SWITCH PRINCE [END]

De dhiladinia

261K 27.2K 796

Zavandhya Granedain Edzard Seorang putra mahkota yang sebentar lagi akan menjadi raja menggantikan almarhum a... Mais

Prolog
I- Strânïerõ
II- Amàrgā vėrdãd
III- Grąň güərrâ
IV- Victoria y extraño
V- Realitate imposibilă
VI- Încercând să accepte
VII- Casă pe pământ
VIII- În ceață
IX- Pedeapsă
X- Reveni
XI. Şcoală
XII. Zgomotos
XIII. Val
XIV. Aproapé
XV. Imprésionànt
Baca Kuy
XVI. Furiş
XVII. Lôc de joáca
XVIII. Jóc distractiv
XIX. Ceartă
XX. Reapare
XXI. Dimineaţă
XXII. Tîntă
XXIII. Liber
XXIV. Conducând o Mașină
XXV. Penalizare de Accident
XXVI. Furios
XXVII. Ca Urmare
XXVIII. In Cele din Urma
XXIX. Mâncare Nouă
XXX. Timpul s-a Oprit
XXXI. Întoarcere
XXXII. Rezolvæ Problema
XXXIII. Progresivă
XXXIV-XXXVI. About Prince¹²³
XXXVII. Se Concentreze
XXXVIII. Întoarcerea Soarelui
XXXIX. Înapoi Acasă
XL. Regële Soarelui
XLI. Søßīré
XLII. Făptuitorul Găsit
XLIII. Cauta Adevarul
XLIV. Leigh
XLV. de Halls
XLVI. Petrecere Supărătoare
XLVII. Putere Nēagra
XLIX. În Curând să Fie Dezvăluit
L. The Real Plot Twist
LI. Desprë Tron
LII. END
Ēxträ Pârt
New Story

XLVIII. Monsterë

1.7K 209 0
De dhiladinia

Happy reading!

Vote dulu yuk sekarang ⭐
~•~
(Tolong tandai kalau ada typo, thanks)


"Aku sudah mendengar apa yang terjadi, tentu saja aku bisa membantumu," kata Reeve, alias pangeran mahkota kekaisaran.

"Baiklah, terimakasih."

"Tapi aku punya syarat," ujar Reeve kemudian.

Gane mendongak, benar juga. Tidak mungkin Reeve dengan sukarela memberikan bantuan.

"Bagaimana jika aku memberikan penawaran kerjasama lagi?"

"Apa itu?"

"Agar Kerajaan Edzard masuk ke dalam wilayah Kekaisaran Xillain."

Gane tentu saja seperti akan terkena serangan jantung. Sepertinya putra mahkota kekaisaran tetangga ini suka sekali bercanda. Tawarannya seperti tengah menawarkan sayur di pasar.

"Kau bercanda! Tidak mungkin. Aku tak butuh bantuanmu kalau begitu."

Wilayah Kerajaan Edzard masuk dalam Kekaisaran Zealand. Namun karena Kerajaan Edzard yang sangat berpengaruh besar, jadilah Kerajaan Edzard mutlak memiliki kekuatan absolut atas wilayahnya dan merupakan kerajaan terbesar di Zenland, bahkan mungkin bisa dibilang kekaisaran tak akan berani mengusik Kerajaan Edzard. Ditambah wilayah Kerajaan Edzard yang memiliki luas setengah dari seluruh Kekaisaran Zealand.

Sesuai dugaan bahwa pangeran-pangeran Kekaisaran Xillain tidak mungkin datang hanya karena kerjasama sepele itu.

"Apa kau yakin?" tanya Reeve. Reeve sudah menduga hal ini. Tidak mungkin akan semudah itu raja di depannya ini akan memindahkan kerajaannya ke kekaisaran lain.

"Sampai kapanpun aku tidak akan berubah pikiran," ujar Gane. Ia menatap Reeve penuh curiga, jangan-jangan kerajaan itu diperintah langsung oleh kekaisaran Xillain untuk mengkudeta wilayahnya. Sungguh tindakan yang sangat tidak terpuji! Lagipula wilayah mereka sudah sangat luas, memang manusia yang tak ada puasnya.

