M.I.N.D

By celestzen

1K 354 128

Highest Ranking: #2 Pikiran (02-04-2023) Mika, Irfan, Nirmala dan Daniel, 4 bersaudara dari keluarga Altezza... More

Prolog
Part 1 - Daniel Altezza
Part 2 - Nightmare
Part 3 - Friendship
Part 4 - Lover
Part 5 - First Love
Part 6 - First Love (2)
Part 7 - Courting
Part 8 - Family
Part 10 - Missing
Part 11 - Duhkhadarshana
Part 12 - Consequence
Part 13 - Farewell
Part 14 - Dating
Part 15 - Brother
Part 16 - Problem
Part 17 - Old Friend
Part 18 - Courting (3)
Part 19 - Trauma
Part 20 - Past Memories
Part 21 - Rasasastra
Part 22 - Dating (2)
Part 23 - Warning
Part 24 - That Day
Part 25 - That Day (2)
Part 26 - Rise of Darkness
Part 27 - Duhkhadarshana (2)
Part 28 - Memories
Part 29 - Bhayacitra
Part 30 - Family
Part 31 - Family (2)
Part 32 - Family (3)
Part 33 - Family (4)
Final Chapter - Prakasha (END)

Part 9 - Courting (2)

39 17 7
By celestzen

Irfan berjalan menuju kelasnya sambil meminum susu kotak.

Dikarenakan masih terlalu pagi, tidak ada banyak murid yang terlihat.

"Kalau kita gak bisa bales langsung tuh bocah kita bisa ke ceweknya kan?"

Secara tidak sengaja Irfan mendengar sebuah percakapan dari dalam kelasnya, dia pun langsung membuka pintu

Krieett...
Pandangan Irfan langsung tertuju pada Alex dan teman temannya yang sedang berkumpul.

"Mereka mau gangguin cewek siapa lagi? Nyari masalah mulu" ucap Irfan dalam hati

Baru saja Irfan duduk mereka semua langsung keluar dari kelas.

***

Sekarang kelas 10 IPA 3 sedang melaksanakan ulangan matematika, mata pelajaran yang paling dibenci semua orang.

Ditengah tengah ujian, Fany merasa pusing, kepalanya terasa berat.

"Lu kenapa Fan?" Tanya Clara melihat Fany yang kesakitan

"Kepala gue pusing" Clara meletakan tangannya di kening Fany "Badan lu panas"

Tanpa basa basi Clara langsung mengangkat tangannya "Bu, Fany sakit"

Bu Dian pun langsung menghampiri Fany dan meletakkan tangannya di kening Fany "Kamu istirahat di UKS aja"

Fany yang sudah tidak kuat langsung berdiri dan hendak keluar kelas "Kamu bisa sendiri?" Fany menganggukkan kepalanya "Bisa bu"

Fany pun berjalan menuju UKS sendiri meskipun agak sempoyongan. Sesampainya di UKS dia langsung menghela nafasnya ketika melihat Daniel yang sedang membuka kotak P3K

"Fany?" Sontak Daniel langsung menghampiri Fany yang terlihat lemas itu

"Lu demam?"

Fany berusaha menyingkirkan tangan Daniel yang menggenggam tangannya "Gue bisa sendiri" Tapi Daniel justru mempererat pegangannya.

"Gue mau nolong lu bukan karena apa apa" Fany pun membiarkan Daniel membantunya naik ke ranjang UKS

"Mau teh anget?" Fany pun menganggukkan kepalanya, dengan sigap Daniel langsung membuatkannya teh hangat.

Setelah jadi, Daniel membantu Fany untuk minum teh itu, Fany pun menutup matanya dan secara perlahan mulai tertidur.

"Panas" Ucap Daniel sambil memegang tangan Fany

Daniel pun berdiri dan menatap Fany yang tertidur, dia mengelap keningnya yang berkeringat.

"Tunggu ya, nanti aku balik lagi" Ucap Daniel pelan sambil tersenyum menatap Fany.

Daniel pun keluar dari kelas sambil mengambil obat di kotak P3K tadi.

***

Jam istirahat telah tiba, sehabis dari kantin Daniel langsung pergi ke UKS sambil membawa styrofoam berisi bubur.

Sesampainya di UKS dia melihat Fany yang masih tidur lelap. Dia pun membangunkan Fany secara perlahan

"Fan...Hei bangun, makan dulu"

Perlahan Fany pun membuka matanya, hal pertama yang dia lihat adalah Daniel.

"Makan dulu yuk, abis itu minum obat" Sebenarnya Fany malas menerimanya, tapi apa boleh buat dikarenakan kondisinya sekarang.

