The Ezgardian (Prototype)

By RamaBagus9

18.1K 1.8K 550

Cerita tentang Indra Solikhin yang seorang warga Indonesia biasa yang kehilangan sahabatnya yaitu Utsman kare... More

Prolog: Nasi berkat 40 hari
[Volume 1] Chapter 1: Pengalaman tempur
[Volume 1] Chapter 2: pengalaman tempur (2)
[Volume 1] Chapter 3: 16th Infantry Division
[Volume 1] Chapter 4: Kharkov dan Stalingrad
[Volume 1] Chapter 5: From Kursk to Rome
[Volume 1] Chapter 6: Ace Pilot Dadakan
[Volume 1] Chapter 7: Menjelang Akhir WWII
[Volume 1] Chapter 8: Wehrmacht Heer Flying Ace
[Volume 1] Chapter 9: No title
[Volume 1] Chapter 10: no title
[Volume 1] Chapter 11: Pertempuran Surabaya
[Volume 1] Chapter 12: 10 November 1945
[Volume 1] Chapter 13: Keluar dari Indonesia
[Volume 1] Ova: Raymond Westerling
[Volume 2] Chapter 1: Isekai
[Volume 2] Chapter 2: Tugas pertama
[Volume 2] Chapter 3: Teknik Sihir
[Volume 2] Chapter 4: Pengembangan Alutsista
[Volume 2] Chapter 5: Masa Bersiap
[Volume 2] Chapter 6: Badai Dalam Tembok
[Volume 2] Chapter 7: Usaha Diplomasi
[Volume 2] Chapter 8: Holy Kingdom Rubersa
[Volume 2] Chapter 9: Aliansi Militer
[Volume 2] Chapter 10: Perang pertama
[Volume 2] Chapter 11: Penyerangan
[Volume 2] Chapter 12: 1 Minggu Invasi
[Volume 2] Chapter 13: Bresden
[Volume 2] Chapter 15: Tomcat
[Volume 2] Chapter 16: Irene
[Volume 2] Chapter 17: Farest
[Volume 2] Chapter 18: Adrus
Info negara di Isekai
[Volume 2] Chapter 19: Pelatihan ulang
[Volume 2] Chapter 20: Waktu damai?
[Volume 2] Chapter 21: Sekertaris baru
[Volume 3] Chapter 1: Misi dunia lain?
[Volume 3] Chapter 2: Desert Storm Air Battle
[Volume 3] Chapter 3: Misi 100 Jam
[Volume 3] Chapter 4: Indonesia 2006
[Volume 3] Chapter 5: Pandemi
[Volume 3] Chapter 6: Intervensi Osea
[Volume 3] Chapter 7: Faksi
[Volume 3] Chapter 8: 2 tahun kemudian
[Volume 3] Chapter 9: Event War of Attrition

[Volume 2] Chapter 14: Unimaginable V

217 25 8
By RamaBagus9

11 Agustus 1433
Gedung pemerintahan pusat. Shveizha, Ezgard.
19.32pm

Para peserta rapat segera menempati tempat duduk mereka yang telah ditentukan berdasarkan posisinya seperti ada bagian perekonomian sendiri, bagian pendidikan sendiri, bagian hukum sendiri, bagian militer sendiri dan seterusnya. Reza seperti biasa duduk disamping para panglima militer Ezgard yang diikuti oleh para sekertaris setiap panglima. Sileina dan para sekertaris panglima lain berdiri di belakang kursi atasan mereka masing-masing.

"Semua peserta rapat dimohon untuk segera duduk. 5 menit lagi rapat akan dimulai."

"Semua peserta rapat dimohon untuk segera duduk. 5 menit lagi rapat akan dimulai."

Di kursi para anggota kabinet sudah terisi penuh yang membuat Indra terkejut saat melihat seberapa disiplin para mentri yang ada di Ezgard saat ini. Karena selama hidupnya di bumi, ia sering melihat berita yang memberitakan kalau pasti ada saja mentri yang terlambat di beberapa rapat penting. Indra menyenggol bahu Mylarus yang membuat Mylarus mengalihkan pandanganny dari dokumen kepada Indra.

"Ya pak, ada yang bisa saya bantu?" Mylarus

"Apakah selama ini para mentri selalu datang lebih cepat 30 menit dari jam rapat? Aku melihat dari tadi pagi kalau para mentri sudah memasuki ruangan dan mempersiapkan sesuatu disaat ruangan rapat masih sangat sepi." Tanya Indra yang membuat Mylarus membuat wajah bingung.

"Apakah anda tidak tahu? Presiden Utsman adalah orang yang sangat keras dan semi otoriter. Semua hukumannya tidak hanya berlaku kepada rakyat saja, tapi juga kepada para anggota mentri dan pejabat yang akan mendapatkan hukuman yang setara, bahkan sedikit lebih keras dari hukuman rakyat. Singkatnya dia adalah pemimpin otoriter yang sayang rakyat.

Itu semua dikarenakan pandangan presiden yang tidak terlalu kontroversial karena sesuai dengan kehidupan nyata yaitu, 'Seorang petinggi akan dihukum lebih keras dari bawahan kalau ia melanggar hukum karena ia sebagai atasan menjadi contoh bagi para bawahannya. Sehingga semakin tinggi jabatannya maka akan semakin keras juga hukumannya.' Karena itu setiap presiden Utsman mengambil alih kekuasaan, tidak ada pejabat yang berani untuk berulah karena hukuman yang mereka rasakan akan lebih besar dari hukuman yang dterima rakyat biasa." jelas Mylarus yang terdengar jelas dari nada bicaranya kalau ia memikirkan setiap ucapannya agar ia tidak terkena masalah.

