Welcome Back For GABRIELLA!

By LUVVEE79

705K 58.6K 2K

"Anjayy!! Isinya cowok tampan semua!!!" Bangun-bangun masuk ke raga orang lain? Bagaimana tidak terkejut! Dia... More

1. Setres maksimal cuy
2. Papi aku kaya apalagi calon mantunya
3. Une si magnifique première école
4. Pacaran gak kenal tempat
5. Circondato da uomini belli
6. Kejadian!
7. Perkara Hoodie
8. Jaljamel {jalan-jalan malem}
9. Post my inst
10. Undangan
11. Party at arcel's mansion
12. Abang sepupu ganteng dateng?
13. Swimming with handsome cousins
14. Se bat et rencontre deux beaux humains
15. Bibir bebek
16. Appréciation et câlins d'amis
17. Nyolong mangga
19. Kissing
20. Saignement de nez
21. Mimpi dari sebuah kenyataan
22. Frère et l'arrivée d'une famille nombreuse
23. Grande famille
24. Vidio call
25. L'école après la maladie
26. Une offre de boîte de réception de lait d'un bel ami
27. Quatre mauvaises filles
28. Memperebutkan
29. Cium bertubi-tubi
30. Sepupu ganteng pergi
31. Waktu di rumah aza
32. Tidur sama aza?
33. Papi di goda jablay
34. Beaux garçons jouant au basket
35. Berkelahi?!
36. Rindu
37. Tous réunis à la cantine?
38. Jalan-jalan or ngedete
39. Rahasia terbesar
40. Sekolah naik motor Vespa?
41. Glea faisait des siennes
42. Leon dan Matthew
43. Rencana
44. Kedatangan max
45. Une étreinte
46. Cupang
47. Teror tingkat rendah
48. Pergi dan pertemuan
49. END
50. EXTRA PART

18. Mamam mangga with Aizen

12.3K 1.1K 22
By LUVVEE79

💖

~~~

"Ini rumah Lo?" Tanya Gabriella pada pemuda yang menjadi setan untuk menggoda Gabriella bolos.

Pemuda itu tengah menyetir menuju garasi mobil. Disana berjejer bodyguard yang berjaga, bahkan lebih banyak dari yang berjaga di mansion miliknya.

Gabriella sempat Heran dengan pemuda ini, mereka baru bertemu namun langsung menyarankan untuk kerumahnya dan tak menaruh rasa curiga padanya entah kemungkinan Gabriella akan mencuri barang di rumah miliknya.

Aizen Ailean Audric. Laki-laki yang sedang bersamanya ini hanya mengangguk menanggapi ucapan gadis yang sudah di klaim miliknya. Mereka juga sudah berkenalan.

"Hmmm."

Gabriella mendengus sebal. "Jangan ham Hem ham Hem Mulu."

Aizen tertawa kecil. "Terus gimana?"

Gabriella tiba-tiba tersenyum malu-malu. "Iya sayang. Kayak gitu zen." Ucapnya tak tau malu.

"Iya sayang." Aizen tersenyum gemas menatap Gabriella.

"Gitu kek." Jawab Gabriella tiba-tiba cuek. Aizen menggelengkan kepalanya, mood Gabriella benar-benar sangat mudah berubah drastis.

"Udah ah. Cepet masuk kerumah." Dengan menyelonong Gabriella masuk ke dalam rumah mewah ini tanpa memperdulikan tuan rumah.

Aizen geleng-geleng kepala melihatnya. Pemilik rumah ini berubah menjadi Gabriella. Tak apa, tidak lama lagi Gabriella akan menjadi istrinya.

Aizen menyerahkan kunci mobilnya pada salah satu Bodyguard lalu menyusul Gabriella.

Gabriella tiba-tiba berhenti didepan aizen.
"Kenapa el?" Tanya lembut aizen.

Gabriella menatap ragu-ragu aizen. "Orang tua lo ada?" Bukan apa sih dia bertanya seperti itu. Ia belum siap bertemu orang tua aizen yang tampan ini.

Aizen tersenyum licik. "Ada kok."

Gabriella menatap aizen panik. "Gak jadi ah. Cepet anterin gue pulang." Aizen mengulum senyumnya menahan tawa. Wajah panik Gabriella saat ini sangat menggemaskan.

"Gak usah el. Orang tua gue gak galak kok." Ucap aizen yang mana membuat Gabriella tambah panik.

"Anterin gue pulang!!!!!" Desak Gabriella.

"Gak usah el." Bantah aizen.

Gabriella melototkan matanya. "Anterin gak!"

"Kalo gitu pulang aja sendiri." Ujar aizen bercanda.

"Yaudahhhh." Aizen gelagapan melihat Gabriella yang berbalik Badan berniat pergi.

"E-eh bercanda kok el." Aizen mencekal tangan Gabriella.

Gabriella memukul bahu aizen yang tak sakit sama sekali. "Gak lucu."

"Iya, iya. Maaf."

"Jadi orang tua lo kemana?" Tanya Gabriella. Ia berjalan menulusuri setiap sudut ruangan. Mansion ini lebih seperti istana menurut Gabriella.

"Luar negri." Aizen membuntuti Gabriella bak anak ayam.

Gabriella berbalik mengulurkan kedua tangannya pada aizen. "Apa?" Tanya aizen.

"Mangga guee!"

Aizen mendengus, saat-saat seperti ini Gabriella masih saja memikirkan mangganya.
"Udah bibi bawa. Lo tunggu aja di meja makan, nanti gue nyusul."

"Lo mau kemana?"

"Mau ganti baju. Lo mau ikut?" Aizen menaik-naikan alisnya menggoda Gabriella.

Gabriella mendengarnya mengangguk semangat. "Mau!" Jawab Gabriella semangat.

Aizen menatap Gabriella datar. Kemungkinan orang lain ditanya seperti itu akan menolak, Gabriella malah sebaliknya.

Aizen mencubit pipi Gabriella. "Mesum."

"Lo sendiri yang nawarin." Kesal Gabriella.

"Kampret." Lanjutnya lagi namun pelan.

Aizen seketika menatap Gabriella tajam. "Ulangin."

"Santai Aizen yang ganteng." Gabriella lari terbirit-birit menuju dapur.

Aizen mendengus tak urung hatinya berdebar-debar.

"Tu es à moi bébé." Ucapnya tersenyum miring.

