Call Me Elaine [Segera Terbit]

Da wppanda_

35.2K 3.5K 7.4K

[FOLLOW, VOTE & KOMENTAR] ≠ (SLOW UPDATE) ≠ [BELUM REVISI] 📌 Follow Instagram: @aodrageng22 @elaineamaranta... Altro

CAST
PROLOG
01. Kediaman Smith
02. Ruang Rahasia Kamar Elaine
03. Menghadiri Acara Penting
04. Markas Aodra
05. Pergi Ke Kantor
06. Launching Mahkota
07. Flashback
08. Me Time With Girls
09. Azhagar Shakil A.
10. Mencari Masalah?
11. Tantangan
12. Arena Balapan
13. Party Kemenangan Elaine
14. Kekalahan Azhagar
15. Anggota Inti Baru?
16. Babu Baru
17. Kekesalan Azhagar
18. Murka Azhagar
19. Liburan Girls
20. Buckingham & Masa lalu Azhagar?
21. Selesainya Perjanjian Azhagar
22. Menyerang Markas Musuh
24. Partner Bisnis?
25. Perasaan Aneh
26. Kalah Balapan?
27. Shopping
28. Kegabutan Azhagar
29. Agustusan
30. Seriously Dinner?
31. Talk With Daddy.
32. Trying to Love others
33. PDKT Jalur Orang tua
34. Dia Lagi?
35. Secret Plan
36. Party Elaine & Aodra
37. Kado
38. Tidak disangka
39. Cari tau Masa lalu Elaine
40. Jawaban?
41. Shit!
42. Gosip?

23. Latihan Menembak

496 70 181
Da wppanda_

Announcement: DI LARANG PLAGIAT ⚠️
HARGAI AUTHOR.

Sebelumnya Bantu support yuk mencapai target☺️

• vote : 3k
• komentar : 1k

Di setiap part nya, untuk memberikan semangat juga buat Amma sebagai author.

••••
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•••
⚠️KALO PLAGIAT HIDUP LO GA BERKAH
Note : Baca dulu part sebelumnya biar nyambung, dan dosanya tanggung sendirin karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️
•••

•••
Pagi ini Elaine sudah ada di rumah, tetapi luka yang terdapat di wajah dan juga tangannya masih belum hilang. Hari ini adalah jadwalnya Elaine untuk mengasah tembak menembak nya. Karena sudah lama sekali ia tidak latihan tersebut.

Untuk masalah pekerjaan nya sudah ia tinjau dan ada juga yang menghandle nya. Walaupun ia tidak ada di kantor tetapi dirinya akan terus memantau perusahaan.
Membagi waktu antara pekerjaan, geng motor dan juga aktivitas yang lainnya ialah cukup sulit. Bahkan dirinya pernah kewalahan sendiri menghadapinya, tapi untuk sekarang tidak lagi.

Di dalam sebuah kamar yang lumayan besar dirinya sesekali membersihkan kamarnya, entah itu sprei ataupun yang lainnya. Ia akan meminta bantuan kepada asisten rumah tangga jika memang dirinya tidak punya waktu untuk merapikan nya sendiri.

"Oke sebelum latihan tembak menembak kita ganti dulu semua, hitung-hitung olahraga lah ya," gumamnya.

Tak lama pun ia melepaskannya satu persatu yang akan di ganti, tetapi untuk gorden ia meminta bantuan buat melepaskannya. Seperti yang kalian tau, jendela yang ada di kamarnya cukup tinggi begitupun dengan gordennya. Tidak mungkin ia melepaskannya sendiri.

"Bentar ini tinggi anjing, ga mungkin gue lepas sendiri," lirihnya sambil mengambil handphone miliknya dan memberikan sebuah pesan untuk meminta bantuan.

Sudah hampir 20 menit ia merapihkan dan juga mengganti seisi kamarnya dengan yang baru dan juga wangi, kini saatnya ia mengganti pakaian yang akan di gunakan untuk latihan tembak menembak.

°°°°

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 08:00 pagi, ia juga sudah selesai memakai baju yang ia kenakan untuk hari ini. Elaine hanya memakai riasan wajah yang tipis dan tidak terlalu menor, karena ia hanya ingin latihan menembak bukan ingin pergi ke tempat formal.