Reeve yang merasakan pandangan Gane padanya berubah pun hanya menghela nafasnya.

"Baiklah, kuhargai keputusanmu."

Gane menaikkan alisnya ketika Reeve mengatakan hal itu. Bukankah tadi pangeran kekaisaran ini memaksanya, kenapa tiba-tiba menerima keputusannya?

"P-permisi Yang Mulia. Hormat saya pada Sang Matahari Edzard dan Sang Surya Xillain. Mohon maaf mengganggu percakapan penting anda sekalian, tapi saya ingin melaporkan sesuatu yang sangat genting," kata Derren sang jendral tinggi di Kerajaan Edzard.

"Katakan," ucap Gane.

"Perbatasan saat ini tengah diserang oleh kawanan monster. Sepertinya monster itu bukan monster biasa, mereka dipengaruhi sihir yang amat kuat sehingga sulit sekali untuk dilumpuhkan. Sudah banyak warga perbatasan yang menjadi korban."

"Siapkan pasukan utama dan darurat, aku akan langsung kesana."

"Baik Yang Mulia, laksanakan."

"Maaf pangeran, sepertinya pembicaraan kita sampai disini. Seperti yang kau dengar, aku harus membereskannya."

"Bukankah raja tak perlu turun tangan?" tanya Reeve yang merasa sikap Gane berlebihan.

"Diamlah, lebih cepat lebih baik," kata Gane, setelahnya langsung menghilang dengan teleportasinya.

Reeve hanya bisa memandang kepergian Gane. Bahkan ia belum sempat berbicara tentang hal yang sudah lama sekali ingin dia katakan.

"Cari tahu di perbatasan mana para monster itu menyerang," titah Reeve pada sang bawahan.

"Baik Yang Mulia."

***

Puluhan mayat berceceran bersimbah darah. Gane meringis kala melihat monster itu masih saja menyerang mayat-mayat itu. Gane sedikit merinding karena dia teringat saat masih di raga Prince, memiliki fobia terhadap darah. Untung saja fobia itu tak ikut dirinya kemari. Jika sampai iya, akan jadi apa negeri ini?

"Kalian semua berhenti!" teriak Gane pada monster-monster itu.

Monster itu sontak menghentikan kegiatannya. Mata mereka berbinar seperti menemukan makanan yang sangat lezat.

Gane sendiri tetap tegak, tak gentar sedikitpun. Dia malah terdiam sembari memperhatikan.

Aura para monster ini, sudah jelas jika mereka terpengaruh sihir hitam. Sekali lagi Gane menghela nafas panjang. Sepertinya negeri ini sudah terkontaminasi sihir hitam. Ingatkan dia untuk memerintahkan Elias memasang tabir pelindung sihir jahat, agar Elias ada kerjaan karena setiap hari rasa-rasanya Elias selalu mengganggunya.

Monster-monster itu bahkan sekarang sudah mengelilingi Gane. Ada lima monster yang mengelilinginya, sedangkan monster lain masih dengan kegiatan mengacaukan semua hal yang ada di depan mereka.

"Bukankah tidak seru jika aku langsung menghabisi kalian?" ucap Gane dengan bahasa latin.

Kelima monster itu menggeram marah. Tentu saja marah karena harga diri mereka diinjak-injak.

"Hahaha ternyata dilihat-lihat, kalian ini lucu sekali ya? Lihat saja bulu-bulu kalian itu, pasti sangat halus, selembut sutra."

Secercah cahaya putih muncul di sebelah Gane. Ternyata Reeve yang datang dengan teleportasinya.

"Untuk apa pangeran mahkota kemari? Lebih baik kau pergi dari sini."

"Kenapa kau tak segera memusnahkan mereka?"

"Kau pikir mudah?!" semprot Gane pada Reeve.

Gane sebenarnya saat ini tengah fokus mengumpulkan mananya. Dia juga membuat benteng sihir di sekitar desa agar para monster itu tak memasuki pemukiman lebih jauh lagi.

