"Are? Kenapa pintunya tidak terkunci?"
DEG
"Ke-ketahuan?"
***
Krieeet
Pintu terbuka memecahkan keheningan yang sunyi
(Denah kamar aoki)
Tap
Aoki masuk matanya melihat ke sana kemari mencari adakah sesuatu yang janggal dari apartemennya
"Hmm apa aku lupa menguncinya?"
Ananti bisa menarik napas lega untuk sementara waktu
"Benar benar berpikir lah seperti itu" batin ananti
Tap
Tap
Tap
Terdengar suara langkah aoki yang mendekati dapur
Ceklek
Ia membuka sesuatu
"Hm ini mulai "Membusuk", aku harus membuangnya"
""Membusuk"?" batin ananti
Tap
Tap
Aoki berjalan lagi dan sekarang ananti bisa melihatnya duduk di depan komputer
DEG
"Gawat! Sandinya!" ananti baru ingat kalau moguwai sudah memakan sandi pengaman komputer aoki
"Dia akan tahu!" batin ananti melihat aoki menyalakan komputer
Cling
Komputer menyala dan muncul gembok sandi pengaman di layar
"Eh?"
"Gemboknya kembali? Syukurlah moguwai menyadari situasinya tepat waktu" batin ananti
Ananti bisa melihat melalui celah lemari aoki yang sedang mengetik atau mencari sesuatu di komputernya
"Apa yang dia lakukan? Aku tidak bisa melihatnya" batin ananti
"Ah gomen tooru-san, lemarinya cukup sempit jadi........." ucap ananti menatap amuro yang dia dekap di antara dadanya
Jadi lemari kan kecil, amuro tubuhnya tinggi plus agak berotot dan ananti memanglah lumayan pendek tapi dia tidak lah kurus jadinya mereka dalam posisi saling berpelukan dan himpitan
Lebih tepatnya ananti mendekap kepala amuro diantara dadanya dan punggungnya bersender ke dinding lemari sementara amuro nungging dengan posisi pantat menghadap pintu lemari
"Ti-tiwdak....ahku...bawk-baik saja....." ucap amuro dengan suara terendam
Justru amuro tidak keberatan di dekap seperti ini
Siapa yang mau melewatkan kesempatan di dekap oleh gunung kembar yang besar, kenyal, lembut dan hangat?
"Ah berasa di surga" batin amuro sumringah, bahkan dia membenamkan kepalanya sendiri sekarang
Sementata itu ananti masih fokus mengintip aoki lewat celah lemari
"Kuharap dia tidak menghapus barang bukti email dan diary itu, aku belum selesai membacanya" batin ananti
"Dan kuharap dia cepat pergi dari sini, tidak mungkin kan kami terus terjebak dilemari ini" batin ananti
Gyut
"To-tooru-san!" ananti hampir saja berteriak saat amuro tiba-tiba memeluk dirinya
"Ananti-chan...aku......kedinginan" ucap amuro menatap ananti dengan puppy eyes
First kill!
Anak panah menancap hati lugu ananti
Ia selalu lemah dengan yang beginian
"E-eeh? Tapi aku tidak merasa kedinginan tuh........" ucap ananti mengalihkan pandangannya dari tatapan gemas amuro
"Tapi aku benar-benar kedinginan" ucap amuro
"Bisakah aku memelukmu?" tanya amuro menatap ananti
Double kill!
"Kegh! Kokoroku!"
"U-untuk apa?" ah ananti salah tanya
Gyut
"Untuk menghangatkan tubuh kita" ucap amuro
Critical hit!
"Agh! Gak kuat!" batin ananti tersipu parah
"Ish sadarlah diriku aku sudah pacar, aku sudah punya shuichi............"
Ananti terdiam
Pikiran tentang shuichi membuat ananti jadi teringat kembali kekesalannya pada samg kekasih
"Bodo amat lah soal "Pria janji palsu" itu, aku tidak peduli!"
Gyut
"Baiklah, kalau begitu ayo saling menghangatkan" ucap ananti memeluk amuro
Amuro makin sumringah saat merasakan lengan ananti memeluk erat tubuhnya "Ya!"
"Hush! Jangan berisik"
"Maaaf......"
