Race [JAEMJEN]

By imyourtart

5.4K 400 2

seorang lelaki dominan yang hidupnya sangat suka untuk berbalap motor. Narez namanya, Dan datanglah seorang l... More

SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEBELAS🔞
DUABELAS
TIGABELAS
EMPATBELAS🔞
LIMABELAS

SEPULUH

205 24 0
By imyourtart

Sekarang, kedua keluarga itu sedang keluar untuk mencari cari jas untuk pernikahan Narez dan Bastian.

Narez dan Bastian jalan dahulu meninggalkan keempat orangtuanya.

Sementara keempat orang tua itu hanya bisa menggeleng, sambil mengatakan "anak muda bucin"

"Rez, mau gelato please.." bastian menatap kekasihnya dengan mata yang meminta.

"Iya, sayang ayo." Narez mengeratkan genggaman tangannya pada Bastian.

Dan kedua pasangan itu berjalan menuju makanan pemanis.

"Sayangku, mau rasa apa sayang?" tanya Narez.

"Aku coba coba dulu boleh??" tanya Bastian dengan gemas.

"Boleh sayang," narez mengusap usap surai sang kekasih.

"Kak, aku boleh minta tester yang tiramisu?"

"Boleh, kak. Sebentar ya" penjual itu pun segera mengambil satu sendok kayu.

"Ini kak,"

Bastian pun menyicipi gelato dengan rasa tiramisu itu.

"Gimana, by?"

"Enak! Kak, aku ambil rasa tiramisu deh." Bastian dengan cepat memilih rasa yang akan ia santap.

"Baik, ka! Tunggu sebentar ya."

Sembari menunggu, Bastian dan Narez duduk di bangku yang disediakan.

"Rez, bilang apa kamu tadi?" tanya Bastian.

"Hah? Bilang apa aku emang?" Narez yang ditodong dengan pertanyaan itu pun seketika bingung.

"By! Kamu bilang by! Lucuu panggil lagi ya??" Bastian menatap wajah Narez dengan puppy eyes nya.

Narez terkekeh, ia cium pucuk kepala kekasihnya itu.

"Iya, by." Bastian pun tersenyum hingga membentuk bulan sabit.

Narez menarik pelan hidung mancung milik Bastian, ia gemas.

Lalu ia kecup hidung tersebut.

Dan dibalas kecupan di bibirnya.

"Mulai nakal ya, By?"

Bastian hanya tertawa kecil.

Bastian dan Narez, berjalan beriringan.

Mereka segera menghampiri keempat orang tuanya, karena bastian sempat membeli gelato.

Mereka menjadi ketinggalan jauh, untung saja orang tua mereka mengabari dimana mereka berada.

Narez dan Bastian memasuki toko, yang cukup mewah.

Sebuah toko yang biasanya dikunjungi untuk membeli pakaian pernikahan.

"Nak, coba kalian liat dulu ini yang menurut kalian cocok untuk dipakai." ucap bunda wira pada pasangan yang akan segera menikah.

"siap bunda!"

Bastian mulai mengelilingi isi toko dan diikuti oleh sang kekasih.

"By, ini bagus loh!" Bastian menunjuk jas pilihannya, dan langsung melihat.

"Selera kamu tinggi," Narez mengusak rambut milik sang empu.

"Hehe, iya dong kan calon suami eja!" Narez yang gemas pun mengecup pipi gembil bastian.

Akhirnya setelah hampir satu jam mereka memilih milih jas yang akan di beli. Pilihan mereka jatuh pada jas yang berwarna hitam dan abu.

Warna abu milik Bastian dan yang berwarna hitam tentu milik Narez.

Dan dilengkapi dengan dasi kupu kupu pada jas Bastian, sementara jas Narez memiliki dasi yang biasa.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 21.30

Setelah semuanya selesai, mereka pulang ke rumah masing masing.

Dan memiliki janji untuk melihat sebuah rumah yang akan ditinggali oleh calon pasangan pengantin.

Matahari perlahan naik ke permukaan, sinarnya mulai masuk ke dalam rumah rumah untuk membangun kan sang pemilik rumah.

Ponsel Bastian berdering kencang, ia heran mengapa pagi pagi sudah ada yang menelepon?

Dan dilayar tertera nama "Nareza♡" ia segera mengangkat telepon itu.

"H-halo?"

