The Cringe Island Gets Me Too...

By DonuDonu

49.8K 8.3K 4.3K

Jake, uke hits toktok yang sombong dan sok atuh' itu, harus ngerasain jadi orang yang emosional setelah denga... More

1 - Jangan remehkan doa orang yang tersakiti
2 - Ular mamba hijau
3 - Primitif, seperti pesona dunia lama
4 - Manis katanya
5 - Pak Pulu dan sebuah ajakan
6 - Nasib sang influencer
7 - Celakanya sang influencer
8 - Wasilah Sahabat
9 - Tekad Pak Pulu
10 - Manusia.. primitif?
11 - Pulau, Jake dan sejarahnya
12 - Primitif ternyata nggak seburuk itu
13 - Suami (babu) Pulu
14 - Awal Misteri Pulu
15 - Jake dan Ego nya yang tinggi
16 -Huru Hara satu waktu, dua tempat.
17 - Upacara Kepala Suku
18 - Hikmah Gigitan Hiu
19 - Awal Lembaran Baru
20 - Konfrensi Pers
21 - Dua kapal yang berbeda
22 - Misi Penyelamatan
23 - Pantau Memantau
24 - Kembali ke Kota
25 - Batu Ajaib
27 - Kota Malam
28 - Kota Malam Pt. 2 : Jebakan Batman
29 - Masalah Obat Perangsang
30 - Gak Sengaja Kena Prank

26 - Sosialita dan Manifestasi Mistik

834 121 21
By DonuDonu

“Owemjihh AAACKKKK OWEMJIHHH!!!,”

Sunoo teriak teriak heboh. Kedua mata cowok itu berbinar binar melihat banyak barang barang diatas meja.

Pasalnya, Pak Heerman membawa banyak barang sesuai dengan pesanan Sunoo dan Jake. Kuteks warna warna satu set walaupun cuma beli di Sephora ga di Dior karna biasanya Sunoo cuma beli di Dior doang. Tapi gapapa, karna segitu aja Sunoo udah senenggg bangett. Apalagi Pak Heerman juga beliin blush on, lipstick, fondie, dan lain lain. Jajanan juga snack snack gitu. Sama skincare dan macem macem masker wajah, juga scrub badan.

Gila, Sunoo ga nyangka bakal selengkap ini. Parasiii iniii Pak Heerman ternyata diem diem sweet bangett sebagai semee 😍😍 Parah Sunoo jadi kesemsem beneran inii!

“Pak HeeHee~~!! Muachhh!,” Semerta merta Sunoo memeluk Pak Heerman dari samping dan mengecup pipinya sekilas, lalu lanjut ketawa ketiwi lagi sambal nge unboxing barang barang slayyy barunya bareng Jake.

Bikin Pak Heerman yang buchin dan barusan habisin jutaan dari tabungannya itu meleyot. Auto iklash dia sama isi tabungannya yang melayang. Dalem hatinya mikir,

Bodoamat miskin,  dicipok Sunoo!! Bodoamattt!! Dompet, kamu harusnya senang!!

Begitu.

Kemudian cowok itu tertawa cekikikan salting sendiri. Padahal dia takut Sunoo sama Jake bakal kecewa karna dia ga ngerti barang barang beginiian dan gabisa beli yang mahal mahal banget. Dengan otak kosong melompong dia tadi dateng ke Sephora dan ngerepotin mbak mbaknya yang disana. Kemudian berakhir membeli semuanya yang dipilihin mbaknya. Tapi huft, syukurlah Sunoo seneng.

Tapi Jake nggak kelihatan seneng seneng banget sih, cowok itu seneng sih, tapi ga se heboh Sunoo. Tapi dia juga seneng buka bukain barang barang itu di meja sama Sunoo.

Sunoo menyikut pinggang Jake saat cowok itu sedang membuka tutup lipstick,

“Beb, spa yokkk,” Ajak Sunoo.

Jake tersenyum tipis lalu mengangguk, “Yuk,"

Mendengar jawaban Jake, Sunoo langsung menggandeng lengan Jake dan berdiri. Sambil mengambil lulur di tangannya. Kedua cowok itu kemudian beriringan jalan ke atas buat luluran.

Mereka luluran sama sama di kamar mandi sekitar satu jam, kemudian keluar buat maskeran di kamar berdua sambal meni pedi. Sesudahnya maskeran.