"Jadi di negri ini hukum tajam keatas. Tidak seperti di negara-negara lain yang hukumnya tajam kebawah." Indra

"Aku juga berpendapat sama akan hal tersebut. Hukum di negara kita ini unik dan karena keunikan tersebut jarang sekali terjadi pemberontakan dari golongan tertentu yang disebabkan oleh keputusan pemerintah pusat. Biasanya pemberontakan di negara kita timbul karena keputusan pemerintah daerah atau pemimpin sebuah organisasi yang tidak sejalan dengan pemerintah pusat sehingga menimbulkan pemberontakan terhadap pemerintahan daerah alih-alih pemerintah pusat." lanjut Mylarus

'Hmmm. Negara Ezgard ini sangatlah unik karena hukum tajam keatas dan pemberontakan lebih banyak terjadi kepada pemimpin daerah. Kondisi di Ezgard jauh berbeda dengan di Bumi dan keadaannya hanya akan sama seperti di Bumi kalau pemimpin negaranya mempraktikkan korupsi kolusi nepotisme. Pantas saja kalau disini ada pepatah, 'pinggul rakyat pegal, pinggul mentri patah.' yang dikarenakan hukumnya disesuaikan dengan tanggung jawabnya. Aku bersyukur hidup di negri ini meskipun pinggulku akan patah kalau pinggul prajuritku pegal.' Indra

Utsman yang sudah hadir di ruangan rapat 30 menit sebelum rapat dimulai, sekarang berdiri dan ia mengambil sebuah mic di depan meja kabinet.

"Selamat malam para perwakilan rakyat. Semoga malam ini kita semuanya masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk menanggung semua tanggung wajab kita terhadap para rakyat kita tercinta. Sebelum kita memulai rapat ini, lebih baik kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa sesuai kepercayaan masing-masing dimulai." Utsman

"Selesai." Utsman

"Jadi di malam ini, kita mendapatkan sebuah berita yang mungkina tidak akan kalian duga sebelumnya. Yaitu berita penyerahan tanpa syarat oleh kerajaan Droga." Utsman

Ruangan rapat seketika dilanda keheningnan setelah Utsman mengucapkan kabar tersebut. 

""Eh?""

"Eh?" Utsman

"Eeeeeeh?" Indra

""Eeeeeeh?""

*Ngroook

Seorang mentri yang sedang tertidur pulas tidak sengaja mendengkur. Meskipun dengan suara yang terbilang senyap, namun seluruh peserta rapat bisa mendengar dengkuran mentri tersebut. Para peserta rapat semuanya menatap kepada mentri yang sedang tertidur tersebut dengan tatap yang bermacam-macam.

Utsman menarik nafasnya lalu menghembuskan nafas panjang. "Panglima perang Erendra." panggil Utsman.

Indra segera merespon atasannya tersebut, "Siap pak?". "Eksekusi dia" titah Utsman.

Indra menoleh kepada mentri tersebut dan memunculkan sebuah pedang berwarna hitam pekat yang terbuat dari sihirnya. Indra berjalan menuju mentri tersebut dan dia mengangkat pedangnya saat berjalan supaya tidak mengenai peserta rapat yang lainnya yang sedang duduk.

Setelah sampai Indra memberikan isyarat kepada menteri lain yang duduk di samping mentri tersebut untuk minggir. Indra mengangkat pedangnya di depan serong dari arah duduk sang mentri. Mentri yang tertidur seketika terbangun dan dia sudah melihat pemdandangan seorang perwira menghunuskan pedangnya kepada lehernya yang terbuka lebar.

Menteri yang baru bangun tersebut menyadari kalau ia dalam kondisi akan dieksekusi secara spontan tak peduli dihadapan banyak oang sekalipun. "Pak! Pak! Saya minta maaf telah tertidur! Saya bergadang semalam untuk melaksanakan tugas bapak!"

"Panglima Erendra, lakukan." Utsman

"Baik." Indra

Indra mengayunkan pedangnya langsung menuju ke leher orang itu dan darah langsung muncrat kesegala arah yang membuat ruangan rapat di sana suasananya menjadi campur aduk. 

*Craaaash

"Bersihkan dia. Aku tidak pernah menyuruh bawahanku untuk bergadang dan sudah ada undang-undang yang melarang setiap warga negara untuk bergadang meskipun itu untuk pekerjaan." Utsman

Indra menggunakan [Beelzebuth] untuk melahap seluruh tubuh dan darah yang muncrat dari eksekusi tersebut. Setelah bersih, orang-orang kembali duduk di kursi mereka untuk melanjutkan rapat yang sejak awal sudah terdapat aturan dilarang tidur sampai disediakan ruang istirahat dan kopi yang diracik khusus oleh para ahli kesehatan terbaik Ezgard, beberapa jam sebelum rapat dimulai.

"Baiklah, maaf atas masalahnya. Kepada wakil mentri investasi, silahkan gantikan posisi mentri investasi mulai sekarang." Utsman

"Baik pak."

"Jadi aku akan mengulanginya lagi. 18 jam yang lalu pada tanggal 11 Agustus 1433 pukul 01.40, seorang tim diplomat kerajaan Droga yang dikirimkan oleh keluarga kerajaan Droga secara langsung berkunjung ke Ezgard di sebuah kota pelabuhan kecil yaitu kota Lielyn di sisi utara. Mereka menjelaskan kepadaku dan beberapa perwakilan rakyat serta kabinet kalau Droga akan menyatakan berhenti melawan setelah 18 jam pasca kunjungan diplomat.

