SEIRANA (ON GOING)

By reaalyaaptr

2.3K 1.4K 1.6K

Menceritakan tentang seorang gadis yang baru beranjak remaja.Memiliki sifat ambisius dalam mencapai apa yang... More

welcome to 'SEIRANA' story
00.PROLOG
01."SEIRA AFSHENOVA"
02.ANBK
03.OFFICIALY LIKES HIM
04.LAST DAY & AN IDEA
FUN FACT 'SEIRANA' STORY
05.FOTBAR
06.STALKING
07.WHO'S SHE?
08.RISIH
09.FIRST HEARTACHE
11.DOWN & LITTLE CHANGE
12.HAPPY BIRTHDAY SEIRA

10.SEBUAH SALAM

83 45 197
By reaalyaaptr

"ibarat bintang di angkasa,kamu salah satunya,aku yang sangat berambisius untuk menggapaimu,aku tau itu sulit,jika ada yang bilang aku hanya sedang berhalusinasi?biar kan saja,sayangnya aku lebih memilih untuk terus berhalusinasi"

-Seira Afshenova.

Mulmed:

LANGIT SORE-RUMIT🎶

*****

Setelah bel istirahat berbunyi,Seira lebih memilih untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah dan menolak ajakan teman temannya untuk pergi ke kantin.

Seira merasa sangat membutuhkan energi positive setelah menerima Toxic message dari seorang Lana.

"Lo serius nggak mau ikut Kita ke kantin?" Tanya Keisya memastikan.

"Iya Ra,tumben banget lo mau ke perpus" lanjut Zira Sedikit mengerutkan keningnya.

"Gue nggak mood buat ke kantin,lagipula pasti rame banget disana" Jawab Seira apa adanya.

"Lagipula sebentar lagi PTS,gue rasa harus banyak baca buku deh" perjelas Seira dengan keyakinan nya.

Zira menghela nafas panjang mendengar nya "lagi lagi selalu di sangkut pautkan sama ujian ujian,pusing gue dengernya" keluh Zira.

"Prepare itu WAJIB zir,biar dapat hasil yang memuaskan" ucap Seira mengingatkan temannya.

"Nggak berlaku buat gue yang gampang mumet kalo baca buku pelajaran" ungkap Zira Terus terang.

"Yaudalah,kalau emang Seira mau ke perpus gapapa,Kita ke kantin aja zir,lagipula Afni Sudah duluan kesana" utus Keisya Tak ingin memperpanjang permbicaraan antara keduanya.

Seira mengangguk singkat.

"Kalau gitu,gue duluan ke perpus ya" pamit Seira sebelum akhirnya melangkahkan kaki melalui keduanya.

Akhirnya Keisya dan Zira pun berlalu dari tempat semula,menuju ke kantin yang sudah bisa di tebak ramainya seperti sedang berlangsung pembagian BLT.

*****

Seira memasuki ruangan perpustakaan,ia menuju meja petugas perpustakaan terlebih dahulu.

"Assalamualaikum,permisi bu" Seira menyapa ibu petugas terlebih dahulu dengan sangat ramah.

Ibu petugas yang semula sedang menyusun buku buku di mejanya pun mendongak ketika mendengar ucapan Salam dari Seira "waalaikumsalam,ada yang bisa ibu Bantu?"

"Iya bu,saya ingin meminjam sekaligus membaca buku disini,apakah bisa?" ujar Seira.

Si ibu langsung mengangguk ketika mendengar nya "tentu saja nak,kamu ingin berapa lama disini?" Tanya si ibu.

"30 menit saja bu menghabiskan waktu istirahat sekarang" Jawab Seira sesekali melihat jam tangan yang ia kenakan di tangan kirinya.

"Baiklah,kalau begitu silahkan ya nak,Nanti setelah selesai membaca ibu akan berikan buku kecil yang berisi nantinya daftar setiap kamu masuk perpustakaan jika kamu berniat kembali lagi" perjelas si ibu tersebut.

