Aland Leon O. (Pre ORDER)

By Mhyka62

1M 134K 11.8K

Hanya kisah seorang pemuda yang terlahir sebagai bungsu di keluarganya, malah bertransmigrasi ke raga Putra s... More

Part: 2
Part:3
Part:4
Part:5
Part:6
Part:7
Part:8
Part:9
Part:10
Part:11
Part:12
Part 13
Part:14
Part:15
Info
Part:16
Part:17
Part:18
Part:19
Part:20
Part:21
Part:22
Part:23
Part:24
Part:25
Part:26
Part:27
Part:28
Part:29
Part:30
Part:31
Part:32
Part:33
Part:34
Part:35
Part:36
Part:37
Part:38
Part:39
Part:40
Part:41
Extrapart
Baru
Promosi
Inpoooooo
PO Aland
Novel Aland
Tentang Extra Part

Part:1

70.2K 5.2K 593
By Mhyka62

Vote and comment juseyo...
...

"Eghhh" seorang pemuda mengerjapkan matanya, membiarkan cahaya masuk ke retina matanya.

"Ughh sakit" ringisnya memegang kepalanya dan menatap sekeliling ruangan yang berwarna putih itu, dengan bau obat-obatan yang tercium di indra penciumannya, berarti sekarang dia sedang di rumah sakit kan pikirnya.

Pemuda itu diam tampak berpikir. Kalau tidak salah ingat, dia habis mengalami kecelakaan sepulang dari mini market, membelikan camilan untuk abang-abang non akhlaknya, yang selalu saja menyuruh-nyuruhnya. Mentang-mentang karena dia bungsu dan paling kecil, jadi dia harus selalu nurut pada mereka.

Tapi sekarang dimana keluarganya itu pikirnya, kenapa dia sendirian di sini. Yahh walau abangnya itu menyebalkan dan suka memperbudak dia, tapi dia tau kalau abang-abangnya itu menyayanginya. Karena setiap dia sakit, mereka bahkan tidak pernah meninggalkannya sedikitpun. Tapi apa ini, mereka bahkan tidak ada di sini.

"Abang, Ayah, Bunda" panggil pemuda yang bernama Kenzi Aland Smith, putra bungsu dari keluarga Smith.

"Iss mereka kemana sih, kepala gue pusing banget seriusan" ujar Kenzi memijit kepalanya yang terasa nyut-nyutan.

"Abang juga, padahal ini salah dia, gue sedang enak-enaknya baca Novel, dia malah nyuruh-nyuruh gue, gue jadi kecelakaan gini kan"

"Masa nggak ada tanggung jawab sih"

"Liat aja nanti, gue balas lo bang Kenzo" ujar Kenzi kesal dengan abang ke empatnya itu, sekaligus kembarannya.

"Eghh" ringisan kembali terdengar, Kenzi menutup matanya menahan pusing di kepalanya, kemudian diapun terlelap.

.

.

.

.

.

.

Kenzi duduk menaikkan sandaran brangkar rumah sakitnya dan menatap kosong ke depan, masih tidak percaya dengan apa yang sudah dia alami saat ini.

"GILA" Teriaknya ketika sadar dari keterkejutannya dan berusaha berdiri, kemudian berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi, mengabaikan rasa sakit di tubuhnya.

"Anjir keren banget" ujarnya heboh melihat penampilan barunya di kaca kamar mandi walaupun ada luka lebam di wajahnya, tapi itu tidak mengurangi kadar ketampanannya.

Yahh penampilan barunya, dia Kenzi atau jiwa Kenzi yang sekarang berada di tubuh seorang Pemuda yang bernama Aland Leon Oliver.

Tadi saat dia tertidur dia bertemu dengan pemilik raga asli dan menjelaskan kalau dirinya telah bertransmigrasi ke tubuhnya. Awalnya Kenzi tidak percaya dan menertawakannya. Tapi kalau sudah seperti ini, dia tidak bisa menyangkal lagi kalau dia memang bertransmigrasi seperti di novel yang sering dia baca di aplikasi Online.

