Bulan & Langit || Renle

By usercyhg

206 22 1

"Siapa yang ninggalin anak sama suami demi lelaki lain ? Kamu, Bintang" - Langit "Mulut mu dijaga, Langit"... More

Character 🦋
1 🦋
2 🦋

4 🦋

31 3 0
By usercyhg

HOEK HOEK
HOEK HOEK

"Pagi-pagi begini, sudah menangis" ucap Langit. Jam sekarang masih pukul 4.49 pagi dan tentu saja sekarang Naren menangis.

"Mau apa ?" tanya Langit. Langit masih mengumpul nyawa nya. Semenjak Naren ada, dia sudah seperti orang kurang tidur. Bawah mata nya ada lingkaran hitam.

Bagaimana tidak kurang tidur kalau Naren setiap malam selalu menangis. Bahkan tengah malam juga, dia menangis.

"Ini boneka mu," ucap Langit lalu beri boneka kelinci ke Naren, namun Naren tetap menangis. "Ya ampun, kau mau apa ? Mau susu ? Sebentar, aku buatin" ucap Langit.

Langit pun membuka pintu kamarnya dan menuju ke dapur untuk membuat susu Naren. Setelah ia buat susu Naren, dia pun kembali ke kamar nya lalu memberi susu itu kepada Naren.

Naren diam seketika. Langit pun lanjut tidur. Tidak lama kemudian, Naren menangis lagi. "Mau apa lagi ?" ucap Langit. Ia pun menggendong Naren dan menidurkan nya. Naren pun tertidur. Ia kemudian membaringkan Naren di sebelah nya.

🦋

"Langit, apa kau baik-baik sahaja ?"

"Hoam, aku baik-baik aja" balas Langit. "Kau tidak terlihat baik-baik aja" ucap Aksa. "Aku baik aja, Aksa" ucap Langit. "Apa karna bayi itu, kau jadi begini ?" tanya Aksa. Langit mengganguk. "Kenapa kau tidak menyerahkan bayi itu kepada polisi saja ?" tanya Aksa.

"Itu bayi kaka ku bukan bayi orang lain asal kamu tahu, Aksa" ucap Langit. "Aku tau itu bayi kaka mu tapi coba kau lihat keadaan diri mu sekarang" balas Aksa.

"Aksa, diem. Aku males bertengkar dengan mu" ucap Langit. "Aku bukan ingin bertengkar dengan mu, aku cuma berbicara tentang keadaan mu setelah bayi itu datang" balas Aksa lagi.

"Aksa, stop. Aku seperti ini bukan karna Naren. Jangan kau sesekali libatkan Naren"

Aksa faham lalu menukar topik, dia ingin mengajak Langit late night date. "Aku tidak bisa. Lain kali saja" ucap Langit.

"Kau selalu saja guna alasan 'lain kali' padahal kau tetap saja tidak bisa" balas Aksa.

"Serahkan saja bayi-"

"AKSA ! SUDAH BERAPA KALI AKU BILANG, JANGAN PERNAH LIBATKAN NAREN. NAREN TIDAK ADA KAITAN DI SINI" ucap Langit kemudian keluar dari kantor. Dia tidak peduli tentang gaji nya akan dipotong atau apa.

"Apa aku serahkan Naren pada moma saja ?" ucap Langit tertanya-tanya. Ia pun membuat keputusan, Naren akan dijaga dengan moma sementara diri nya bekerja. Masalah nya cuman satu, apa Langit berani bawa Naren ke moma mereka ?

🦋

"Langit ? Di gendongan mu ini siapa ?" tanya moma. "Anak B-Bintang" ucap Langit ketar ketir, takut moma nya marah. "Oh, anak Bintang" ucap moma. "Muka bayi ini seperti nya tidak asing. Muka bayi ini seperti ulan,wulan, siapa itu ? Moma lupa" ucap moma mereka. "Eh, iya. Seperti Bulan" ujar moma.

"Bulan siapa, moma ?" tanya Langit. "Pria yang Bintang bawa bila kamu tidak ada di rumah" ucap moma.

"Moma ada tidak nomer handphone nya ?" tanya Langit. "Ada" balas moma. Ketika Langit dengan moma nya sedang berbicara, handphone milik moma berbunyi.

"Dia telpon moma. Kamu mau kasih bayi ini ke Bulan atau kita sembunyikan hal ini dari Bulan dahulu ?"

"Sembunyikan dahulu. Langit mau jaga Naren buat sementara lagi" ucap Langit. Moma pun mengganguk dan menjawab panggilan dari Bulan.

"Maaf, aku menyembunyi kan mu dahulu" ucap Langit. "Moma, Langit pulang dulu. Sebelum itu, bisakah moma memberi nomer handphone Bulan ?" tanya Langit.

"Siapa itu, moma ?"

"Tidak ada siapa-siapa. Moma tutup dulu panggilan nya" ucap moma lalu menutup panggilan mereka.

"Langit. Hampir saja ketahuan" ucap moma. "Maaf, moma" balas Langit.

Moma pun memberi nomer handphone Bulan ke Langit dan Langit pun pulang.

HOEK HOEK
HOEK HOEK

"Tengah-tengah jalan begini lah kau mau nangis. Aku tidak bawa susu mu lagi" ucap Langit apabila Naren nangis. Langit pun membawa mobil nya dengan kelajuan cepat.

Sesampainya di rumah, Langit dengan posisi nya menggendong Naren pun menuju ke dapur untuk membuat susu Naren. Disaat dia ingin membuat susu, ia melihat susu Naren sudah habis.