~~~

"Mana nih el." Celetuk Rendra. Dari tadi ia tidak melihat Gabriella pulang dari toilet.

"Iya juga. Jangan-jangan el diculik lagi." Ujar lea dengan tampang bodohnya.

"Palingan juga ke kantin." Ucap Alan tak sadar ditatap tajam oleh beberapa pemuda disini.

"Wahh. El bolos gak ngajak ngajak, bukan temen nih." Serobot Wily menggebu-gebu.

Lingga mendengarnya juga khawatir. Ia dengan cepat beranjak pergi dari sana.

"LO MAU KEMANA LINGG!!!" Teriak Rendra yang tak di hiraukan oleh lingga.

"Mau cari el lah dra." Jelas Alan yang sedang mengganggu Stefanie.

"IHHHH ALANNN! RAMBUT GUE RUSAK NIHHH!!!" Teriak kesal Stefanie.

"HAHAHHAHAH" Tawa Alan terbahak-bahak.

Brakkkk

"E-EH ANJING." Latah Wily.

Sedangkan orang yang menggebrak meja yaitu seano keluar dari kelas bersama kedua temannya.

"Kemana lagi tuh mereka." Ucap Wily menatap trio yang di kagumkan oleh siswa-siswi sekolah. Mereka termasuk primadona sekolah.

"Gak tau. Tapi gue rasa nyari Gabriella deh." Jawab asal Stefanie dengan Alan yang merapikan rambutnya.

Mereka menatap Stefanie terkejut. "Bakalan ada saingan berat deh di kelas." Tukas Lea.

Rendra mengangguk. "Apalagi Yeon belum masuk sekolah, bisa brabe persahabatan lingga sama Yeon."

"Iya. Apalagi Yeon yang paling pengen Deket el waktu masih jadi pendiam." Timpal Wily yang ikut bergosip dimeja randra.

"Bagus dong. Tapi el kayaknya gak sadar." Ucap Wily mengingat betapa polosnya cewek bar-bar itu.

