak apa, Subaru-san suka membaca novel misteri dan holmes walau tak semaniak baka holmes itu. Terlebih bukankah lebih banyak otak lebih baik?" ucap ananti tersenyum

"Iya sih tapi........" gumam sera

"Ada sesuatu yang mencurigakan dari pria ini" batin sera melirik subaru

"Menurut lampiran di dalam koran dikatakan bahwa "Kepala sekolah yang tersungkur ditaman, gagal menuliskan kata "Mati" sampai dia menggerakkan tubuhnya untuk bangun"" ucap subaru membaca potongan koran kasus 10 tahun yang lalu

"Sudah kuduga tubuh korban sudah bergeser dari posisi sebelumnya, makanya saat anak itu pertama kali menemukannya dia tidak menemukan tulisan apapun karena terhalang tubuh korban" ucap subaru melihat foto mayat kepala sekolah

"Oh ya tubuh korban yang kita temukan pagi ini juga telah digoyang oleh teman kerjanya kan?" ucap sonokk menoleh ke ran

"Iya, mungkin tubuhnya juga sedikit bergeser" ucap ran

"Kenapa kita tidak tanya saja pada polisi? Bukankah detektif takagi tiba setelah ran nee-chan melaporkan kejadiannya? Mungkin mereka tahu sesuatu" usul conan

"Ide bagus!"

Dan ran lah yang menelepon takagi

📞 Ah ini tentang tubuh korban tadi pagi? Kalau tidak salah korban bernama Takaichi Isao, dia tinggal disekitar tempat kejadian

📞 Tapi aku tidak tahu keadaan tubuh setelahnya lagipula menurut divisi kepolisian 3, ini merupakan kasus perampokan dan saat ini sedang diproses

"Perampokan?! Bukan pembunuhan?!" tanya ran terkejut

Set

"HEI APA MAKSUDMU?! BAGAIMANA MUNGKIN KAU MENGANGGAP INI SEBAGAI PERAMPOKAN?!" teriak sera mengambil ponsel ran

📞 Emm dengan siapa ini?

"Aku sera! Aku juga berada ditempat kejadian bersama ran!" ucap sera

📞 Ah detektif cewek Sma selain ananti-chan.........

"KAU LIHATKAN?! KATA "MATI" YANG DITULIS DENGAN DARAH!" teriak sera

📞 Te-tentu saja aku tahu tapi ini pembunuhan yang aneh

"Aneh?" gumam ananti

📞 Setelah kalian pergi inspektur megure datang dan begitu dia melihat tulisan darah itu dia berkata "Ini adalah kasus perampokan"

📞 Dan faktanya kami tidak menemukan dompetnya dimana pun

"Tapi dia membeli sekaleng bir kan? Kalau dia tinggal di dekat situ, dia bisa membawa uang secukupnya kan?" ucap sera

📞 Y-ya, aku juga berpikir begitu. Ah tentang penyebab kematiannya seperti yang kau katakan sebelumnya dia muntah darah karena pembuluh darahnya pecah

📞 Oi takagi ayo pergi! (Megure)

📞 Ba-baik!

📞 Baiklah, cukup untuk saat ini

Tutt

"Hei tunggu!" takagi menutup telepon secara sepihak

"Apa tidak aneh? Padahal aku yakin inspektur megure juga ada di kejadian 10 tahun yang lalu, kenapa dia tidak menganggap ini sebagai kasus pembunuhan?" ucap ran

"Dia benar, inspektur pada saat itu juga sedang mengamati tulisan darah itu. Lalu kenapa?" batin conam

"Waktu itu ayah bicara dengan anak kecil yang sebagai saksi kunci......dengan senyuman di wajahnya?" batin conan

"Jangan bilang kalau mereka sudah mengetahui siapa pelakunya dan mencoba menutupinya?" tebak sera

"Ah itu seperti di novel atau drama!" ucap sonoko

"Pelakunya adalah putra ketua kepolisian atau orang kaya atau publik figure, jadi mereka tidak bisa melakukan apapun!" ucap sonoko ngelantur

"Sonoko kau terlalu hanyak membaca novel misteri" ucap ananti sweatdrop

"Tapi tidak mungkin ayah shinichi berhenti dari kasus kalau masalahnya hanya seperti itu" ucap ran

"Be-benar juga" ucap sonoko

"Lalu kenapa tidak kau tanyakan saja padanya? Teman sekelasmu yang menyukai deduksi Kinichi-kun" ucap subatu

