Rimuru Tempest X Omniverse (F...

By Yooo_Dayooo

12.8K 1K 1.3K

Dunia dimana semua orang memiliki kekuatan untuk melakukan segalanya. Kekuatan itu disebut dengan sihir dan s... More

Prolog
Chapter 1: Aku Terabaikan?
Chapter 2: Buku?
Chapter 3: Buku Misterius
Chapter 4: Dragon King Phantom
Chapter 5: Runtuhnya Dunia Bawah
Status Rimuru
Chapter 6: Bertemu Sang MC
Chapter 7: Konflik Yang Memanas
Chapter 8: Medan Perang
Chapter 9: Umat Manusia Terdesak!
Chapter 10: War....Again?
Chapter 11: Nasib Kedua Negara
Chapter 12: Kehancuran Planet yang Hampir Terjadi
Chapter 13: Kesaktian Reiji
Chapter 14: Ujung Peperangan
Chapter 15: Chibi Loli?!
Chapter 16: Rimuru si Pembuat Kekacauan
Chapter 17: Pergi ke Dunia Lain?
Chapter 18: Dunia atau Teman
Chapter 19: Waktu Yang Terbelit
Chapter 20: Ketenangan Sementara
QnA
Info Energy
Chapter 20.5: Rise of Demon King
Chapter 21: Realm Of Gods
Chapter 22: Pengkhianatan
Bab 23: Rimuru vs Diablo
Chapter 24: Master dan Butler
Chapter 25: Beginning of Chaos
Chapter 26: Archdemon Lord vs Goddes of Multiverse
Chapter 27: Rimuru vs Yoona
Chapter 28: Kekuatan yang Melampaui Ketiadaan
Chapter 29: Rachnea
Prolog SEASON 5
Chapter 2: Licik dan Kejam
Chapter 3: Shadow
Chapter 4: Bertemu Irregular
Chapter 5: Kota Fertus
Profil Rimuru Tempest
Chapter 6: Ancient Elf
Chapter 7: Kenalan dari Masa Lalu
Chapter 8: Monster God
SEGALANYA DI DROP

Chapter 1: Invasi di Alfheim

177 12 6
By Yooo_Dayooo

LESGOOO!!

Oh btw, gw ngambil Shadow Garden disini, tapi bukan berarti ini jadi fanfic Rimuru X Kagejitsu.

Cuman karakternya doang.

Tapi di buff dikit Cidnya.

Hehe

Oh, Cid tetep Chuunibyou. Jadi jangan harap dia bikin Harem.

Still Beautiful, not gonna bored after seen it hundreds of times.

-----------------------------------------------------------

Earthlings....

Earthlings.

Disana, adalah tempat dimana Manusia dunia lain berkumpul membuat benteng dan kota mereka sendiri.

Earthlings telah mengambil alih hampir 1/3 dataran planet tersebut, atau sekitar 5 juta km² luas seluruh peta mereka.

Pemimpin atau kepala negara di Earthlings disebut sebagai Raja.

Dan yang mengawal Raja, berjumlah 12 orang yang disebut sebagai Knight of the Round Table.

Dalam hal kekuatan, mereka dibagi dalam 12 peringkat yang mana menentukan siapa yang terlemah dan siapa yang terkuat.

Dan tentu saja, kekuatan mereka semua tidak bisa dianggap remeh.

Dikatakan bahwa peringkat satu dari Knight of the Round Table memiliki level 1000.

Dan rata-rata level para Knight of the Round Table adalah 800 ke atas.

Tentu saja, satu dari mereka cukup untuk menghancurkan sebuah negara.

Ditambah dengan bantuan dari dua orang yang merupakan mantan pahlawan Rachnea, mereka menjadi sekelompok orang yang hampir mustahil untuk dikalahkan.

Dan lebih parahnya lagi, Raja mereka dikatakan telah melampaui batas level 1000.

Dengan kekuatan seperti itu, mereka bisa saja langsung melakukan invasi ke dunia. Akan tetapi, keberadaan Lefina menjadi halangan terbesar mereka.

Lefina memiliki sebuah roh pelindung yang menjadi pelindung Alfheim dan dunia.

Dan itu merupakan satu yang terkuat dari tiga Naga Penjaga Dunia.

Naga Langit.

Lefina membuat kontrak dengan naga tersebut dan memintanya untuk menjaga Alfheim secara khusus selama Lefina masih hidup dengan bayaran Lefina akan mengabdikan dirinya pada Naga Langit tersebut.

Bahkan untuk pahlawan dan Knight of the Round Table, Naga Langit merupakan lawan yang tidak bisa dianggap remeh dan enteng.

Sampai sekarang, Manusia dunia lain masih mengumpulkan kekuatan mereka untuk melakukan invasi besar-besaran pada penduduk asli Rachnea.

Apa yang akan terjadi pada mereka?

Rimuru POV

Orang bilang, 'uang adalah kekuatan'.