Mereka terkekeh mengingat betapa bar-barnya Gabriella saat di kelas. Kayak gorila betina.

~~~

Sedangkan teman-temannya menggosipkan dirinya, Gabriella sendiri sedang membantu bibi keluarga aizen memotong mangga yang sudah di kupas.

"Makasih ya non." Ucap wanita paruh baya yang telah bekerja di mansion ini bertahun-tahun, wanita itu juga kepala pelayan.

Gabriella tersenyum manis menatap wanita paruh baya itu. "Gitu aja kok bi. Tapi sama-sama hehe."

Wanita paruh baya itu tersenyum mendengarnya. "Non pacarnya den aizen ya?" Tanya bibi itu.

Gabriella gelagapan ditanya seperti itu. "Enggak kok bi." Elaknya.

Pembantu itu tersenyum tipis. "Gak usah malu non, Bibi seneng liatnya. Den aizen itu orangnya tertutup banget, cuek lagi." Kekeh bibi itu.

"Cuek dari mana bi? Yang ada Aizen itu nyebelin." Kesal Gabriella. Menghabiskan waktu berdua ternyata aizen cowok yang cerewet untung ganteng. Hehe.

"Karna den aizen sayang sama non." Jelas bibi membuat Gabriella hanya tersenyum menanggapi.

"Iel bawa ya bi." Ujarnya membawa nampan berisi mangga, cemilan dan minuman untuk dirinya dan aizen.

"Iya non." Gabriella langsung saja pergi dari dapur menuju ruang tamu.

Disana sudah ada aizen dengan pakaian kasualnya dan handphone ditangannya.

"Niat banget ya lo bolos." Dengus Gabriella.

Aizen meletakkan ponselnya melihat Gabriella yang sudah cocok menjadi istrinya. Gabriella pun duduk disamping aizen.

"Jadi istri gue aja el." Ujar santai Aizen. Gabriella menatap cengo aizen. "Santai banget lo bilangnya."

"Mau gak." Lanjut aizen.

"Mager." Balas Gabriella. Ia menyuapkan sepotong mangga kemulut-nya.

"Oke. Gue anggep lo Setuju." Gabriella melotot mendengarnya. Namun ucapan yang dilontarkan aizen membuat Gabriella menatap kesal aizen.

"Jangan melotot el. Gue gak tahan." Bisik aizen ditelinga Gabriella.

"Iyain." Ucap Gabriella malas.

Gabriella asik makan sedangkan aizen menatapnya terus. "Lo gak makan?." Tanya Gabriella sambil mengunyah. Membuat pipinya mengembung bergerak-gerak sesuai kunyahan Gabriella.

Aizen mencubit pipi Gabriella gemas. "Gak."

"Jadi Lo kesini bawa gue ngapain?!." Tanya Gabriella kesal.

"Pengen aja." Jawab aizen acuh.

"Darah tinggi Mulu gue Deket Lo." Gabriella menyuapkan mangga itu dengan kesal di mulutnya.

"Gak papa. Yang penting lo deket gue."

Dengan perasaan dongkol Gabriella menyuapkan mangga itu pada aizen dan diterima baik olehnya.

"Katanya gak mau." Cibir Gabriella. Jantung aizen berdetak tak karuan, garpu yang Gabriella suapkan padanya bukankah bekas mulutnya. Secara tak sadar mereka telah berciuman kan? Namun Gabriella tak sadar.

"Karna lo yang nyuapin gue jadi mau." Balas aizen sambil mengunyah.

Aizen membuka mulutnya tanda ingin disuap. "Ngelunjak ya." Tak urung Gabriella menyuapkan aizen. Mereka makan dengan satu garpu yang sama.

"Tapi gue suka." Ucap aizen menatap lekat Gabriella.

Gabriella menatap aizen dengan cemberut. 'kampret lah. Gue kejebak di lubang pesona aizen anjing'

'Jadi milik gue ya el'

°°°

Bai🦸

°
°
°

SEMANGAT PUASANYA GAISS😀😚

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 410K 47
-jangan lupa follow sebelum membaca- Aster tidak menyangka bahwa pacar yang dulu hanya memanfaatkannya, kini berubah obsesif padanya. Jika resikonya...
1.7M 61.1K 40
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
375K 503 4
21+
579K 2.7K 17
Cerita ini bagian dari @fantasibersama