“Lu kenapa sih beb? Maskeran kok bengong mulu daritadi,”

Celetuk Sunoo setelah ngeliat Jake yang daritadi bengong natap langit langit dengan masker sheetmask diwajahnya.

Jake menoleh,

“Kagak.. Cuma ga fokus aja gue,”

Timpalnya. Lalu balik menatap langit langit lagi.

Sunoo pindah posisi duduk menjadi menghadap Jake lalu menyilangkan kakinya,

“Emang kenapa sih beb? Fokus dongg lagi seneng seneng juga. Gaasik ih,” Ujarnya sambal mengambil keripik di meja lalu mengunyahnya dengan muka sebel.

Jake terdiam sejenak,

“Aduh.. gimana ya..,” Cowok itu menyatukan alisnya lalu menyatukan kedua telapaknya, menggerakkan jarinya tidak nyaman,


“Perasaan gue gaenak…,”





🏝🏝🏝




Pantes aja kalo perasaan Jake gaenak.

Karna memang ya, kalo perasaannya nggak nggak enak malah aneh. Soalnya sekarang memang batu yang disimpen di dalam lemari di kamar yang Jake sama Sunoo tempati itu sedang bereaksi, menyaka hijau terang, sama seperti batu hijau yang juga sedang menyala dihadapan Pak Pulu.

“Bagus!,”

Pak Pulu berseru senang. Setelah bertapa begitu lama akhirnya batu itu menunjukkan tanda tanda keajaiban juga. Pak Pulu baru tau kalau batu itu ternyata wujud manifestasinya menyala terang warna hijau muda. Pak Pulu nggak tau kalau di Jake juga batunya nyala. Untungnya sama Jake disimpen di lemari jadinya nggak ada yang lihat kalau batu itu ternyata sakti.

Pak Pulu buru buru ambil batu itu dan berdiri, karna kalau sudah begini dia sudah nggak perlu bertapa lagi. Tinggal menunggu petunjuk aja harus gimana. Jadi Pak Pulu segera melangkah keluar dari gua bawah air terjun dan pergi lagi untuk menyusuri hutan.

Sekarang waktunya menghabiskan waktu kayak biasanya sembari menunggu datangnya petunjuk, jadinya Pak Pulu pergi cari makan dulu.







🏝🏝🏝




Sesudah makan, Pak Pulu pergi tidur. Tidur aja gitu diatas daun daunan yang ditata. Karna setau dia kalau orang yang habis bertapa itu bisa dapat pengelihatan lewat mimpi. Jadinya sore sore cowok itu rebahan dibawah pohon pohon kelapa dan berlabuh ke alam mimpi…

Sayup sayup Pak Pulu mendengar suara yang familiar,

"Jakeee Jakee!!!,”

Dan perlahan lahan Pak Pulu melihat sebuah ruangan yang asing. Dengan perabot yang asing juga. Nggak ada pohon atau daun disana. Ruangan yang aneh.

Oh!

Pak Pulu lihat Jake didalam mimpinya. Cowok itu kelihatan lagi menangis dan mengusap wajahnya dengan… Daun tipis? Daun putih gampang robek? ARRG- Pak Pulu nggak ngerti. T-Tapi, cowok itu kenapa nangis?


Dia nangis tersedu sedu sambal senderan di pundak Sunoo.

Kenapa???

Pak Pulu nggak ngerti kenapa karna pengelihatannya cuma sampai situ. Dia bahkan nggak bisa lihat wajahnya Sunoo lagi nangis atau enggak. Dia cuma bisa lihat badannya Sunoo, tapi cukup buat Pak Pulu ngenalin kalau itu Sunoo.

…….

“Pulu!!,”

*Astaga!!


Pak Pulu bangun dalam keadaan terengah engah. Cowok itu segera bangkit dan memegangi kepalanya. Astaga, kepalanya pusing sekali. Baru kali ini dia tidur justru ngerasa makin capek dan pusing. Rasanya tenaganya malah tersedot alih alih terisi. Mungkin karna dia secara tidak langsung memakai energinya untuk manifestasi mistik tadi. Jadi, dia punya pengelihatan! Baru kali ini Pak Pulu bisa menerawang dalam mimpi begini.

