***
Anyone can fall in love, but only the strong ones will keep it halal.
Annabelle & Adamsyah
***
Keluarga Sopyan dan Aji mengadakan pertemuan di saat berbuka tiba di rumah Aji. Sekalian berbuka bersama.
Suara adzan berkumandang dan semua orang kompak membaca doa buka puasa, meminum teh hangat dan langsung memakan kurma.
Adam tahu jika Anna tak suka Kurma, jadi ia berinisiatif memberikan kue yang sempat ia beli tadi pada Anna. Anna yang melihat itu terkejut dan tanpa sengaja mata mereka bertemu.
"Ekhem,, ekhem." Mayra menyenggol tangan sang kakak sambil berdehem. Membuat kontak mata antar keduanya terputus.
"Jinah mata." bisik Sopyan pada sang putri.
"Maap." Anna tertunduk malu.
"Jadi, pertemuan hari ini adalah untuk menentukan hari pertunangan Adam dan Anna." seru Dewi bersemangat.
"Kalau dari pihak kami, lebih cepat itu lebih baik." ujar Sopyan, membuat Anna malu karena senggolan lengannya.
"Abii!" pekik Anna.
"Saya juga pikir begitu Mas Sopyan.. Bagaimana kalau di adakannya di hari kesepuluh puasa ini?" Dewi memberi saran.
Soraya berhitung. "Ini kan hari keenam? Berarti kurang dari seminggu lagi dong."
"Kenapa harus cepat-cepat? Persiapan bahkan belum di mulai." Aji menimpali.
"Persiapan itu gampang. Serahkan saja semuanya pada kami." ucap Sopyan. Semua orang gembira dengan rencana pertunangan yang secepatnya akan di adakan.
"Kalau begitu, besok. Adam dan Anna pergi belanja seserahan ya." titah Dewi bergantian melihat sang putra dan calon menantu.
"Seserahan? Kan ini pertunangan Mah. Kok ada seserahan segala kayak nikahan?" tanya Mayra dengan polos.
"Ya ada dong sayang." ucap Soraya. "Besok kamu ikut juga boleh kok."
"Gak mau ah tante. Nanti Mayra malah jadi nyamuk lagi, ngeganggu A Adam sama Teh Anna." Anna mengulum senyumnya malu, mendengar Mayra memanggilnya 'Teh Anna.'
***
Setelah bersih-bersih, Anna bermain ponsel di ranjangnya sambil rebahan hendak tidur.
Sedang asyik mengscroll instagram. Tiba-tiba ada notifikasi, tanda bahwa seseorang baru saja mengikuti akunnya.
Ting!
Jari lentik Anna menekan notifikasi tersebut.
Adamsyah_95 meminta izin untuk mengikuti anda. Klik untuk mengizinkan.
Anna mengulum senyumnya. Membalikan badannya menjadi tengkurap. Ia tahu, siapa pemilik akun ini. Ia pun mengizinkannya untuk mengikuti akunnya dan malah ia balas dengan mengikuti akun itu balik.
Ting!
Kali ini notifikasi sebuah pesan DM. Senyum Anna kian mengembang kala Adam yang men DM nya. Dilihatlah pesan itu.
⇦Adamsyah_95
Assalamulaikum.
Waalaikumsalam.
Ini Annabelle Salsabila tetangga sebelah kan?
Anna menenggelamkan wajahnya karena malu sambil berteriak...
Aarrgghh!!!
Iya, kang.
Lagi apa?
Aku ganggu gak?
Biasa. Lagi rebahan aja hehe.
Gak kok, gak ganggu sama sekali.
Santai aja.
Ok.
Tentang besok... Kamu kuliah?
Iya kuliah kang.
Selesainya jam berapa?
Jam 11 an. Soalnya cuma 1 kelas hehe.
Kalo gitu aku jemput di kampus besok ya.
Setelah itu langsung pergi bareng beli perlengkapan seserahannya.
Boleh boleh.
Kamu bikin list yang mau kita beli besok ya.
Ok
Setelah percakapan ini Adam bingung harus mengetik apa lagi untuk memperpanjang.
⇦Belle_Sasabila17
Kamu kalo di rumah biasa dipanggil apa?
Mmmm.. Anna, caca, bel. Tapi lebih banyak panggil na sih hehe.
Kenapa gitu?
Rasanya aku belum punya panggilan buat kamu.
Iya juga ya.
Mau panggil apa atuh?
Kalo yang kamu ketik tadi udah biasa berarti. Aku mau yang baru dan spesial.
Duuhh,, penasaran deh.