Yahh Kenzi memang menyukai novel genre Transmigrasi dan brothership, dia jarang membaca cerita bergenre Romance, bukan karena anti romance, tapi menurutnya cerita tentang Brothership lebih menarik minatnya.

Dan sekarang dia benar-benar mengalami hal tidak terduga itu, dia memegang wajah yang seperti pahatan itu. Rahang tegas, bibir cerry, badan Atletis dan jangan lupa tinggi badannya yang tidak bisa dibilang pendek itu. Sangat berbeda dengan kehidupannya dulu, yang memiliki tubuh mungil dan pipi Cubby.

"Kata Aland, gue sekarang putra sulung dan memiliki 3 orang adek"

"Asyik, akhirnya gue jadi abang juga"

"Nggak perlu lagi nurut sama abang-ababg yang non akhlak itu"

"Gue bebas" ujarnya senang dan mata berbinar karena akhirnya dia menjadi seorang abang juga. Hal yang dulu selalu dia inginkan, karena lelah diperbudak abang-abangnya itu, tapi selalu dijaga ketat oleh keluarganya, dia bahkan tidak bisa melakukan apapun yang dia mau daei dulu.

Ngomong-ngomong tentang keluarga aslinya, Kenzi jadi sedih dan muram, apa keluarganya sedang bersedih pikirnya. Bagaimana dengan keadaan tubuhnya sekarang, apa sudah ditanam atau dalam keadaan koma.

"Uhh, ayah, bunda, abang hiks, Ken bakalan kangen hiks" kenzi terisak dan terduduk di lantai kamar mandi itu dengan isakan yang memilukan, hingga akhirnya dia merasakan kepalanya yang terasa sangat pusing, karena ingatan asing yang tiba-tiba masuk ke kepalanya.

"Ughh sakit hiks bunda, sakit hiks" ringis Kenzi dan menjambak rambutnya sendiri menyalurkan rasa sakitnya. Hingga selang beberapa menit, akhirnya dia merasa tenang dan semakin melongo tidak percaya.

"What the duck"....

.

.

.

.

.

.

Aland Leon Oliver, merupakan putra sulung dari Hendry David Oliver atau lebih tepatnya anak haramnya Hendry dengan seorang wanita yang terobsesi kepadanya, dan akhirnya menjebaknya sehingga terjadilah hal yang tidak diinginkan.

Saat Aland baru lahir ke dunia, Wanita itu langsung membawa Aland ke kediaman Oliver dan meminta pertanggung jawaban, berharap dengan adanya bayi itu Hendry bisa menerimanya. Tapi bukannya menerimanya, Hendry murka dan langsung menyeret wanita itu ke ruang bawah tanah dan tentu saja menyiksa dan membunuhnya.

Sedangkan Aland dilindungi oleh istri Hendry ketika Hendry juga ingin membunuhnya. Wulan, istrinya Hendry selalu meyakinkan kalau Aland tidak bersalah, dia juga ingin merawatnya karena memang saat itu mereka belum dikarunia seorang anak.

Apalagi setelah melakukan tes DNA, ternyata memang Aland anak biologis Hendry sendiri, semakin membuat Wulan bersemangat untuk merawat Aland.

Walaupun bukan anak kandungnya sekalipun, tapi Wulan tetap menyayanginya selayaknya anak kandungnya, sedangkan Hendry selalu tidak menganggap kehadiran Aland.

Setelah 2 bulan lamanya Aland dikediaman Oliver, Wulan dinyatakan hamil anak kembar, membuat Hendry sangat senang sehingga menjaga Wulan dengan extra, tidak boleh kelelahan sedikitpun, sehingga Aland diasuh oleh pengasuhnya.

Beberapa tahunpun sudah berlalu, tapi Wulan tidak pernah mengurangi kasih sayangnya pada Aland walaupun dia sudah memikili 3 putra kandung. Tapi semuanya lenyap saat Aland berusia 7 tahun, Wulan mengalami kecelakaan dan akhirnya dinyatakan meninggal.

Saat itu Wulan sedang bermain di taman bermain bersama si bungsu, Azka. Di sana juga ada Aland yang terkejut, menatap tidak percaya melihat Wulan yang berlumuran darah karena menyelamatkan Azka yang hampir saja tertabrak mobil.