Oke cukup keuwuan mereka ayo kita kembali fokus aoki
"Isabellaaaaa........" aoki melihat foto-foto isabella yang ada dikomputernya
Yah beberapa dari mereka memanglah foto biasa seperti foto isabella makan, selfie, dan foto saat mereka kencan
Tapi yang sakitnya adalah disitu ada foto isabella yang sedang tertidur
Kita tahu bahwa orang tidur tak mungkin memfoto dirinya sendiri
Dengan kata lain aoki sudah pernah menyelinap ke apartemen isabella dan memfotonya saat tidur
Ada juga foto isabella saat mandi dimana dia sedang menyabuni tubuhnya
"Dilihat dari eagle kameranya sepertinya itu dari kamera tersembunyi, kamar mandinya berbeda dari kamar mandi apartemen yang sekarang jadi kemungkinan itu berada di apartemen sebelumnya" batin ananti
Lalu ada foto isabella yang ganti baju yang terjepret dari tiga sisi, sisi depan, sisi atas dan dari bawah
"Isabella......ahh isabellaku..." erang aoki
"Aku paling benci dengan gadis pembangkang...beraninya kau memutuskanku? Apakah aku kurang cukup untukmu" ucap aoki mengelus pipi isabella di layar komputer
"Tidak, bukan aku yang salah kaulah yang salah isabella. Kau mengkhianati cintaku....itu perbuatan yang tak termaafkan" ucap aoki
"Isabellaku kau hanyalah milikku......hanya milikku...tak akan kubiarkan orang lain mengambilnu dariku...aku mencintaimu begitu juga denganmu" ucap aoki
Sraak
Aoki berdiri lalu mengambil pisau lipat yang ada dimeja
"Jika kau tak bisa menjadi milikku maka orang lain juga tidak"
Setelah mengatakan itu aoki pergi dari depan komputernya
Ceklek
Terdengar suara pintu yang terbuka lalu menutup dan terkunci tanda aoki sudah pergi dari sana
1 detik
2 detik
3 detik
Krieeet
Setelah memastikan aoki benar-benar pergi ananti baru membuka pintu lemari
Tap
"Syukurlah dia pergi" ucap ananti keluar dari lemari
"Ya, kalau tidak kita akan terjebak dilemari untuk selamanya" ucap amuro tersenyun
Yah dia memang tersenyum tapi sebenarnya hatinya tak rela berpisah dari ananti
"Aku mau memeriksa kulkas" ucap amuro pergi ke dapur
"Ya"
Click
Ananti kembali menyalakan komputer aoki
"Moguwai" panggil ananti
Bzzzt
👾 Ha'i ojou
"Apa dia menghapus sesuatu?" tanya ananti to the point
👾 Tidak, dia tidak melakukan apapun ojou
👾 Hanya saja saya tertarik dengan hal yang baru dia tulis
"Apa itu?" tanya ananti
Set
👾 Ini
Moguwai menampilkan lebaran diary yang baru aoki ketik tadi
DEG
Mata ananti langsung terbelalak lebar saat membaca isi diary itu
Aku tahu alasan mengapa isabellaku mau putus denganku dia pasti telah selingkuh dengan "Sampah" itu, aku sudah melakukan segalanya untuknya tapi dia berani menancapkan pasak dihatiku.
Ahh isabellaku sudah tercemar dia menjadi gadis pembangkang, aku tidak butuh gadis pembangkang aku hanya membutuhkan isabella yang bersih.
Untuk menghargai waktu kita bersama aku akan mengirimmu kepada jesus tuhan yang kau selalu sembah itu dengan tanganku sendiri.
Aku mencintaimu isa-ku
"Jadi dia mengetik ini sedari tadi?" ucap ananti terkejut
"Gawat! Isabella-san dalam bahaya!"
***
Di cafe ~
Langit sudah berubah jadi malam
Kafe juga sudah ditutup, hatsune mengangkat piring-piring ke dapur, hatsue menyapu lantai dan nox membersihkan jendela
Sedari tadi isabella terus melihat keluar kafe menunggu kedatangan ananti yang tak kunjung pulang
"Ananti-chan belum pulang ya" ucap isabella
"Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya?" ucap isabella cemas
"Ahaha itu tak mungkin, an-chan itu kuat dan ahli bela diri dia pasti baik-baik saja. Kalaupun terjadi sesuatu padanya moguwai pasti akan menghubungi kita" ucap yolanda menenangkan isabella
Someone you hate call you 🎶
You don't have to pick it up 🎶
Just turn it off 🎶
Hp yolanda berbunyi
Srek
"Maaf aku harus mengangkatnya" ucap yolanda pergi
"Ya"
"Onee-chan bantu aku mengangkat piring!" pinta hatsune
"Ya!"
