Rimuru Tempest X Omniverse (F...

By Yooo_Dayooo

12.3K 1K 1.3K

Dunia dimana semua orang memiliki kekuatan untuk melakukan segalanya. Kekuatan itu disebut dengan sihir dan s... More

Prolog
Chapter 1: Aku Terabaikan?
Chapter 2: Buku?
Chapter 3: Buku Misterius
Chapter 4: Dragon King Phantom
Chapter 5: Runtuhnya Dunia Bawah
Status Rimuru
Chapter 6: Bertemu Sang MC
Chapter 7: Konflik Yang Memanas
Chapter 8: Medan Perang
Chapter 9: Umat Manusia Terdesak!
Chapter 10: War....Again?
Chapter 11: Nasib Kedua Negara
Chapter 12: Kehancuran Planet yang Hampir Terjadi
Chapter 13: Kesaktian Reiji
Chapter 14: Ujung Peperangan
Chapter 15: Chibi Loli?!
Chapter 16: Rimuru si Pembuat Kekacauan
Chapter 17: Pergi ke Dunia Lain?
Chapter 18: Dunia atau Teman
Chapter 19: Waktu Yang Terbelit
Chapter 20: Ketenangan Sementara
QnA
Info Energy
Chapter 20.5: Rise of Demon King
Chapter 21: Realm Of Gods
Chapter 22: Pengkhianatan
Bab 23: Rimuru vs Diablo
Chapter 24: Master dan Butler
Chapter 25: Beginning of Chaos
Chapter 26: Archdemon Lord vs Goddes of Multiverse
Chapter 27: Rimuru vs Yoona
Chapter 28: Kekuatan yang Melampaui Ketiadaan
Chapter 29: Rachnea
Prolog SEASON 5
Chapter 1: Invasi di Alfheim
Chapter 2: Licik dan Kejam
Chapter 4: Bertemu Irregular
Chapter 5: Kota Fertus
Profil Rimuru Tempest
Chapter 6: Ancient Elf
Chapter 7: Kenalan dari Masa Lalu
Chapter 8: Monster God
SEGALANYA DI DROP

Chapter 3: Shadow

116 14 7
By Yooo_Dayooo

Sedikit cerita masa lalu Shadow.

And yeah......enjoy it!!

Good....

-----------------------------------------------------------

Shadow POV

Aku tidak tau apa penyebabnya....tetapi....impianku sejak kecil adalah.

Menjadi Penguasa Bayangan....seperti itulah.

Mungkin mereka bilang impianku terdengar gila....akan tetapi, aku bisa memaklumi hal itu.

Orang-orang tumbuh dengan melupakan idola masa kecil mereka, melupakannya dan meninggalkannya.

Akan tetapi...tidak untuk diriku.

Segalanya bermula ketika aku menyadari bahwa gadis-gadis itu membangun organisasi besar di belakangku.

Latar cerita yang kubuat sendiri benar-benar memiliki efek yang mengerikan....mereka masih saja memainkannya sampai saat ini.

Yah....itu semua berakhir ketika aku berada di markas Shadow Garden.

Kupikir akan keren jika 'Seorang Boss yang menyamar sebagai anggota baru Shadow Garden datang untuk melihat-lihat.'-seperti itu.

Tetapi...cahaya misterius membawa kami menuju dunia aneh ini.

Mereka membicarakan tentang level....dan jenis kekuatan.

Dan aku baru menyadari sesuatu.

Entah bagaimana kekuatan sihirku yang besar menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Aku dibawa kesini bersama gadis-gadis itu.

Alpha, Beta, Gamma, Delta, Epsilon, Zeta dan Eta. Beserta anggota Shadow Garden lainnya.

Dan kekuatan mereka juga meningkat.

Aku hanya bilang 'Kekuatan kita tidak bisa dipakai sepenuhnya di dunia kita sendiri.', dan mereka mengiyakannya begitu saja.

Yah....itu juga karanganku sih.

Pada akhirnya, aku hanya mengikuti permainan mereka dan bersekolah di akademi baru ini.

Seperti biasa, aku memilih teman mob.

Yang satu gemuk dan yang satu sedikit kurus.

Sedangkan aku? Murid biasa yang bersekolah di akademi.

Sudah 3 tahun kami berada disini dan ternyata ada orang-orang dari Bumi juga....