Azka disalahkan oleh keluarganya  karena kecelakaan itu dan akhirnya diabaikan oleh keluarganya, Azka yang dulunya memang anak manja selalu menarik perhatian keluarganya supaya menyayanginya seperti dulu lagi.

Tapi setiap Azka mendekati mereka, hanya cacian dan bentakan yang didapatkan Azka.

Sedangkan Aland sendiri, dari dulu saudaranya itu memang tidak pernah menyukainya, hanya mommynya yang selalu ada untuk dia dan membelanya.

Dan karena ingin membalas kebaikan Wulan selama ini kepadanya, apalagi dia juga sangat menyayangi Azka, adek bungsunya itu.

Akhirnya dia berusaha menyemangati Azka dan menemaninya, bahkan siap menjadi pelindung buat Azka. Tapi Azka malah abai dan tidak menyukainya, karena menurutnya Aland bukan keluarganya, yang dia inginkan hanya daddy dan kedua abangnya.

Hingga akhirnya Azka terbunuh ditangan abang kembarnya yang bernama Vano, karena dengan beraninya Azka mencelakai wanita yang dia sukai karena rasa iri Azka padanya.

Namun siapa sangka, Azka malah mengulang waktunya kembali. Dan di sanalah cerita novel "New Azkaa" di mulai. Seperti novel klasik pada umumnya, Azka yang terlahir kembali, dia menjadi acuh dan tidak mencari perhatian seperti dulu lagi kepada daddy dan kedua abang kembarnya.

Sehingga Hendry dan kedua anak kembarnya menyesal dan berusaha memperbaiki hubungan mereka, dan Azka yang kembali mendapat kasih sayang daddy dan abangnya lagi.

Hingga Akhirnya munculnya konflik, dimana musuh keluarga Oliver menculik Azka dan menyiksanya. Azka yang berhasil kabur malah terlibat kecelakaan dan memerlukan jantung baru karena kecelakaan itu.

Dan di sanalah peran Aland di korbankan, Aland yang sangat menyayangi Azka dengan tulus akhirnya mengorbankan jantungnya, berharap Azka dan keluarganya selalu bahagia.

Yahh apalagi keberadaannya hanya angin lewat saja di mansion Oliver itu, membuat Aland yakin mengorbankan dirinya supaya adek bungsunya itu sembuh dan ceria lagi.

Setelah itu ceritanya End, dengan Azka yang hidup bahagia bersama keluarganya, dan rasa terima kasihnya kepada Aland yang sudah menyelamatkannya.

.

.

.

.

.

.

Kenzi A.ka Aland meremas kuat selimut rumah sakitnya dengan emosi ketika mengingat alur cerita itu lagi.

"Akhh sialan" umpatnya sedikit berteriak

"Kalau diingat lagi bikin emosi aja hiks"

"Sialan, apa gue bakalan mati lagi kalau gitu hiks"

"Kenapa gue nggak jadi Azka aja hiks, kenapa harus jadi Aland" ujarnya kemudian menghela nafasnya pelan dan merebahkan tubuhnya di kasur rumah sakit itu.

Peran Aland ini hanya piguran, bahkan tertulis hanya bagian-bagian akhir dari novel itu saja ketika Aland mengorbankan jantungnya, karena memang tidak terlalu ditulis di novelnya.

"Udah senang jadi abang karena bisa memperbudak adek-adek gue seperti abang gue dulu"

"Malah menjadi abang yang terabaikan seperti ini" monolog Aland menghela nafasnya berat, dia jadi ingat kenapa dia bisa berada di rumah sakit sekarang.

Yahh tentu saja disiksa oleh tuan Hendry sebagai ayah kandungnya itu, Aland terbiasa menjadi samsak hidup dan pelampiasan emosi daddy dan saudaranya yang lain.

Dan yang ini terjadi karena Azka yang mulai melawan daddynya, sehingga membuat Hendry marah. Aland yang mencoba melindungi Azka, berakhir malah dia yang disiksa orang tua sialan itu, apalagi Azka setelah itu kabur membuat Hendry semakin marah.