Hatsue meletakkan sapunya lalu membantu adiknya membawa piring-piring kotor
Isabella mengambil hpnya dan melihat jam
07:00
"Ananti-chan lama sekali" gumam isabella
Tuk
"Apa anda mau kopi?' tanya hatsuba menghampiri isabella
"Y-yes---ya aku ingin........." ucap isabella menundukkan malu
Currr
Hatsuba menuangkan kopi ke cangkir isabella
"Ada apa? Kau terlihat mencemaskan sesuatu" tanya hatsuba melihat isabella yang gelisah
"N-no! I----aku hanya worry, ananti-chan masih belum kembali" ucap isabella khawatir
"Jangan cemas oj---maksud saya ananti pasti kembali dan mendapatkan bukti yang dia inginkan" ucap hatsuba
"Tapi aoki-kun........."
"Ananti adalah gadis yang hebat, percayalah padanya fujimoto-san" hibur hatsuba
"Y-ya" isabella mengangguk kaku
"Onii-chan! Tolong bantu kami sebentar!"
"Ya! Kalau begitu saya permisi" ucap hatsuba pergi
"Nakamura-san....orang yang baik, dia juga menyelamatkanku waktu itu...ini berkat dia juga...." batin isabella tersipu
Deg deg deg
"Entah kenapa disini.....rasanya aneh..." batin isabella memegang dada kirinya
Isabella bisa merasakan jantungnya yang berdetak kencang
Ting
"Hi!" isabella kaget saat muncul notif di Hpnya
"Oh my gosh, I think my heart is going to burst (Ya ampun, kupikir jantungku mau copot)" ucap isabella mengelus dadanya
Isabella menyalakan Hpnya untuk melihat notif apakah yang masuk
"Diskon?"
Dan ternyata itu adalah notif diskon di supermarket
Ibu-ibu, kakak-kakak, dan adek-adek kami pihak supermarket memberitahukan bahwa akan ada diskon besar-besaran sebesar 20%!
Diskon ini meliput segala jenis kebutuhan rumah tangga termasuk peralatan juga jadi jangan lupakan!
Btw diskon ini cuman ada malam ini!
Isabella yang notabanenya adalah seorang wanita tentu saja tak mungkin melewatkan yang namanya diskon
"Aku ingin tapi........." gumam isabella
"Ananti-chan bilang tidak boleh pergi sebelum ia kembali tapi........."
Sreeek
"? Anda mau kemana?" tanya nox melihat isabella yang berdiri dan mengambil tasnya
"Ma-mau ke supermarket sebentar" ucap isabella
"Perlu saya antar?" tanya nox
"Tidak" isabella menggeleng "Su-supermarketnya dekat sini....so---jadi aku akan segera kembali"
"Oke"
Cling
Isabella pergi dan nox lanjut membersihkan kaca
"Hm ~ hm~ hm ~"
***
📞 Nomor yang anda tuju sedang sibuk
📞 Mohon hubungi lagi setelah author menikah dengan mas toji
"Mou yo-chan angkat teleponnya!" ucap ananti setengah memekik
Ananti baru saja menemukan hal gawat dan saat ia ingin memberitahukannya ke teman-temannya eh yolanda gak angkat telepon
Ini menbuat ananti frustasi sampai menggigit kuku jempolnya sendiri
📲 Call Zero Kiryuu?
Click
Yes
Niiiing ning
📞 Nomor yang anda tuju sedang sibuk
📞 Mohon hubungi lagi nanti setelah sebastian tobat
"Ish ini semua lagi demo sibuk atau gimana sih?!" ucap ananti kesal
"Ananti-chan ke sini sebentar!" panggil amuro
"Hah?!" ananti agak sewot karena lagi kesal
Tapi dia tetap pergi ke dapur
"Ada apa amuro-san?" tanya ananti
"Lihat ini" amuro menunjuk kulkas yang terbuka
"Apa-----HAH?!'