Tapi...entah mengapa mereka dibenci.....

Menurut pernyataan Beta, manusia dunia lain sudah merusak tatanan dunia dan berbuat kekacauan.

Ehhh....menyedihkan sekali....

Dan yah, menggunakan kemampuanku mengarang kata-kata, aku mengatakan hal-hal yang kurasa tidak perlu.

Mereka malah membuat segalanya menjadi runyam.

'Segala sesuatu yang merusak harus disingkirkan.'

'Bayangan harus ditelan oleh Kegelapan sejati.'

'Waktu kebangkitan sudah dekat.'

Berkat itu, mereka memulai apa yang mereka lakukan di dunia sebelumnya.

Gamma memulai bisnis perusahan Mitsugoshi lagi.

Beta membawa nama Natsume Kafuka.

Epsilon menjadi Silon si Jenius Piano.

Astaga...apa hanya uang yang kalian pikirkan...para gadis?

Dan untuk Alpha, dia memutuskan untuk ikut denganku bersekolah.

Aku mengiyakannya saja. Dia selalu sibuk.

Kurasa tidak apa-apa baginya bersantai sedikit.

Dan hal itu membawa rasa iri pada para gadis. Kurasa mereka mau bersekolah juga.

Alpha menjadi siswi terkenal karena warna rambut dan matanya.

Sedangkan aku, menjadi mob di sekolah yang berteman dengan orang biasa.

Akan tetapi... meskipun berpindah dunia lagi.

Impianku menjadi Penguasa Bayangan malah semakin membesar.

Aku tidak lagi ingin menjadi Penguasa Bayangan, akan tetapi Penguasa Kegelapan.

Seorang Siswa akademi biasa yang ternyata Penguasa Kegelapan, latar cerita yang menarik....

Semuanya dimulai pada saat itu. Aku menjadi nuklir lagi dan melubangi bagian luar kota.

Entah bagaimana kekuatan yang kugunakan jauh lebih berefek dari sebelumnya.

Padahal aku menggunakan jumlah sihir yang sama dan teknik yang sama.

Hehhh....kurasa aku bisa hidup lebih lama disini. Mungkin sekitar 3000 tahun lamanya.

Meskipun sudah tua dan beruban, aku tetap akan menjadi penguasa kegelapan.

Yah....inilah jalanku.

Para gadis itu mengerjakan tugas mereka dengan sangat baik.

Mereka memberiku latar setting seperti ini dan bahkan sampai menyewa aktor kuat ini.

Shadow:"pedangmu tidak akan bisa menyentuhku."

??:"hahh..hahh...kenapa..? Kenapa?! Apakah aku terlalu lemah sampai-sampai kalah oleh seseorang sepertinya?!"

Seorang laki-laki Half-Beast. Seperti Delta....kurasa dia serigala putih.

Kupikir namanya....Malli...Mallika?...

Shadow:"Malika...?"

Aku mengatakan itu sambil mengarahkan pedangku ke lehernya.

Ini pertarungan yang terlalu mudah.

Shadow:"hmph....sihirmu memang banyak.

Akan tetapi...kau tidak tau cara menggunakannya."

??:"khk....a-apa....kau bilang?!!"

*BOOM!!

Ledakan sihir yang benar-benar besar.

Ledakan itu membuat gedung ini hancur seketika.

Aku melompat lebih dulu.

Ini sudah malam dan waktu yang menyenangkan untuk beraksi.

Hmmm....sihirnya saat ini setara dengan Alpha.

Andaikan saja dia melatih sihirnya dan mampu menggunakannya dengan baik, dia bisa jadi lebih kuat dari Alpha.

Tetapi...sayang sekali.

Shadow:"hmph...menyedihkan sekali....."

Aku menapakkan kakiku di udara diatas platform tipis yang kubuat dengan sihirku.

Mallison:"aku adalah Kursi ke-7 Knight of the Round Table!

Mallison! Akan ku perlihatkan apa itu ketakutan sesungguhnya!"

Knight of the Round Table? Huh?

Sebutan aneh....siapa sebenarnya Chuunibyou yang membuat organisasi seperti itu disini?

Shadow:"....."

Mallison:"Blessing of Evil God!"

Hmm....kekuatan sihirnya meningkat jauh. Dia meneriakkan nama jurusnya dengan cara berteriak?

