Mrs. Asyraf Hayden โ›Obsessive...

By KayraAmelya

543K 21.7K 3.8K

โ Obsessive husband with his wife โž "Sayang.." ASYRAF HAYDEN - Seorang jejaka kacak yang mempunyai mix Itali... More

๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“’๐“ช๐“ผ๐“ฝ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ–
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ—
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐ŸŽ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ‘
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ’
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ“
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ”
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ•
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ–
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ—
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐ŸŽ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ‘
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ’
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ“
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“’๐“ช๐“ผ๐“ฝ ๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ”
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ•
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ–
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ๐Ÿ—
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘๐ŸŽ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘๐Ÿ‘
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘๐Ÿ’
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘๐Ÿ“
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘๐Ÿ”
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘๐Ÿ•
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘๐Ÿ–
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ‘๐Ÿ—
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’๐ŸŽ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’๐Ÿ‘
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’๐Ÿ’
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’๐Ÿ“
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’๐Ÿ”
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’๐Ÿ•
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’๐Ÿ–
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ’๐Ÿ—
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“๐ŸŽ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“๐Ÿ (our uomo magico)
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“๐Ÿ‘
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“๐Ÿ’
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“๐Ÿ“
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“๐Ÿ”
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“๐Ÿ•
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“๐Ÿ–
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ“๐Ÿ—
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”๐ŸŽ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”๐Ÿ‘
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”๐Ÿ’
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”๐Ÿ”
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”๐Ÿ•
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”๐Ÿ–
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”๐Ÿ—
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•๐ŸŽ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•๐Ÿ‘
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•๐Ÿ’
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•๐Ÿ“
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•๐Ÿ”
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•๐Ÿ•
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•๐Ÿ–
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ•๐Ÿ—
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ–๐ŸŽ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ–๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ–๐Ÿ
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ–๐Ÿ‘
๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ–๐Ÿ’ (End)
New Story ! โ™ช

๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ…— - ๐“‘๐“ช๐“ซ ๐Ÿ”๐Ÿ“

4.1K 213 49
By KayraAmelya

⋆⋆⋆⋆

        Asyraf meraup wajahnya dengan kasar.

" Azeem! " panggil Asyraf kepada personal assistant nya.

" Ya bos? "

" Kau panggil semua pekerja yang hantar fail ni kat aku pagi tadi. " kata Asyraf dingin. Azeem sudah menundukkan kepalanya lalu berkata..

" Err b—baik bos.. "

Tok! Tok! Tok!

Asyraf memandang pintu bilik ofisnya.

" Masuk. " ujarnya dingin.

Klik!

Terdapat tujuh orang pekerja lelaki atau perempuan yang muncul di muka pintu dan melangkahkan kaki masuk ke dalam bilik ofis bosnya. Azeem juga turut berada di situ.

PAK!!

" Ni apa ni? " Asyraf mencampak kesemua fail itu di atas lantai. Habis berterabur isi dalam fail tersebut.

" Err b—bos? " ujar salah seorang pekerjanya.

Asyraf ketawa sinis. Wajahnya kembali bertukar dingin.

" Korang semua buat kerja ke tak ni? " soal Asyraf dingin.

" B—buat bos, tapi apa salah kami? " soal salah seorang pekerja lelaki itu.

" Huh? Tak sedar lagi ke? " Asyraf mengeluarkan pistol revolver kepunyaannya lalu diacukan pistol itu terhadap cermin lut sinar di bilik ofisnya.

BANG!

" Arghh!! " jerit mereka semua yang berada disitu.

" Kerja simple macam ni pun boleh salah buat.. " kata Asyraf mendatar.

" Maaf bos.. Nanti kami buat semula. " ujar seorang lelaki yang merupakan pekerja Asyraf. Asyraf menatap tajam kesemua pekerjanya.

Bzzt.. bzzt..

Asyraf mengangkat sebelah keningnya kerana ada panggilan telefon dari seseorang. Dia melihat nama yang tertera pada skrin telefon iphone nya.