"Ternyata novelnya udah dimulai ya" ucap Aland menatap langit-langit kamar rawatnya itu, dia ingat kalau itu saat Azka yang sudah mengulang waktunya lagi dan mengabaikan keluarganya dengan melawan daddynya itu.

Aland mengusap wajahnya kasar dan menatap ke arah pintu yang dibuka, di mana ada Jeff, tangan kanannya Hendry di sana.

"Tuan menyuruh anda pulang" ujar Jeff menatap Aland datar.

"Gue masih sakit ogeb, nggak liat nih badan gue penuh memar dan bekas cambukannya juga belum kering gini" batin Aland kesal.

"Hmm" ujar Aland akhirnya menghela nafasnya pelan dan berjalan tertatih-tatih mengikuti Jeff di belakangnya setelah memakai jaketnya, bahkan dia tidak sempat mengganti pakaiannya terlebih dahulu.

Aland duduk di kursi belakang dan menatap jalanan yang penuh dengan kendaraan itu dengan tatapan kosong, membuat Jeff menatap aneh ke arah Aland, karena biasanya Aland ini orangnya ramah dan sedikit cerewet , tapi sekarang dia malah diam saja hingga mereka sampai di mansion kediaman Oliver.

Aland keluar dari mobil dan langsung saja masuk ke dalan mension, ingin mengistirahatkan tubuhnya yang masih terasa sakit. Tapi sampai di dalam dia malah melihat drama secara live, tidak mungkin kan dia melewatkannya begitu saja.

"Jangan berbicara tidak sopan kamu sialan, saya orang tua kamu"

"Di mana sopan santun kamu haa" ujar tuan Hendry mengepalkan tangannya emosi, sedangkan Azka pemeran utama dalam cerita "New Azka" hanya memutar matanya malas.

"Ohh lo sekarang ngakuin kalau gue anak lo haa"

"Tapi maaf ya, sekarang lo sudah telat"

"Gue bukan anak lo, dan lo bukan orang tua gue" ucap Azka menatap Hendry tajam.

"Ck, nggak usah ngedrama deh lo"

"Muak gue liatnya, lo pikir dengan lo jadi membangkang begini kita akan perhatian sama lo ha, dasar pembunuh" ujar seorang pemuda Alvano Rey Oliver, adek kedua Aland.

"Sialan, gue sedang nggak mencari perhatian kalian brengsek, gue muak, gue nyerah"

"Gue nggak akan mencari perhatikan kalian lagi, karena yang benar-benar sayang sama gue cuma mommy dan.." ucapan Azka terhenti ketika tatapannya tertuju pada Aland yang menatapnya tanpa ekspresi, membuat Azka terkejut melihat tatapan itu, apalagi Aland yang langsung saja pergi tanpa membelanya seperti dulu lagi.

"Bang Aland" batin Azka kemudian dia tersadar ketika pipinya terasa panas akibat tamparan dari daddynya.

Sedangkan Aland berjalan tertatih-tatih menaiki tangga dan langsung menuju kamarnya.

Setelah itu, dia mengganti pakaian rumah sakitnya dengan pakaian santai dan mengolesi salep di lukanya.

Aland berbaring di kasurnya dan memejamkan matanya karena kepalanya yang terasa kembali sakit dan akhirnya dia terlelap.







Tebece...

Continue Reading

You'll Also Like

488K 50.1K 44
Padahal Erland ingat betul kalau beberapa hari ini, merupakan hari yang paling membahagiakan untukny Mendapatkan banyak uang dari pekerjaan yang seda...
1.1M 94.5K 44
Pernah mendengar soal transmigrasi jiwa? Mungkin itulah yang dirasakan seorang pemuda yang kini menempati tubuh seseorang yang kehidupannya seperti f...
662K 48.2K 43
Fransen De Corlius... Pemuda berdarah Dingin dengan raut wajah yang selalu datar dan dewasa. Seorang ketua mafia dari Hurgronje mafia milik Daddy nya...
589K 27.8K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...