Ia juga membawa tas mini hanya untuk menaruh handphone dan juga dompet kecil. Elaine mengambil kunci motor kesayangannya dan bergegas untuk berangkat ketempat latihannya itu.

Disaat keluar kamar, ia mendengar suara orang tua nya dari arah lantai bawah. Dirinya sedikit kaget, pasalnya di wajah cantiknya masih terlihat luka semalam. Pasti orang tuanya itu akan meluncurkan pertanyaan-pertanyaan untuk dirinya.

Ia berusaha untuk terlihat dan mulai berjalan menuju lift yang ada di rumahnya untuk turun ke lantai bawah. Akhir-akhir ini ia sudah jarang turun menggunakan tangga.

Tak lama kemudian ia sampai di lantai bawah, terlihat sepasang paruh baya sedang berada di ruang tengah duduk bersantai sambil menonton televisi dan juga terdapat 2 cangkir yang berisi kopi dan juga teh.

Dari kejauhan Elaine melihat sang mommy menoleh ke arah dirinya, mungkin mommy itu telah menyadari kalau dirinya datang. Ia pun menghampiri kedua orang tuanya sebelum berangkat ke tempat latihan.

"Hai mom and dad, ko gak ngabarin Amara kalau pulang hari ini?"

"Kita sengaja sayang," jawab Arabella.

"Wajahmu kenapa sayang, hm?" Tanya Dallas.

"Oh nggak kenapa-kenapa ko, hanya luka kecil saja," jawab Elaine dengan memainkan cincin yang ia pakai di jari kelingking.

"Kau tidak bisa berbohong di depan Daddy honey," ucap Dallas dengan lembut.

"Katakan," sambung Dallas.

"E-em i-itu aku s-semalam bersama anak buah berantem dengan musuh," jawab Elaine dengan terbata-bata.

"Apa harus Daddy mengirimkan mu 2 bodyguard untuk menjaga mu sayang?"

"No, bukannya Daddy tau kalau ini udah resiko jika menjadi ketua geng? Lalu ini kan juga bukan yang pertama kalinya aku seperti ini," jawab Elaine.

"Ya Daddy tau, tapi kamu perempuan sayang. Tentu saja Daddy khawatir, apalagi kamu anak Daddy satu-satunya."

"Tenang aja, Amara bisa jaga diri," ujar Elaine.

"Lalu mau kemana kamu hari ini?" Tanya Arabella.

"Iya benar, mau kemana?" Tanya Dallas juga.

"Latihan Menembak, El udah telat mom, dad," kata Elaine.

"Yasudah, naik apa?"

"Motor," jawab Elaine.

"Take care sayang." Setelah berpamitan Elaine pun langsung bergegas keluar dan menuju garasi motor.

°°°°

Sesampainya di tempat ia latihan menembak, langsung masuk ke dalam untuk bertemu dengan coach yang melatihnya sejak lama.

"Pagi El, tumben telat 5 menit," ucap sang coach.

"Iya tadi sedikit ada problem, sorry coach."

"Tidak masalah, mau langsung latihan?"

"Iya langsung latihan," jawabnya.

Menembak tidak hanya sekedar membidik sasaran lalu tarik picu, namun sejatinya membutuhkan proses yang teliti mulai dari membuat gambar bidik, mengatur nafas dan menentukan ritme dalam menarik picu dengan perlahan hingga peluru mengenai sasaran yang dibidik sebelumnya.

Tidak hanya itu saja, seorang petembak juga harus mengetahui atau mengenal karakter senjata yang digunakannya. Beda jenis atau merek senjata, berbeda pula cara menggunakannya.

"Gimana udah siap?"

"Siap."

"Oke fokus ke arah depan," ucap coach. Elaine pun berlatih dengan sangat serius dan mengikuti arahan dari coach.

Tapi sebelum memulai Elaine memakai penutup telinga terlebih dahulu atau biasa di sebut dengan Ear plug. Ear plug (penyumbat telinga) merupakan alat untuk menyumbat atau penutup telinga yang bertujuan melindungi dan mengurangi tingkat kebisingan yang masuk ke telinga, lebih lanjut alat ini juga sebagai penurun intensitas suara hingga mencapai 30db ditambah penggunaanya yang praktis.