Seira mengangguk paham "baik bu, terimakasih banyak" balas Seira kembali mengembangkan senyumannya.

Detik berikutnya Seira mulai melangkah untuk menuju bagian lebih dalam dari perpustakaan ini.

Ruangannya memang tidak terlalu besar,namun cukup bersih dan rapih sehingga membuat Seira seketika merasa nyaman berada disini.

Seira melewati lorong diantara rak rak buku untuk mencari buku tujuannya.

Pandangan nya sibuk memandangi rak rak yang tinggi di sekitarnya sehingga Seira tak sengaja menabrak seseorang yang hendak lewat di depannya.

Bruk!

Seketika itu Juga beberapa buku yang dibawa orang tersebut terjatuh semuanya ke lantai.

"Eh maaf banget,gue ga sengaja" tutur Seira yang langsung menunduk dan berjongkok untuk kembali merapihkan buku buku tersebut.

Orang itu pun sama,membantu Seira untuk merapihkan buku yang semula ia bawa.

Ketika Seira sedikit mendongak dan mendapati wajah orang tersebut,saat itu juga Seira semakin merasa bersalah kepadanya.

"Ah!Raisha,maaf banget ya gue benar benar nggak ngeliat tadi" ungkap Seira sembari memegang beberapa buku itu.

Ya,ternyata orang yang baru saja Tak sengaja ia tabrak adalah Raisha.

Raisha tersenyum singkat "nggak papa ko,lagipula gue Juga tadi buru buru" ucap Raisha yang bangkit sembari kembali merapihkan buku bukunya.

Seira pun memberikan beberapa buku yang ia pegang dengan diri yang masih merasa bersalah.

Setelah memastikan semua bukunya rapih, Raisha kembali menatap Seira "santai aja,nggak papa ko,Kita sama sama Salah tadi" lanjutnya.

Seira tersenyum lega "by the way,kenapa buru buru banget?" Tanya Seira basa basi.

"Iya,soalnya setelah ini kelas gue Ada ulangan harian pelajaran IPA,Jadi gue buru buru ambil buku IPA di perpus deh,biar anak kelas bisa prepare" perjelas Raisha sembari menunjukan tumpukan buku yang ia bawa.

"Jadi,Hari ini 8D ulangan harian IPA?" Tanya Seira mengulangi.

Raisha mengangguk cepat.

"Gue mau tanya,Lana masuk nggak?" Spontan Seira.

Baru saja Raisha ingin menjawab,tiba tiba seorang gadis datang menghampiri mereka berdua.

"Rai,Sudah belum,lama banget?" Tanya gadis tersebut yang ternyata adalah Cinta.

"Udah kok,ayo ke kelas" Jawab Raisha.

"Sei,gue duluan ya soalnya gue sudah ditunggu sama temen temen gue" pamit Raisha,Cinta hanya senyum sekilas ketika melihat keberadaan Seira.

Seira pun mengangguk paham dan membalas senyuman Cinta.

"Soal Lana,Nanti gue salamin yaa" ucap Raisha yang hendak pergi dari hadapan Seira.

Mendengar itu,Seira sedikit terkejut dan berniat untuk kembali memanggil Raisha agar membatalkan ucapannya,namun Raisha lebih cepat berlalu dari sana sehingga membuat Seira pasrah saja.

Seira hanya khawatir jika Lana kembali memikir buruk tentang Seira dan berujung dengan mengirimi pesan toxic lagi kepadanya.

Hal itu masih sangat Seira takuti untuk terjadi kembali,karena walaupun hanya lewat pesan,namun kata kata itu sungguh tajam dan kasar untuk gadis yang mempunyai sifat serta hati yang lembut seperti Seira.

*****

"Buruan baca,Kita masih punya waktu 20 menit sebelum bu Risa masuk kelas!" Seru Raisha yang baru saja selesai membagikan buku paket IPA kepada seluruh temannya di kelas 8D.