' My flower '

Terus ternaik senyuman pada bibir lelaki itu. Ditarik ke atas butang hijau di skrin telefonnya itu untuk menjawab panggilan dari buah hati.

" Hello sayang.. " ujarnya lembut.

" Abang.. Nak minta izin boleh? " Dareen berkata dengan nada yang meleret. Ni mesti ada nak minta sesuatu ni..

" Boleh.. Apa dia sayang? " kata Asyraf. Pekerja-pekerjanya yang berada disitu mula ternganga luas sebesar-besarnya kerana terkejut akan nada suara bosnya.

Tadi bukan main macam singa bila marah, tapi bila call dengan bini.. Dah jadi jinak guys!

" Erm, Dareen nak keluar kejap, pergi beli barang dapur... "  ujar Dareen.

" Sure dear. Keluar dengan Uwais okay? " Asyraf memicit pelipis dahinya. Pening kepala.

" Yeayy macehh abang hehe.. I love you!! " Dareen terlompat kecil.

" I love you more, my love.. " jawab Asyraf lembut. Terus diletak panggilan tersebut. Wajahnya yang senyum itu tadi mula bertukar bengis.

" Buat balik semua ni. Petang nanti aku tau dah ada kat atas meja aku. " kata Asyraf mendatar.

" Baik bos, terima kasih bagi kami peluang.. " ujar salah seorang pekerjanya.

" Hm.. "

⋆⋆⋆⋆

        Jam 9.45 pagi.

Dareen terlompat gembira. Yeay laki kita kasi kita keluar!

" Uwais! Jom teman saya pergi beli barang dapur! " ujar Dareen dengan gembira. Uwais menoleh sebelah.

" Alaa tak boleh lah reina.. Saya tengah main game ni.. Ajak lah yang lain. " kata Uwais sambil fokus terhadap telefon pintarnya.

" Tapi.. Daim dengan Putra tengah ada kerja. Aaron pula tak tahu ke mana.. Tolonglah, awak seorang je tau yang boleh teman saya keluar.. " rayu Dareen lembut. Uwais mengeluh perlahan.

" Si Danial tu kan ada.. " kata Uwais.

" Dia tengah pergi kolej lah. " Dareen memeluk tubuhnya.

Uwais mengeluh kasar. Dia memandang sekilas wajah bersih wanita itu lalu memandang semula telefon bimbitnya.

" Reina keluar seorang jelah.. Kalau ada apa-apa, call saya okey? " kata Uwais lembut.

Dareen tersenyum hambar. Dia menundukkan kepalanya dengan perlahan lalu bangun dan melangkah pergi meninggalkan Uwais keseorangan di ruang tamu.

" Takpa lah.. Lagipun ada baby yang teman mama. Kan sayang? " Dareen senyum sendirian sambil melangkah keluar dari rumah itu.

" Huh, kalau kau kena marah dengan Asyraf. Jangan salahkan aku! " kata Dareen sendirian.

Dareen mendail nombor teksi atau grab untuk menumpang.

        Jam 10.00 pagi.

" Assalamualaikum.. " Aaron memberi salam sebelum memasuki rumah.

" Waalaikumussalam. Kau pergi mana tadi? " tanya Uwais yang sedang menonton televisyen.

" Aku pergi ikut Daim dengan Putra.. " jawab Aaron mendatar.

" Ouh, diaorang masih ada kat markas ke? " soal Uwais yang sedang menonton televisyen.

" Ha'ah.. Malas lah nak duduk sana lama-lama. Aku bukannya buat kerja pun. " kata Aaron memuncung bibirnya. Uwais mengangguk sahaja.

" Haa mana reina? Bukan ke kau teman dia pergi beli barang? " tanya Aaron yang sudah hairan.

" Eh taklah, mana ada.. Kata siapa? " Uwais mengerutkan dahinya.

" King kata kau teman reina pergi beli barang.. " kata Aaron.

" Tak ada lah. " jawab Uwais selamba.

" Habistu, siapa yang teman reina? Danial? " Aaron masih lagi menanyakan pertanyaan itu terhadap Uwais.