Aku sebenarnya ingin memberitakan berita ini pasca kunjungan diplomat Droga sesegera mungkin. Namun karena beberapa faktor yang bersifat pribadi terhadapa keluarga kerajaan, aku menunda pengumuman ini kepada kalian semuanya sampai waktu yang disepakati. Jadi dengan ini aku secara resmi perang telah berakhir, sekarang kepada para perwakilan militer. Aku memerintahkan supaya operasi yang sudah atau dilaksanakan dihentikan secepatnya karena penduduk ibukota Droga sudah berjanji kepada keluarga kerajaan untuk menyerah dan menerima kedatangan pasukan Ezgard.

Dan pasukan kita juga dilarang untuk melakukan tindakan kekerasan apapun selain bentuk pembelaan diri terhadap warga atau tentara yang masih ingin melawan atau menolak kedatangan pasukan kita." Utsman

Para panglima, perwira, dan kolonel Ezgard yang hadir saling memandang satu sama lain. 

"Pak, atas segala hormat saya meminta sedikit waktu untuk berdiskusi." Indra

"Baiklah, tapi hanya 15 menit." Utsman

"Terimakasih banyak pak." Indra

Indra dan para pertwakilan militer yang ada di sana dipindahkan dengan sihir teleoprtasi menuju ke sebuah ruangan khusus untuk berdiskusi.

"Hei, ini sangat mendadak. Intelejen tidak memberitahukan ini sama sekali. Dan juga tidak ada laporan dari pasukan khusus yang telah mengintai di ibukota Droga akan hal ini." Indra

"Bisa jadi kalau presiden sudah mengeluarkan perintah secara diam-diam kepada pasukan khusus dan badan intelejen untuk merahasiakan ini dari kita ataupun pasukan kita." ujar Rudolf

"Aku juga tidak menyangka kabar ini datang sebelum kita menyadari pertandanya. Seharusnya berdasarkan perkiraan kita sebelumnya perang baru akan berakhir dalam hitungan bulan. Paling cepat satu bulan. Tapi ini baru satu minggu sudah ada pengumuman penyerahan tanpa syarat. Sangat aneh bagi sebuah negara yang memiliki tentara kuat dan terkenal setia." Aerith

"Bahkan perang kita di wilayah koloni atau penumpasan pemberontak saja memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghentikan perlawanan. Tapi perang ini seharusnya akan berlangsung kurang lebih 2-3 bulan mempertimbangkan kekuatan militer Droga yang merupakan saingan negara adidaya peradaban pertama." Rudolf

"Yah tapi untungnya perang ini selesai lebih cepat yang berati tidak banyak sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terbuang dalam perang. Belum lagi keluarga kerajaan yang memerintahkan langsung penyerahan diri, yang berati rakyat dilarang untuk melanjutkan perlawanan. Namun kita tetap saja harus bersikap jauh lebih lembut saat aneksasi karena mereka adalah calon warga negara Ezgard." Indra

"Jadi kita hentikan seluruh operasinya?" Mylarus

"Pastinya, tapi tetap perintahkan personel lapangan untuk mematuhi aturan perang supaya mereka tidak sema-mean setelah mendapatkan kabar kemenangan. Jangan sampai ada lagi yang namanya pembersihan separatis seperti saat pemberontakan penyihir, karena mantan anggota militer Ezgard sangat berharga bagi kita akibat pengalaman yang mereka miliki." Indra

"Sekarang kita sudah sepakat untuk menghentikannya. Rudolf, kau sebaiknya tetap memerintahkan patroli udara namun jangan memberlakukan sikap offensive." Indra

"Siap laksanakan." Rudolf

Indra dan para panglima serta jenderal militer Ezgard muncul kembali di ruangan rapat.

"Jadi, apakah kalian sudah membuat pertimbangan?" Utsman

"Sudah pak presiden. Kami akan mengeluarkan perintah penghentian operasi taktis sesegera mungkin." Mylarus

"Baiklah, kalau begitu kita akan beralih ke hal lainnya yaitu sekarang meliputi hal-hal berkaitan pembangunan infrastruktur tahan gempa." Utsman

Skip time

Setelah rapat diadakan dan selesai pada tengah malam. Para peserta rapat diperbolehkan keluar dan mereka pergi ke ruangan istirahat yang sudah disediakan dan diberikan waktu libur selama setengah hari untuk hari esok karena Utsman memahami kalau pergi kerja pagi hari setelah bekerja sampai tengah malam akan mengurangi performa kerja. Dan untuk bagaimana nasib keluarga dari mentri yang dieksekusi mati oleh Indra, jangan ditanyakan karena Utsman termasuk Presiden semi-otoriter yang sangat dekat sekaligus kejam kepada para mentrinya.

Pagi hari, medan perang di perbatasan barat Droga mulai berkurang suara pertempurannya karena satu persatu unit pasukan Dorga mulai menyerahkan diri setelah diberikan perintah oleh keluarga kerajaan. Di udara juga banyak pesawat-pwesawat Droga yang mendarat di pangkalan udara Ezgard dikarenakan mereka tidak ingin menyerahkan diri kepada Rubersa yang masih belum mengenal adanya hukum perang dalam memperlakukan tahanan perang.

Biasanya di Rubersa, apabila ada prajurit musuh yang menyerah, mereka akan langsung megirimkannya ke salah satu koloni Rubersa dan dipekerjakan paksa namun dengan lebih lembut dalam konteks masih diberi makan, tapi tidak dengan istirahat. Karena itu para prajurit Droga berbondong-bondong menyerahkan senjatanya kepada pasukan Ezgard yang memberikan perlakuan yang lebih baik terhadap tawanan perang.

Alasan kenapa kerajaan Droga menyerah, kita akan kembali ke beberapa hari yang lalu saat operasi awal invasi Ezgard dimulai.