Detik berikutnya pandangan Raisha tak sengaja tertuju pada Lana yang duduk di bangku paling belakang,lalu dirinya teringat sesuatu yang ia ucapkan kepada Seira ketika di perpustakaan tadi.

Lana yang terlihat baru saja membuka buku yang dibagikan,Raisha berniat untuk menghampiri nya.

"Lan,ada yang nitip Salam buat lo" ucap Raisha ketika sampai di hadapan Lana.

Lana yang semula tertunduk kini Sedikit mendongak kan kepalanya kepada Raisha "siapa?" Tanya nya tidak terlalu penasaran.

"Seira" Jawab Raisha cepat saat itu juga.

Lana mengalihkan wajahnya muak saat itu juga,seakan sudah sangat ogah mendengar nama itu.

"Gausah sebut namanya lagi,gue muak".

Raisha Sedikit terkejut ketika mendengarnya,ia bertanya tanya mengapa Lana seperti ini?

Etss,Jangan lupakan tentang foto yang masih hangat dibicarakan itu,Raisha bahkan ikut menyimpan fotonya yang terlihat jelas bahwa itu adalah Lana dan Seira,sehingga melihat respon Lana barusan,membuatnya bingung.

"Loh,kenapa?" Raisha mengutarakan pertanyaan nya.

"Gausah tanya tanya bisa ga?" Balas Lana dingin dan tak sama sekali mengarahkan pandangan nya kepada Raisha lagi.

Raisha memutuskan untuk kembali ke tempat duduknya walaupun sebenarnya ia ingin mempertanyakan sesuatu lagi,namun ia takut dengan respon Lana yang sudah terlihat jengkel ketika dirinya menyebut nama Seira.

Sementara Lana terus mengumpat dalam hati,telinganya masih terngiang ngiang dengan nama cewek itu yang sungguh membuatnya muak saat ini.

Sampai sampai dua hari lalu dirinya sengaja tidak masuk sekolah agar gadis itu tidak menemuinya lagi.

Namun Hari ini ketika ia kembali ke sekolah seketika semangat nya berubah menjadi jengkel jika mengingat kelakuan Seira.

Lana berharap hari ini dan seterusnya ia tidak bertemu lagi dengan Seira,namun apakah bisa? Sedangkan mereka satu sekolah dan jarak kelas yang hanya terselang dua kelas Saja.

*****

Waktu pulang telah tiba,Seira hendak merapihkan alat tulis nya.

Setelah 4 pelajaran dan keempatnya ulangan harian,cukup menguras otak Seira Hari ini,namun gadis itu tidak dibikin ribet dan tetap terlihat tetap enjoy seperti biasa.

Seira dan ketiga temannya Afni,Zira,dan Keisya mulai memasuki kerumunan bubar siswa siswi JAYA BANGSA.

"Sei, Liat tuh!" Seru Keisya yang langsung mengarahkan pandangan Seira kepada siswa siswi 8D yang baru saja keluar dari kelasnya.

Kedua pandangan Seira melihat Lana yang berjalan paling akhir diantara teman temannya.

"Lo nggak nemuin dia lagi? tumben" Tanya Zira yang merasa Seira tidak seperti biasa nya jika melihat Lana.

Seira hanya menggeleng dan tersenyum getir Lalu mengalihkan kembali pandangannya dari objek yang semula ia lihat.

"Istirahat dulu deketin dianya,gue lagi fokus sama ulangan harian satu minggu ini" alibi Seira.

Ketiganya tersenyum remeh seakan meragukan ucapan Seira.

"Helehh,paling sampe rumah langsung Nge chat tuh" sindir Afni diiringi kekehan kecil nya.

"Iya,atau ga chat Salah satu antara Kita Terus minta pendapat gimana lagi cara buat deketin Lana" lanjut Keisya.

"SEIRA!" panggil salah satu siswi yang berhasil membuat Seira dan ketiga temannya menoleh ke sumber suara.

"Eh Rai" Seira yang merasa namanya terpanggil pun membalasnya.