Kurasa itu benar. Uang yang kupegang saat ini mungkin setara dengan 2 juta Yen.

Mereka tidak mampu mengembalikannya.....

Uhh...aku merasa tidak enak pada Milia-san. Dia memberikan bayaran yang sangat besar hanya untuk menemukan seekor kucing.

Hmmmm...aku bisa menganggap ini setara sih.... lagipula kucing itu sudah mati ketika aku menemukannya.

Dan juga, nyawa tidak bisa dibandingkan dengan uang. Kurasa ini bayaran yang bagus.

Oh benar juga, biar kutegaskan satu hal.

Ketika aku membelikan sesuatu untuk Tesha, aku ingin mencoba membuatnya menikmati perjalanan kami.

Dia terlihat menginginkan berbagai hal, jadi aku menggunakan kekuatanku untuk membuat uang.

Jangan salah paham, aku hanya menggunakannya untuk membelikan Tesha sesuatu ketika aku tidak punya uang.

Bukan berarti aku akan terus membuat uang dan menghancurkan ekonomi suatu negara....oh tunggu....kurasa tidak juga.

Kurasa mata uang di seluruh negara di planet ini sama. Mereka semua mungkin menggunakan koin.

Lebih banyak koin, maka mungkin saja mereka menjadi sedikit lebih sejahtera.

Uang yang kudapat dari quest kugunakan untuk beberapa hal seperti membeli makanan dan makan.

Ya....hanya makan....

Seperti perjalanan kuliner.

Kami hanya ingin merasakan sensasi makanan di mulut kami. Sebenarnya kami tidak butuh makan sih....

Rimuru:"bagaimana? Kau suka?"

Tesha:"mmm, ini manis dan enak....aku suka."

Rimuru:"kalau begitu syukurlah....

Ayo pergi ke tempat lain."

Tesha:"ya....!"

Kami berjalan berdampingan.

Berjalan-jalan..... menyenangkan sekali tidak ada orang yang memperhatikanku.

Hanya beberapa manusia saja, kebanyakan Elf di sekitarku bahkan tidak terlalu memperhatikanku.

Hmm, aku suka negara ini.

Rimuru:"daerah Timur sudah....Barat juga...

Sekarang Utara yah..."

Ketika kami sedang berjalan-jalan, aku merasakan seseorang melewatiku dalam gerakan cepat.

Aku bisa melihatnya...kedua matanya berwarna hitam dan rambutnya hitam. Dia pria, menggunakan jubah dan tudung yang menutupi kepalanya.

Kurasa umurnya masih sekitar 18 tahun...seumuran anak SMA.

Tingginya sama denganku, tapi aku sedikit lebih tinggi.

Dia memperhatikanku dengan tatapan mata yang bersifat mengamati.

Dan...uh?

Dia menggunakan skill pengamatan padaku juga.

Yah, tidak masalah sih....

Lagipula...kami berasal dari tempat yang sama.

Aku melirik ke arah Tesha, dan dia memperhatikan pria ini dengan tatapan waspada sambil memakan es krim.

Dia bersiap untuk menyerang, kedua matanya bersinar. Sihir ledakan...

Mengerikan, Tesha akan langsung meledakkannya kalau pria ini melakukan hal sembarangan.

Tapi....pria ini terlihat langsung menghentikan kekuatan Tesha.

...woah...dia menghentikan kekuatan Dewa?

Dan juga...kekuatan miliknya sangatlah besar...kurasa melampaui pahlawan Lefina.

Dia menyembunyikannya dengan baik. Kurasa kami akan bertemu lagi nanti.

Dan setelah sepersekian milidetik kami saling mengamati, kami hanya lewat tanpa saling melirik lagi.

Aku dan Tesha segera meninggalkannya.

Tesha:"....orang dunia lain..."

Rimuru:"..ssst...tujuan kita adalah berkeliling dunia."

Ketika aku mengatakan itu, Tesha terlihat menganggukkan kepalanya.

Bagus.

??:"hei."

Uh....bisakah kau tidak menghalangi seseorang? Aku mau pergi....

Pria tadi menghentikan ku. Lantas, aku tidak punya pilihan lain selain menanggapinya.

Aku berbalik dan tersenyum seperti biasa.

Rimuru:"ah, hai.

Ada apa?"

??:"....kau sebut apa pakaian seperti itu?"

Hm...dia mau memastikan apakah aku orang dunia lain atau bukan?

Rimuru:"Qipao."

??:"..Qipao....baiklah.

Maaf sudah menghentikan mu."

Rimuru:"ya tidak apa-apa, kalau begitu aku pergi."

Keesokan harinya.....

Kami hanya berjalan tanpa lelah dan mengantuk.

Sudah pagi...lagi. sekitar pukul 7 kurasa.

Bagian Utara sudah kujelajahi....dan aku menemukan banyak hal disana.

Ada pusat perbelanjaan, seperti Mall. Tapi bertemakan abad pertengahan.

