Guliran Tasbih Aldevaro [Open...

Da Pamelaa_kim

1M 32.2K 269

Kesalahan karena kabur dari Mesir saat pendidikan membuat seorang gadis terpaksa dimasukkan ke sebuah pesantr... Altro

prolog
chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27
chapter 28
chapter 29
chapter 30
chapter 31
chapter 32
chapter 33
chapter 34
chapter 35
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
chapter 42
next story after GTA
chapter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
Epilog
info terbit
special chapter
lanjut baca!!
male lead?
lanjut lagi?
chapter 00
vote cover!!
open PO dan info sequel
link shopee pemesanan + COD?
perpanjang masa PO dan potongan harga

chapter 7

17.6K 660 15
Da Pamelaa_kim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.

Suasana pesantren hari ini cukup sibuk, banyak pasang kaki berjalan kesana kemari tak tentu arah. Semua orang mementingkan urusannya masing-masing.

" Mbak, ini bahan-bahan nya tidak ada yang kurang bukan? " tanya Ning Amara.

" Saya rasa sudah lengkap Ning "

" Panggil Amara saja mbak, tidak perlu terlalu formal. bagaimanapun mbak Xavia lebih tua dari pada aku "

" Mau dipanggil adik? " canda Xavia.

" Tidak masalah, mbak Xavia sudah aku anggap seperti kakak sendiri, " balas Ning Amara dengan kekehan kecil.

" Yang benar saja kamu. ya sudah Amara saja "

" Terserah mbak saja, " jawab Amara sambil mengacungkan jempol nya ke arah Xavia.

" Acara nya sudah ingin dimulai  "

Acara dilaksanakan di lapangan tengah pesantren yang memang cukup luas. acara lomba memasak dan hadroh dijadikan satu tempat. Jadi bisa dibilang memasak sambil bersholawat. santri dilarang memasuki kawasan lomba terkecuali para peserta. yang tidak bergulat dengan lomba maka diwajibkan hanya bisa menonton dipinggir batas kawasan perlombaan.

Tetapi sebelum acara lomba dimulai, acara yang utama akan dibuka yaitu pidato dari Gus Mahen beserta pemotongan tumpeng sebagai rasa syukur akan milad pesantren Al Hafiz yang telah berdiri selama puluhan tahun itu.

Sekarang giliran acara Hadroh untuk dimulai, semua santri terlebih para perempuan berteriak histeris tatkala para Gus itu menaiki panggung dan bersiap untuk melakukan aksinya.

" Allahu Allahu Allahu Allahu "

" Allahu Allah laa ilaaha illallaah "

" Maa madda likhoiril kholqi yadaa "

" Ahadun illaa wa bihi sa'iidaa "

Pekikan keras para santri terdengar ricuh semenjak Gus Varo mengeluarkan suara nya yang begitu memanjakan pendengaran orang.

" Fa lidzaaka madadtu ilaihi yadii "

" Wa bidzaalika kuntu minas su'adaa "

" Baabuun lillaahi samaa wa 'alaa "

" Qodron wamtaajaa bikullin 'ulaa "

" Wal kullu bida'watihit tasholaa "

" Billaahi wa haaza bihil madadaa "

" fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan, " gumam Nadin.

" Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? " sambung Mira.

" Ma syaa Allah, suara nya Gus Varo merdu ya Ning "

" Sangat, sangat merdu, " jawab Amara sambil tersenyum.

" Merdu juga suara Gus Varo, " gumam Xavia lirih dengan kedua matanya yang terus memperhatikan penampilan para Gus didepan sana.

Sholawat terus berlanjut hingga akhirnya lomba memasak pun dimulai. semua kontestan telah siap mengeksekusi bahan masing-masing.

" SEMANGAT MBAK XAVIA, " teriak Mira.

" Heh istighfar, jangan teriak mira! " tegur Nadin.

" maaf, kelepasan " jawab Mira tersenyum tak berdosa.

Waktu sudah berjalan beberapa menit, dengan lihai tangan Xavia bergerak kesana kemari mencampur bahan menjadi satu tanpa kekacauan sama sekali yang dibuatnya.

" Dilihat-lihat mbak Xavia jago memasak makanan Dubai ya? "

" Benar sekali, sudah pintar masak ditambah juga mbak Xavia cantik. siapa juga yang tidak akan terjerat dengan pesona dia "

" Cuma kadang tingkahnya menguji kesabaran, " lanjut Mira.

" Mira tidak boleh bicara seperti itu, " sahut Amara menegur ucapan yang dilontarkan oleh Mira.

" Maaf Ning, tapi fakta, " balas Mira bercanda.