Gawat, aktingnya sangat bagus.

Kalau begini...

Aku tidak boleh kalah.

Seorang Penguasa Kegelapan melawan seseorang yang berkekuatan terang.

Tapi....kekuatannya seperti seseorang yang terkena amukan iblis.

Dia menghancurkan kota....apa itu artinya dia adalah bandit?

Orang ini mengeluarkan pedang yang besarnya sama seperti gedung setinggi 20 lantai dan selebar 100 meter.

Mallison:"kuperlihatkan padamu!

Kekuatanku yang sebenarnya."

Hehhh...

Shadow:"heh...."

Mallison:"...apa yang kau tertawakan....?!"

Sihir yang dikeluarkan cukup besar.

Kuakui itu.

Maka dari itu....sebagai seseorang yang juga memiliki sihir yang besar, aku akan menjawabnya dengan senang hati.

Mallison:"apa kau akan tertawa setelah ini?!"

Mallison mengangkat pedang raksasa tersebut dengan satu tangan.

Wohhh...mirip dengan Delta...

Daripada pedang...

Shadow:"...Kepalan besi...."

Mallison:"HEAAAA!!!"

Shadow POV end

Mallison hendak menghantam Shadow bersama dengan kota dan meledakannya dengan sihirnya.

Kepalan besi raksasa yang ia gunakan itu memiliki kekerasan dan kekuatan yang luar biasa.

Dahulu, Mallison mampu memusnahkan ribuan prajurit manusia dunia lain dengan satu serangan.

Kekuatan sihir yang terkandung di dalam pedangnya saat ini cukup untuk membawa seisi kota hancur lebur.

Akan tetapi, Mallison mengetahui keberadaan Naga Langit dan ia tau bahwa mau bagaimanapun ia berusaha, Naga Langit tidak bisa ia kalahkan begitu saja.

Meski begitu, ia menuangkan seluruh kekuatan yang ia miliki. Untuk menghancurkan Shadow.

Sejak pertemuan pertamanya dengan Shadow, Mallison mengira bahwa dirinya lebih superior daripada Shadow.

Akan tetapi, Shadow menginjak-injak konsep tersebut dengan cara yang sangat kejam.

Shadow membuat Mallison seolah-olah Mallison merupakan anak bayi yang sedang melawan Kesatria Tertinggi.

Kemarahan dan kebencian ia tuangkan dalam satu serangan.

Mallison:"HEAAAAHHH!!"

Mallison menggunakan kedua tangannya untuk menghantam Shadow menggunakan kepalan besi raksasa yang ia pegang.

Wajah Shadow tertutup oleh kabut hitam, akan tetapi, di balik itu, Shadow sedikit tersenyum menunjukkan giginya.

*KLANG!!!

*GRRKK....!

Gedung tersebut hancur.

Pedang raksasa itu menghancurkan gedungnya.

Mallison berganti tumpuan pada pedangnya. Ia menggenggamnya dengan erat dan menekannya ke depan.

Ia merasakan sesuatu yang bahkan lebih keras untuk ia hancurkan dengan pedangnya.

Mallison:"...hm?!"

Shadow:"...sayang sekali kau tidak mengerti cara menggunakan sihirmu."

Mallison benar-benar terkejut.

Ia merasakan pedangnya tidak mampu menghantam Shadow.

Akan tetapi, ia tau betul apa yang kedua tangannya rasakan.

Mallison merasakan sesuatu menahannya pada satu titik, dan pada satu titik itu, Mallison tidak mampu menembusnya sama sekali atau bahkan sedikit menundukkannya.

Mallison:"...kenapa ..kenapa aku tidak bisa menyerangmu?!

SEORANG PAHLAWAN WHITE WOLF KALAH DARI ORANG ANEH?!"

Shadow:".....White Wolf huh..."

Shadow berbicara dengan suara yang dalam.

Shadow:"......hanya karena kau adalah Pahlawan dan seorang White Wolf, kau menganggap dirimu kuat...?"

Mallison:"ada yang salah!"

Mallison berusaha keras menundukkan pedang Shadow.

Akan tetapi, sebuah dorongan yang sangat kuat hingga tidak mampu ia tahan dengan tangannya menghantam pedangnya begitu saja.

*KLANG!

