No Limit ; Stray Kids

By ddaepch

13.9K 949 175

' Stray Kids B×B OTP One Shoot story based on Ddaellow request! ©ddaepch, 23 December 2022 More

WELCOME
Linggares ; HyunJeong
The Sun And The Moon ; HyunHo
Hyunie ; JeongJin
One Sided ; ChanSung
Sirèn ; HyunSung
Sunshine ; ChangLix
Affair ; JeongChan
Roommate ; HyunSung
ONS ; Minbin
Hidden ; JeongHo
Family ; SKZBanginho
Geng ; JeongSung
Lose You To Love Me ; ChanJeong
Dumb ; HyunHo

Bloom ; JeongMin

537 36 4
By ddaepch

From:

⚠️ Jeongin Dom! Seungmin Sub! ⚠️

Prompt:

Di tengah renggangnya hubungan ayah dan ibunya karena kesibukan masing-masing, Putra Mahkota dan Pangeran Agung pun merencakan sesuatu untuk memperbaiki hubungan ibu dan ayahanda mereka.

Kim Seungmin

Yang Jeongin


" Malam ini appa harusnya berada di istana eomma kan?"

Di balik semak-semak yang tak jauh dari istana permaisuri itu ada 2 orang remaja bersembunyi disana.

Mereka berdua adalah Pangeran Mahkota Minje dan Pangeran Agung Saein.

Putra dari permaisuri Seungmin dan suaminya raja Jeongin, mereka menikah di usia yang masih sangat muda.

Saat itu Jeongin masih berusia 16 tahun dan Seungmin berusia 17 tahun.

Seungmin memang lebih tua dari Jeongin.

Di saat Seungmin berusia 18 tahun, putra mahkota pun lahir dan menjadi anugerah bagi negeri yang di pimpin oleh Jeongin.

Lalu di saat Minje berusia 5 bulan, Seungmin kembali mengandung putra kedua.

Setelah 2 pangeran tampan itu lahir, Seungmin pun tidak mengandung lagi.

Dan kini tak terasa Minje sudah berusia 14 tahun dan Saein 13 tahun, keduanya hanya beda 1 tahun.

Saein menghela nafasnya, "Malam ini ibu sendirian lagi, apa ayah pergi ke kediaman selir-selir nya?"

" Aku tidak mendapat laporan kalau appa pergi ke sana, sepertinya appa memang sib─ nah! Itu dia!" seru Minje dengan heboh melihat iringan ayahnya dalam perjalanan menuju istana permaisuri.

Melihat itu Saein pun ikut antusias.

" Kita mulai rencananya sekarang?" tanya Saein.

Sepasang pangeran itu saling menatap kemudian tersenyum.

" Ayo." jawab Minje.

Sementara itu di dalam istana permaisuri.

" Bagaimana harimu?"

Seungmin yang tengah berkutat dengan kertas-kertas di hadapannya pun berhenti.

Ia angkat wajahnya dan sepasang mata itu saling menatap.

" Sibuk."

Jeongin tersenyum, ia dudukkan dirinya berhadapan dengan Seungmin.

" Pangeran mahkota membuat masalah hari ini, ia tidak mengikuti kelasnya."

Seungmin kembali sibuk pada kertas-kertas di hadapannya, "Biarpun seorang putra mahkota, dia tetap masih remaja biasa, yang mulia." jawab Seungmin.

" Pangeran Agung juga sama, dia membuat masalah di kelas bersama para pangeran lain."

Seungmin mengepalkan tangannya, "Selir-selir mu mengatakan sesuatu?"

Jeongin melirik kepalan tangan Seungmin kemudian tersenyum tipis, "Mereka selalu mengadu serta merengek dan itu sangat membuatku pusing."

Seungmin menghela nafasnya, kuas di tangannya ia letakkan kemudian sang permaisuri berdiri dan langkahkan kakinya menuju ke arah lilin-lilin yang menyala.

" Aku tidak menyangka kamu akan datang jadi aku tidak mempersiapkan apapun, maaf." ucap Seungmin sembari melepas pakaiannya.

Jeongin berdiri, "Seharusnya aku yang minta maaf karena telah mengabaikanmu, cinta."

Tubuh ramping itu Jeongin raih, ia dekap dengan lembut tubuh sosok yang memenuhi hatinya ini.

" Mungkin anak-anak jadi nakal karena kurang perhatian dari kita akhir-akhir ini?" tanya Seungmin sembari menahan nafas saat Jeongin mulai mengecup lehernya.

" Bisa jadi, cinta." jawab Jeongin sembari melepas ikatan rambut Seungmin.