Lagi lagi Raisha terlihat selalu bersama dengan Cinta,setiap bertemu dengan Seira,pasti mereka selalu berdua,apakah mereka sudah sedekat itu? Entahlah Seira pun tak ingin terlalu memikirkannya.

Raisha dan Cinta semakin mendekat ke arah Seira dan teman temannya.

"Gue udah sampein salam lo ya ke Lana" ucap Raisha yang seketika membuat Seira kembali khawatir.

Zira dan dua lainnya hanya menyimak interaksi antara Seira dan Raisha.

Sebenarnya sejak awal,Zira tidak begitu Suka dengan Raisha,sehingga ekspresi sinis Zira terlihat jelas ketika memandang Raisha dan Cinta.Ya,Zira memang tipekal perempuan yang Terus terang menunjukan jika dirinya tidak menyukai seseorang,seperti saat ini.

"Terus respon dia gimana?" Bodoh Seira yang melanjutkan pertanyaan nya,padahal dengan jelas Seira tidak berniat menitipkan salam untuk Lana.

Tanpa mereka sadari,dari jarak beberapa meter,objek yang sedang dibicarakan mendengar semua pembicaraan mereka.

Ya,Lana tidak sengaja mendengar nya ketika ia menjumpai Davi dan Randi dari jarak beberapa meter.

Walaupun volume bicara mereka tidak terlalu keras,namun cukup terdengar di telinga Lana ketika mereka menyebut kan namanya.

*****

Akhirnya Seira sampai di dalam kamarnya,yang terasa sejuk entah dri mana asalnya,apalagi kamar Seira selalu rapih karena sebelum berangkat sekolah selalu ia rapihkan terlebih dahulu.

Suasana rumah yang sepi karena keluarga Seira sedang tidak ada dirumah.Ayah,ibu dan adiknya sedang menghadiri acara di kediaman tantenya.

Tanpa mengganti terlebih dahulu seragamnya,Seira langsung merebahkan tubuhnya seperti biasa,dengan membuka jendela kamar yang tentu saja membuat hembusan angin sepoi sepoi memasuki ruangan kamarnya.

"Hufft 7/10 for today" gumam Seira sembari mulai memeluk gulingnya,dan perlahan ia memejamkan Mata hingga tertidur.

Ting!
Ting!
Ting!
Ting!

Ponsel Seira yang terletak diatas nakas kamarnya berbunyi entah berapa Kali,membuat Seira sedikit terjaga,namun detik berikutnya ia kembali memejamkan Mata dan tak memperdulikan suara notifikasi ponselnya.

*****

Siang ini Lana sedang berkumpul dengan teman temannya di kedai kopi manis.

Cuaca yang tak begitu terik,namun tetap terang,matahari seolah tak menunjukan penuh sinarnya.

Beberapa temannya sedang berbincang hangat,masing masing membicarakan hal hal yang mereka alami di hari ini.

Lana tidak tertarik untuk bergabung karena Hari harinya terasa flat flat saja,tidak ada yang menyenangkan namun Juga tidak ada yang menyedihkan.

Lalu seketika Lana teringat dengan perbincangan antara Raisha dan Seira yang sempat menyebut nyebut namanya.

"Brengsek,beneran gatau malu atau apa sih tu cewek,segala nitip nitip Salam" ucap Lana dalam hati namun ekspresi wajahnya sangat terlihat jika ia memang sedang jengkel.

Lana kembali membuka ponselnya dan menuju aplikasi berwarna hijau.

Mencari kontak cewek itu yang ternyata Belum sempat ia hapus,detik berikutnya ia membuka blokir kontak itu dan kembali pada room chat,dua ibu jarinya bergerak lincah diatas keyboard.

Lana

"HEI!NGAPAIN LAGI LO?"
"BENERAN GATAU MALU ATAU GIMANA SIH LO?"
"MAKSUD LO APA NITIP NITIP SALAM GITU,MUAK BANGET GUE DENGERNYA"
"MALU ANJIR,SADAR GASIH LO? SUDAH GUE BILANG,GUE RISIH,LUPA?"
"Gila!emang gak punya harga diri kayanya"

Lana mengirimi semua pesan pesan itu tanpa segan,bahkan ia tidak memikirkan bagaimana perasaan gadis itu ketika membuka pesan yang cukup kasar darinya.

