Zidan With Syakira

Autorstwa wpbyslmaa274

431 73 7

بسم الله الرحمن الرحيم {Jangan lupa follow dulu gays sebelum baca🙏} Ada dua orang anak yang bersahabat dari... Więcej

Prolog: Masa Kecilnya
01. 6 tahun kemudian
02. Paturay Tineung Masa MI
03. Sebuah Kabar Yang Tak Diharapkan
04. Menghabiskan Waktu
05. Terpaksa Berpisah🍂
06. Hening
08. Awal Masuk Pesantren
09. Teman Baru
10. Matsama
11.perihal gelang inisial
12. Ternyata bukan Syakira
Visual cast
13.Tasmi' Al-Qur'an

07.Rumah Mewah

13 4 0
Autorstwa wpbyslmaa274

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Sebelum membaca jangan lupa baca bismillah dulu yah gays,karena di barengi bismillah insyaallah berkah.
Dan jangan lupa vote nya yah itu sebagai menghargai karya author juga agar semakin semangat dalam melanjutkan cerita nya.

Dan jangan lupa follow yah gays sebelum membaca, insyaallah aku follback kok

Terimakasih

🌼🌼🌼

Hidup dalam kesederhanaan itu lebih menyenangkan daripada hidup di tempat serba mewah tetapi jauh dengan orang lain.
~#Muhammad Hamis Shafiq Zidan~

🌼🌼🌼


Kurang lebih 3 hari menempuh perjalanan, karena terhitung juga dengan macetnya, akhirnya tiba di sebuah daerah yang terkenal dengan patung buaya dan ikan nya, ya daerah Surabaya nama nya yang berada di provinsi Jawa Timur yang istilah arti nya Berani Menghadapi Bahaya, iya tempat zidan sekarang sangat lah jauh dari tempat kelahiran nya, sekarang ia memiliki dua tempat tinggal antara Bandung Jawa Barat dan Surabaya Jawa Timur, karena Jawa Timur adalah tempat tinggal Arman selaku orang tua zidan.

Mobil Alphard itu terparkir di sebuah rumah besar menghadap ke arah timur, di tutup oleh gerbang yang menjulang bak seperti istana cerita dongeng. Zidan sangat tidak menyangka karena memiliki rumah mewah nan megah seperti ini, dulu zidan di bawa ke rumah ini saat berusia 2 tahun, lantas zidan lupa dengan keberadaan rumah mewah ini.

Kelakson mobil di bunyikan oleh arman, pertanda ia akan masuk kerumah megah itu.
Seorang penjaga gerbang atau satpam rumah membuka gerbang secara lebar, dan tidak lupa memberikan sapaan kepada Arman.

"Selamat datang tuan" ucap laki-laki paruh baya mengenakan seragam berwarna navy, juga menempel sebuah namatag Wahyu Saripudin yang sering di panggil Pak Sarip ,itu yang memberikan sapaan dan senyum ramah nya.
Arman membalas dengan anggukan dan senyuman.

Mobil itu memasuki area wilayah halaman rumah besar mewah nan megah itu. Zidan memang lah takjub dan tidak lupa mengucapkan kalimat Allah atas keindahan halaman rumah megah nya seperti taman di negeri dongeng. Namun, dalam hati zidan tetap ia lebih nyaman tempat tinggal nya di Bandung dari pada dirumah megah ini.

"Yuk masuk nak" ajak Hamidah sambil merangkul sang putra sembari mendorong tas kover

Didepan pintu teras sudah berjajar rapi 3 Asisten Rumah Tangga disini, menyambut kedatangan mereka.

"Selamat datang tuan dan nyonya, dan selamat datang untuk den Zidan" ucap mereka seraya

"Terimakasih" ucap Zidan tersenyum ramah

Pintu utama ia buka, saat masuk kedalam rumah tertuju langsung ruang tamu, yang dihiasi barang-barang berharga, belum lagi dihiasi lampu kristal semakin menambah kemegahan dalam rumah.