Dor .. tembakan pertama melesat dan tepat sasaran.

Dor .. tembakan kedua pun tak kalah melesatnya dan juga tepat sasaran. Tidak di ragukan lagi memang jika seorang Elaine jika sedang menggunakan pistol ataupun semacamnya.

Sudah hampir 30 menit ia melakukan menembak dan mengikuti arahan dari sang coach. Elaine pun berisitirahat sejenak dan nanti akan dilanjutkan kembali latihan menembak nya.

Dalam sehari ia bisa berlatih dari pagi hingga sore hari, jika memang waktunya sangat luang. Tetapi jika ada keperluan mendadak ataupun masalah pekerjaan ia latihannya hanya sampai siang saja.

Dirinya mengambil botol berisikan air putih dingin, kemudian ia membuka dan meminumnya. Untuk menghilangkan rasa haus dan juga jadi lebih adem jika meminum yang dingin.

Tetapi di saat ia sedang beristirahat melihat sosok laki-laki yang dari postur tubuhnya seperti mengenalinya. Ia pun berpikir sejenak ketika melihat laki-laki itu.

Tak lama kemudian ia sudah mengingat nya, ternyata laki-laki itu adalah Azhagar babu nya dulu, eh maksudnya adalah mantan babu nya.

"Kenapa dia ada di sini juga?" Gumamnya. Ia pun langsung menanyakan sang coach, barang kali beliau tahu tentang Azhagar kenapa bisa ia di sini juga. Elaine menghampiri coach yang sedang duduk.

"Coach kenal laki-laki itu?" Tanya Elaine.

"Oh tuan muda?"

"Ha? Apa coach? Tuan muda?" Elaine Mengerutkan dahi nya.

"Iya, beliau tuan muda Azhagar. Beliau juga pemilik tempat ini," tutur sang coach.

"Jadi selama ini gue latihan di tempat milik dia?" Lirihnya.

"Kenapa El?"

"Ah enggak coach, mari coach latihan lagi," ajak Elaine. Elaine pun melanjutkan kembali latihannya, walaupun ia masih saja memikirkan sesuatu.

Tembakan demi tembakan meluncur dengan mulus ke arah depan, ia juga menembak tepat di lingkaran yang sudah tersedia di depan tempat dirinya berdiri.
Sang coach pun kagum melihat kelihaian Elaine dalam menembak itu.

"Bagus sekali El, makin top tembakan nya," puji coach.

"Terima kasih coach."

°°°°

Kini hari sudah menjelang sore, dan latihannya pun selesai. Saat nya ia untuk pulang dan membersihkan tubuhnya yang sudah lengket dan juga berkeringat.

Ia sangat tidak betah kalau badannya terasa lengket, dirinya juga harus terlihat wangi dan juga bersih. Elaine mengambil parfum kesukaannya di dalam tas kecil yang ia bawa tadi.

Srot srot .... Ia menyemprotkan parfum itu ke seluruh tubuhnya berulangkali supaya wangi. Walaupun dirinya belum mandi, setidaknya jika bertemu dengan seseorang tercium wangi.

Di saat ia sedang menyemprotkan parfum, sosok laki-laki kini menghampirinya. Elaine tau karena mendengar langkah kaki dari arah belakang.

"Buset tuang aja sekalian tuh parfum," ujarnya.

"Komen aja Lo," cetus Elaine.

"Biasa aja kali."

"Gak usah sok asik deh babu," ucap Elaine dengan frontal.

"Gue bukan babu Lo lagi ya setan!" Pekik Azhagar. Ya laki-laki itu adalah Azhagar, entah kenapa dia menghampirinya.

"Oh iya gue lupa, mantan babu."

"Males gue debat sama Lo, by the way Lo udah lama latihan di sini?" Tanya Azhagar.

"Iya udah lama gue, terus tau kalo ini punya Lo. Gue bakal pindah dari sini, males gue yang ada kalo disini," celetuk Elaine.

"Pindah sono, gak peduli juga gue."

✯ Call Me Elaine ✯

Dilain tempat hari ini Azhagar akan berkunjung ke tempat latihan menembak miliknya. Karena sudah lama sekali dirinya tidak kesana.