Satu minggu yang lalu setelah Raja Ragas dari Droga memerintahkan invasi terhadap Ezgard. Ragas sekarang sedang bersantai di balkon jendelanya setelah ia bermain-main dengan para istri dan selirnya untuk menenangkan emosinya seperti yang selalu ia lakukan setiap malam. dimalam yang indah, Ragas membuka balkon kamarnya sembari meneguk segelas jus anggur yang ia minum karena ia alergi terhadap wine.

"Hah, sungguh menyenangkan bisa menjadi raja. Aku akan membuat Droga bisa menguasai seluruh wilayah benua Versa yang akan menjadi langkah awal untuk menjadi penguasa tunggal di peradaban pertama!" ucap Ragas dengan penuh percaya diri.

Di saat Ragas sedang berfantasi bebas akan impiannya, sebuah pesawat F7F-3P milik angkatan udara Ezgard terbang di kegelapan malam yang sedang meengumpulkan banyak foto dan video tentang struktur kota Kaluga. Ragas melihat ke langit malam dan ia melihat sebuah benda terbang di ketinggian dengan tidak terlalu jelas karena bentuknya yang sulit ia kenali meskipun ia bisa melihatnya dengan jelas.

"Apa itu? Apakah itu makhluk sihir yang memasuki wilaya udara? Cih, bagaimana bisa mereka tidak mampu menghentikan seekor makhluk terbang saja? Bagaimana bisa aku meenguasai benua Versa kalau tidak ada satupun prajurit atau perwiraku yang kompeten?" ujar Ragas.

Ragas berdiri dari kurisnya dan ingin mengambil sebuah alat komunikasi sihir yang terbuat dari kristal sihir tingkat tinggi yang menyimpan sebuah sihir untuk memiliki kemampuan sama seperti handphone hanya untuk fitur telepon dan video call.

Namun saat ia akan menghubungi panglima barunya sekaligus saudara tirinya, sebuah kilatan cahaya muncul dan peluru-pekuru 20mm melesat kepada balkon tempat Ragas bersantai. Dalam waktu singkat, Ragas langsung terbunuh bersama dengan para istri dan selirnya yang sedang berada di kamarnya karena peluru-peluru HE mengancurkan seluruh isi kamar Ragas dari ketinggian 2.098 meter.

*Brrrrrt

"Aaaah!" salah sati istri Ragas yang baru kembali dari luar kamar melihat kondisi ruangan kamar suaminya yang hancur lebur.

"Apa?! Apa yang terjadi disini?!" ucapnya dengan panik.

Istri Ragas tersebut melihat mayat dan bagian tubuh saudarinya yang sudah tidak berbentuk dan utuh. Ia menjadi panik semakin panik saat melihat beberapa bagian tubuh suaminya yang hancur lebur. Ia langsung menuju ke bagian balkon yang sudah roboh dengan melihat ke area sekitar. 

Tiba-tiba sebuah peluru menembus kepada perempuan tersebut dan mayatnya terjatuh ke arah belakang dengan kondisi kepala berlubang.

Di dekat gedung yang terbentangng lorong istana yang mengarah kepada kamar Ragas, beberapa pelayan dengan buru-buru berlari setelah mendengar suara ledakan dan teriakan dari arah kamar Ragas yang lokasinya terpisah jauh dari ruangan lain di istana karena kegiatan bersama pasangannya yang sangat lama dan mengganggu serta ia sendiri yang meminta kamarnya paling jauh dengan alasan keamanan dan kenyamanannya.

"Yang mulia! Apa yang membuat anda berteriak?!" teriak seorang pelayan yang langsung memasuki kamar Ragas.

Saat melihat sesuatu yang terjadi, pelayan tersebut memiliki ekspresi yang terkejut, jijik, dan takut karena dalam ruangan tersebut hanya berisi kehancuran dan mayat yang bergeletakan. Namun pada saat yang bersamaan ia merasa senang secara diam-diam saat melihat tubuh rajanya yang hancur.

Orang-orang istana ikut mengikuti para pelayan menuju ke kamar Ragas dan mereka justru merasa senang melihta pemandangan tersebut. Di lorong terlihat saudara tiri Ragas yang bernama Krunnun bertanya kepada pelayan yang ada disana.

"Apa yang terjadi?" tanya Krunnun 

"Yang mulia tewas."

"Yang mulia tewas?" Krunnun

"Yang mulia telah tewas."

"Yang mulia telah tewas?" Ucapnya dengan nada terkejut yang memancarkan kebahagiaan.

"Yang mulia tewas!" balas sang pelayan dengan nada bahagia.

"Ha..ha...hahahahahaha! Akhirnya! Akhinya dia mati! Akhirnya raja tidak tahu diri itu mati!"

Krunnun segera berlari menuju ke bagian tengah istana dengan sangat semangat. Setelah sampai di tempat dimana Ragas melakukan pengumuman massal, Krunnun berteriak dengan sangat keras dan sekuat-kuatnya.

"Perhatian semuanyaaa! Ragas telah mati! Yang mulia raja kita telah mati!" 

Para warga kota Kaluga yang tetap berwajah suram seperti biasanya, tiba-tiba teralihkan perharian mereka kepada menara istana yang saat itu sedang disinari oleh sinar pantulan matahari dari bulan sehingga mereka bisa melihat orang yang berteriak disana.

"Apa katanya?"

"Sang raja mati?"

"Yang mulia raja mati?"

"Hah? Raja mati?"

"Raja kita Ragas yang sangat kejam dan bajingan telah mati!" teriak Krunnun kembali.

""Yeaaaaay!""

Para warga ibukota dan para prajurit yang berjaga seketika bersorak bahagia. Di sisi lain, para agen Ezgard dan pilot pesawat F7F-3P melihat suasana ibukota Kaluga yang terlihat bahagia membuat mereka membuat wajah bingung yang teramat bingung.

