Assalamualaikum...
Alhamdulillah kurang 13 hari lagi nih puasanya wkwkwk...
Semangat puasanya ya. Semoga diberi kesabaran dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa
Aamiin Aamiin Aamiin 🤲🤲🤲
Hope you all are healthy and in good condition
Waktu baca chapter ini, mohon ditahan ya. Jangan membayangkan. Apalagi sampai terbayang bau dan visualnya.
Nanti puasanya batal lho 🤣🤣🤣
Please enjoy this story
Happy reading
😉😉😉
🌹🌹🌹🌹🌹
".......... Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,"
(Q.S Ath Thalaaq ayat 2)
Waktu menunjukkan pukul 04.15 WIB, yang mana menandakan bahwa akan mendekati waktu shalat shubuh. Suasana langit masih gelap, hanya ada penerangan alamai dari bulan dan bintang. Adapun penerangan dari lampu-lampu jalanan dan rumah-rumah yang masih menyala dengan tetang.
Seorang perempuan mengeliat saat suara adzan terdengar. Dia pun membuka matanya dengan pelan karena menyesuaikan cahaya lampu yang berqda di kamarnya. Setelah sadar sepenuhnya, dia mulai bangun dan mendudukkan dirinya di kasur. Kemudian dia berjalan menuju kamar mandi untuk wudhu dan melaksanakan shalat shubuh.
Perempuan itu langsung mandi setelah selesai menunaikan shalat subuh. Dia berjalan keluar kamarnya setelah memakai pakaian rumahan. Dia berjalan menuju dapur untuk memasak sarapan.
"lho, sudah bangun?" seorang wanita hamil datang menghampiri perempuan tadi
"iya, nih. Abis mandi langsung kesini," jawab perempuan tadi sambil tersenyum
"kamu lagi ngapain?" tanya sang wanita hamil
"aku lagi masak untuk sarapan nih. Kamu mau aku Masakin apa? Mumpung aku belum masak nih. Baru nyiapin bahannya." tanya perempuan itu sambil sibuk menyiapkan bahan makanan yang aka dia masak
"kamu mau masak apa emangnya?" tanya wanita hamil itu
"masak nasi goreng seafood, soalnya ada udang dan cumi-cumi," jawab perempuan itu sambil menunjukkan cumi-cumi dan udang yang masih mentah
Wanita hamil itu hanya menganggukkan kepalanya, "terus, kok itu ada nugget juga. Nasi gorengnya dikasih nugget?" wanita hamil menunjukkan nugget yang sudah berada di mangkuk
"bukan. Ini untuk kakak. Kakak kan suka makan nugget. Jadi aku keluarin nugget nya," jawab perempuan itu
"oohh…." wawanita hamil itu menganggukkan kepala tanda mengerti
"yaudah. Aku makan nasi goreng seafood aja lah," jawab wanita hamil itu sambil menggulung lengan bajunya, "aku bantu apa nih?"
"lho… Lho… ga usah. Biar aku aja yang masak, kamu duduk aja disitu" tolak perempuan itu sambil menunjukkan kursi di meja makan yang terletak tak jauh dari dapur
"ga mau. Aku mau bantuin masak aja," tolak si wanita hamil
Perempuan tadi hanya menghela napasnya karena wanita hamil itu bersikeras ingin membantunya memasak. Dengan terpaksa, perempuan itu mengizinkannya untuk membantu memasak.
"kamu potong-potong cumi-cumi dan kupas udang aja ya! Biar nanti aku yang goreng," perintah perempuan itu
"okay, siap." jawab wanita hamil itu dengan semangat
Si wanita hamil itu memotong cumi-cumi dan pengupasan udang dengan perasaan senang. Karena pagi ini, dia memiliki kesibukan. Dia melakukannya dengan hati-hati dan suasana hati yang senang. Sedangkan perempuan tadi, sedang mengulek bumbu nasi goreng. Dia hanya menggunakan sedikit lombok, karena tidak mau kalo temannya yang sedang hamil itu mengalami sakit perut. Dan makanan pedas tidak baik untuk ibu hamil beserta janinnya.
"sudah selesai," lapor wanita hamil itu sambil menunjukkan hasil kerjanya, "mau digoreng sekarang?"
"iya, tolong kamu kumpulan bumbu ini ya," perintah perempuan itu sambil menunjukkan bumbu nasi goreng yang sudah diulek, "biar aku yang goreng cumi-cumi dna udangnya."
"siap," wanits hamil itu langsung melakukan apa yang disuruh sang perempuan
Selesai dengan cumi-cumi dan udang, dia pun menmis bumbu nasi goreng tersebut, "tolong ambil nasi secukupnya ya! Aku mau menumis bumbu nasi gorengnya."
"okay," wanita hamil itu langsung mengambil piring dan mengambil nasi putih
Setelah bumbu nasi goreng sudah matang, perempuan itu memasukkan cumi-cumi dan udang yang tadi sudah digoreng.
Wanita Hamil itu datang dengan sepiring nasi putih yang menggunung, "ini nasinya.
"
"okay, terimakasih," jawab perempuan itu
Kemudian nasi goreng dimasukkan ke wajan dan dicampur sampai merata. Tidak lupa diberi sedikit kecap, agar warnanya tidak pucat. Dan jangan sampai ketinggalan, penyedap yang sering disebut micin. Karena masak tanpa micin, kurang sedap wkwkwk….