"Sayang, baru bangun ya? Maaf ya ganggu. Kamu ga lupa kan janji buat ngelihat rumah?

"Ini udah jam 9, sayang"

"Oh iya! yaudah aku mandi duluu!!"

"Iya, sayang mandi dulu aja ya? Jangan buru-buru"

"okey!"

Bastian segera menutup teleponnya, dan ia bergegas untuk mengambil handuk kering.

Dan bersiap siap untuk berendam dan membersihkan diri.

Bastian keluar dari toilet, dengan handuk kecil yang bertengger di atas
Kepalanya.

Kini, ia memilih baju yang cukup santai.

Setelah semua selesai, Bastian turun ke lantai bawah. Untuk menemui kedua orangtua nya.

"Eh, si ganteng! Cakep banget abis mandi, sarapan dulu ya?" Ternyata saat Bastian menuruni tangga, cukup menarik perhatian sang ibu.

"Iyaa maaah," Bastian berlari menuju meja makannya.

Disitu banyak sekali berbagai macam makanan, seperti soto, rawon, dan telur goreng.

Bastian mendudukkan dirinya di atas kursi, ia menatap makanan itu dengan binar.

"Ayah mana, mah?" tanya Bastian, ia mengambil nasi terlebih dahulu.

Mama tia yang masih fokus membuat sesuatu pun, menjawab pertanyaan Bastian tanpa menoleh.

"Itu, ayah lagi nyiramin tanaman di taman." Tutur mama Tia.

"Ooh.." Bastian pun fokus dengan makanannya.

Keluarga Bastian kini sudah dalam perjalanan, menuju tempat yang sudah direncanakan.

Mobil Ayah Jerry masuk ke dalam restoran yang cukup mewah.

Keluarga Bastian turun dari mobil, dan berjalan ke arah meja yang sudah di booking untuk privat.

Dan mereka bertemu dengan keluarga Nareza.

Narez tersenyum ke arah keluarga Bastian yang baru memasuki pintu ruangan privat.

"Maaf ya nunggu lama, macet soalnya." Jelas sang ayah, Jerry. Jerry duduk di dekat Papa Yudha, dan Mama Tia duduk Di sebelah Bunda Wira.

Sudah biasa dengan posisi duduk seperti itu.

Sementara Bastian duduk disebelah sang kekasih. Sebab disuruh.

"Okey, jadi ini kita makan dulu ya? Atau enggak makan cemilan dulu, ini udah jam 12." Bunda wira membuka pembicaraan terlebih dahulu.

Dan dibalas anggukkan oleh semua.

Mereka memesan makanan atau tidak kudapan, dan minuman.

Bunda Wira dan Mama Tia fokus dengan obrolan masing masing, begitupun Ayah Jerry dan Papa Yudha.

Narez sedang bermanjaan dengan kekasihnya, narez selalu menyender pada Bastian.

Dan Bastian pun meladeninya, dengan mengelus elus rambut Narez. Atau tidak mengecup puncak kepala Narez.

Mungkin pasangan itu mengira bahwa perlakuan mereka tidak akan disadari oleh orang tuanya.

Namun pikiran mereka salah besar.

Apalagi yang berlebihan adalah ibu-ibu.

"cieeeee, pasangan baruuuu mau nikah nihh." ledekan itu berasal kedua ibu.

"Biasa aja kok ma, iya gak by?" Narez menatap sang kekasih, lalu ia mengecup sekilas bibir Bastian.

Dan diiringi dengan teriakan sedang oleh para ibu ibu, termasuk bapak bapak.

Bastian berada di mobil Narez, yup. Mereka bertukar mobil.

Bunda Wira, Papa Yudha, Ayah Jerry, Mama Tia. Berada di mobil Ayah Jerry.

Tentu saja yang mengusulkan ide itu adalah, keempat pasangan yang sudah resmi menikah.

Bastian dan Narez yang diperintah begitu pun sangat senang!

Bagaimana tidak, mereka bisa ber romantisan di mobil.

Narez mengambil tangan Bastian untuk ia genggam selama perjalanan, tangan Bastian yang mungil pas di telapak tangan Narez.

Cup

Narez mengecup punggung tangan Bastian.

"Mungil banget sih tangan nya," celetuk narez, yang membuat sang empu mengetuk kening sang kekasih.

"Aw, sakit by.." Narez mengaduh kesakitan.

