Annora Untuk Ravindra [End]

By LiaAmelia19_

2.8K 313 73

"Aku akan lalui semuanya, walau luka itu harus datang lagi dan lagi." "Arti nama kamu kekuatan bukan? Aku yak... More

Prolog
Bagian 01.
Bagian 02.
Bagian 03.
Bagian 04.
Bagian 05.
Bagian 06.
Bagian 07.
Bagian 08.
Bagian 10.
Bagian 11.
Bagian 12.
Bagian 13.
Bagian 14.
Bagian 15.
Bagian 16.
Bagian 17.
Bagian 18.
Bagian 19.
Bagian 20.
Bagian 21.
Bagian 22.
Bagian 23.
Bagian 24.
Bagian 25.
Bagian 26.
Epilog.

Bagian 09.

90 8 2
By LiaAmelia19_

Ba'da Magrib, Annora telah rapi dengan abaya hitam dan balutan khimar berwana cream yang dijulurkan hingga menutupi dadanya. Sangatlah terlihat cantik. Annora tersenyum meratapi dirinya di cermin. Kemudian, Annora beralih dan mengambil tote bag untuk ia kenakan. Hari ini dia akan pergi pengajian di masjid Al-Ikhlas. Tak lupa Annora mengambil mukenah lalu ia masukan ke dalam tote bagnya. Dia akan sholat berjamaah di sana. Lalu dia mengambil handphonenya dan dia masukkan pula ke dalam tote bag nya.

"Okey sudah semua," Annora beranjak keluar dari kamarnya. Sebelum itu dia menemui mama dan papanya terlebih dahulu.

"Mau ke mana, nak?" Tanya Nur Khadijah__mama Annora__seorang ibu rumah tangga.

"Mau ke pengajian ma," jawab Annora.

"Di masjid Al-Ikhlas?" Tanya Azriel Wibowo__papa Annora__seorang guru honor di sekolah dasar.

"Iya ayah."

"Nanti pulang kakak bawakin bakso ya," celetuk bocah berusia tujuh tahun yang masih kelas satu SD. Sebut saja dia, Muhammad Reyhan Bagaskara__adik satu-satunya Annora.

"His, kamu ini Reyhan. Kakak mu itu mau ke pengajian bukan mau ke tempat makan," omel Khadijah.

"Ya padahal Reyhan mau," ucap Reyhan yang bibir bawahnya ia majukan dengan wajah sedihnya.

Annora terkekeh seraya mengelus puncak kepala Reyhan, "iya, nanti kakak mampir ke warung bakso dan belikan untuk kamu," ucap lembut Annora.

"Yeyhh!" Teriak Reyhan. Sedangkan Azriel dan Khadijah menggelengkan kepala sembari tersenyum sendiri melihatnya.

Annora terlahir di keluarga yang sederhana. Meskipun demikian, dia sangat bahagia dan merasa tenang seperti ini. Menurut dia, ini sudah lebih dari cukup. Ada ayah yang senyumnya memberikan Annora kekuatan. Ada bunda yang untaian lembutnya memotivasi Annora untuk bisa berjuang membahagiakannya dan keluarga ini. Dan ada adik yang tawanya membuat Annora bersemangat setiap hari. Annora bersyukur punya mereka.

"Annora pergi dahulu ya, yah, bun," Annora bersalaman dengan kedua orang tuanya. Jika harus pergi-pergi, dia harus dapat mencium tangan kedua orang tuanya terlebih dahulu, terutama bundanya. Jika tidak, dia tidak akan tenang keluar dari rumah ini.

"Hati-hati ya nak," ucap Khadijah lembut.

"Iya bunda."

"Kamu bawa motor ayah aja, kuncinya di sana," ucap Azriel seraya menunjuk sebuah kunci yang berada di atas meja.

Annora pun spontan melihat ke arah meja itu.

"Jangan ragu sayang. Kamu bawa aja itu motor. Masa iya kamu jalan kaki. Lagian sepeda kamu dibengkel, bukan?" Khadijah menimpali.

Annora masih diam memandang kunci motor. Dia bukan ragu, melainkan ingat perkataan Ravindra tadi siang yang bertanya perihal motor. Bahkan, Ravindra mengatakan apakah Annora tidak ada niatan untuk membeli motor. Annora menghembuskan nafasnya, ada sepeda saja sudah syukur buat dia ke sekolah. Lagian juga dia bukan Ravindra yang bisa membeli motor seperti membeli kacang.