Tanpa berlama lama lagi,ia kembali memblokir kontak yang dinamakan Seira.

Lalu menutup ponselnya,meletakan diatas meja dan mulai meneguk minuman lemonnya.

"Nimbrung dong,diem terus lo kaya keong" sarkas Zayyan ditengah tengah perbincangan mereka.

Lana kembali meletakan gelas minumannya diatas meja,menelan tegukan terakhir nya terlebih dahulu sebelum berbicara.

"Gue nggak punya sesuatu yang bisa gue ceritain setiap harinya" balas Lana apa adanya.

"Satupun?"

"Sama sekali" Jawab Lana meyakinkan.

"Buset,se hambar itu hidup lo" celetuk Zayyan.

Lana tak meresponnya dengan reaksi apapun.

"Kayanya emang sudah waktunya lo punya doi Lan,Coba lah buka hati" saran Zayyan sembari menepuk pelan bahu Lana.

Lana tak membalas apapun,dirinya masih Kurang minat jika membahas hal tersebut.

Pandangan Lana beralih menatap salah satu meja kosong yang letaknya tak jauh dari meja yang ditempati Lana dan teman temannya.

Tak lama kemudian meja itu terisi oleh dua orang yang tak asing bagi Lana.

Ya,orang itu adalah Raisha dan Cinta.

Kedua bola mata Lana semakin fokus memperhatikan pergerakan Cinta tanpa disadari gadis itu.

Belakangan ini Lana merasa adanya desiran aneh pada tubuhnya jika ia melihat Cinta di sekolah,mungkin Cinta memang memiliki Daya pikat yang tinggi sehingga berhasil membuat Lana merasa terpikat dengannya.

Sesekali Lana memujanya dalam hati,ia masih belum menemukan cara agar bisa mendekati gadis itu tanpa membuatnya merasa risih ataupun tak nyaman.

Lana menoleh ke arah Zayyan "Yan,liat tuh" ucap Lana memberi instruksi kepada Zayyan untuk mengikuti arah pandangannya.

Zayyan pun menuruti arah yang Lana tunjukan yang dimana terdapat dua perempuan sedang membaca menu sepertinya mereka hendak memesan minuman.

Zayyan dapat menyimpulkan bahwa mereka adalah murid JAYA BANGSA karena pakaian yang mereka kenakan disini masih memakai seragam sekolah JAYA BANGSA.

"Kenapa sama mereka?" Tanya Zayyan penasaran.

Lana tersenyum simpul serta tak mengalihkan sedikit pun pandangannya dari sana.

"Kayanya ucapan lo ada benarnya"

*****

Seira perlahan membuka matanya setelah alarm ponselnya berdering cukup kencang menembus pendengaran Seira.

Setelah ia mematikan alarm si ponselnya,Seira duduk bersandar diatas kasur sembari mengumpulkan kesadarannya.

Dengan kondisi yang masih memakai seragam,sehingga terlihat sedikit kusut akibat digunakan saat tidur.

"Jam berapa ya?" Monolog Seira dengan tangan yang perlahan terulur mengambil ponselnya diatas nakas.

15:30,jam yang terpampang jelas di locksreen ketika Seira menyalakan layar ponselnya.

Keningnya Sedikit mengerut ketika Samar samar kedua matanya melihat ada beberapa notifikasi sekitar 2 jam lalu,saat itu juga Seira membuka password ponselnya dan langsung menuju aplikasi berwarna hijau untuk membuka notifikasi pesan itu.

Kedua bola mata Seira membulat sempurna ketika melihat nama kontak Lana 8D yang berada di paling atas antara riwayat chat lainnya.

Refleks Seira dengan pelan melempar ponselnya ke segala arah.