Apa tuuuhh??
Gimana kalo Bila aja?
Salsa Bila.. Aku ambil dari situ.
Bila? Boleh.. Kayaknya belum ada deh.
Jadi spesial.
Adam tersenyum.
Ok berarti fix ya, Bi.
***
Puasa hari ke 7
Sesuai rencana semalam. Jam 11 siang Adam datang menjemput Anna di kampus. Melihat mobil Adam, Anna pun langsung masuk sambil tersenyum.
Suasana hening. Entah kenapa mereka merasa canggung. Tidak seperti di DM mereka begitu lancar mengobrol. Saat bertemu langsung berbeda,, rasanya begitu,,, ambigu.
Setelah 15 menit berkendara.
"Mau dengerin musik gak? Biar gak sepi?" Anna tersenyum.
"Boleh." Adam pun menyalakan musik.
Tujuan mereka adalah Mall. Supaya semua barang yang dituju bisa langsung mereka dapatkan dalam satu tempat.
Pertama mereka datang ke toko emas. Memilih cincin untuk pertunangan nanti.
"Coba liat yang itu mbak." tunjuk Anna pada sebuah Cincin. "Coba pake Kang." mereka memakai cincinnya.
"Suka?" tanya Adam.
"Suka."
"Mau ini aja?" Anna mengangguk.
"Boleh.. Akang suka?" Adam mengangguk. "Coba siniin tangannya." tangannya mereka dekatkan dan cekrek!
"Mau aku kirimin ke Umi dulu." Anna pun mengirimkan foto itu pada Soraya.
Setelah memilih cincin selesai. Mereka pergi ke butik disana dan memilih beberapa gamis dan juga pasmina.
Jam 14:00 mereka baru selesai dan mereka sudah berada di mobil lagi.
"Semuanya udah kebeli kan? Gak ada yang ketinggalan?" tanya Adam memastikan.
"Gak ada kayaknya. Udah semuanya kok, list punya aku dan yang dikasih sama Mamah." jawab Anna. Mobil pun mulai maju. Anna hendak mengeluarkan sesuatu dari tasnya, tapi tidak jadi.
"Kenapa By?" tanya Adam melihat gelagat Anna.
"Hm? Gak papa." Adam mengkerutkan dahinya.
"Jujur aja ada apa hm? Kamu ngerasa gak nyaman ya? Mau cepet-cepet pulang?" tanya Adam.
"Gak gitu Kang.. Eee,, ini sebenernya aku... Aku gak puasa." jawab Anna malu. "Aku lagi dateng bulan. Maaf ya."
Adam tersenyum lega. Ia pikir Anna kenapa. "Kenapa musti minta maaf? Ya gak papa atuh. Itu kan wajar bagi para perempuan."
"Iya, tapi masalahnya. Aku laper sama haus. Boleh gak aku makan roti disini?" Anna meminta izin. "Soalnya aku punya maag.. Tapi, gak papa kalo gak boleh-"
"Boleh, makan aja. Gak papa kok." izin Adam.
"Serius gak papa?" tanya Anna memastikan.
Adam tersenyum. "Ya gak papa dong. Daripada nanti kamu sakit?" Anna tersenyum.
"Akang tenang aja.. Gak akan aku liatin rotinya ke Akang kok, aku umpetin." Adam terkekeh melihat tingkah Anna yang makan sambil menyembunyikan roti yang ia makan. Dan jangan lupa dengan mulutnya yang penuh dengan roti, ia mengunyahnya perlahan dan sesekali melirik Alex lalu ke lawan arah.
* * *
"Makasih ya kang, udah izinin aku makan disini. Kalo gitu aku masuk dulu." mereka sampai depan rumah.
"Iya. Sampe ketemu nanti pas tunangan ya." dahi Anna berkerut.
"Kok?"
"Nanti sesudah maghrib in sya allah, akang mau pergi dinas 2 hari." Anna mengurungkan niatnya untuk membuka pintu mobil.
"Harus ya pergi sekarang? Kan waktu tunanganya gak lama lagi Kang." Alex tersenyum.
"Soalnya ini penting, ada proyek yang harus akang tangani dan lihat sendiri. Gak usah khawatir, cuma 2 hari kok. 1 hari sebelum hari H akang udah pulang." Anna menghela nafas panjang.
"Yaudah kalo gitu.. Kalo akang mau berangkat nanti kasih tau aku ya." Adam mengangguk.
"Iya By, nanti akang kasih tau."
"Yaudah. Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam." Anna keluar dari mobil.
***
Maaf baru bisa up^^
Selasa/28/maret/2023