" Bukan. Dia pergi seorang-seorang. "

" Ouhh HAH?!! " jerit Aaron. Uwais menolak wajah Aaron.

" Kau kenapa bodoh nak jerit-jerit bagai? " marah Uwais.

" Kenapa kau biarkan reina keluar seorang-seorang hah bodoh?!! " tengking Aaron.

" Biarlah. Kan dia boleh jaga diri dia sendiri. "

" Aku tak taulah kenapa kau ni bodoh sangat.. Reina tu PREGNANT.. Dia MENGANDUNG. Bahaya gila dia keluar seorang-seorang. Musuh king kan ada ramai lagi. Si Qayyum tu pun belum settle lagi! " marah Aaron sambil memukul kepala Uwais.

" Eh weh. Ha'ah lah dho. Aku baru ingat yang reina pregnant 5 bulan. " ujar Uwais dengan terkejut.

" Okey sekarang ni aku akan tengok reina buat apa. Kau jaga rumah, aku nak cari reina. " Aaron pantas keluar dari rumah dengan segera. Uwais mengangguk laju. Dalam hatinya berdoa supaya Dareen tidak apa-apa.

⋆⋆⋆⋆

        " Haa ambil yang ni lah! " Dareen pantas mengambil coklat dairy milk lalu meletakkan ke dalam bakul.

" Aduhh.. Sakitnya perut ni.. " Dareen mengusap perutnya dengan perlahan.

Tiba-tiba, seseorang merentap tangannya dengan kasar.

" Eh apa ni?!! Lepaslah!! " marah Dareen lalu menendang perut lelaki yang merentap tangannya itu.

" Shh, diam sayang.. " ujar suara itu. Itu suara lelaki!

" Qayyum?!! Apa awak buat dekat sini? Nak mati ke?? " soal Dareen dengan perasaan marah.

" I just want you my Dareen... " ujar Qayyum lembut. Dia mengusap wajah Dareen.

" Pergi mampus lah kau! Aku dah berumahtangga dah pun. Jangan kacau hidup aku lagi! " marah Dareen. Qayyum senyum sahaja. Dia terpandang perut wanita itu yang kelihatan buncit sedikit.

" Anak Asyraf? " tanya Qayyum mendatar sambil mengusap perut Dareen namun wanita itu menepis.

" Ha'ah, anak kepada suami saya. Dah kenapa? Jealous? " tanya Dareen sinis. Qayyum mengetap rahangnya lalu memegang kuat tangan wanita itu.

" Eh, awak dah kenapa ni? Lepas!!! "

" Dalam kandungan kau ni sepatutnya dari hasil benih aku, bukannya benih jantan tak guna tu!!! " tengking Qayyum.

Pang!!

" Kau berambus sebelum aku telefon polis. " ujar Dareen yang sudah melempang wajah lelaki itu.

" Not now baby. Jom, ikut aku balik.. Aku nak tumbuhkan benih aku dalam rahim kau. " kata Qayyum dengan sinis.

" Lepaslah bodoh!! Kau nak mati ke hah?!! " jerit Dareen.

" Encik.. Maaf di sini tidak boleh ada keganasan. Jadi saya minta— " tegur seorang pekerja yang bekerja di pasaraya itu.

" Diam. Sebelum aku tembak perempuan ni. Baik korang semua diam. Ini hal aku dengan perempuan ni.. " ujar Qayyum yang mengacukan pistol kepada Dareen. Dareen mencuba untuk melepaskan dirinya namun tidak berjaya.

" Ikut aku Dareen!! " jerkah Qayyum.

" Tak nak lah!! Lepas!! Tolong!! Tolong!! Korang semua jangan lah tengok je! " jerit Dareen meronta-ronta untuk melepaskan diri dari pelukan lelaki itu. Qayyum senyum sinis.

" Ikut aku balik sayang sebelum aku guna kekerasan kat sini hm? " kata Qayyum lembut.