Itu sangat cepat. Hantaman keras itu terlalu cepat untuk dilihat oleh Mallison.

Akibatnya, Mallison menjadi goyah pada posisinya.

Mallison:"ugh!...."

Shadow tiba-tiba berada di depan Mallison.

*Bugh!

Mallison:"uhhok!!"

Pukulan keras menghantam perut Mallison.

Mallison tidak mampu bergerak selama beberapa saat. Pukulan itu sangatlah keras dan bahkan mampu membuat seseorang berlevel 1000 dengan Blessing of Evil God merasakan rasa sesak dan sakit yang hebat.

Shadow:"mari ke tempat yang lebih luas."

Shadow menggenggam kepala Mallison lalu membawanya pergi ke luar kota dalam waktu kurang dari satu detik.

Sontak, di Padang rumput yang luas, Mallison dijatuhkan secara kasar hingga meretakkan tanahnya.

Shadow turun dengan mulus dan berdiri tepat di depan Mallison.

Mallison:"khk.....akan kubunuh kau!"

Mallison bangkit dalam sekejap.

Blessing of Evil God menyala dan meningkatkan seluruh status kekuatan Mallison secara drastis.

Aura hitam yang pekat meledak-ledak di luar tubuhnya.

Mallison mengecilkan pedangnya dan bergerak ke arah Shadow dengan kecepatan 3 kali cahaya.

Tusukan pedang ia lancarkan pada Shadow. Tidak hanya itu, Mallison menanamkan sihir ledakan pada pedangnya untuk meledakkan bagian depan pedangnya setiap kali ia selesai menyerang.

Mallison:"HAAAA!!!"

Pedangnya hendak menyentuh kepala Shadow.

Seketika, Shadow menghilang lebih cepat daripada Mallison.

Mallison mengira bahwa dirinya berhasil membunuh Shadow.

Akan tetapi, Shadow bergerak dengan kecepatan yang melampaui perkiraan Mallison.

Tangan Shadow menapak pada pedang Mallison ketika diluruskan ke depan.

Pedang Mallison di geser dengan sangat kuat.

Dalam waktu sesaat itu, Mallison menyadari bahwa dirinya salah memperkirakan.

Akan tetapi...

*Dak!!

Mallison:"agh!"

Satu pukulan mengenai pipinya dengan keras.

Mallison terhuyung setelah menerima hantaman keras tersebut.

Akan tetapi, ia dengan cepat menegakkan tubuhnya untuk bersiap serangan sebelumnya.

Dan dia berhasil melakukannya.

*Bugh!

Dan itu hanya mendatangkan pukulan yang lebih keras dari sebelumnya.

Shadow memukulnya lebih cepat lagi.

Mallison memegangi perutnya untuk menahan rasa sakit yang luar biasa.

Sesak dan seperti organ dalamnya yang diremas, itulah yang ia rasakan saat ini.

Pukulan tersebut membuat Mallison meyakini apa yang tidak ingin ia percayai.

Pada akhirnya, Mallison jatuh berlutut menahan rasa sakit perut yang hebat.

Ia melihat ke atas dengan mata yang sayu.

Shadow berdiri disana memandang kebawah dengan tubuh yang tegak.

Mallison:"...apa-apaan...kau ini?!"

Shadow:".....Namaku Shadow.

Penguasa Kegelapan yang memburu Bayangan."

Mallison:"...khhh......apa kau benar-benar ingin melawan kami?"

Shadow hanya diam. Ia tidak perlu menjawabnya.

Mallison merapatkan giginya.

Amarahnya semakin membesar. Ia tidak bisa mengendalikan emosinya dan mulai mengambil langkah terakhirnya.

{Blessing of Evil God} memiliki sebuah rahasia.

Skill tersebut bukan hanya mampu memperkuat pemiliknya hingga 100 kali lipat lebih kuat, akan tetapi bisa menembus batasan tersebut.

Akan tetapi, kekuatan sebesar itu pula memiliki bayarannya sendiri.

Tanpa memikirkannya, Mallison melepaskan skill itu dan membuat skillnya bertindak sendiri.

Mallison:"khkk....!! Guahhkk!!"

Ledakan energi sihir yang begitu besar keluar dari tubuh Mallison.

Akan tetapi, itu bukanlah kekuatan Mallison sendiri.