Ananti terkejut setengah mati saat melihat ada seengok tangan manusia nangkring di rak kulkas
Tangan itu lengkap dengan kelima jarinya sampai ke pergelangan tangan, warna kulitnya pucat kek mayat, ada cincin di jari manisnya dan dilihat dari bentuknya seperti itu tangan seorang wanita
"Ta-tangan?!"
"Yang dia maksud "Busuk" tadi adalah ini?!" batin ananti
"Tapi ini aneh" ucap amuro
"Hm?"
"Aku tidak mencium bau busuk dari tangan ini" ucap amuro
"Daripada itu aku lebih penasaran siapa pemilik tangan ini" ucap ananti mengambil sarung tangan latex yang selalu dia bawa semenjak selalu terjerat kasus pembunuhan
Set
Ananti mengambil tangan itu dengan hati-hati lalu memeriksanya dari dekat
"Tangannya sudah kaku ditambah lagi warna kulitnya......sepertinya ini sudah lama terpisah dari tubuhnya" ucap ananti
Set
Ananti mengangkat tangan itu untuk melihat bagian pergelangan tangan yang terpotong
"Lukanya agak kasar tapi jelas dia memiliki ilmu medis, urat nadinya dipotong cukup cepat seakan pelakunya tahu dimana dia harus memotongnya. Aku mengira kemungkinan besar butuh 10 menit untuk korban untuk mati kehabisan darah dan 2 menit pingsan" jelas ananti
"Ananti-san tahu banyak ya, kau terdengar seperti petugas forensik benaran" ucap amuro
"Ya, aku sering belajar medis plus aku punya sepupu yang suka cosplay jadi detektif dan dia sering menyeretku dalam kasus makanya aku sudah terbiasa" ucap ananti mengangguk
Tatapan ananti tertuju pada cincin yang dipakai tangan itu
Set
Ananti mengeluarkan cingin itu dari jari manisnya
Ananti mengangkat cincin itu lalu matanya kembali terbelalak saat menbaca ukiran di cincin itu
Kugisaki Isaraku
""Isa"?" gumam ananti
"Jangan-jangan........."
Semua kepingan puzzle yang ananti kumpulkan sekarang bersatu di otaknya membentuk sebuah kebenaran yang pasti
Set
Ananti mengambil Hpnya dan menghubungi yolanda lagi
Triiit triiit
"Angkat teleponnya yolanda!"
Trek
📞 Halo?
***
Semenit yang lalu ~
"Sudah kubilang jangan kemari!"
Tampak yolanda sedang berteleponan dengan seseorang
"Kalau kau sampai kemari aku akan menendang bokongmu!" ucap yolanda garang
Tut
Ia lalu mematikan telepon secara sepihak
"Aku harus memblokir rekeningnya secepat mungkin agar dia tak bisa datang ke sini" ucap yolanda kesal
Somene precious to you 🎶
Calling you 🎶
"An-chan?" gumam yolanda melihat nama kontak yang meneleponnya
Click
"Halo?"
📞 KENAPA KAU TIDAK MENJAWAB TELEPONKU?! AKU SUDAH MENELEPONMU DARI TADI!
Yolanda langsung dijawab dengan teriakan ananti
Poor telinga yolanda
"Ma-maaf tadi reinhard meneleponku jadi teleponmu tidak masuk" ucap yolanda mengusap telinganya
"Ada----"
📞 Tidak usah basa basi! Dimana isabella?!
"Isa-chan? Dia ada di dalam cafe, ada apa?" tanya yolanda bingung mengapa ananti begitu panik
📞 Aku tidak bisa menjelaskannya secara rinci, pokoknya sekarang jangan biarkan dia sendiri! Jangan tinggalkan sisinya sampai aku ke sana paham?!
"Y-ya, aku mengerti" ucap yolanda mengangguk walau ananti tak bisa melihatnya
Tuuut
Setelah mengatakan itu ananti menutup telepon
"Ada apa sih?" ucap yolanda kebingungan
Ceklek
Yolanda masuk ke dalam cafe lewat pintu belakang
"Ah/Ah" ia tidak sengaja bertemu zero ditengah jalan
"Kenapa kau ada disini? Bukankah kau harusnya menjaga isa-chan?" ucap yolanda menunjuk zero
"Kau sendiri kenapa disini?" tanya balik zero sembari menunjuk yolanda
"Aku angkat telepon----chotto! Ini bukan saatnya untuk itu! Berarti isa-chan sendirian dong sekarang?!" ucap yolanda panik
"Iya" zero mengangguk dengan tanpa dosanya
"Arggh! Aku tidak mempercayaimu!" yolanda jalan cepat ke ruang cafe
DRAP
DRAP
DRAP
"Isa-chan!"