"Astaga, susu mu habis lagi" ucap Langit. Langit bingung, ia harus buat apa biar bayi nya tidak nangis. "Aku tau. What if kita suruh paman Aksa belikan kamu susu" ucap Langit. Ia pun langsung telfon Aksa.

"Halo ? Ada apa babe ?"

"Apa kau bisa membeli susu ? Susu Naren sudah habis. Aku akan menggantikan uang mu nanti"

"Aku akan membeli susu nya. Uang, tidak usah kau ganti"

"Terima kasih, Aksa"

Langit pun menutup panggilan mereka dan fokus dengan Naren yang masih menangis dari tadi. "Apa kau lapar ?" tanya Langit.

"Apa pampers mu penuh ?"

Langit terus mengecek pampers yang dipakai oleh Naren dan pampers Naren sama sekali tidak penuh. "Apa kau tetep mau susu ?" tanya Langit.

TING TONG
TING TONG

"Seperti nya, paman Aksa sudah sampai. Ayo ke depan" ucap Langit lalu menggendong Naren. Ia pun membuka pintu. "Terima kasih, Aksa. Ayo masuk dulu, aku akan membuatkan mu minuman" ucap Langit. Aksa mengganguk dan masuk ke rumah.

Saat Aksa masuk ke rumah Langit, ia melihat barang bayi bersepah. Toys everywhere. "Apa kau kebelakangan ini tidak membersihkan rumah mu ?" tanya Aksa.

"Aku kerja. Pulang, aku harus jaga Naren lagi. Tidak ada masa untuk membersihkan nya"

Aksa mengganguk. "Duduk dahulu" ucap Langit. Langit pun meletakkan Naren di kerusi main bayi. Setelah itu, Langit terus membuat susu dan minuman untuk Aksa.

Sedangkan Naren, ia duduk di kerusi main nya masih menangis dan mengejar Langit yang ingin ke dapur. "Heyy, kenapa kau kesini ? Nanti kau terkena air panas" ucap Langit ketika ia melihat Naren di dapur juga.

Langit pun memberi susu kepada Naren dan pergi ke ruang tamu dimana Aksa berada. "Ini minuman mu. Terima kasih sudah membantu ku membeli kan susu Naren" ucap Langit

"Tidak apa-apa, Langit"

"Oh iya, ini uang mu. Aku ganti" ucap Langit. "Tidak perlu, Langit" balas Aksa, menolak uang yang Langit kasih ke dia. "Aku pulang dahulu, udah tengah malam. Ketemu besok di kantor, babe" ucap Aksa lalu kecup kening Langit.

Langit mengganguk kemudian menghantar Aksa sampai pagar rumah nya. "Kamu masuk dulu, Naren ikut kamu itu" ucap Aksa. "Iya, hati-hati pulang" ucap Langit kemudian masuk ke rumah.

Langit pun menggendong Naren. "Ini kenapa ada bau ?" tanya Langit. Langit pun buat muka shock nya. "Apa pampers mu sudah penuh saat ini ?" tanya Langit.

"Ayo tukar pampers mu. Ciungg, hulk Naren mau datang" ucap Langit. Naren tertawa. Langit pun membawa pampers baru dan menukar pampers Naren.

"Saat nya untuk Naren tidur" ucap Langit lalu membaringkan Naren di katil ayun nya. Langit pun menyanyikan lullaby untuk Naren sambil mengayunkan katil nya. Setelah Naren tidur, Langit coba telpon Bintang.

"Ada apa ?"

"Kapan kau pulang ?"

"Aku sudah bilang, aku akan pulang 5 bulan lagi"

"Kau pulang atau aku serahkan Naren ke ayahnya ?"

"Kalau begitu, serahkan saja ke ayahnya. Aku tidak mau menjaga nya. Wait, kau tau ayahnya siapa ?"

"Tentu saja, apa kau fikir aku tidak akan tau ? Aku tau"

"Baiklah, kalau begitu serahkan Naren ke ayahnya"

"Ibu jenis apa kau ini ? Binatang saja sayang anaknya, masa kau tidak ? Kau tidak layak jadi ibu, Bintang"

Langit terus menutup panggilan mereka. "Lebih baik tidak usah buat anak kalo tidak mau jaga" ucap Langit. Langit pun turun ke bawah membuat minuman nya. Setelah Langit membuat minuman, ia duduk sebentar.

Berfikir, apakah dia harus beri Naren kepada Bulan.

Tanpa berfikir lama, ia pun mengambil handphone nya dan telpon Bulan.

"Halo ? Ini siapa ?"

"Umm, a-aku adik Bintang"

"Oh, apakah Bintang sudah pulang dari luar negara ?"

"Dia belum pulang"

"Jadi, ada apa kau telpon aku malam-malam begini ?"

"Karna Naren.."

"Naren siapa ?"

"Besok saja aku beritahu. Akan ku kirim alamat rumahku. Selamat malam, Bulan dan maaf kalau aku mengganggu mu"

Langit terus menutup panggilan mereka.

Continue Reading

You'll Also Like

430K 26K 85
Y/N L/N is an enigma. Winner of the Ascension Project, a secret project designed by the JFU to forge the best forwards in the world. Someone who is...
966K 22K 49
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
148K 5K 100
'How I obsessively adore you' ˏˋ°•*⁀➷ started➛30/03/2024 finished➛ ˏˋ°•*⁀➷ cover by me x
470K 31.7K 47
♮Idol au ♮"I don't think I can do it." "Of course you can, I believe in you. Don't worry, okay? I'll be right here backstage fo...