Shadow melihatnya.

Sihir merah darah dibarengi dengan warna biru tua keluar dari tubuh Mallison dalam jumlah yang sangat besar.

Akan tetapi, Shadow berdiri di depannya tanpa takut atau bahkan berniat untuk pergi.

Shadow:".....menyedihkan sekali yah...."

Shadow bahkan menurunkan kewaspadaannya dan memperhatikan Mallison yang sedang berubah.

Dari pandangannya, Shadow melihat Mallison berubah ke makhluk yang sama sekali berbeda.

Wajah manusianya menghilang, diganti dengan wajah serigala putih dengan mata merah menyala.

Serta tubuhnya yang membesar dan memunculkan bulu-bulu halus.

Mallison kini berubah menjadi monster.

Mallison:"...PERHATIKANLAH KEKUATAN INI DAN TAKUTLAH!"

Mallison tertawa dengan keras dengan tubuh besarnya.

Dia masih memiliki kesadarannya, akan tetapi tidak dengan tubuh Demi-Human yang ia miliki sebelumnya.

Shadow:".....takut...?"

Mallison:"HAHAHA! DENGAN {Blessing of Evil God} KEKUATANKU MENINGKAT SEBANYAK 100 KALI LIPAT!

KAU TIDAK AKAN BISA MENGALAHKANKU!"

Dengan cakarnya, Mallison menyerang Shadow.

Mereka hanya berjarak sekitar 4 meter, dan tubuh besar Mallison memungkinkan dirinya untuk mencapai Shadow tanpa bergerak dari tempatnya.

Akan tetapi, sebuah perasaan misterius yang dipancarkan Shadow membuat Mallison sedikit khawatir.

Namun, nafsu membunuh Mallison mengendalikan pikirannya sendiri.

*KLANG!

Tepat ketika saat sebelum cakarnya menyentuh dirinya, Shadow menghentikan tangan Mallison.

Shadow menggunakan ujung pedangnya yang didorong pada ujung cakar jari tengah Mallison.

Mallison:"ap-?!"

Shadow:"hanya karena kekuatanmu naik 100 kali lipat kau menganggap dirimu bisa mengalahkanku, kau benar-benar meremehkan diriku."

Mallison:"HEAAHH!!"

Ayunan tangan yang sangat cepat dilakukan oleh Mallison menuju Shadow.

Tangan kiri Mallison hendak mencabik-cabik tubuh Shadow.

Dalam sekejap, Shadow melompat dan menghindar pada sela-sela telapak tangan Mallison.

Ayunan berkecepatan tinggi itu tidak mengenai Shadow.

Akibat dari serangan Mallison, tanah di belakang Shadow hancur lebur dan terhempas jauh.

Shadow berada tepat di depan Mallison. Posisinya kini berada diantara kedua tangan Mallison yang disilangkan setelah melakukan serangan.

Shadow meninju perut Mallison hingga terlempar jauh menghantam pepohonan di hutan.

Mallison melesat dengan sangat cepat sampai-sampai ia menabrak gunung hanya untuk berhenti dari kekuatan pukulan Shadow.

Mallison berusaha bangun, ia melihat ke depan dan menyadari bahwa pukulan Shadow tadi jauh lebih keras dari sebelumnya.

Shadow memindahkan Medan pertempuran ke hutan yang jaraknya hampir 6 km dari Padang rumput sebelumnya.

Dari ujung, Mallison melihat Shadow berjalan menuju ke arahnya.

Mallison:"apa..apaan..orang ini?!"

Sekilas, Mallison melihat sirkuit sihir berwarna ungu yang muncul dalam sekejap dan hilang dalam sekejap pada seluruh tubuh Shadow.

Mallison:"khkk...{Annihilation Beam}!"

Bola energi sihir yang besar muncul di depan Mallison yang terduduk disana.

Seketika, bola energi itu mengecil lalu merubah dirinya menjadi laser berukuran besar yang mengarah kepada Shadow.

Mallison:"KENA!"

*BAM!!

Tabrakan antara sihir terjadi.

Mallison melihatnya sendiri. Ia merasakan rasa kemenangan yang sangat hebat pada dirinya sendiri.

Serangan langsung yang mengenai Shadow sangatlah mengerikan.

Akan tetapi, perasaan kemenangan itu langsung berubah menjadi rasa takut.