" Lepas!!! Asyraf, tolong sayaa... " Dareen sudah lemah di dalam pelukan Qayyum. Perutnya pula sedang sakit.

Cup..

Qayyum mencium rakus pada pipi Dareen. Air mata Dareen sudah mengalir laju.

" Diam lah bodoh!! " jerkah Qayyum. Tidak suka melihat air mata wanita itu. Dia mencengkam bahu wanita itu. Air mata Dareen turun dengan laju.

BUKK!

Qayyum melempar tubuh Dareen itu di atas lantai sehingga ada cecair merah yang keluar dari celah kelangkangnya.

" Arhh s-sakit!!! "

Qayyum sudah tergamam.

BUK

" Damn you bitch!! " muncul seseorang.

" A—Asyraf.. " Qayyum sudah kaku.

" I'm not Asyraf.. But i'm Farell. Kau berani sentuh bunga aku? Patut mampus lah kau!! " Farell memusingkan badannya 90° lalu kakinya menyepak kuat pada wajah lelaki itu.

BUK

BUK

BUK

Farell menghantukkan kepala Qayyum pada dinding kaca. Cecair merah mula keluar dari kepala lelaki itu. Farell senyum sinis.

" Mati kau!! Mati!!! " Farell menumbuk wajah Qayyum dengan perasaan marah yang membuak-buak. Dirinya tidak boleh dikawal sekarang ini.

" Reina! " Aaron segera mendekati Dareen yang sudah menangis kesakitan.

" No.. Jangan.. Jangan gugur hikss.. Jangan tinggalkan mama sayang.. " air mata Dareen mengalir laju.

" King! Stop it! Kat sini tempat awam. Tolong bawa reina ke hospital.. " kata Aaron yang menghentikan Farell yang sudah tidak terkawal itu.

Farell segera ke arah isterinya. Tangannya menggenggam kuat takkala melihat isterinya yang sedang kesakitan. Qayyum yang sudah lemah itu segera berlari keluar dari pasaraya itu.

" Shh, don't crying my flower.. Pegang saya kuat-kuat tau .. " kata Farell dengan senyuman. Dia menatap dalam anak mata bunga kesayangannya.

Betapa sakitnya wanita kesayangannya itu. Dareen mengangguk perlahan. Farell segera menggendong isterinya ala bridal style untuk ke kereta.

" Maaf semua kerana telah membuat kekacauan di sini. Saya minta diri dulu ye. " ujar Aaron menundukkan kepala.

        " King! Macam mana dengan keadaan reina? " tanya Daim yang baru sahaja tiba di hospital. Farell menggeleng perlahan dengan lemah.

" King, aku nak minta maaf sebab tak ikut reina tadi.. " kata Uwais.

" ................ "

Uwais menundukkan kepalanya perlahan. Sangat kecewa dengan dirinya sendiri. Dia mengetuk kuat kepalanya.

Klik!

Pintu wad yang menempatkab Dareen dibuka perlahan dari dalam.

" Siapa kat sini ahli keluarga Puan Dareen? " tanya seorang dokter yang baru sahaja keluar dari wad itu.

" Kau tak nampak ke aku kat depan kau ni? " soal Farell dingin. Dokter lelaki itu menelan air liurnya.

" Err m—maaf. Begini tuan, saya minta maaf kerana tidak dapat selamatkan satu nyawa di dalam rahim isteri tuan. " ujar dokter itu. Farell sudah kaku. Kepalanya diraup dengan kasar.

" Jadi, di dalam rahim Puan Dareen sekarang masih ada dua nyawa lagi.. " kata dokter itu lagi. Farell mengerutkan dahinya.

" Huh? Maksudnya. Isteri aku pregnant kembar tiga? " tanya Farell. Dokter itu mengangguk perlahan.

" Saya minta diri dulu.. " ujar dokter itu lalu berlalu pergi.

" King, kau bunuh lah aku!! " kata Uwais yang sedang memegang pistol lalu meletakkan pistol itu di tangan Farell. Farell menepis kuat tangan lelaki itu.