"Tunggu, mereka bersorak karena raja mereka mati? Ini adalah reaksi yang paling tidak aku duga. Apakah raja mereka sebajingan itu sampai-sampai rakyatnya bersorak bahagia dengan kematiannya?" tanya sang pilot pesawat dengan heran.

"Kamu nanya?"

*Plaaak!

"Sepertinya begitu." balas sang kopilot yang terdapat sebuah luka lebam di pipi kirinya.

"Laporkan ini kepada atasan. Berita ini akan mempermudah aneksasi kerajaan Droga." 

"Siap!"

Namun, laporan yang seharusnya dikirmkan kepada kepala komando lapangan teralihkan kepada Utsman karena seorang agen suruhan Utsman meretas sistem komunikasi militernya sendiri yang bertujuan untuk mengambil laporan tersebut agar pertempuran terus berlanjut dan perusahaan pembuat senjata bisa terus memproduksi senjata dan riset senjata tetap bisa berjalan dengan dukungan penuh yang dikarenakan oleh berjalannya perang.

Para agen yang bertugas juga diperintahkan untuk melobi para keluarga kerajaan yang terisa yang juga senang dengan kematian Ragas untuk mempertahankan keberlanjutan peperangan. Panglima Droga menjadi sasaran utama lobi yang dimana ia terus dimaipulasi oleh agen intelejen Ezgard untuk melanjutkan perang dengan mengatakan kalau prajurit yang berperang di garis depan adalah pro-Ragas sehingga akan merepotkan kalau membersihkan mereka di dalam negri karena bisa muncul pemberontakan bersenjata.

Karena itu pasukan yang pro-Ragas harus disingkirkan dengan perantara militer Ezgard. Dan ternyata kalimat lobi yang berasal dari Utsman dan disampaikan dengan perantara agen intelejen adalah kebenaran karena Utsman menggunakan ultimate skill [Lord of Investigation] untuk menilai faksi mana dalam pasukan Droga yang menjadi pro-Ragas dan didapatkan hasil kalau ada beberapa divisi pasukan.

Sehingga saat lobi oleh Ezgard, Krunnun memerintahkan penarikan pasukan yang tidak pro-Ragas dan memajukan pasukan yang pro-Ragas untuk dibersihkan dengan persenjataan pasukan Ezgard.

Kembali ke masa sekarang.

12 Agustus 1433
06.13am
Perbatasan ibukota Kaluga dengan wilayah aneksasi Ezgard.

Di perbatasan ibukota Ezgard, terlihat banyak tentara yang mempertahankan kota mulai keluar dari tempat mereka bertahan dan bersembunyi dengan mengangkat senjata mereka yang menunjukkan keinginan mereka menyerah. Beberapa orang beastman juga berdiri di tempat yang tinggi mengibarkan bendera putih polos sebagai tanda menyerah untuk mengisyaratkan prajurit Ezgard untuk berhenti menembak.

"Halt! Semuanya sudah berakhir! Kami telah menyerah kepada pemerintah kalian! Hentikan serangan kalian sekarang juga! Perang telah berakhir!" Ujar seorang jenderal Droga yang menggunakan sihir suara untuk mengeraskan suaranya.

Para prajurit Droga yang mendengar berita dari perwira tersebut melihat satu sama lain lalu mereka menembakkan sebuah suar berwana biru yang mana dalam aturan militer tak tertulis di dunia Dearas, suar berwana biru adalah isyarat untuk menyerah sebagai pengganti untuk bendera putih.

Para prajurit Ezgard yang berada di kejauhan melihat para prajurit Droga mengekspos badan mereka di area terbuka dengan mengangkat tangan serta senjatanya. Seorang prajurit mendekati salah satu prajurit Droga yang menyerah lalu mengambil senjatanya lalu melihat reaksi para prajurit Droga. Tidak ada reaksi perlawanan justru prajurit Droga yang lain mengantri untuk menyerahkan senjata mereka dengan mengosongkan senapannya untuk meyakinkan oara orajurit Ezard kalau mereka ingin berhenti melawan.

{Lapor, disini unit task 001. Mereka menyerahkan senjata mereka tanpa perlawanan dan juga mengosongkan peluru pada senapan. Niat mereka untuk menyerah adalah asli tidak seperti yang kita dengar dari Rubersa kalau prajurit Droga itu keras kepala.}

{Laporan task 001 diterima. Mungkin saja itu berbeda satuan atau karena perintah perwira yang pemikirannya berbeda. Terima penyerahan mereka secara damai tanpa kekerasan kecuali kalau mereka masih melawan kalian berhak membela diri.}

{Disini task 001. Dilaksanakan.}

Penyerahan diri dilakukan dan para prajurit Ezgard mulai memeriksa setiap tawanan perang untuk mengkonfirmasi kalau tawanan tersebut sudah aman untuk dibawa kedalam wilayah Ezgard untuk di tahan sesuai dengan hukum Ezgard tentang tawanan perang dimana seorang tentara akan mendapatkan perlakuan baik di penjara selama mereka tidak menjadi ancaman.

Untuk membedakan bagaimana perlakuannya dengan perumpamaan, bisa dikatakan perbedaan perlakuan terhadap tawanan perang Jepang dengan tawanan perang Kanada saat perang dunia kedua. Dimana prajurit Kanada memiliki hukum perang yang mereka ikuti dan patuhi sehingga mereka akan diperlakukan dengan baik, sedangkan kalau Jepang yang ditawan. Karena telah melakukan kejahatan perang, tawanan perang mereka jelas akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dari tawanan perang di Kanada.