“Jakey..,” Gumam Pak Pulu pelan. Raut wajahnya sedih.

Jake kenapa ya?

Batinnya.

Niat hati menerawang supaya bisa merasa lega karna bisa lihat Jake baik baik saja, tapi dia malah jadi khawatir gara gara lihat Jake nangis…

Pak Pulu bersyukur sih si Jake ternyata selamat sampai entah dimana itu sama Sunoo dan nggak terombang ambing dilaut. Tapi Jake kenapa..? :(

Pak Pulu jadi nggak bisa tersenyum. Wajah cowok itu muram. Pak Pulu jadi kepikiran..

Cowok itu mengambil batu hijau berbentuk P yang tadi diletakkannya di samping tubuhnya saat tidur itu, memandanginya dan menggegamnya erat erat.

Apa benar dengan adanya batu ini saya sudah bisa dipastikan akan bertemu Jake?
Apa benar batu ini akan mengantarkan saya bertemu Jakey?

Cowok itu bertanya tanya dalam hati. Dia mulai memikirkan sesuatu yang bisa dikatakan kurang bijaksana. Ya, kalian pasti sudah bisa tebak. Pak Pulu berniat buat nyusulin Jake kemanapun cowok itu berada! Kenapa? Karna dia takut Jake kenapa napa :( hmz

Tapi dengan begitu dia harus meninggalkan pulau ini. Dimana kalo soal itu dia nggak takut, karna ada batu ajaib Pulau Pulu digenggamannya ini yang akan mengantarkannya dengan selamat sampai bertemu Jake. Seengaknya dia percaya pada kekuatan peninggalan nenek moyangnya. Tapi masalahnya, gimana caranya pulang??

Dia adalah seorang kepala suku disini. Dia sadar bahwa warga Pulu sangat menyayangi dan membutuhkan dirinya, dia nggak bisa pergi lama lama. Jadi, gimana ya? Gimana caranya memastikan dirinya bisa sampai ke Pulau lagi dan pulang dengan selamat?

“Lebih baik saya diskusikan dengan Pak Putul saja,”

Gumamnya begitu lalu mengangguk angguk sendiri. Kemudian Pak Pulu langsung berjalan keluar dari hutan. Menuju ke kediaman Pak Putul.

“Pak!!,”

Pak Putul menyambut Pak Pulu dengan sumringah. Bapak Bapak itu langsung tersenyum sumringah waktu melihat kepala sukunya itu berjalan kearah pekarangan rumahnya.

“PULPUL, PULUU!! Pulu ou pulu ulu?!,”

*Yaampunn, Bapakk!! udah selesai bertapanya!?


Pekik Pak Putul sambil melangkah cepat cepat ke arah Pak Pulu, hingga berhenti di hadapannya.

Pak Pulu mengangguk menjawab pertanyaan dari Pak Putul. Kemudian cowok itu memegangi pundak Pak Putul dengan wajah serius,

“Pak, saya mau tanya serius,” Ucapnya dengan menatap tepat ke kedua mata Pak Putul.

“Iya Pak?,”

Pak Pulu menoleh ke kanan kiri dulu, baru melanjutkan,

“Waktu nggak ada saya kemaren gimana? Aman?,”

Pak Putul tersenyum lalu mengangkat jempol,

“Amaann Pakk,”

“Hm,” Pak Pulu mengangguk, “Bapak yakin?,” Tanyanya memastikan.

Pak Putul mengangguk lagi, “Shap, Yaqqueen pak!,”

“Baiklah,”

Pak Pulu mengangguk lega lalu melepaskan pegangannya pada pundak Pak Putul. Tapi kemudian nggak jadi lega, karna dia baru keinget,

“Puluq*, ada yang cari saya kemaren?,”

*Btw

Tanyanya, kembali memandang Pak Putul.

Pak Putul lagi lagi mengangguk,

“Oo ada Pak,”

“Terus?,”

“Yasudah saya bilang Pak Pulu nya gamau diganggu, gitu,” Jawabnya dengan menaikkan kedua bahu santai.

“Gitu bapak bilang kenapa kok saya gamau diganggu?,”

Pak Putul langsung nyengir denger pertanyan itu. Kemudian cowok itu menjawab,

“Galau, hehe,” Sambil ketawa karir.