Nasi goreng seafood sudah jadi. Baunya yang sedap membuat perut lapar. Apalagi dipagi hari. Menambah nafsu makan. Serasa tidak sabar untuk mencicipi sekaligus menghabiskan nasi itu. Efek lapar wkwkwk….
"tolong ambil piring dua ya! Untuk kamu dan aku," perintah perempuan itu kepada sang wanita hamil
"hmmm…. Baunya enak…" kakata sang wanita hamil sambil mencium bau nasi goreng itu dan membawanya menuju meja makan
"kamu bangunin kakak, sana! Aku goreng nugget nya, buat sarapan kakak," kata perempuan tadi
"okay, nanti kita makan bareng-bareng ya!" wanita hamil itu menjauh dari ruang makan
Perempuan tadi melanjutkan masaknya, yaitu mengoreng nugget dan tidak lupa membuatkan susu hamil untuk sang ibu hamil dan susu untuk sang kakak.
Perempuan itu meletakkan nugget di meja makan. Kemudian dia kembali lagi ke dapur untuk membawa dua gelas susu yang tadi sudah dibuatnya. Kemudian dia kembali lahi untuk mencuci semua alat masak tadi. Karena tidak ingin dapur berantakan. Hak itu dilakukan sekaligus menunggu sang kakak.
"baunya wangi. Aku jadi lapar," suara laki-laki kecil terdengar tidak jauh dari dapur
Perempuan tadi baru saja selesai mencuci peralata selamat dapur, langsung berjalan menuju ruang makan. Dilihatnya sang wanita hamil sudah ada di meja makan dan laki-laki kecil juga sudah duduk anteng menunggu makan sarapannya.
"hmmm wangi sekali," perempuan itu menghampiri laki-laki kecil itu, "sudah mandi nih."
"iya dong aunty. Kan kakak sudah tampan," jawab laki-laki kecil itu sambil tersenyum lucu
Wajahnya yang imut membuat perempuan dan wanita hamil iti terkekeh mendengar jawabannya.
"iya, sangat tampan. Seperti papa, ya." puji perempuan itu
"iya dong," jawab laki-laki kecil itu dengan menunjukkan sikap bangganya yang malah membuat kedua orang berjenis kelamin perempuan itu tertawa melihat tingkah lucunya
"sudah-sudah, kita makan. Nanti makanannya dingin," wanita hamil itu menyudahi basa-basi di pagi hari
"mama, aku mau nugget, tapi yang banyak ya," pinta Laki-laki kecil itu
"tapi harus pakai nasi ya, biar kenyang!" perintah sang mama, yaitu sang wanita hamil sambil mengambilkan sepiring nasi dan beberapa nugget untuk putranya itu
"silakan dimakan," wanita hamil hamil itu meletakkan piring di depan sang anak
"jangan lupa, berdoa ya!" perempuan itu mengingatkan
Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar. Aamiin
,
Setelah berdoa, mereka bertiga pun langsung menikmati menu sarapan pagi yang sederhana dengan suasana yang tenang dan nyaman.
Sarapan selesai. Mencuci piring bekas makan sudah. Mandi sudah. Sekarang waktunya bersantai. Akhirnya mereka bertiga bersantai di ruang keluarga yang mana terdapat TV 50 inch yang menempel di dinding, rak buku yang terdapat buku-buku tentang arsitektur tertata rapi, ada juga buku tentang resep masakan dan beberapa box mainan milik si kakak yang ditumpuk, agar terlihat rapi.
Si kakak sedang sibuk sendiri dengan mainannya. Dia memainkan semua mainan yang dia punya. Berbicara sendiri sambil memegang beberapa robot heronya, itu disebut bermain peran mikro. Karena dia tidak masuk dalam peran tersebut. Kalo dia masuk sebagai pelakunya langsung, disebut bermain peran makro. (sedikit informasi tentang permainan peran dalam dunia PAUD) hihi….
"gimana kandunganmu, Rania?" tanya perempuan tadi sambil mengelus perut buncit itu
"sudah mulai susah gerak. Terus udah ngerasa berat," jawab Rania sang wanita hamil
"sakit kah?" tanyanya lagi
"wanita hamil pasti ngalamin sakit, Ai. Sakit pinggang, perut, kaki. Apalagi kalo udah masuk 7-8 bulan. Sakitnya udah kerasa banget. Mau ngapa-ngapain susah. Gerak ga bisa cepet. Tidur harus pelan-pelan kalo mau pindah posisi," keluh Rania
Yah, perempuan tadi adalah Ai, istri dari Daaniyaal. Dia pergi dari rumah Daaniyaal untuk menenangkan diri. Walaupun cara yang dilakukan benar-benar salah, tapi Ai tidak tahu lagi, apa yang harus dilakukan. Untung saat dia di stasiun, dia bertemu dengan Rania dan Suaminya, Toni. Rania mengantar Toni di stasiun, karena Toni akan pergi bertugas keluar kota menggunakan kereta. Dia tidak mau menyetir mobil, karena tidak mau mengambil resiko saat di perjalanan. Takutnya saat lelah, dia memaksa pulang dengan menyetir mobil. Apalagi istrinya itu sedang hamil, jadi dia menggunakan transportasi. Walaupun kita tidak tahu, kematian menjemput dari mana dan kapan.
🌹🌹🌹🌹🌹
Enough for today
Don't forget vote and comment
Follow this account fanyawomenly
Thank you have waited this story
Thank you have read this story
Thank you have voted and commented
Have a nice day
Selamat berpuasa
Jangan lupa baca Al Qur'an ya
Ketemu lagi sabtu depan ya