Seperti itu kasarannya. Dimana di dunia Dearas, Ezgard harus bisa berperilaku sesuai kondisi karena tidak ada hukum peperangan yang mengatur tindakan para prajurit dari negara-negara yang sedang berperang. Meskipun ada, biasanya hukum tersebut hanya berlaku di sebuah regional saja tidak sampai ke tingkat area sebuah peradaban tertentu. 

Karena itu Utsman disaat ia mendirikan Ezgard, ia membuat sebuah aturan perang tak tertulis yang masih dipatuhi di Ezgard yaitu kalau mereka mencubit kita balas mencubit, kalau mereka memukul kita balas memukul. Jadi tingkat perlakuan prajurit Ezgard terhadap prajurit musuh akan disesuaikan dengan beberapa faktor seperti doktrin, alasan berperang, cara berperang, dan pandangan prajurit atau negara yang dilayani prajurit itu. Kalau mereka berperang dengan kejam yang diselimuti kejahatan perang, maka Ezgard juga akan berperang dengan kejam yang diselimuti oleh kejahatan perang.

Di tempat lain, para prajurit Droga masih melakukan perang mereka dengan prajurit Rubersa karena mereka diperintahkan untuk tidak menyerah kepada Rubersa bagaimanapun kondisinya karena Rubersa sudah beberapa kali menolak perundingan damai dalam konflik koloni antara Droga dan Rubersa. Karena Droga dan Rubersa sudah pernah berperang karena kepentingan kolonialisme, sehingga prajurit Droga sudah tahu bagaimana perlakuan prajurit Rubersa terhadap mereka yang dianggap lebih buruk daripada kabar saat mereka mengetahui perlakuan Ezgard.

14 Agustus 1433
Front Selatan, medan perang

*Drrrrt

*Boom!!

"Terus tembak sampai gelombang pertama berhasil di evakuasi!"

"Pak! Divisi ke-19 sudah selesai melakukan evakuasi! Tinggal 5 divisi lagi yang belum melakukan evakuasi termasuk kita!"

"Tugas kita adalah mengulur waktu selama mungkin. Kau, meskipun kau operator radio komunikasi. Melawanlah karena jumlah kekuatan semakin berkurang dan bala bantuan musuh semakin bertambah. Pihak Ezgard sedang menegosiasikan tentang urusan tahanan dengan Rubersa sekarang, ikutlah untuk mempertahankan garis perbatasan."

"Siap pak!"

Di front selatan, adu tembak artileri dan senapan masih terus terjadi. di udara terlihat 3 buah kapal tebang Droga dan kapal terbang Rubersa sedang berhadap-hadapan antara satu dengan yang lain. Rubersa membawa 2 kapal terbang jenis ship of the line bersenjata 2 magic rapid canon di atas deck dengan kelas fregrat, sedangkan Droga mengerahkan sebuah kapal jenis dragon carrier bersenjatakan single shot canon dan 33 wyvern lord serta 2 ice dragon.

Di atas kapal Rubersa, seorang pria manusia menggunakan teropongnya melihat kapal Droga yang menggunakan bentuk kapal Dragon carrier dari peradaban kedua dan ketiga. Namun terbang. Sehingga bisa dikatakan kalau kapal terbang pengangkut naga Droga termasuk jenis kapal induk terbang versi kuno. 

"Kapal dragon carrier. Mereka tidak akan memiliki tandingan dengan supremasi udara kita sehingga kemampuan utama kapal tersebut sudah hancur sejak awal dengan Droga mulai kehilangan supermasi udara."

Perwira Rubersa tersebut melihat kebelakang kepada para kru kapalnya, ia mengangkat tangan kanan yang membawa teropong.

"Semuanya, kita akan segera bertemu dengan musuh! Persiapkan untuk pertempuran yang mungkin akan menjadi yang terkahir kalinya dalam perang ini! Mungkin perang ini jauh lebih singkat dari perang lainnya karena intervensi negara Ezgard di pihak kita, tapi itu adalah kabar yang sangat bagus bagi kita karena kita akan segera pulang ke rumah!

Persiapkan tugas kalian sebaik mungkin  kalau alian ingin selamat selama detik-detik akhir perng ini dan tidak menjadi korban terakhir. Usaha kalain bertahan hidup dan melawan hanya akan memiliki sedikit arti kalau kalian mati di akhir perang. Untuk sang Ratu!"

""Untuk sang Ratu!""

Di atas deck kapal Droga, beberapa ekor wyvern lord diperintahkan untuk terbang.

"Terbanglah dan serang mereka dari bagian baling-balingnya. Kapal terbang mereka tidak akan bisa menyaingi belokan tajam dari makhluk sihir. Usahakan untuk melumpuhkan mereka dan jangan menahan diri untuk membunuh mereka karena mati adalah resiko terbesar bertempur. Siapapun yang mati paling akhir dalam perang akan ditentukan oleh takdir yang penting sudah berusaha untuk bertahan hidup. Terbang!"

"Heah! Heah!"

*Ctash

Wyvern lord berlari dengan sayap lurus lalu saat meninggalkan kapal, wyvern lordnya mulai mengepakkan sayapnya. Saat terbang memasuki area tembakan, wyvern lord menarik nafas lalu menyemburkan nafasnya tersebut dalam bentuk sihir api yang membentuk laser.

Kapal Rubersa mengaktifkan perlindungan sihirnya lalu menangkis serangan dari wyvern lord dengan perisai sihirnya. Seorang kru penembak meriam Rubersa mengarahkan meriamnya kepada seekor wyvern lord yang terbang didepannya lalu mengisi energi untuk proyektil peluru meriam. Setelah energi terisi penuh, meriam kapal Rubersa yang bentuknya seperti meriam anti tank ZiS-2 namun dengan laras meriam berbentuk balok panjang menembakkan peluru kaliber 39mm yang diselimuti dengan sihir es yang menjadi kelemahan dari wyvern.