"Hey sayang, kenapa bengong?" Tanya Azriel.

"Eh, iy-iya yah," ucap Annora. Lalu dia beranjak mengambil kunci motor.

"Annora pergi pengajian dulu ya, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

****

Sesampainya di halaman masjid. Annora memberhentikan motornya. Tak lama kemudian, sebuah motor ninja juga berhenti tepat di samping motornya. Ya siapa lagi kalo bukan, Ravindra Natharrazka.

Annora membuka helmnya begitu juga Ravindra. Kemudian, mereka saling menoleh satu sama lain. Dan... "astagfirullahaladzim," mereka beristighfar secara bersamaan.

Ravindra memperhatikan Annora dari ujung abaya hingga ujung khimarnya. Begitu juga Annora, memperhatikan Ravindra yang juga memakai gamis hitam. Tak lama kemudian mereka menundukkan pandangan mereka.

Maa syaa Allah, ini Ravindra, kan? Batin Annora dengan seulas senyumya. Hatinya juga berdesir karena hal ini.

Kok bisa couple sih? Inikah yang dinamakan satu hati? Hmm maa syaa Allah. Batin Ravindra juga dengan seulas senyumnya. Hatinya pun berdesir karena hal ini.

Annora dan Ravindra pun segera menuruni motor mereka masing-masing.

"Annora," panggil Ravindra dan Annora menoleh ke arahnya.

"Iya?"

"Itu. Em, sepeda kamu. Besok langsung diantar ke rumah mu."

"Owh, baiklah. Jazakallah ya Vin," ucap Annora.

Ravindra tersenyum lalu mengangguk.

"Aku langsung masuk ya. Assalamu'alaikum," ucap Ravindra lalu pergi meninggalkan Annora.

"Wa'alaikumussalam," balas Annora seraya memperhatikan Ravindra yang berjalan memasuki pintu masuk khusus para Ikhwan.

"Bisa-bisanya couple," kekeh Annora lirih. Kemudian, Annora beranjak memasuki pintu Masjid terkhusus para akhwat.

Di dalam masjid sudah terdapat banyak jamaah. Baik di saf laki-laki maupun di saf perempuan. Sebelum pengajian berlangsung, mereka akan melaksanakan sholat isyra berjamaah terlebih dahulu.

"Mas Vindra. Mas yang mengumandangkan adzan hari ini mas, ya?" ucap salah seorang Ikhwan yang menghampirinya.

"Baiklah mas," ucap Ravindra dan segera menuju tempat muadzin mengumandangkan adzan.

Adzan isya berkumandang. Seluruh jamaah yang mengobrol ringan pun menghentikan aktifitasnya. Lantunan adzan yang Ravindra ucapkan sangatlah merdu ketika masuk ke kuping para jamaah.

Annora yang mendengarnya, mengulas senyum. Ada desiran indah di hatinya mendengar suara ini. Annora sangatlah mengenalinya, mengenali suara merdu ini.

Ravindra Natharrazka, lirih Annora di dalam hatinya.

Setelah shalat isya, para jamaah duduk dan mendengarkan ceramah yang yang disampaikan oleh ustadz ternama di kota ini. Banyak anak muda yang mengisi pengajian ini. Maka dari itu ustadz tersebut membawakan tema, jalur halal lebih baik dari jalur haram.

Ustdaz tersebut membahas banyak prihal tentang pernikahan. Juga dampak bagaimana jika memilih jalur haram, yaitu pacaran. Bukan hanya itu saja. Ustdaz tersebut membahas, bagaimana jika kita berhadapan dengan cinta yang datang sebelum adayanya jalur halal. Pembahasan ustadz sangat menampar para pemuda yang ada di sana. Terutama, Annora dan Ravindra yang baru saja dekat karena cinta.

"Jadi untuk para pemuda, kalian mencintai gadis itu? Hanya ada dua cara. Ambil dia dengan penuh keberanian atau tinggalkan dia dengan penuh keridhoan. Jika kalian cinta, dan kalian mampu untuk menikahinya. Nikahi lah dia, tidak ada bahasa cinta terbaik selain menikah, mengambil jalur halal."

"Jika kalian belum mampu? Sudah kalian tinggalkan dirinya. Ustadz saya cinta ustadz. Saya ingin jadikan dia pacar saya. Hei! Jika kalian benar-benar mencintainya, kalian tidak akan mengajak dia untuk berpacaran. Kalian tidak akan mengajak dia terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan tersebut. Tapi ustadz, kami pacaran Syar'i. Hei anak muda! Tidak ada yang namanya pacaran syar'i."