Reeve dalam hati mengutuk dirinya sendiri karena terlalu panik kemari dan tak memperhatikan keadaan terlebih dahulu.

Tanpa disuruh, Reeve membantu Gane untuk memusnahkan monster yang ada di sekeliling mereka.

"Amarga verdad!"

Monster-monster itu dengan mudah tumbang. Namun beberapa menit kemudian, mereka bangkit lagi. Hal itu membuat Reeve terkejut.

"Sudah kubilangkan," ucap Gane mengejek. Tentu saja tadi Gane sudah mencoba merobohkan mereka, tapi nihil, akhirnya Gane memilih diam dab mengumpulkan mananya agar kekuatannya dapat keluar sempurna.

"Bagaimana jika kita menyatukan kekuatan kita?" tawar Reeve.

Kekuatan sihir mereka memang sangat kontras. Namun jika digabungkan tentu saja akan menjadi kekuatan yang sangat besar dan saling melengkapi.

"Apa itu tak terlalu berlebihan?" tanya Gane tak yakin. Bukannya apa-apa, dampak kekuatan mereka akan sangat besar, apalagi pasti nanti akan berdampak sampai ke luar kerajaan.

"Entahlah, sebenarnya aku juga tak yakin," balas Reeve enteng.

"Apa Yang Mulia butuh bantuan saya?" tanya Elias yang baru saja muncul.

"Kenapa lama sekali?!" ucap Gane pada Elias.

"Ternyata Yang Mulia sangat merindukan saya ya? Hati saya sangat tersentuh mendengarnya."

Reeve yang melihat interaksi itu merasa tak suka.

"Anda terlalu gegabah Yang Mulia," kata Elias pada Reeve.

Sekejap hanya dengan mengucap satu mantra, Elias dapat memusnahkan monster-monster itu. Lelaki utu tersenyum bangga.

"Bukan tanpa alasan saya dijuluki penyihir suci yang hanya muncul seribu tahun."

"Ya ya, terserah apa katamu."

Reeve yang mendengar hal itu terkejut. Dia tak menyangka bisa bertemu dengan penyihir suci yang menjadi legenda. Namun kenapa malah dia merasa tak senang? Apalagi kala melihat interaksi Gane dengan sang penyihir legenda yang dia cari selama ini. Karena penyihir itu juga bisa menjadi tameng yang kuat di kekaisarannya.

Para prajurit berdatangan, mereka bertugas untuk mengevakuasi para mayat dibantu dengan warga lainnya. Tentu saja mayat-mayat itu akan langsung dikuburkan secara bersamaan.

"Yang Mulia silahkan memimpin acaranya," ujar Alan. Disampingnya juga ada Derren yang kebetulan baru saja sampai setelah melakukan pertemuan dengan jenderal negeri sebrang.

"Baiklah."

Gane memimpin acara penguburan itu, serta pemusnahan abu puluhan monster mengerikan tadi. Karena jika tak dimusnahkan secara benar, ada kemungkinan monster itu kembali hidup karena memang ada pengaruh sihir disana.

"Apa pelakunya sama?" tanya Gane pada Elias.

Elias mengangguk, "sesuai dugaan Yang Mulia."

31/03/23

Continue lendo

Você também vai gostar

71K 3.9K 22
-jeno milik haechan, begitu juga sebaliknya!- itu hal mutlak. Budayakan follow, vote, dan comment temannn🤗 Intinya, jangan salah lapak. Ini bxb. NCT...
415K 37K 24
Gak ada deskripsi^^ Penasaran??? Baca aja:) From: Menjadi TUAN MUDA To: TUAN MUDA (ADRIAN) { Bahasa campuran } Vote kalo suka^^ Nggk suka skip aja yg...
3.7M 360K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
81.9K 7.1K 12
Brothership not Romance ⚠️⚠️ Davian Marvellino Alexander seorang pria yang terkenal dengan ketegasannya, berusia 23 tahun, kakak tertua dari keluarga...