"Mah, ini serius rumah papa?" Tanya zidan melihat sekeliling ruang
"Iya ini rumah kita nak"ujar Hamidah
Seraya zidan mengangguk yang masih melihat sekeliling ruang rumah

Suasana Ruang Tamu di rumah mewah zidan

"Tapi mah, zidan lebih menyukai tempat tinggal zidan di Bandung mah"lirih zidan ia menunduk juga merasakan sedikit kerinduan terhadap syakira

"Nak, mulai sekarang kita tinggal disini, dan insyaallah suatu saat kita akan kembali kerumah kita di Bandung, setelah papa tidak terlalu sibuk dengan pekerjaan nya, sekarang rumah di Bandung diisi oleh kerabat papa kamu"gumam hamidah

"Yaudah sekarang kamu istirahat yah, biar bi Romlah yang nganterin ke kamar kamu"ujar Hamidah

Hamidah pun memanggil bi Romlah yang tengah sibuk di dapur.

"Bi Romlah"panggil Hamidah

Lalu ibu-ibu paruh baya dengan tubuh agak sedikit gemuk itu datang menghampiri mereka.
"Enggeh nyonya besar" sahut Romlah saat tiba di hadapan mereka

"Tolong anterin zidan ke kamar nya yah"gumam hamidah
"Baik nyonya besar"
"Ayo den, biar bi Romlah anterin Aden ke kamar den Zidan" ajak bi Romlah sambil mendorong kover milik zidan.

Mereka mulai menaiki anak tangga dengan pegangan tangga yang dihiasi warna emas memancarkan keindahan sekitar tangga.

Tiba dilantai atas,disana terdapat sebuah lorong saling berhadapan beberapa bagian ruangan, ruangan pertama adalah ruangan khusus pak Arman tempat kerja di rumah nya, tepat dihadapan ruang pak Arman terdapat sebuah ruangan kosong namun tempat itu sengaja pak Arman buat untuk anak nya nanti saat zidan telah dewasa tempat itu akan dijadikan sebuah rekaman untuk dakwah maupun untuk qori.
Dan tepat di samping ruang pak Arman terdapat sebuah ruang kamar milik Zidan, dan tepat jalan lurus lorong itu adalah sebuah ruang koridor untuk berkumpul keluarga, belum lagi di luar tempat ruftop yang di penuhi oleh tanaman hias hidup yang terlihat segar.

Kenop pintu perlahan di buka oleh bi romlah, tepat saat di depan kamar zidan.

"Ini kamar den zidan, biar bibi sekalian bantu beresin barang-barang nya" Ujar bi Romlah

"Enggak usah bi, terimakasih ya bi" ujar zidan

"Iya sama-sama den, kalau Aden butuh apa-apa insyaallah bibi akan membantu den Zidan" gumam bi romlah

"Iyya bi, sekarang Zidan masuk dulu yah bi"

"Iya selamat istirahat den"
Zidan mengangguk, lalu ia memasuki kamar baru milik nya. Setelah zidan masuk, bi Romlah kembali dengan pekerjaannya.

Didalam kamar, zidan melihat suasana kamar yang berbeda tidak lagi dengan tema mequeen kartun mobil merah itu. Namun, suasana kamar zidan sekarang bertema sesuai dengan umur menjenjang masa remaja anak laki-laki.

Zidan pun mendudukan tubuh nya di atas kasur kingsize, dan mulai merasakan jauh perbedaan suasana nya yang sekarang, ia lebih merindukan tempat tinggal nya di Bandung.

"Hidup dalam kesederhanaan itu lebih menyenangkan daripada hidup di tempat serba mewah tetapi jauh dengan orang lain" ujar nya sambil melihat kesekeliling suasana kamar barunya.

Lalu ia beranjak bangun dan mulai membereskan semua pakaiannya kedalam almari yang lebih besar.
Selesai merapikan baju, Zidan merapikan sebagian mainan yang ia bawa sebagai koleksi nya, juga tak lupa ia membawa semua Poto bersama syakira, ia menyimpan Poto itu satu di atas nakas dan sebagian lagi dipajang di dinding kamar.

Selesai dengan ritual beres-beres nya, Zidan mulai merebahkan di atas kasur kingsize nya, dengan seprai lambang pemain sepak bola ternama di dunia.
Semakin lama ia semakin merasakan kantuk yang teramat, karena kemarin di perjalanan dirinya tidak terlalu banyak tidur dan akhirnya ia mulai memejamkan matanya mengistirahatkan tubuhnya.

***

Satu keluarga tengah berkumpul di ruang khusus keluarga, sudah tersusun rapi beberapa cemilan diatasi meja.
Mereka tengah membahas sesuatu.