"Suapin" Secara spontan, Fany meminta disuapin, Daniel pun dengan senang hati melakukannya.

"Udah" Bubur yang dimakannya terasa hambar, membuat Fanny sudah tidak mau makan lagi

"Sedikit lagi" Fany menggelengkan kepalanya "Gak mau, hambar, gak enak"

Daniel tersenyum tipis "Kalau sakit ya makanan apa aja bakal terasa hambar, tapi lu tetep harus makan biar cepet sembuh"

Daniel pun lanjut menyuapi Fany, mau tak mau Fany pun akhirnya menghabisi bubur itu.

Setelah selesai, Daniel pun mengambilkannya obat "Sekarang minum obat abis itu istirahat lagi"

Fany pun meminum obat itu, lalu dia mengubah posisinya menjadi tiduran sambil menatap Daniel

Bel berbunyi, menandakan waktu istirahat telah berakhir. "Lu gak ke kelas?"

"Maunya sih tetep disini"

"Lu kan udah pinter, bolos sekali gapapa kali"

"Nanti gue ngehidupin lu pake apa?" Canda Daniel sambil tersenyum ke Fany

"Gak jelas lu, balik sana" Fany mendorong Daniel supaya dia pergi

"Iya gue pergi" Daniel pun berdiri sambil mengelus kepala Fany

"Cepet sembuh ya, nanti gue khawatir" Sesudah mengucapkan itu Daniel langsung keluar dari UKS

"Apaansih, gak jelas banget" Fany yang merasa malu menutupi dirinya dengan selimut

***

Bel pulang sudah berbunyi, semua murid keluar dari kelasnya masing-masing.

Fanny yang masih di UKS, hendak turun dari ranjang untuk kembali ke kelas

Belum sempat turun Daniel masuk ke UKS sambil membawakan tas miliknya.

"Ayo pulang"

"Gue mau pulang sendiri" Daniel menyentil kening Fany

"Lagi sakit gausah belagu" Daniel langsung menggandeng tangan Fanny dan menariknya keluar dari UKS menuju ke parkiran.

Sesampainya disana, Daniel membukakan pintu mobil untuk Fany masuk "Pak, langsung ke rumah ya"

Daniel pun langsung masuk dan duduk disamping Fany

"Lu mau ngapain bawa gue ke rumah lu?" Fany menutupi badannya dengan kedua tangannya

"Gue gak bakal macem macem, takut banget sih"

Setelah itu mereka pun langsung pergi ke rumah Daniel.

"Tunggu sini dulu ya, gue mau ganti baju" Daniel langsung naik ke lantai atas, menuju kamarnya

Sedangkan Fany, dia menatap sekeliling rumah itu, rumah yang sangat besar.

Pandangannya menangkap satu hal yang menarik, sebuah rak berisi foto foto, dia pun berjalan menghampiri rak tersebut.

"Haha, ini dia? Lucu juga" Fanny tersenyum melihat foto foto Daniel sewaktu kecil

Tak lama kemudian Daniel yang sudah ganti baju langsung menghampiri Fany yang sedang asik melihat foto fotonya.

"Ngapain?" Fany pun terkaget melihat kehadiran Daniel disampingnya

"Ini foto lu semua hahaha" Fany tertawa sambil menunjuk foto foto di atas rak itu.

"Iya, kenapa? Gue udah cakep dari kecil ya?" Ekspresi Fany langsung berubah menjadi jijik "Dih, pede banget lu"

Daniel pun jongkok dan membuka rak tersebut lalu mengambil sebuah album foto

"Ini foto foto gue dari kecil, mau liat?" Fany pun langsung merasa antusias untuk melihat foto foto itu "mau mau"

"Biii..." Seorang wanita paruh baya datang menghampiri Daniel

"Ya mas El, ada apa?"

"Tolong buatin makan ya bi, dua"

"Baik mas, tunggu sebentar ya" Wanita itu pun pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan

Daniel pun mengajak Fany duduk sambil melihat melihat foto masa kecilnya.

Karena terlalu bersenang senang, tanpa mereka sadari waktu terlah berlalu.

***

30-03-2023

Continue Reading

You'll Also Like

35.1K 939 58
Cover by: annisdwi^^ Jangan dulu beranggapan. Jangan pula buru buru menyimpulkan. Ingat, setiap manusia tidak luput dari keingintahuan. Perhatikan...
808K 54.6K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
781K 79.2K 45
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
56.4K 3.3K 28
Cover by @astriiandin Aksa, badboy alim yg bersekolah di salah satu sekolah ternama. Popularitasnya semakin membeludak terlebih dengan wajah tampanny...