Tubuhnya kembali sedikit bergetar terutama tangannya.Takut,itulah yang kini Seira rasakan ketika melihat hal tersebut,apalagi terlihat sekilas pesan terakhir nya,dan jumlah pesannya tidak hanya satu.

"Apalagi ini.." rintih Seira yang semakin tak berani untuk membukanya.

Namun tak dipungkiri dirinya juga merasa penasaran dengan isi pesan tersebut,meskipun dirinya sudah bisa menebak akan seperti apa pesannya.Tentu pria itu mengirimi toxic message lagi untuknya karena Salam yang Raisha sampaikan kepada Lana.

"Gue buka atau langsung dellete ya?.." Seira bertanya kepada dirinya sendiri.

Seira berfikir sejenak mempertimbangkan keputusannya untuk membuka pesan itu atau tidak,namun jika tidak dibuka dirinya akan Terus penasaran.

Seira menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya lagi,mencoba untuk menenangkan dirinya.

"Huff,gue akan buka,apapun itu,gue harus kuat bacanya" Seira mengangguk mantap,setelah itu ia kembali mengambil ponselnya dan membukanya sehingga sampai di tampilan room chat itu.

Dengan yakin,Seira membuka room chat nya dengan Lana dan saat itu juga terpampang jelas isi pesan yang Lana kirimkan untuknya.

Ekspresinya berubah menjadi datar,nafasnya terhenti beberapa detik,tangannya tanpa sadar Sedikit berkeringat dan bergetar saat ini.

Lana

"HEI!NGAPAIN LAGI LO?"
"BENERAN GATAU MALU ATAU GIMANA SIH LO?"
"MAKSUD LO APA NITIP NITIP SALAM GITU,MUAK BANGET GUE DENGERNYA"
"MALU ANJIR,SADAR GASIH LO? SUDAH GUE BILANG,GUE RISIH,LUPA?"
"Gila!emang gak punya harga diri kayanya"

Kedua bola matanya kembali mulai memanas ketika Seira selesai membaca pesan terakhir dari cowok itu yang sangat menyakiti hatinya.

Isakan nya mulai terdengar dan kini air matanya mulai mengalir di pipi Seira.

Seolah tak tahan dengan kata kata itu,Seira dengan lincah menggerakan kedua ibu jarinya diatas keyboard diiringi dengan isakan nya yang semakin kencang.Ya, Seira sedang melampiaskan semuanya.

Seira

"Kenapa lo jahat banget?"
"Sadar ga sih semua ketikan lo itu menyakitkan banget Lana.."
"Gue nggak nyangka lo bisa se toxic ini.."
"Tapi sayangnya,gue sudah terlanjur Suka sama lo.."
"How about this?"

Tangisnya pecah saat itu juga setelah Seira berhasil mengirimkan semua balasannya,namun sayangnya sepertinya Lana sudah lebih dulu memblokir kembali kontaknya sehingga pesan yang Seira kirimkan tidak akan sampai kepada cowok itu.

Seira meletakan kasar ponselnya,ia menggigit bibir bawahnya dengan sangat kencang sebagai pelampiasan kesedihannya namun isakan nya masih jelas terdengar.

Untung saja suasana rumah masih sepi dan keluarganya belum juga pulang disaat kondisi Seira seperti ini.

Sepertinya Seira akan memendam semuanya dan berniat tidak akan menceritakan sedikitpun tentang Hal ini kepada ayah atau ibunya.

Kini gadis itu semakin menenggelamkan wajahnya dibalik bantal,wajahnya yang semakin penuh dengan air mata dengan rambut yang sudah tak tertata,Seira sedikit memukul dadanya yang kini terasa sesak.

"Gimana caranya batalin rasa suka gue untuk dia?"...


*****


Sudah sejak satu jam yang lalu, Lana berbincang panjang lewat telfon dengan Zayyan.

Sepertinya Lana sedang meminta pendapat atau tips kepada Zayyan tentang bagaimana cara untuk mendekati seorang cewek tanpa membuatnya risih.