Sesampainya di ruang cafe mereka tidak melihat isabella di bangku ujung atau dimanapun
".........." hening
"Ini semua salahmu!" ucap yolanda menunjuk zero
"Kenapa ini jadi salahku?!" ucap zero garang
"Kau yang disuruh menjaga isa-chan tapi malah pergi keluyuran!"
"Apanya yang keluyuran?! Aku tadi pergi ke toilet karena kebelet!"
"Pembohong......aku tahu kau pembohong besar" ucap yolanda bersedekap lalu berbalik membelakangi zero
Ctak 💢
Muncul perempatan di kening zero
"Kau sendiri juga disuruh menjaganya dan kau malah pergi keluar untuk mengangkat telepon!" ucap zero garang
Ctak 💢
Muncul perempatan dikening yolanda
Gret
"Aku mengangkat telepon dari reinhard! Kau mau aku mengangkatnya di hadapan isa-chan? KAU MAU RAHASIA KITA TERBONGKAR HAH?!" ucap yolanda mencengkeram kerah jaket zero
Mereka saling tatap-tatapan
Bukannya romantis justru acara tatapan mereka dipenuhi guntur dan bumi yang pecah
Tap
"Hm ~ hm ~ hm? Kenapa kalian bertengkar?" datanglah nox yang membawa ember baru dan alat pel
"Ah nox"
"NOX!"
DRAP
Mereka segera mendatangi nox
"A-ada apa ini?" tanya nox kaget
"Dimana isa-chan?!" tanya yolanda
"Eh? Dia pergi" ucap nox
"HAH?!"
"Kemana?" tanya zero
"Supermarket, disana ada diskon gila-gilaan jadi dia ingin pergi ke sana" ucap nox watados
Greb
"Nox" yolanda memegang pundak nox dengan lembut
"Ya?"
PLAK
"GEUH?!" tak diduga yolanda menampar pipi kanan nox sampai dia terpental ke lantai
"Eh? Eeeh? EEEH?! Kenapa?!" tanya nox memegang pipinya yang kini membengkak
"DASAR BODOH! Kita ditugaskan untuk menjaganya kenapa kau malah membiarkannya pergi?!" ucap yolanda marah
"Ah" sepertinya nox baru sadar perbuatan yang baru dia lakukan
"Kenapa disaat seperti ini sifat cerobohmu malah kambuh?!" ucap zero mengacak-acak rambutnya kesal
Nox dogeza dengan raut wajah pucat "Go-gomen----"
"Maaf takkan menyelesaikan apapun bodoh!" ucap yolanda garang
Tap
"Ada apa? Suara kalian kedengaran sampai dapur" datanglah nakamura sibling
"Hatsuba ani! Isabella hilang!" pekik yolanda
"Apa?!"
"Dia tidak hilang! Dia cuma pergi ke supermarket!" ucap nox
"Kau diam saja!" ucap yolanda dan zero serempak
"Ma-maaf----"
"Bajingan itu masih bebas berkeliaran diluar sana dan kau malah membiarkan targetnya keluar sendirian tanpa penjagaan?!" ucap yolanda garang
"Apa sih yang kau pikirkan?!" ucap zero garang
Bruk
"Sumimasen! Aku benar-benar minta maaf!" ucap nox dogeza
"Sudah sudah hentikan" lerai hatsuba
"Apa ojou ada mengatakan sesuatu?" tanya hatsuba menatap yolanda
"Tidak juga, tapi an-chan terdengar panik jadi pasti terjadi sesuatu" ucap yolanda
"Baiklah, begini saja kita bagi jadi dua kelompok. Kami bertiga akan mencari fujimoto-san di supermarket sekitaran sini, sisanya kalian mencari supermarket yang agak jauh pake mobil" ucap hatsuba
"Kalian mengerti?"
"Yes sir!"