" Aku rasa mereka merencakan sesuatu─ umhh.."

Tanpa melepaskan ciuman, Jeongin bawa tubuh Seungmin untuk berbaring kemudian ia mengukung tubuh Seungmin.

" Biarkan saja, biarkan anak-anak lakukan apapun yang mereka mau. Sebentar lagi mereka akan memasuki usia dewasa jadi tidak masalah mereka membuat sedikit masalah untuk kita."

Seungmin tak menjawab, ia sendiri sibuk menahan suaranya agar tidak mendesah karena tangan Jeongin kini tengah aktif memanjakan tubuhnya.

" Bagaimana kalau kita buat satu pangeran lagi? Atau seorang putri yang manja?"

" Kamu sudah memiliki 7 anak dan kalau kamu lupa sukwon Lee baru saja melahirkan putri kecil yang manis."

Mengandalkan cahaya remang-remang yang masuk dari cela-cela di ruangan ini, keduanya saling menatap dengan nafas yang memburu.

" Aku─"

" Permaisuri mu inipun sudah tidak bisa mengandung lagi, yang mulia."


" Hilang?!"

Jeongin membulatkan matanya.

Pagi-pagi sekali saat ia baru saja terbangun setelah menghabiskan waktu yang panas bersama permaisurinya, ajudannya tiba-tiba datang membawa pesan bahwa pangeran mahkota dan pangeran agung menghilang dari istana.

" Aku yakin mereka kabur, bukan hilang." ucap Seungmin sembari meraih pakaiannya yang berceceran.

Setelah berhubungan dengan sang raja, Seungmin memang tidak memperbolehkan siapapun masuk ke ruangannya, jika ingin menyampaikan sesuatu mereka boleh mengatakannya dari balik pintu.

Seperti saat ini contohnya.

Jeongin menghela nafasnya, baru saja ia bisa bersenang-senang dengan istrinya kini ia harus kembali di buat pusing dengan tingkah 2 putra tertuanya.

" Saya menemukan secarik kertas di dekat semak-semak, yang mulia. Disana tertulis bahwa yang mulia pangeran mahkota Minje dan pangeran agung Saein tidak akan kembali jika bukan di cari secara langsung oleh yang mulia raja dan permaisuri."

Seungmin terkekeh sembari menyanggul kembali rambutnya dan tanpa Seungmin sadari hal itu membuat Jeongin terpana melihatnya.

" Sepertinya kita memang harus membuat satu anak lagi, sayang." ucap Jeongin mendapat tatapan sinis dari Seungmin.

Seungmin berdehem, "Siapkan air, saya dan yang mulia raja akan mandi." titah nya pada dayang yang berada di luar kamarnya.

" Mandi bersama, cinta?"

Tanpa menatap ke arah suaminya, Seungmin berdiri namun segera Jeongin bantu.

" Jangan lakukan apapun, kita harus segera mencari pangeran." peringat Seungmin.

" Kalau aku melakukannya itupun untuk jaga-jaga anak cadangan, cinta."

Seungmin mendengus.

Jaga-jaga anak cadangan katanya.

Dasar berondong jagung.


One day later

" Eomma dan appa tidak tau kita kabur atau mereka sengaja tidak mencari kita ya?" tanya Saein.

Minje yang sedang membaca buku di tangannya pun menoleh, "Selain hubungan mereka renggang apa jangan-jangan mereka tidak sayang dengan kita lagi?"

Mendengar itu sontak Saein langsung saja merengut, "Tidak mungkin."

Sret

Kedua pangeran itu menoleh, menatap seorang pria yang baru saja menarik buku milik Minje dan langsung berlari pergi.

" Hehhh!!"

Minje yang baru sadar bukunya telah di curi pun berlari mengejar pencuri itu.

" Tunggu! Kalian! Tunggu aku!" seru Saein ikut berlari menyusul sang kakak dan pencuri itu.

Keduanya saat ini tengah berada di pasar yang tentu sangat ramai.

Mereka berlari menyerobot kesana-kemari dengan gesit namun biarpun begitu mereka sangat mengganggu orang-orang di sekitar.

Saat Minje hampir menangkap pencuri itu, pria itu telah lebih dulu melempar buku Minje ke sebuah gang dan─

" Nah.." gumam Jeongin melihat kedua putranya yang terlihat ngos-ngosan setelah mengejar pencuri gadungan itu.

Seungmin melipat kedua tangannya di dada.

Melihat sepasang pangeran itu hendak kabur, Jeongin segera menarik kerah pakaian mereka berdua.