Dalam konteks seperti ini memang hanya Zayyan lah yang bisa diandalkan oleh Lana,mengingat Zayyan Sedikit berbeda dengan teman teman yang lainnya,fikirannya pun sudah mulai lebih dewasa sehingga dapat menjadi tempat sharing paling tepat bagi Lana.

"Oke sip,kalo gitu thanks buat tips nya ya bro!" Akhir Lana yang mulai menutup perbincangan panjangnya dengan Zayyan.

"Yoi" saut Zayyan di sebrang sana,Lalu telfon langsung di tutup oleh Zayyan.

Lana meletakan ponselnya diatas meja belajar yang berukuran sedang itu,Lalu dirinya kembali mengingat ucapan Zayyan yang berisi tentang cara awal mendekati seseorang.

Lana bergerak membentuk setengah lingkaran di kursi belajarnya beberapa kali sembari terkekeh ketika ia mengingat Cinta.

Ya,gadis yang sedang ingin ia dekati yaitu Cinta.

Entah wasiat dan suruhan dari mana tiba tiba Lana ingin mendekati seorang gadis,yang notabennya gadis itu adalah teman sekelasnya,namun selama mereka sekelas jarang terjadi interaksi serius antara mereka.

Tapi asal kalian tau,Diam diam sebenarnya Lana memperhatikan Cinta,ia mulai tertarik ketika dirinya kala itu bertanya kepada Cinta tentang urusan kelas,dari situ Lana merasa bahwa ia tertarik dengan Cinta.

Namun,Lana selalu menyembunyikannya.Selain karena sifatnya yang cuek,ia Juga introvert sehingga tidak mudah baginya untuk berhubungan sosial dengan orang baru atau yang hanya kenal dengan nama saja.

"Kata Zayyan,kalau mau deketin cewek itu lewat chat dulu,Kira kira nyambung nggak,kalau ngerasa nyambung baru lanjut deketin langsung" ucap Lana mengulangi cara yang Zayyan berikan padanya.

"Berarti gue harus punya nomor WA nya dong?" Monolog Lana sebelum akhirnya kembali mengambil benda pipih itu.

Lana membuka aplikasi chat itu menuju group kelas,dan membuka group info yang berisi nomor nomor siswa siswi 8D,ia mulai mencari nomor Cinta disana,berharap segera menemukannya.

Tak butuh waktu lama bagi dirinya untuk menemukan nomor Cinta karena cewek itu memberi nama yang jelas di profile nya.

Setelah menyimpan nomor Cinta di kontak nya dengan nama yang lengkap "SILVIANA CINTA" jarang sekali Lana lebih dulu menyimpan nomor perempuan,apalagi dengan nama yang lengkap dari nama panjang perempuan tersebut.

Lana terkekeh gemash kepada dirinya sendiri,sungguh Ini pertama Kalinya Lana merasakan hal yang sangat langka dalam kamus hidupnya.

"I will start from now".

*****

Hai readers,gimana part 10 nya??

Bener bener nggak terasa ya SEIRANA Sudah sampai di part 10,dan sesuatu sesuatu mulai terjadi di part part ini^^

Menurut tebakan kalian gimana nih cara Lana mendekati Cinta??

Apakah caranya akan sama seperti Seira yang mendekatinya??

Atau cara Lana akan lebih Santai,perlahan tapi pasti?

Ikutin terus part part selanjutnya cerita SEIRANA yaa^^

Jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak berupa VOTE,Dan COMMENT yaa^^

Stalk Juga Instagram account @ceritaseirana buat liat banyak spoiler spoiler sebelum aku update setiap part nya^^

SAMPAI JUMPA DI PART SELANJUTNYA^^

Sehat sehat untuk Kita semuaa!

Salam hangat,
Reva Alya




Continue Reading

You'll Also Like

GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.4M 99.3K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
2.6M 130K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
5.5M 398K 55
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
1.4M 123K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...