DUK
"Hora! Ayo gerakkan pantat malasmu itu" ucap yolanda menendang pantat nox
"Tidak! Jangan pantat suciku!" pekik nox
"Persetan dengan pantatmu! Cepat bawa mobil kemari!" ucap yolanda garang
"Yolanda jangan lupa beritahu ojou soal ini!" ucap hatsuba sebelum pergi
"Ya!"
***
Kembali ke ananti dan amuro ~
"Hah?! Isabella menghilang?!"
📞 Ya, maaf kami lengah. Semua ini salah nox! (Yolanda)
📞 Ojou saya putih, saya tidak bersalah huweee ( TДT) (Nox)
"Haish tak usah pikirkan siapa yang salah! Sekarang fokus cari dimana isabella aku juga akan segera ke sana!" perintah ananti
📞 Yes ma'am!
"Harus kita apakan tangan ini?" tanya amuro menunjuk tangan isaraku yang ananti kembalikan ke kulkas
"Aku akan minta anak---temanku untuk mengurusnya nanti sekarang isabella yang lebih penting! Dia dalam bahaya!" ucap ananti
"Aku akan menelepon taksi dulu!" ucap ananti menyalakan Hpnya
"Tidak usah, aku bisa mengantarmu dengan mobilku" ucap amuro
"Terima kasih tooru-san" ucap ananti mengangguk
"Tapi bagaimana pintu----"
"Persetan dengan pintu!"
Syut
Ananti berputar lalu.........
DUAAAAAK
Menendang pintu apartemen aoki sampai terlepas dari engselnya dan hancur
BRAAAK
"Eh?"
Amuro bersweatdrop ria melihat pintu yang rusak bahkan tembok di sekitarnya juga ikut retak saking kuatnya tendangan ananti
"Dia menendangnya tanpa ragu" batin amuro sweatdrop
"Tooru-san hayaku!"
"Y-ya!"
***
"Terima kasih atas pembeliannya ~"
Cring
Isabella keluar dari supermarket, ia membeli beberapa telur, susu, sayuran dan beberapa belanjaan lainnya
"Hehehe thank godness aku berhasil mendapatkan diskonnya tepat waktu" ucap isabella riang
Rasa bahagia isabella lenyap ketika....
GREB
"Ah!" ada seseorang mencengkeram lenganya dengan kuat
"Ouch! It's hurt! Siapa----" isabella mendongak untuk melihat siapakah orang yang mencengkeram lengannya itu
And ternyata itu adalah orang yang paling ia hindari selama ini
Ia tak lain dan tak bukan adalah mantan pacarnya Ikeda Aoki
"A-aoki-kun?!"
"Isabellaku sayang ketemu ~"
Singkat cerita aoki membawa isabella ke gang sempit yang ada di dekat supermarket
BRAK
"AH!" aoki menghempaskan tubuh isabella ke tembok
"Hmm kau jadi semakin cantik dari terakhir kali aku melihatmu isa ~" ucap aoki mengelus pipi isabella
"Apa yang kau ingin----"
PLAK
Aoki menampar pipi isabella dengan keras sampai darah keluar dari mulutnya
"Jangan berani kau meninggikan suaramu padaku isa" ucap aoki menatap tajam isabella
"Aku tak peduli lagi! Kita sudah putus!" ucap isabella dengan mata berkaca-kaca sambil memegang pipinya yang kena tampar
"Kita tidak akan putus isa, tidak akan, aku mencintaimu begitu juga denganmu. Kita akan bersama selamanya itu yang kita janjikan saat kita berkencan" ucap aoki
"Itu sebelum aku mengetahui seperti apa sifat aslinu!" ucap isabella marah
Isabella tidak takut justru ia merasakan amarah yang menggebu-nggebu dalam dirinya
Aoki selalu berkata semua ini adalah salahnya, kata-kata manis aoki telah memanipulasi dirinya membuatnya jatuh dalam pelukanya
Tapi isabella tidak mau begitu lagi! Dia ingin hidup bebas!
Isabella sudah muak dengan aoki!
"Jika aku tahu dalammu sebusuk itu aku tidak akan pernah mencintaimu!" ucap isabella berlinangan airmata
"........." hening oh keheningan yang menyesakkan
"Pfft! HAHHAHAHAHA!"