Untuk kedua kalinya, Pahlawan ras White Wolf merasakan rasa takut yang hebat.

Seperti sebuah air yang menabrak sesuatu, Mallison melihat tabrakan sihirnya malah menyebar begitu mengenai Shadow.

Tepat ketika serangan sihirnya menabrak Shadow, laser itu langsung terpental ke segala arah.

Shadow berjalan tanpa menahan serangan itu menggunakan tangannya.

Ia membiarkan laser sihir itu mengenai tubuhnya.

Hal yang sangat mustahil terjadi di depan mata Mallison.

Shadow berjalan dan semakin dekat dengan Mallison.

Mallison tidak bisa bergerak karena merasa takut. Kedua kakinya gemetar ketika melihat Shadow semakin dekat.

Sampai ketika Shadow berada tepat di depan bola energi sihir yang masih ada dan menyerang dirinya, Mallison merasakan rasa takutnya memuncak.

Shadow:"......jalan untuk menjadi yang terkuat menggunakan kekuatan pinjaman itu..."

Shadow mengangkat tangan kirinya ke depan lalu membuka telapak tangannya.

Ketika itu dilakukan, jumlah sihir yang mengerikan keluar dari telapak tangan Shadow.

Shadow:"Tidak ada!" Sambil mengatakan itu, Shadow menggerakkan tangannya ke kiri dan menghancurkan skill Mallison.

Disaat yang sama, Medan energi sihir berwarna ungu keluar dari bawah kaki Shadow dan membesar dengan diameter 15 meter.

Medan energi sihir itu memunculkan sirkuit sihir, seperti yang Mallison lihat sebelumnya.

Shadow mengarahkan pedangnya ke arah Mallison yang duduk tersandar pada bebatuan yang ia hancurkan dengan tubuh Mallison.

Shadow:"Waktu bermain-main sudah selesai...."

Medan energi sihirnya menyala. Sirkuit sihirnya juga menjadi semakin banyak dan memenuhi radius 15 meter itu.

Dari luar, bahkan Medan energi tersebut terlihat seperti pilar yang menjulang ke langit tanpa ada yang bisa melihat ujungnya.

Lefina melihatnya dari kejauhan. Ia mengencangkan kepalan tangannya ketika melihat itu.

Rimuru melihatnya dan hanya tersenyum lalu memerintahkan kloningnya berpindah ke lokasi itu.

Di sisi lain, Mallison benar-benar ketakutan, tidak bisa bergerak dan memikirkan apapun.

Rasa takutnya benar-benar berada pada batasannya. Dalam titik ini, hal kecil saja bisa membuat Mallison Trauma seumur hidupnya.

Mallison:"...apa...ini?

Apakah....ini sihir?!

Tapi...tapi bagaimana mungkin kekuatan sihir bisa menjadi seperti ini?!"

Shadow:"Dahulu kala.....hiduplah seorang lelaki.

Ia melatih tubuhnya, mentalnya dan tekniknya. Tetapi...meski begitu ada ketinggian yang tidak bisa ia gapai."

Mallison mendengarkannya tanpa bisa bergerak.

Shadow:"akan tetapi....Pria itu tidak pernah menyerah meskipun nuklir jatuh diatas kepalanya.

Pada akhirnya, pria itu menemukan jawabannya."

Sirkuit sihirnya mulai merambat ke seluruh tubuh Shadow dan menjamah pedangnya.

Mata Shadow berubah menjadi merah dan menjadi terang. Mallison melihat kedua mata mengerikan itu dari balik kabut yang menutupi wajah Shadow.

Shadow:"cara untuk selamat dari nuklir itu ialah....

Jadilah Nuklir itu sendiri....!"

Mallison mulai menyadari sesuatu.

Ia seharusnya menyadarinya sejak awal pertemuannya dengan Shadow.

Instingnya memberitahu dirinya sesuatu.

Sejak awal, Mallison tidak akan pernah bisa mengalahkan Shadow, mau bagaimanapun caranya.

Mallison:"m-Menjauh dariku!!"

Dengan cepat, Mallison bangun lalu mencoba memotong Shadow dengan cakarnya.

*BAM!!

Mallison:"GHAAAHH!!"

Akan tetapi, tangan Mallison yang hancur begitu menghantam tubuh Shadow.