"Hah? Kinichi saha?" tanya ananti dengan ekspresi yang bisa kalian bayangkan

"Kinichi?" batin conan bingung

"Ah kau benar!" ucap ran panik

"Apa maksudmu? Seharusnya kau bertanya pada kudo-kun saja, dia kan detektif Sma terkenal sekaligus pacarmu" ucap sera

"Tapi berhubung dia sedang menangani kasus lain dia pergi dan menitipkan rumahnya pada anna-chan, benar kan?" ucap sera menoleh ke ananti

"Y-ya, begitilah" ucap ananti mengangguk

"Ho jadi pemilik rumah ini adalah detektif Sma?" tanya subaru

"Jangan bilang kau tinggal disini tanpa mengetahuinya? Diakan sepupu dari pacarmu" tanya sera menatap datar subaru

"Benar, ananti tidak pernah bercerita soalnya apalagi ran-san pernah mengatakan kalau shinichi pemilik rumah ini adalah murid biasa yang tidak mempunyai keahlian khusus" ucap subaru

"Kenapa ran nee-chan harus berbohong begitu?" batin ananti bingung

"Dan juga ada kabar burung tentang detektif Sma Kudo shinichi bahwa dia kehilangan nyawanya saat pemeriksaan kasus dan menghilang dari kedudukannya sebagai detektif" ucap subaru

"Apa?" ananti dan conan menatap subaru dengan tatapan terkejut

"Apa rumor itu benar?!" tanya ran khawatir

"Mungkin, jadi kupikir shinichi yang kau maksud adalah orang lain" ucap subaru

"Tidak, dia tidak mati kok. Baka holmes itu masih hidup kadang-kadang dia meneleponku......." ucap ananti

Gret

"Dia meneleponku hanya untuk memintaku membersihkan perpustakaan itu" ucap ananti meremas amplop kasus dan mengeluarkan hawa hitam dari tubuhnya

"Me-menakutkan" batin conan menjauh dari ananti

"Lalu siapa kinichi-kun itu?" tanya subaru menatap ran

"Shinichi berpesan padaku agar tidak mengatakan nama aslinya padamu subaru-san jadi aku berbohong......." ucap ran malu

"Tapi bagaimana dengan rumor kematiannya?" tanya sonoko

"Mungkin dia sedang melakukan penyamaran agar tidak menarik perhatian orang kan? Dan juga agar pelakunya lebih mudah tertangkap" tebak ran

"Yang sebenarnya terjadi dia memang sengaja memalsukan kematiannya agar organisasi sialan itu tidak mengetahui kalau obat itu membuat shinichi nii-chan berubah jadi anak kecil" batin ananti

"Dia seperti ninja yang menyelinap ke dalam kerajaan musuh" ucap sonoko

"Ninja?" batin subaru

"Kenapa tidak kau telepon saja dia? Aku ingin mendengar deduksinya" ucap sera

Conan yang mendengar itu jadi panik sejadi-jadinya

"Ah tapi aku baru saja mengirimkan email tentang kasus ini padanya" ucap ran tersipu malu

"Tapi kau belum mengatakan fakta perampokan dari kepolisian kan?" ucap sera

"Benar juga" ucap ran

"Dia tidak akan percaya kalau bukan kau yang bicara dan sekalian saja bagaimana kalau kau juga menyatakan perasaanmu padanya?!" ucap sonoko

"APA?!"

"Eh? Ran nee-chan masih belum membalas perasaan shinichi nii-chan?" tanya ananti

"Tentu saja belum, ran selalu menunda-nundanya" ucap sonoko melirik ran

"Nah ayo telepon pacarmu dan nyatakan perasaanmu ran ~" ucap sonoko menyeringai

"Aku hanya meneleponnya soal kasus ini! Bukan yang lain!" ucap ran mengambil ponselnya sambil tersipu malu

"Gawat!"

DRAP

"A-aku mau ke kamar kecil!" pekik conan lari terbirit-birit meninggalkan tempat itu

Conan tidak sadar kalau ada dua orang yang mengawasinya pergi dengan tatapan curiga

"Untuk kali ini aku merasa kasihan padanya" batin ananti menatap kepergian conan

"Cepatlah ran!" ucap sonoko tak sabar

Ran masih ragu untuk menelepon shinichi

"Ah kalau kau meneleponnya bisa kau sampaikan pesanku?" pinta subaru

"Hah?"