"Iya, maaf sayang. Cium sini" Bastian mendekatkan bibirnya pada bibir Narez.

Pada saat itu mereka sedang berhenti karena lampu merah.

Walaupun Bastian yang lebih dulu memulai lumatan, tapi tetap Narez yang mendominasi lumatan tersebut.

"umhh.." Bastian melenguh kala Narez menggigit pelan bibir bawah sang kekasih.

Selang beberapa menit akhirnya, Bastian memukul dada Narez pertanda bahwa ia kehabisan napas.

"sakit, anjing! Berdarahh.." Bastian melengkungkan bibirnya, Narez terkekeh lalu ia curi kecupan lagi di bibir tebal Bastian.

"Maaf ya sayang, udah aku lumat kok." Bastian membelalakkan matanya, ia memicing melirik ke sang kekasih.

"Frontal banget ih! Udah jalan! Udah lampu hijau!" Bastian memukul lengan Narez sedikit kencang.

Membuat sang empu mengaduh kesakitan, sembari mengusap usap lengannya.

Akhirnya mereka berdua sampai dengan selamat, mereka berada di komplek perumahan yang cukup mewah.

Banyak rumah rumah berlantai 2 dan rumah rumah yang memiliki taman yang luas.

Rumah Narez dan Bastian sudah pasti paket lengkap.

Rumah berlantai 2 include dengan balkon, yang berarti menjadi 3 lantai. Tidak lupa taman yang luas, banyak bunga bunga dan ayunan.

Dan tidak lupa parkiran mobil yang cukup luas.

Rumah idaman, bukan?

Dan disana juga terparkir mobil sang mertua, pertanda mereka sudah sampai lebih dulu.

Keempat orang tua mereka keluar dari dalam rumah, lalu menyapa mereka berdua yang baru saja turun dari mobil.

"Gimana? Rumahnya luas kan?" ucap Mama Tia yang lebih dulu keluar dari rumah, menghampiri dua pasangan itu.

"Bagus ma! Kami berdua suka!" Bastian dengan ceria menjawab pertanyaan ibunya.

"Iya dong, pilihan kami nih." Bunda Wira dengan bangga menyuarakan isi hatinya.

Sementara kedua ayah itu hanya tersenyum bangga dan senang melihat anaknya sudah dewasa.

"Masuk dulu yuk? Liat liat lagi." pinta Ayah Jerry pada semuanya.

Akhirnya semua nya pun mengangguk.

Didalam rumah banyak perabotan mewah, Bastian dan Narez cukup terkejut karena di halaman rumahnya ada kolam renang yang cukup besar.

"Bastian kan suka berenang ya? Bisa berenang disini." Bunda Wira yang melihat Bastian menatap binar ke arah kolam pun berucap.

"Iya Bun! Makasih ya udah pilihin yang ada kolamnya!"

"Peluk dulu dong, sini!" Bastian berhambur ke pelukan Bunda Wira, jujur saja.

Bunda Wira sangat suka waktu pertama kali ia bertemu Bastian.

Bagaimana cara ia bicara, menyuarakan perasaan nya, sifatnya dan juga senyumannya.

Yang bisa membuat semua orang tertarik.

Bunda Wira kecupi pucuk kepala sang menantu.

Ia memeluk dengan perasaan sayang pada Bastian, ia sangat sayang pada Bastian.

Bastian patut disayangi dan dicintai.

Kedua pihak itupun melepas pelukannya, lalu berjalan beriringan menghampiri semua orang.

Hari pun sudah menjelang malam, akhirnya setelah ber jam jam mengecek rumah itu pun.

Mereka semua pulang ke rumah masing masing.

Dan beristirahat.

Ting!

Nareza♡

Sayang, udah tidur?
Aku kangen..

Narezaa, astagaaa
Baru aja kita ketemuu!

Ya, kan aku kangen:((
Pengen peluk:(

Iya, nanti kan kalau udah nikah bisa peluk aku sepuasnya!

Yaudah, kamu tidur ya? Aku sadar loh kamu ada kantung mata.

Jangan marah ya? Aku tidur inii

Iya nareeezzaaa aku enggak marah, yaudah tidur ya?

Iya byy, goodnight♡

Goodnight too byy
























Continue Reading

You'll Also Like

157K 7.7K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
730K 63.8K 45
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
70K 3.4K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
168K 26.5K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...