Ia langsung jatuh terduduk merasakan rasa sakit di tangan kanannya.

Sebaliknya, Shadow berdiri di depannya tanpa bergerak sedikitpun setelah dihantam tadi.

Shadow mengangkat pedangnya dengan kedua tangan.

Sebuah tali ungu yang terbuat dari sihir naik dari tanah menuju pedangnya dan berputar di sekeliling pedang Shadow.

Pedang Shadow bersinar berwarna ungu.

Shadow:"ukirlah 'Terkuat' yang sesungguhnya di dalam jiwamu..."

Sihir Shadow membentuk pusaran di sekitar pedangnya.

Saat itu, orang-orang tertentu merasakan sihir Shadow.

Betapa besarnya sihir Shadow dan betapa kuatnya sihir Shadow.

Pilar cahaya ungu kini tampak seperti sebuah pilar solid berwarna ungu karena padatnya dan kuatnya sihir yang Shadow lepaskan.

Shadow:"I....Am....."

Sirkuit sihir Shadow berputar memenuhi seisi Medan energi sihirnya.

Mallison tidak bisa melihat apapun selain dirinya dan Shadow.

Shadow:"Atomic..."

Medan energinya menyusut dan berkumpul memperpadat diri diatas kepala Shadow.

Dalam sesaat, energi sihirnya menjadi transparan.

Ketika kelipan cahaya ungu muncul diatas kepala Shadow, energi sihir Shadow mulai beraksi.

Ledakan itu, sungguh menelan gunung tersebut hingga musnah dan memperbesar diri hingga radius 30 km dari tempat Shadow berdiri.

Ledakan itu sangatlah terang, sinar ungu yang bagaikan turunnya seorang makhluk mengerikan menarik perhatian seluruh orang disana.

Manusia dunia lain yang sedang berperang melawan para elf dan manusia Rachnea, mereka semua berhenti bertarung dan menatap ke arah ledakan dengan tatapan yang lemas.

Lefina:"....."

Lefina menatapnya sambil menggigit bibirnya sendiri.

Di tempat lain, 7 bawahan langsung Shadow memperhatikannya tanpa berkedip.

Ledakan berbentuk tabung raksasa itu berlangsung selama 9 detik dan menyebabkan gempa.

Rimuru melihatnya dari langit.

Rimuru:"hahaha...dia melakukannya..."

Beberapa saat kemudian....

Ledakan itu telah lenyap sepenuhnya. Akan tetapi, ledakan itu meninggalkan bekas lubang sedalam 300 meter.

Kecuali di satu titik. Ada sebuah pijakan tanah yang tidak hancur di tengah-tengah lubang yang dalam itu.

Shadow telah menghilang dan disaat itu pula, seluruh pasukan Shadow Garden telah selesai membasmi seluruh manusia dunia lain yang menyerang.

Pertarungan itu selesai dalam waktu beberapa jam dengan kerusakan kota yang parah di bagian Selatan.

Bekas pertarungan antara Shadow melawan Robot AI dan Mallison menyebabkan kehancuran total pada bagian Selatan kota.

Dengan korban yang mencapai puluhan ribu orang penduduk dan prajurit, perang itu selesai dengan kemenangan Alfheim.

-----------------------------------------------------------

Mweheheh, cukup puas karena bisa ngetik sampai sini.

Oke, silahkan tunggu kelanjutannya!!! Dadah semua!

Kami akan kembali!

Lah

Continue Reading

You'll Also Like

31.1K 3.4K 19
"Maaf untuk kelahiranku"
13.3K 1.3K 24
WARNING!!! bxb ⚠️ Caine Chana salah satu anggota kepolisian sekaligus mantan detektif namun posisi nya kali ini menjadi mata² kepolisian atau yang bi...
9K 738 23
TENTANG SEORANG MATA MATA YANG TERCIDUK DENGAN TARGETNYA SENDIRI APAKAH SANG MAFIA AKAN MENEMBAK SANG MATA MATA ATAU ADA OPSI LAINNYA??? WARNINGS🚨 ...
15.7K 2.3K 140
Dia, Xue Fanxin, seorang jenius medis terkenal di abad ke-21, telah bertransmigrasi ke dalam tubuh putri Adipati Agung yang bodoh. Saat keburukannya...