***

Di toilet ~

Conan duduk diatas toilet, mengeluarkan Hpnya lalu mengubah suaranya menggunakan dasi kupu-kupu

"Fyuuuh hhahh fyyuuh hahh" conan menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya keluar

Conan sedang menyiapkan jiwa dan raganya agar siap menerima telepon dari ran

RRRRRRRR RRRR

Hpnya berbunyi

"Ini dia" ucap conan melihat nama ran tertera di layarnya

Pip

📞 A-ah shi-shinichi......ini aku...ran

***

"Nee apa maksud pesanmu barusan?" tanya ananti berbisik ke subaru

"Aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya memberikan petunjuk soal kasus ini pada si kinichi itu" ucap subaru tersenyum

"......" ananti terdiam menatap subaru

"Apa kau tidak mempercayai pacarmu ini?" tanya subaru

"Bukan itu......aku mempercayaimu hanya saja, soal itu dan ini berbeda" ucap ananti bersedekap

"Aku mengerti" ucap subaru menepuk kepala ananti

"Pesanku tadi hanyalah petunjuk untuk kasus ini bukan hal lain" ucap subaru pergi

"Kau mau pergi kemana?" tanya ananti

"Aku mau mengambil laptopku sebentar, ada yang mau kuurus" ucap subaru

Pip

"A-ah shi-shinichi......ini aku...ran"

"Apa waktunya tepat?" tanya ran merona parah

📞 Y-yah ada apa?

"Se-sebenarnya........."

📞 Kalau ingin bicara tentang kasus pagi ini, aku batu saja dapat email dari anak berkacamata itu yang menyatakan kalau kepolisian sedang memproses kasus tersebut sebagai perampokan

"Benarkah? A-ah aku juga mau mengatakan hal lain" ucap ran gugup

📞 Hal lain?

"Katakan saja kalau kau mencintainya!" bisik sonoko

📞 Apa maksudmu hal lain?

"Ah maksudku——"

"Suki suki daisuki ~♡" bisikan sesat sonoko

"Su-su———"

"Eh? Dia benaran mau bilang?" batin ananti terkejut

Tapi yang terjadi

"SUBARU-SAN BILANG!" teriak ran merona merah

📞 Hah?

"Eh?"

"Ah?"

"Subaru-san bilang begini, shinichi seperti ninja kumogakure saizou! Dia ingin mengatakan itu padamu!" pekik ran

"Ah maksudmu dia pandai menyembunyikan lokasinya ya?" tanya sera

"Y-ya sepertinya begitu" ucap ran

"Tapi kenapa malah membahas itu?" ucap sonoko tacepalm

***

"Kumogakure Saizou?"

"Seingatku kumogakure saizou adalah salah satu dari sepuluh ninja pemberani Sanda kan? Cerita karangan dari provinsi Iga yang menceritakan tentang ninja yang melayani laksamana Sanada Yukimura dan menjadi legenda" batin conan

"Tunggu dulu sanada yukimura? Hutan sanada......tali sanada......sanada......."

Teng

"Benar juga sanada!"

Conan menemukan titik terang dari kasus ini

"Aku tahu kebenaran dari kasus ini!" ucap conan

📞 Apa?

Ceklek

"Cepat pergi ke tempat kejadian sekarang! Aku sudah menemukan jawabannya!" ucap conan membuka pintu toilet lalu pergi kembali ke ruang makan

Tanpa sadar dibalik tembok ada subaru yang melihatnya keluar dari toilet dengan memakai suara kudo shinichi

"Ternyata begitu ~"














Conan ceroboh jadi ketahuan kan 😏

Vote and Coment ya

Bye Bye (づ ̄ ³ ̄)づ(。’▽’。)♡

Continue Reading

You'll Also Like

950 207 13
y/n berikarnasi kedalam novel yang ia baca menjadi saudara kembar ashtarte Asteria Freya Agna Melini Ganika nama yang panjang Novel Asteria Menceri...
33.7K 4.2K 94
Valkyrie Alesha adalah seorang Bajak Laut Dunia Baru yang dijuluki sebagai Demon Detective (Detective Iblis). Meskipun baru berusia 18 tahun, gadis i...
22.5K 3.2K 28
Seorang gadis keturunan bangsawan kabur dari pulau asalnya ke pulau Paradise demi menghindar dari bahaya yang mengincarnya, yaitu bangsa Marley. Marl...
5.6K 425 26
sebaiknya kalian lihat dulu ceritanya sampe selesai habis itu terserah kalian mau ngapain pasti seru hihihi Sebelum membaca sebaiknya baca bismillah...