" Jangan membuat orangtua seperti kami jadi semakin sibuk dong, nak." ucap Jeongin membuat kedua putranya refleks meringis.

Setelah itu Jeongin menarik Minje dan Saein untuk berdiri menghadap ke arah Seungmin.

" Anak-anak gila, eomma akan berikan kalian hukuman setelah kita kembali ke istana." ucap Seungmin sembari menatap kedua anaknya dengan tatapan tajam.

Yang di tatap dengan tajam itupun hanya memasang cengiran bodoh mereka.

" Hehe.. Maaf ya eomma, kami hanya ingin mencari perha─"

" Perhatian apanya!" seru Seungmin memotong ucapan Saein, "Kalian kira hanya berduaan di luar istana seperti ini aman untuk kalian?! Bagaimana kalau sesuatu terjadi pada kalian?! Tidakkah kalian sudah keterlaluan?!"

Dimarahi oleh Seungmin, kedua pangeran itupun kompak menundukkan kepala mereka.

" Eomma dan appa lah yang akan di salahkan jika sesuatu terjadi pada kalian." ucap Jeongin membuat kepala Minje dan Saein semakin tertunduk dalam.

" Kami hanya ingin hubungan kalian jadi lebih baik.." gumam Saein.

" Kami pikir cara ini dapat membuat kalian kembali berinteraksi dan dapat memperbaiki hubungan kalian." sambung Minje.

Seungmin mendengus.

" Aku telah memelihara anak bodoh." gumamnya.

Jeongin terkekeh, "Kasihan anak-anakku, hubungan orangtua kalian ini baik-baik saja. Hanya saja kami sedang sibuk-sibuknya, nak."

Jeongin melepaskan cengkeramannya pada kerah leher pakaian 2 pangeran itu.

" Sebenarnya selama ini diam-diam kami selalu meluangkan waktu untuk berduaan tanpa kalian kok, hanya berdua tidak ingin di ganggu oleh pangeran nakal seperti kalian."

Melihat kedua putranya yang terus diam dan Seungmin yang terus menatap kedua pangeran itu dengan tatapan tajam, Jeongin pun menghela nafasnya.

" Mumpung sudah di luar, bagaimana kalau kita keliling? Appa akan ceritakan sedikit kisah masa lalu antara appa dengan eomma kalian."

Kim Seungmin, dia itu hanyalah anak dari seorang seniman di negeri ini.

Seungmin mengagumi bunga, dia mencintai alam.

Dan kecintaannya pada alam itu membawa dirinya bertemu dengan Jeongin.

Saat itu dibawah kaki gunung dimana banyak sekali bunga-bunga yang sedang mekar, Jeongin tidak sengaja bertemu dengan Seungmin disana.

" Eomma mu duduk disana sembari melamun menatap bunga-bunga yang sedang mekar saat itu." ucap Jeongin sembari menunjuk sebuah pohon besar.

Minje dan Saein tersenyum.

" Pasti eomma sangat anggun kan?" tanya Minje dibalas gelengan oleh Jeongin.

" Dia mengupil, nak."

" Yak! Yang Jeongin!" seru Seungmin.

Jeongin meringis, "Ini rahasia kita saja ya? Eomma mu ini orang yang cukup kasar." ucapnya pada kedua anaknya yang dibalas anggukan serta cekikikan oleh mereka.

" Lalu bagaimana eomma dan appa menjalin hubungan dan menikah?" tanya Saein.

" Bisa dibilang kami tiba-tiba menikah, appa jatuh cinta lalu ingin segera menikah dengan eomma kalian dan ya~"

" Awalnya kami menikah dengan cinta sepihak." lanjut Jeongin.

" Jadi aku─ anak yang lahir tanpa cinta?" tanya Minje dengan ekspresi sedih di wajahnya.

" Memang." jawab Seungmin dengan ekspresi julid yang membuat Saein tertawa.

" Bohong itu, tak mungkin eomma kalian mau appa hamili jika dia tidak cinta. Kalian tau? Saat hamil dia senang menggunakan kalian sebagai alasan untuk bermanja." ucap Jeongin mendapat pelototan dari Seungmin.

" Itu bohong! Memang kalian saja yang haus kasih sayang dari dia." elak Seungmin dengan telinga memerah.

Minje yang tadinya hampir menangis pun memasang cengirannya.

" Jadi eomma itu tipe yang malu-malu ya appa?" tanya Minje.

" Eomma lucu sekali." sambung Saein.

Sebagai respon, Jeongin hanya tersenyum.

" Omong-omong appa, apa benar sejak aku lahir kalian jadi jauh?" tanya Saein dengan ekspresi sendu nya.