Azhagar seorang pemuda yang memiliki beberapa tempat usaha dan juga seorang bos yang sukses. Sangat jarang pada zaman sekarang ada pemuda yang sukses seperti dirinya.

Tapi sayangnya ia masih belum mau mencari tambatan hati setelah mantannya yang lalu. Bukan karena ia belum selesai dengan masa lalu nya, hanya saja ia berhati-hati dan juga pemilih untuk dijadikan sebagai seorang istri.

Diumur nya yang sekarang ia sudah tidak ingin berpacaran lagi. Jika memang sudah ada yang cocok ia akan berusaha untuk mencari tahu dulu tentang si wanitanya. Jika dirasa sudah masuk kriteria nya, ia akan langsung mengajaknya menikah.

"Mam!" panggil Azhagar dengan sedikit teriakan.

"Iya sayang, mami lagi nonton film," jawab Shalinaz. Lalu Azhagar yang mendengar jawaban dari sang mami, ia langsung berjalan dan menghampiri mami nya yang berada di ruang keluarga. Mami nya memang suka menonton filem di ruang keluarga.

"Shakil mau ke tempat Velox Et Exactus Shooting Klub (VEESK)."

"Tumben kesana," ucap Shalinaz.

"Iya karena udah lama enggak kesana, sekalian mau ngecek juga," jawab Azhagar.

"Oh yudah hati-hati."

°°°°

Azhagar dengan penampilan yang sedikit berbeda dari biasanya. Ia kembali ke kamar untuk mengambil kunci motor miliknya. Azhagar memakai baju kaos berwarna hitam dan juga begitupun dengan celana yang ia kenakan.

Terlihat sangat Simple dan membuat ketampanannya semakin menambah jika dirinya memakai dengan warna serba hitam. Ia pun sudah mengambil kunci motor dan langsung bergegas untuk menuju VEESK.

30 menit kemudian ia sudah sampai di veesk. Dirinya memarkirkan motornya terlebih dahulu. Sebelum masuk pun ia sudah di sambut oleh beberapa karyawan yang bekerja di sini.

"Eh tuan muda." Lalu Azhagar hanya menampilkan senyum tipisnya.

"Gimana perkembangannya tempat ini?" Tanya Azhagar.

"Cukup baik tuan muda."

"Oke kalau begitu." Ia langsung pergi dan melihat-lihat sekeliling tempat ini. Disaat sedang berkeliling ia melihat seorang wanita yang sedang latihan menembak dan sangat mahir.

Ia seperti mengenali sosok wanita tersebut, tanpa berpikir lama ia menanyakan kepada salah satu karyawan di sini.

"Siapa wanita itu?"

"Oh dia Elaine, dia juga sudah lama berlatih di sini," jawab karyawan.

"Oh oke, terimakasih."

"Menembaknya Hebat juga ternyata," gumamnya.


| Terimakasih sudah membaca |

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bantu support yuk mencapai target

• vote : 3k
• komentar : 1k

Di setiap part nya, untuk memberikan semangat juga buat Amma sebagai author ☺️

Gimana dengan hari ini?

Part nya seru gak?

Makin kesini seru gak sih menurut kalian? Terus feel-nya nyampe gak sama kalian semua saat membaca?

Jadi Stay tune ya, terimakasih sudah sabar menunggu update part dari cerita ini ❤️

📝 08 Mei 2023

See you next part

Continua a leggere

Ti piacerà anche

87.9K 7.5K 16
Dua insan yang telah bertemu kembali dari sekian lamanya terpisah. •••
723 12 5
Menceritakan tentang gadis SMA yang pindah ke sekolah yang jauh berbeda dengan SMA lamanya. Ia memulai hidup baru dengan pindah rumah dan pindah seko...
518 132 24
Gue Zea, adik tiri dari ketua geng Tiger Naka. Gue hidup di dunia tuh sebenarnya penuh dengan rasa bersalah. Nyokap gue punya penyakit pas habis lahi...
3.7K 1K 22
(Masih tahap revisi, di revisi setelah End, dengan bantuan Author² lain yang koreksi nanti♥️) ••• Kisah 1Cewe And 4 Cowo. Kisah ini menceritakan Aure...