Sudah satu jam lebih acara dilaksanakan, maka demikian pula lomba memasak akan segera menemui detik-detik waktu berakhir.

" Hitungan mundur dimulai, lima..empat..tiga..dua..satu.. "

" Waktu sudah selesai, angkat tangan kalian keatas, " titah ustadzah Fira.

" Baiklah, satu persatu akan dipanggil untuk menuju meja para juri "

Satu persatu hasil masakan santri dihidangkan dihadapan juri yang tak lain adalah Ning Kirana, Gus Mahen dan kyai Alif. dan sekarang adalah giliran bagi kelompok Xavia untuk membawakan hasil masakannya.

" Silahkan Ning, Gus, kyai "

" Apa yang kamu masak nak? " tanya kyai Alif.

" Matchbous kyai, makanan khas Dubai, " jawab Xavia.

" Ini sudah bisa dicoba bukan nak? "

" Tentu, silahkan "

Ketiga tokoh yang disegani di pesantren Al Hafiz itu mulai mencicipi masakan Xavia. sedari tadi pun tangan Xavia tidak bisa diam memainkan ujung hijab nya. ia menunduk dan sangat gugup akan reaksi yang akan diberikan kepada nya.

" Kamu bisa kembali ke kelompok kamu, hasil akan diumumkan nanti, " titah Gus Mahen.

" Na'am Gus, saya permisi, " pamit Xavia mulai melipir dari hadapan mereka.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih tiga puluh menit, yang artinya semua acara akan berakhir saat itu juga. dan sekarang sudah berdiri diatas panggung yaitu ustadz Damar dan ustadzah Fira untuk mengumumkan hasil dari kedua lomba tersebut.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

" Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh , " jawab para penghuni pesantren secara serentak.

" Sebelum itu, saya hanya ingin mengatakan bahwa hasil dari penilaian lomba adalah adil. tidak membela siapapun untuk dijadikan sebagai pemenang. untuk itu izinkan saya mengumumkan hasil dari perlombaan memasak hari ini "

Ustadzah Fira mulai membuka amplop yang berisi nama kelompok pemenang perlombaan. hal itu tak luput dari pandangan para santri hingga membuat semua kontestan sangat gugup sekaligus penasaran.

" Pemenangnya adalah "

" Matchbous dari kelompok Xavia " lanjut ustadzah Fira melalui microfon.

Disisi lain, orang yang bersangkutan sedang termangu untuk mencerna hal tersebut.

" Ini serius? "

" Mbak Xavia!! kamu terbaik!! " seru Mira.

" Mbak Xavia maju sana! itu sudah dipanggil, " ujar Amara.

" Maju? sendiri? "

" Iya mbak sana, " sahut Mira tidak sabar.

" Tidak mau, malu, " ujar Xavia enggan untuk maju.

" Kenapa malu? sudah sana? " ucap Amara

" Temani aku, bukannya kita sekelompok? "

" Tidak akan ada yang gigit mbak, tidak perlu takut, " sahut Nadin.

" Sana mbak, mereka sudah menunggu kamu "

" Iya. dasar menyebalkan, " gerutu Xavia kesal.

Xavia mulai berjalan menuju panggung dengan menundukkan kepalanya. ia sangat malu sekarang. seumur-umur dia tidak pernah menjadi pusat perhatian seperti saat ini.

" HABIBI COME TO DUBAI! " teriak Mira saat Xavia mulai menjauh dari mereka.

" Astagfirullah, Mira! "

" Kelakuan kamu mir. ingat tidak? jangan teriak! aku jadi ikutan malu, " bisik Nadin.

" Maaf, itu karena aku gemas dengan mbak Xavia. jadi tidak bisa mengontrol mulut aku. lain kali janji tidak begitu lagi,  " jelas Mira.

" Dasar si Mira buat aku malu saja. daddy tolong anak mu, " batin Xavia menjerit diatas panggung sana.

.
.
.
.
.

Vote dan komen!!

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Continua a leggere

Ti piacerà anche

2M 123K 51
Religi - Romance "Dengan cara apapun, pacar kamu ngga akan bisa mengalahkan saya jika lauhul Mahfudz kamu itu saya! Saya dan kamu akan menjadi cinta...
2.1K 1.2K 60
Bukan novel plagiat & asli dari jalan pemikiran saya sendiri sebagai seorang penulis. Sebuah novel fiksi yang menceritakan tentang perjalanan dari s...
21.2K 2.9K 32
Lika liku Ricky dalam berusaha melupakan jiwoong
4.7M 288K 60
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Hana di deskripsikan sebagai gadis nakal pembuat onar dan memiliki pergaulan bebas, menikah dengan seorang pria yang kerap...