Pak Pulu langsung menepok palanya sendiri. Astaga. Bisa bisanya pala Pak Putul ini nggak memikirkan jawaban yang lebih berwibawa malah memilih buat menjatuhkan martabatnya begini, yadewa Pulu.. 🤦‍♂️

Melihat wajah Pak Pulu yang frustasot, Pak Putul memajukan bibirnya,

“Ya kan bener, Pak!,”

Semprotnya nyolot. Bikin Pak Pulu pengen ngejitak palanya rasanya, astagaaa. Untuk orang tua jadinya nggak ada kekerasan disini.

Pak Pulu memijat pijat kepalanya yang mendadak pusing, “Yasudah pak terserah bapak saja alasannya apa,” Cowok itu menyatukan lengannya di dada,

“Intinya bapak alasan lagi ya selama beberapa waktu kedepan,” Ujarnya kemudian.

Bikin Pak Putul langsung menaikkan alisnya,

“Hah? Maksudnya??,”

Ehk-hm,” Pak Pulu berdeham, lalu membalikkan badannya sambil menatap ke arah laut,

“Saya mau pergi dulu beberapa lama,”

Ucapnya nggak terlalu keras. Tapi jelas Pak Putul dengar. Bapak Bapak itu langsung nyolot,

“AAAPPFWAHH??!!?,”

Sambil muter pundak Pak Pulu menghadapnya, lalu berteriak lagi di telinganya,

“AAAPPPPPHWAHHH PAKK??!?!?!?!,” 

Keras banget bikin gendang telinga Pak Pulu hamper pecah,

“Jangan ditelinga saya juga dong Pak!!,”

Pak Pulu jadi ikut esmosi. Tapi aksi Pak Putul belom selesai sampai situ bung, bapak bapak itu teriak lagi,

“YA KAN SAYA TERIAKIN BIAR BAPAK SADAR PA---HMPHH!!,”

Pak Pulu langsung saja membekap Pak Putul karna udah gatahan lagi ngadepin bapak bapak itu. Lelah dia.
Habis kelar penerawangan juga, kan letih Pak Pulu bestiee 😫😩

“Intinya begitu pak,” Pak Pulu kemudian melepaskan bekapan mulut Pak Putul.

Pak Putul kelihatan panik, dia memandangi Pak Pulu di mata,

“Bapak mau kemana pak??? Pak??!,”

Pak Pulu nggak ngerti cara jelasinnya, jadi dia cuma mengambil batu yang digantung di tali kotekanya dengan daun pisang itu dan menunjukkannya pada Pak Putul.

Melihat itu kedua mata Pak Putul langsung membulat, dia paham banget batu keramat itu fungsinya buat apa, maka dia langsung berbisik,

“Jangan bilang….-,”

Pak Pulu segera mengangguk.

Melihat itu Pak Putul langsung mau meninggoy rasanya. Lemes kakinya langsung. Walaupun nggak dibicarakan dua duanya langsung ngerti mereka lagi ngomongin apa. Yaitu tentang Jake, bahwa batu itu sedang ada pada Jake dan dengan itu Pak Pulu mau bertemu dengan Jake atas kuasa batu ajaib itu yang memang pasti bertemu nggak peduli gimanapun caranya.

Kedua mata Pak Putul langsung berkaca kaca. Bukan dramatis, enggak, tapi emang mau nangis dia. Ya gimana, masa, kepala suku kesayangannya yang udah kaya anak sendiri baginya itu mau meninggalkan pulau? Terus, nasib pulau gimana?

Terus kalo Pak Putul kangen gimana? 🥺

Melihat ekspresi sedih Pak Putul, Pak Pulu langsung paham. Cowok itu buru buru ngomong,

“Saya nggak berniat meninggalkan pulau selamanya Pak. Saya juga sayang sekali pulau ini, sama seperti bapak,” Ujarnya dengan suara yang halus.

Bikin Pak Putul makin pingin nangis,

“Terus, bapak janji bisa pulang kesini?,”

“Ya justru itu pak, makanya saya mau diskusi sama bapak, gimana caranya biar saya bisa berangkat dan pulang dengan selamat,”

Pak Putul cemberut,

“Kalo nggak berangkat nggak bisa kah pak?,” Tanya Pak Putul dengan raut sedih.