*Dhon!

Peluru meriam kapal tersebut membunyuh seekor wyvern lord beserta membekukan pengendaranya yang membuat mereka berdua terbunuh secara bersamaan. Seekor wyvern lord lain terbang di kejauhan dengan mengumpulkan magicule di mulutnya. Pengendaranya yang seorang penembak jitu mengunakan senapan mesin Rooz 08 yang mirip seperti Hotchkiss M1909 namun memiliki laras yang panjang seperti M2 Browning.

"Kul (nama wyvern lordnya), lepaskan energimu setelah aku memulai tembakan oke?" tanya sang pengedara yang diawab dengan anggukan dari wyvern lord. 

Prajurit Droga tersebut mengarahkan senapannya kepada seorang prajurit Rubersa yang mengoperasikan lampu kapal sebagai alat pengintaian dan pertahanan darurat dan didekatnya terdapat seorang penyihir disamping pengarah lampu. Rooz 08 yang merupakan senapan kelas berat milik Droga dengan sistem blot action yang mana tuas kokangnya berada di bagian switch mode di senapan Hotchkiss M1909 memiliki kaliber 10,4mm dan digolongkan sebagai senapan penembus tembok, pembunuh penyihir, dan penembak jitu udara. 

Penembak jitu udara sendiri adalah peran khusus personel murni di Dearas yang dibuat sebagai bentuk antisipasi terhadap pertahanan tambahan pesawat musuh dengan penyihir di dalam lingkup Dogfight sehingga diperlukan sebuah peran yang bisa membunuh sang penyihir dari jarak jauh sebelum penyihir itu menyadarinya. Ditambah peran ini hanya ada di negara peradaban pertama yang sudah mengenal tentang pesawat dan dogfight sepertu Rubersa dan Droga sejauh ini. 

Prajurit Droga mengangkat senapan Rooz 08 dan menarik pelatuknya saat ia sudah mendapatkan arah bidikan yang tepat. Peluru yang ditembakkan melesat lalu mengenai pengarah lampu dan sang penyihir secara langsung yang membuat mereka berdua langsung tewas yang menyebabkan lapisan pertahanan sihir di bagian samping kanan kapal Rubersa menghilang.

Wyvern lord prajurit Droga yang bernama Kul langsung menembakkan sebuah bola api berwarna biru bercampur dengan merah pekat dan memiliki beberapa bintik-bintik hitam yang merupakan bentuk sihir [bola api] tingkat tinggi-rendah yang lebih kuat dari tingkat menengah namun lebih lemah dari rata-rata sihir tingkat tinggi. Bola api tersebut berhasil mencapai deck kapal Rubersa lalu menyebabkan ledakan api di atasnya yang menghempaskan 4 orang prajurit Rubersa hingga keluar dari area deck kapal. Serta 6 orang Rubersa mengalami luka bakar serius akibat mereka berada di dekat titik ledakan saat sihir tersebut meledak.

Prajurit Rubersa mkencoba memberikan perlawanan tambahan selain mengandalkan meriam ataupun senapan mesin pertahan kapal dengan menembakkan sebuah pistol Kraiw 7W yang bentuknya seperti kawin silang antara Colt M1911 dan C96 Mauser. 

"Tembak!"

*Dor! *Dor! *Dor! *Dor! *Dor! *Dor! *Dor! *Dor! *Dor!

Para prajurit Droga beberapa terluka setelah terkena tembakan pistol dan karena kelalaian mereka yang membuat mereka terjatuh dari wyvern lordnya saat mencoba menghindari tembakan pistol dan senapan mesin kapal Rubersa. Di saat pertempran sedang berfokus dengan dogfight, kapal Rubersa yang lain bergera mendekati kapal Dragon Carrier Droga untuk memasukkannya kedalam jangkauan tembakannya.

Kapal Rubersa tersebut mengarahkan meriam 39mm kepada kapal Droga yang masih berfokus pada pertempuran udara ke udara antara wyvern lord dengan kapal terbang. 

"Isi energi sihir!"

"Energi sihir sudah penuh!"

"Tembak!"

*Dhon!

*Braak!

Lambung kapal Droga yang hanya memiliki perlindungan lapis baja tipis terkena tembakan peluru AP yang menyebabkan lambungnya bolong hingga menembus ke sisi lain. Para personel Droga di kapal merasakan getaran dari tembakan meriam tersebut dan perwira kapal Droga memerintahkan beberapa orang penyihir untuk menggunakan meriam sihir guna membalas tembakan. 2 orang penyihir yang menggunakan sebuah meriam kaliber 21mm dengan bentuk meriam cetbang namun dengan tampilan lebih futuristik dan memiliki pegangan senapan yang membuat meriamnya lebih mirip dengan T-gewehr 1918 bila dilihat dari mekanisme dan fungsinya.

Penyihir pertama memasukkan peluru yang berjenis HEI kedalam meriam lalu ia menargetkan kubah meriam kapal Rubersa. Penyihir Droga tersebut memuncurkan sebuah lingkaran sihir berwarna biru di atas bidikan senapan yang gunanya mirip seperti scope.

*Dor!

Peluru HEI kaliber 21mm melesat kepada kubah meriam dan tidak berhasil mengenai kubahnya untuk membunuh penggunanya. Namun malah terkena bagian laras meriamnya yang menyebabkan lubang retakan di salah satu titik di laras meriam akibat ledakan peluru HEI. Meriam utama kapal Rubersa saat ini menjadi harus di nonaktifkan karena kalau mereka menembak dengan kondisi laras berlubang akan menyebabkan laras tersebut patah saat menahan daya dorong dari ledakan proyektil pelurunya.