" Diam Wais. " ujar Farell mendatar lalu membuka pintu bilik wad yang menempatkan isterinya.

Klik!

Dia membuka pintu wad itu.

" Abang.. Anak-anak kita okey je kan? " tanya Dareen dengan senyuman. Farell hanya mendiamkan diri.

" Sebab dokter tu kata anak kita okey je hehe.. " Dareen senyum sengih. Farell membelai wajah pucat isterinya. Dia menghela nafas perlahan.

" I'm sorry my flower.. "

" Hm? Minta maaf kenapa? "

" I'm sorry... " Farell mencium tangan isterinya.

" Eh abang kenapa ni? " tanya Dareen yang sudah hairan akan kelakuan suaminya. Farell memandang wajah Dareen.

Mata Farell sudah berubah pada warna asal iaitu coklat terang.

" Our babies.. " ayat Asyraf tergantung. Dareen hanya diam menunggu kata-kata suaminya.

" Sayang gugur seorang anak kita.. "

Air mata Dareen lantas jatuh dengan laju.

" A—Abang tipu kan? "

Asyraf menggeleng laju. Dia mengelus pipi mulus isterinya.

" Tak!! Dareen tak gugur!! Dareen tak gugur!! " jerit Dareen kuat. Asyraf segera memeluk tubuh isterinya bagi menenangkan wanita itu.

" Shh sayang, jangan macam ni.. We still have two our babies hm? " pujuk Asyraf lembut.

" Dareen pregnant triplets? " tanya wanita itu dengan esakan kecil.

Asyraf mengangguk perlahan.

" Dah, don't crying.. It's hurt me damn so much.. Kita redha kan pemergian seorang anak perempuan kita okey? " ujar Asyraf lembut mencium sekilas bibir wanita itu. Dareen mengangguk perlahan.

Dareen memeluk erat leher suaminya. Asyraf memegang erat pinggang wanitanya itu. Perlahan-lahan Asyraf menindih bibirnya pada bibir isterinya. Ianya penuh dengan kasih sayang, dan dengan penuh cinta..

' I swear i will kill him. ' batin hati Asyraf.

__________

«♡₊ ˚🍓!!»

*Bila Qayyum nak mati ni eh..

*So how dengan bab ni?

*Kalau tak faham, boleh tanya (@^◡^)

*Vote and comment! Thanks ;)

Tunggukan chapter selanjutnya!

Ruang pertanyaan sentiasa dibuka!

Enjoy reading!

:¨·.·¨:
'·..♡⃗  Asyraf Dareen 💌 !! ˎˊ˗

Continue Reading

You'll Also Like

6M 311K 71
[Complete] 1st romance Known as I N A R A INARA - Satu-satunya anak perempuan Tan Sri Irshad. Shopping? Ratu Gossip? Mulut lepas? Ya, itulah...
97.5K 4.7K 22
-; โœงห–* ๐”๐๐ƒ๐„๐‘ ๐“๐‘๐ˆ๐Ž'๐’ ๐’๐„๐‘๐ˆ๐„๐’ ๐•๐Ž๐‹ ๐Ÿ ยฐเฟ | Nur Dhea Alyna โ€ข Tengku Afham Daziel | "๐ˆ'๐ฅ๐ฅ ๐ค๐ž๐ž๐ฉ ๐ฅ๐จ๐ฏ๐ข๐ง๐  ๐ฒ๐จ๐ฎ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ข๐ฅ ๐ญ๏ฟฝ...
317K 13.4K 29
Dia sangat obses kan dengan gadis tu saja. Kemana gadis tu pergi pasti dia akan ikut bersama dengan cara memerhati dari jauh. siapa yang cuba mengang...
923K 42K 50
STAND ALONE BOOK โ™ก Muhammad Luthfi Zayden X Nur Jannah Aisyah SEJAK kecil, wanita yang bernama JANNAH AISYAH ini sudah melalui pelbagai ujian dan ca...