Pak Pulu terlihat berfikir sejenak lalu menjawab,

“Sepertinya nggak bisa pak. Mantranya sudah terlanjur menyala. Kalau saya nggak berangkat, batunya nanti yang malah hilang,”

Ucapnya. Ya memang benar begitu kalau Pak Pulu nggak berangkat dan mantranya terlanjur aktif, batunya bakal bertemu sendiri tanpa Pak Pulu dan Jake ketemu, nantinya bisa hilang.

Pak Putul langsung pengen pingsrot kiyowo. Duhh, aneh aneh aja Pak Pulu ini!!

Bapak bapak pemuka agama itu kemudian menyeka keringat dinginnya sendiri dan mengangguk,

“Yasudah yasudah, bicarakan didalam saja,”  Katanya sambil merangkul pundak Pak Pulu ke arah rumahnya. Karna urusan kayak gini harus dibicarakan matang matang dan tertutup, biar rahasianya nggak nyebar kemana mana dan bikin keadaan jadi rumyam gara gara warga Pulu pada panik tau kepala sukunya hilang.

Kemudian keduanya masuk kedalam rumah Pak Pulu dan mereka diskusi lamaa banget sampai malem. Hingga muncul kesimpulan bahwa Pak Pulu beneran bakal berangkat, tapi dengan didoakan Pak Putul dari sini.

Pak Putul sebagai pemuka agama bisa meritualkan untuk mengikat diri Pak Pulu supaya gimanapun caranya pasti pulang kesini. Dan sisanya Pak Pulu mungkin bisa naik benda bernama ‘kapal’ itu untuk berangkat dan pulang. Dan andaikata bertemu lagi dengan paman Pulu (Pak Pulu) dia akan minta tolong padanya untuk mengantarkannya pulang.

Baiklah, sekarang hanya tinggal bersiap siap berangkat saja.







🏝🏝🏝








Pak Jun lagi mengusak rambutnya dengan handuk, baru keluar kamar mandi waktu dia lihat ada dua orang yang lagi pelukan didepan TV ruang tamu.

Ternyata itu Sunoo sama Jake. Lah, tapi lagi nangis?

"Loh loh, kenapa kok nangis semua ini cantik cantik?,"

Tanyanya lalu segera menghampiri mereka berdua, yang masing masing sedang mengusapi wajahnya sendiri sendiri dengan tissue.

Begitu mendekat, Pak Jun langsung ngerti,

"Ohh,"

Cowok dewasa itu terkekeh.

Ternyata anak dua itu lagi nonton drakor toh. Owkwowkwok. Makanya kok nangis nangis gitu. Padahal udah slay udah pada bling bling itu kuku kukunya pada dikuteksin yang warna pink bling bling.

"Sedih banget kah drakornya?,"

Sunoo dan Jake sama sama mengangguk sambil kedua matanya masih terpaku ke layar TV,

"Ho'oh, sedih banget om hueeeeeee!,"

"Ho'oh, hueeeeee!!!,"

Jawab dua uke canteq itu bersautan.

Bikin Pak Jun jadi ketawa gemes. Cowok itu mendekat dan mengusak pucuk kepala keduanya secara bergantian sebentar, baru kemudian pamit,

"Yaudah, saya mau tidur dulu ya,"

Katanya.

"Iyaaa omm,"

Jawab Sunoo dan Jake secara bersamaan. Kemudian mereka berdua melanjutkan acara nangis nangisannya.

Tanpa menyadari bahwa air mata buaya mereka kali ini sudah bikin salah paham seorang bucin dengan tytyd dibalut bambu yang ada di pulau nun jauh disana.









🏝🏝🏝









Yuhuu do-up 😍
Udah do up ya bestiee

Owkwok
Mungkin udah ada yg mikir gimana ya Pak Pulu kalo ke kota
Nah ini mau ke kota beneran bestie (niatnya) 😂

Gatau deh jadi apa engga 😂 keknya jadi sih owkwok

Doain aja ya beb

Owkedeh, samfe ketemu lagii

Salam fuluuu

Puluuu pulu pulu puluu 😍🥰🌈

*Ailopyu Somachuu

Continue Reading

You'll Also Like

175K 8.5K 29
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
202K 31.1K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
266K 27.8K 30
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
390K 39.9K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. Ā° hanya karangan semata, jangan melibatkan...