Bukannya marah aoki justru tertawa sangat kencang kek orang yang lagi kesetanan
"Hahh" aoki mengusap rambutnya ke belakang "Baiklah, aku setuju kita putus"
"Eh?" isabella terkejut aoki setuju
"Toh aku tidak membutuhkan "Isa" yang membangkang, kotor, dan berani terhadap tuannya. Yang kubutuhkan cuman "Isa" yang menuruti segala perkataanku dan takkan meninggalkanku" ucap aoki merogoh saku celananya
Sret
Mata isabella terbelalak saat melihat aoki mengeluarkan pisau lipat
"Aku tidak membutuhkanmu lagi isabella" ucap aoki menyeringai
Isabella was was kedua tangannya mencengkeram erat kantong belanjaannya
Sret
"Kau tidak perlu khawatir isabella ~ aku akan menyimpan tanganmu yang cantik dan bola matamu yang indah sebagai koleksiku, itu perhargaanku atas kisah cinta kita ~" ucap aoki mengelus pipi isabella dengan pisau lipatnya
"I have to do it now!"
BRAAAAK
Dengan sekuat tenaga isabella menghantamkan kantong belanjaannya yang berisikan banyak hal ke wajah aoki
Bruk
Aoki jatuh ke tanah
Isabella memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur dari sana tapi bukannya pergi keluar gang ia justru masuk lebih dalam lagi
"Jangan kabur isa!" pekik aoki mengejar isabella
DRAP
DRAP
DRAP
Terjadilah kejar-kejaran ala india
Set
Aoki mengambil batu besar yang kebetulan ada disana
WUTS
Aoki melempar batu itu dan.........
BUGH
"AH!" tepat mengenai bahu kanan isabella
Bruk
Isabella ambruk mengakhiri acara kejar-kejaran mereka
Isabella meringis sambil memegang lengan kanannya ia bisa merasakan persendian lengannya yang bergeser atau mungkin retak gara-gara dihantam batu tadi
"Kau sudah tak bisa kabur kagi" ucap aoki menindih tubuh isabella
"Lepas! Lepaskan aku you bastard!" pekik isabella memberontak
PLAK
Aoki kembali menampar pipi isabella "Ini hukuman karena memukul wajahku tadi"
"Hiks hiks" airmata isabella jatuh membasahi wajah cantiknya
"Ahh cantik sekali ~ kau memiliki ekspresi sama dengannya saat aku mengambil nyawanya" ucap aoki sedikit mengerang
"Eh?"
"Tapi dia tidak mati, dia selalu berada di sisiku...selamanya......kami bersama sampai berakhir" ucap aoki
Set
"Kau juga akan begitu sayangku isa" ucap aoki mengeluarkan pisau lipatnya
DEG
Isabella takut matanya melebar selebar piring, keringat dingin mengalir turun dan tubuhnya mulai gemetar tak terkendali
"TASUKETE! SIAPAPUN TOLONG AKU!" jerit isabella sekuat tenaga
Isabella berharap ada seseorang mendengar jeritannya barusan namun....
GRAB
"Sssh! Tidak akan ada yang mendengar jeritan manismu itu sayang ~" ucap aoki membekap mulut isabella
"HMMMF! HMFH!"
"Ini gang sepi dimana orang jarang lewat jalan ini, berteriak lah sepuas hatimu karena tidak akan ada yang mendengarnya ~" ucap aoki menyeringai
Set
Aoki mengangkat pisau lipatnya dengan seringaian yang creppy
"Aku mencintaimu "Isabella"ku"
Whush
Isabella menutup matanya pasrah akan nasibnya
"SOMEBODY HELP ME!!!!!!"
"Jadilah "Isaku" yang su----"
BUAGH
"Awre?"
Belum sempat pisau lipat itu menyentuh isabella sebuah bogem mentah mendarat di pipi kiri aoki
Aoki kaget
Isabella kaget
Author sendiri juga kaget
Tap
Penyelamat isabella berdiri dengan gagahnya di depannya
"Tampaknya ancamanku waktu itu masih kurang ya?"
"Na-nakamura-san?!"
Kasihan nox kena amuk terus wkwkwk
Vote and Coment ya
Bye Bye≥3≤≧∇≦(⌒o⌒)(。・ω・。)(○゚ε゚○)