"Nak, setelah ini kamu mau melanjutkan sekolah saja, apa mondok sambil sekolah?" Sebuah bertanyaan yang terucap dari mulut pak Arman

"Kalau boleh pah aku mau mondok sambil sekolah saja,dan pondok pesantren nya lebih tertuju pada dakwah dan qori , bagaimana pah,mah?" Seraya zidan berbalik tanya meminta persetujuan dari orangtua nya

"Jika itu mau kamu papa dan mama menyetujui nya, papa sudah menemukan pesantren yang kamu sangat inginkan, dan jarak nya agak jauh dari sini nggak papa kan nak?" Ujar arman

"Iya nggakpapa pah, justru bukan mondok nama nya kalau nggak jauh dari rumah" ujar Zidan ia menengadah mengambil suatu cemilan di atas meja yang telah tersedia, ia memilih cemilan keripik singkong ubi unggu

"Alhamdulillah, besok papa akan segera mendaftarkan mu" gumam pak Arman.

"Baik pah"
Zidan melanjutkan memakan cemilan sembari menonton televisi yang lebar dan tertempel di sebuah dinding, televisi yang masih terbilang sangat mahal karena masa itu jarang sekali orang yang memiliki televisi ini hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki nya.

Selesai berbincang, pak Arman sejenak meninggalkan mereka di ruang tamu ada sedikit urusan.
"Papa ke kamar dulu yah" ujar nya sambil beranjak bangun dari tempat duduk nya dan langsung menuju kamar .

Arman merogoh ponsel nya didalam saku celananya
saat sudah berada didalam kamar.
Ia mulai mencari sebuah kontak pak Surya Selaku orang tua syakira.
Ia mulai menekan tombol kontak Surya, dan mulai memanggil nya lewat telephone.


Tuuut....tuuut ...

Saudara Surya 📞

"Assalamualaikum Arman" terdengar suara Surya yang telah mengangkat telephone dari arman

"Waalaikumsalam, maaf Surya mengganggu waktu nya" sahut arman

"Enggak papa man santai aja, oh iya sudah sampai di Surabaya?"Surya menanyakan keberadaan Arman

"Alhamdulillah Surya, kami sekeluarga sudah sampai di Surabaya, oh iya sebenarnya saya mau minta maaf karena telah membuat putri anda bersedih karena kepindahan putra saya" ujar Arman ia sedikit merasa bersalah karena telah membuat syakira sedih

"Enggak papa man soal itu sudah saya atasi dengan baik, sekarang putri saya sudah mulai membaik tidak seperti kemarin"

"Alhamdulillah, oh iya bagaimana anak kita jodohkan saja, dan kesepakatan untuk membuka perjodohan ini saat mereka telah dewasa, bagaimana Surya?" Arman memberikan saran membuat dirinya sangat setuju dengan yang di ajukan oleh arman

"Di jodohkan? Bagaimana yah, ya saya sih setuju-setuju saja man, bahkan sangat setuju sekali" Surya sangat menyetujui

"Alhamdulillah, saya ingin memberikan kebahagiaan saja agar mereka berdua kembali bahagia juga di suatu saat nanti"

"Oalah seperti itu toh man, yasudah lebih baik saran ini nanti di bicarakan lagi bersama istri kita man, agar mendapatkan sebuah kesetujuan yang benar-benar serius" usul Surya

"Baik Surya, yasudah Minggu depan kita bertemu saya dan istri saya yang akan pergi ke Bandung, dan membicarakan hal ini" ujar Arman

"Baik man"

"Yasudah saya kembali tutup telephon nya, salam buat syakira yah, Assalamualaikum" ucap Arman

"Iya insyaallah saya akan sampaikan, waalaikumsalam"

Telephon tertutup secara sepihak.

Setelah itu Arman kembali berkumpul bersama sang istri dan juga putra cikal nya.

_________________________________________

Alhamdulillah, terimakasih sudah baca bab ini🙏 bagaimana dengan bab ini gays kira-kira nyambung enggak gays?

Mohon maaf masih banyak kekurangan nya, maka dari itu aku membutuhkan koreksi dari kalian 😊🙏

Happy Reading 🌹

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

308K 15K 32
Anna kaget saat dia membuka matanya, bukan nya berada disurga atau alam baka dan bertemu dengan ibu dan ayahnya yang telah meninggal, dia malah terba...
3.2M 220K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
1.6M 116K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
1.7M 77.8K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...