"Maaf nih ya, daging babi apabila dimakan dengan membaca basmalah tidak akan mengubah kadar keharamannya sehingga menjadi halal. Begitu juga pacaran, mau pacaran syar'i kek. Yang haram tetaplah haram!"

"Lantas bagaimana cara mencintai sebelum menikah? Tinggalkan dia, jaga dia dalam doa kalian. Perbaiki diri kalian, temui dia jika kalian benar-benar siap menghalalkannya."

"Untuk para wanita! Kalian mencintai seorang pemuda? Jangan jatuhkan harga diri kalian demi seorang pemuda! Ingat Marwah kalian lebih berharga!"

"Saya cinta ustdaz, ustadz tidak tau bagaimana hati saya bergetar karenanya. Iya saya tau kalian cinta, saya tau itu. Tapi kalian itu adalah wanita. Dimana-mana laki-laki yang melamar wanita, mengejar-ngejar wanita. Bukan malah wanita yang mengejar-ngejar seorang laki-laki. Stop jatuhkan Marwah kalian demi seorang laki-laki yang kalian cintai itu!"

"Lantas bagaimana cara mencintainya tadz? Jika cinta itu benar-benar datang karena Allah. Simpan cinta itu rapat-rapat di dalam hati mu. Hingga debarannya hanya kamu dan Allah yang tau. Doakanlah dia, minta yang terbaik sama pencipta-Nya. Jika dia memang yang terbaik untukmu, Allah akan datangkan kepadamu. Namun, jika tidak? Ikhlaskan dia dengan lapang dada. Percayalah, Allah akan datangkan yang lebih baik dari dia untukmu."

Annora meneteskan air matanya begitu juga Ravindra. Sepertinya kedekatan mereka berdua beberapa hari ini adalah kesalahan. Iya mereka tidak berpacaran, tapi mereka telah berikhtilat.

Ravindra mengingat kembali. Dimana dia tidak sengaja memeluk Annora, membenarkan hijabnya, satu mobil dengan Annora. Jika tidak mendengar ceramah hari ini. Mungkin Ravindra akan berusaha mendekati Annora lagi.

Astagfirullahaladzim Vindra. Ambil dia dengan penuh keberanian atau tinggalkan dia dengan penuh keikhlasan Vind, lirih Ravindra di dalam hatinya.

Annora menyadari. Istiqomah dia selama ini gagal. Dia telah dipeluk dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Mengucapakan hal-hal manis untuk laki-laki yang bukan mahramnya. Terlalu memikirkan Ravindra hingga lupa bagaimana dia selama ini berusaha menjaga. Ravindra benar-benar membuat dia goyah. Dia telah salah mengelola perasaanya.

Ya Allah maafkan hamba. Hamba akan menjauhinya. Tapi bukan karena hamba tidak mencintainya lagi Ya Allah. Cinta ini masih ada, hamba mencintainya karena-Mu. Maka dari itu, untuk menjaganya, hanya doa yang hamba bisa lantunkan. Buat hamba jauh dahulu darinya Ya Allah. Tapi jangan buat dia dekat dengan wanita yang bukan mahramnya. Jaga dia untuk hamba, dan jaga hamba untuk dia. Lirih Annora di dalam hatinya seraya meneteskan air matanya.

To Be Continued

Double part hari ini:)

Jangan lupa tinggalkan vote nya!

Syukron 🤍

Continue Reading

You'll Also Like

3.7K 1K 32
SAQUEL SELUAS CINTA HAIDAR "Waillah, Zahra saya gak rela kamu terluka karna hukuman cambuk ini." ~Zafran Abyyu Al-Farouq
155K 8.8K 51
[Spiritual-Sad-Romance] •• Ditinggalkan ayah kandungnya tanpa sebuah alasan dan menjalani kehidupan baru dengan ayah sambungnya rupanya tak membuat p...
26.4K 2.1K 17
Zaheera Yasmine, seorang mahasiswi yang memutuskan untuk menghabiskan liburan semesternya di daerah perbatasan Indonesia-Sarawak(Malaysia). Ia ingin...
39.4K 2.7K 36
Putri Aira Narendra seorang gadis 21 tahun muslim berprofesi sebagai Dokter yang taat sekali beragama namun dibalik itu semua dia menyimpan dendam ke...