Beberapa prajurit Rubersa berlari membawa laras yang baru namun seekor wyvern lord mengebom mereka hingga laras baru untuk mengganti kerusakan meriam sebelumnya- terlempar ke luar deck dan jatuh ke daratan di bawahnya. Para makhluk magis terus memberikan kerusakan bagi kapal Rubersa yang mengharuskan mereka memanggil bala bantuan dari angkatan udara mereka. 7 pesawat Marsieg 23 A-3 terbang menuju ke lokasi pertempuran udara antar kapal terbang dengan ditemani sebuah pesawat F-82F yang dikirmkan oleh Ezgard sebagai bantuan.

Pesawat F-82F yang seharusnya menjadi night fighter ditugaskan untuk pertempuran di pagi hari karena yang dibutuhkan oleh angkatan udara Ezgard dalam doktrin baru mereka adaloah tabung radar mereka yang akan menjadi perangkat avionik terpisah bagi F-82F/G/H. Lalu Ezgard juga memiliki F-82 varian pertempuran elektronik yang dilengkapi dengan 4 tabung pertempuran elektronik yang terpasang di 4 hardpoint bawah sayap. Namanya adalah EA-82Z Horver yang diciptakan untuk perang kolonial Ezagrd yang terjadi ratusan tahun lalu dimana pesawat F-82 twin mustang masih menjadi pesawat tempur utama Ezgard. Untuk saat ini Ezgard memiliki EA-6B Prowler untuk pesawat khusus misi pertempuran eletronik.

Pesawat Marsieg 23 A-3 yang terbang tiba-tiba mendapatkan serangan dari naga es yang terbang dari kapal terbang dragon carrier. Sihir-sihir es yang ditembakkan oleh sang naga berhasil mengenai 2 pesawat yang membuat seluruh pesawat membeku seketika dan jatuh akibat es yang menambah beban pesawat.

"Serangan!"

Serangan es lainnya datang lalu pesawat-pesawat Rubersa dan 1 pesawat Ezgard berusaha untuk menghindari serangan tersebut. Saat bermanuver, salah satu pesawat Rubersa terkena serangan dari beberapa klon naga es yang berukuran kecil namun memiliki kekuatan sihir yang sama kuatnya dengan tubuh aslinya sehingga pesawat yang sial tersebut terkena serangan es yang menghancurkan kedua sayap kanannya.

Pesawat Ezgard yang terbang mengintervensi pertempuran yang sedang dalam puncaknya tersebut dengan mengumumkan kekalahan kerajaan Droga dan perintah penarikan mundur kepada pasukan Droga dari wilayah Rubersa untuk kembali ke garis perbatasan awal. Karena intervensi pesawat Ezgard, pertempuran udara berakhir seri dan makhluk magis Droga yang selamat beserta pengedaranya kembali ke kapal dragon carrier. Juga kapal Rubersa yang mengalami banyak kerusakan berputar arah menuju ke pangkalan mereka.

Dalam 1 bulan seluruh milisi Droga berhasil di lucuti senjatanya dan aneksasi wilayah utama kerajaan Droga berlangsung tanpa banyak perlawanan karena para rakyat yang awalnya melawan karena tidak percaya dan waspada dengan kedatangan pasukan Ezgard ke tanah mereka berakhir dengan penerimaan yang baik setelah janji dan pembuktian untuk program pembangunan masif di wilayah mereka yang akan menjadi wilayah baru Ezgard.

Perang selama kurang lebih 1 minggu ini sudah memabwa banyak perubahan dalam struktur dan doktrin strategi dalam militer Ezgard akrena doktrin Ezgard masih menyerupai perang konvensional era perang dunia kedua dengan taktik blitzkriegnya dengan perbedaan hanya pada penggunaan teknologi canggih sepeti drone, pesawat pertempuran elektronik, helikopter serang dengan rudal, hanya sebagai tambahan dukungan bersifat taktis.

Karena banyak perubahan dan perbaikan di banyak bagian kemiliteran Ezgard, Indra harus merasakan lembur selama beberapa hari tanpa henti sampai Sileina yang harus membuatkan makanan dan membawakan pakaian Indra serta menjaga rumah Indra karena Indra tidak pulang selama berhari-hari. Meskipun Sileina diberikan kebebasan untuk menggunakan barang-barang dan bahan makan di rumah Indra, Sileina tetap menahan rasa penasarannya untuk beberapa hal karena ia takut kalau sesuatu akan terjadi kepadanya apabila ia melanggar sedikit saja privasi Indra di rumahnya.

Sehingga Sileina tidak pernah mengetahui tentang keberadaan monster yang berada di ruangan bawah tanah di rumah Indra yang disimpan dan digunakan sebagai bahan latihan sihir bagi Indra.

Selama beberapa hari setelah perang berakhir, pasukan Ezgard mengatur kembali struktur mereka dan mengatasi kerugian mereka seperti yang tewas dan terluka selama perang. Total 113 prajurit Ezgard tewas dalam perang dan 291 terluka akibat efek pertempuran.

=======================================

Continue Reading

You'll Also Like

40.6K 2.2K 24
Author nya udah drop😟
200K 15.1K 160
Penerjemah : XiaoMonarch Edward meninggal setelah berusaha bersikap baik di masa hidupnya dan kemudian diangkut ke dunia lain. Tempat ia menyimpan...
25.1K 2.9K 49
Selama 17 tahun, Eleonora menjadi orang tua tunggal bagi putrinya, Alejandra yang saat ini sudah beranjak remaja. Tidak mudah memang menjadi wanita k...
267K 18.7K 127
Pernahkah Anda berpikir tentang apa yang akan terjadi jika Anda berada di manga yang Anda cintai? Apa yang bisa Anda ubah? Atau bagaimana Anda akan m...