" Siapa yang bilang?" tanya Seungmin dengan ekspresi sinisnya membuat mata Saein berkaca-kaca.

" Mereka bergosip, appa memiliki selir sebelum Saein lahir, setelah Saein lahir appa juga menambah selir sampai totalnya ada 4." ucap Minje.

" Itu formalitas untuk menjaga posisi appa sebagai seorang raja, kalian tau kan selir-selir appa itu anak para menteri."

" Eomma sebagai anak dari seniman biasa tidak bisa menjaga takhta appa kalian."

" Jangan berkata seperti itu, mong." tegur Jeongin.

Melihat Seungmin yang memalingkan wajahnya dan melangkahkan kaki pergi meninggalkan mereka membuat Jeongin langsung saja menyusul sang pujaan hati.

Barulah setelah itu di susul oleh 2 pangeran hasil dari cinta mereka.

" Sekarang kita mau kemana?" tanya Saein.

" Tempat favorit appa dan eomma." jawab Jeongin.

Dan tempat itu adalah tepi sungai.

" Kalian pasti duduk di tepi sungai dan bercerita kan?" tanya Minje dibalas gelengan oleh Jeongin.

" Kami menangkap ikan, nak." jawab Seungmin membuat Minje dan Saein menganga.

" Menangkap ikan? Bagaimana caranya?" tanya Saein dengan binar antusias di matanya, persis seperti milik Jeongin.

Jeongin dan Seungmin saling menatap kemudian kompak mengangguk.

" Bagaimana kalau kita tinggal di luar istana selama 2 hari?" tanya Jeongin membuat kedua putranya tersenyum lebar.

" Mau!" jawab keduanya dengan kompak.

" Kalian ini kaburnya tidak keren, memang ada anak yang kabur dari orangtuanya justru menginap di rumah kakek?" sindir Seungmin.

" Oh jadi eomma tau kami berada disini dari kakek?" tanya Minje dengan binar polos di matanya.

Seungmin mengangguk, "Lain kali jangan bertingkah kekanakan lagi ya? Lebih baik kalian sampaikan apa yang kalian rasakan daripada membuat masalah kekanakan seperti ini."

" Baik eomma!"

Seungmin tersenyum tipis, ia rentangkan kedua tangannya dan kedua putranya langsung saja memeluk eomma mereka.

Jeongin tersenyum, dulu pertama kali ia memeluk Seungmin adalah di tempat ini lalu setelah belasan tahun tak kemari─

Melihat pemandangan Seungmin di peluk oleh 2 darah dagingnya itu terasa sangat lucu.

Jeongin akui hidup di istana itu penuh drama, banyak lika-liku yang harus ia hadapi bersama Seungmin.

Tanpa Seungmin katakan, Jeongin juga tau di dalam istana itu Seungmin mendapat banyak luka juga tekanan dari para bangsawan apalagi dari mendiang ibu mertuanya dulu.

Tapi Seungmin terus bertahan untuknya, memberikannya 2 penerus dan selalu ada untuknya.

Jeongin ingin keharmonisan ini terus terjaga dan seperti sekarang sudah waktunya bagi dirinya untuk kembali bermadu kasih dengan Seungmin.

Minje kan sudah besar.

Diam-diam Jeongin tersenyum mengingat putra sulungnya sebentar lagi harus menikah.

" Waktu berlalu dengan sangat cepat ya?"

END


" Kalau tidak menikah denganmu, aku tidak mau menjadi Raja."

Sore itu di tepi sungai setelah keduanya berhasil menangkap 20 ekor ikan, Jeongin dan Seungmin duduk bersampingan di atas bebatuan besar.

" Kenapa begitu? Bukannya kamu satu-satunya penerus kerajaan?"

" Ya memang, tapi aku tidak mau menjadikan siapapun sebagai ratu ku jika itu bukan dirimu."

.

.

.


Seoul now.
────────────────
Aktor Kim Seungmin dan CEO Yang Jeongin dikabarkan telah bertunangan.


[B/A]:

Akhirnya bisa update lagi dan ngga pake revisi 😭✊ kalo ada typo mohon tegur ya biar ddae langsung benerin, terimakasih.

Untuk chapter ini semoga kalian suka dan semoga sesuai ekspetasi kak nanamillows 🙏

©ddaepch, 16/03/2023

Continue Reading

You'll Also Like

191K 13.9K 26
Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ruangan dimana terdapat seorang pria yg se...
96.4K 11.8K 37
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
134K 13.3K 35
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
109K 831 5
isinya jimin dan kelakuan gilanya