Mereka menemukan konsep seperti itu, tetapi dengan desain bangunan yang tidak modern.

Yang terakhir adalah bagian pusat dan Selatan, tempat kami masuk ke dalam kota ini.

Kami akan berjalan melewati pusat kota, tempat dimana sebuah pohon raksasa berdiri dan di batangnya terdapat bangunan rumah pohon yang mewah.

Kami berjalan menuju bagian Pusat di pagi hari yang indah. Aku melihat beberapa orang dengan seragam sekolah.

Dan ras mereka juga berbeda. Elf, Demi-Human dan manusia saling berteman dengan baik.

Pemandangan yang indah....

Jadi ingin masuk ke dalam akademi....

Dan aku melihat tiga orang yang berjalan bersama. Mereka bertiga adalah manusia.

Satu gemuk, satu pendek dan tidak terlalu kurus dan yang tengah biasa saja.

Mereka bertiga memperhatikanku, terkecuali yang tengah, ia tidak terlalu memperhatikanku dalam waktu lama.

Berbeda dengan dua lainnya, mereka melihatku dan benar-benar terlihat terpesona.

Anak muda....

Tesha:"....."

Tesha berhenti di depan stan makanan dan melihatnya selama beberapa saat.

Aku menghampirinya.

Rimuru:"apa kau mau?"

Tesha:".ummm, apa kau masih memiliki uang?"

Rimuru:"ya, kalau kau mau, aku akan membelikanmu."

Aku menghampiri pedagangnya.

Ini daging, roti dan beberapa sayuran dengan campuran saus.

Sandwich?

......

Ah lupakan, aku membeli dua untuk kami dan membayarnya seharga 4 perunggu.

Tesha:"wah...." Matanya terlihat senang sambil memperhatikan sandwich ini.

Rimuru:"makanlah."

??:"a-anoo!"

Uh?

Seseorang memanggil. Aku merasakan keberadaan seseorang mendekatiku dan aku tau ia ingin berbicara denganku.

Kurasa dari sekelompok siswa akademi tadi.

Hanya satu dari mereka yang mendatangiku, dan dua lainnya bersembunyi di gang sempit sambil memperhatikan.

Aku menengok ke arah kiri dan melihat orang yang memanggilku.

Dia....hm?

??:"b-bolehkah....A-aku tau namamu?!"

Hm...siswa akademi ingin mengetahui namaku.

Dia lebih pendek dariku. Kurasa sekitar 163 cm.

Oh benar juga, aku tidak bisa mengecilkan tubuhku sejak melawan Yoona. Butuh beberapa waktu untuk melakukan penyesuaian terhadap diriku sendiri.

Jadi saat ini, aku dalam bentuk dewasaku.

Rimuru:"boleh tapi...untuk apa?"

Tidak mungkin dia akan mencoba mengejar ku....?

Kurasa pikirannya mengatakan kalau Tesha adalah anakku.....oh atau mungkin tidak.

Dia tidak peduli....

Higo:"A-aku Higo!"

W-woah...dia benar-benar gugup...

Aku bisa merasakan emosi kebingungan dan kegelisahannya.

Rimuru:"aku Rimuru Tempest.

Tapi, kenapa?"

Higo:"ti-tidak..ahaha....aku hanya ingin tau namamu..!"

Hmm...aku tau akan mengarah kemana pembicaraan ini.

Dalam gerakan sekejap, aku melepas kedua tali sepatunya lalu berdiri kembali.

Rimuru:"oh..tapi sepatumu lepas."

Higo:"eh? O-oh!

Memalukan sekali, ahaha...." Dia menggaruk kepalanya sambil berbicara.

Setelah itu, dia menunduk dan mulai mengikat kembali tali sepatunya.

Oke, saatnya lari.

Bagian Pusat...

Huft...membutuhkan satu detik untuk sampai ke bagian pusat.

Yah, lupakan masalah tadi, lebih baik mereka belajar dan memikirkan masa depan mereka.

Aku membawa Tesha sambil berlari dengan cara menggendongnya.

Aku menurunkannya kembali.

Tesha:".....kenapa dia tiba-tiba berbicara padamu? Apa dia mau melakukan sesuatu padamu?"

Rimuru:"hm? Jangan dipikirkan.

Lebih baik kita segera-"

*(Suara Sirine)....

Hm?

Sebuah sihir tidak dikenal muncul tiba-tiba. Kurasa ini adalah sihir pembawa pesan.

Seketika, pelindung sihir di kota ini aktif.

Pelindungnya mengelilingi kota tanpa celah sedikitpun dan mengunci segalanya dari luar dan dalam.

Ketika itu terjadi, sebuah layar monitor raksasa muncul di langit.

Sosok yang ditampilkan ialah seorang pria dengan rambut putih dan mata ungu yang sedang duduk diatas singgasana.

(Sc: Pinterest)

"Penduduk Alfheim.

Ah aku tidak peduli.

Aku memberikan kalian waktu sampai besok untuk segera menyerahkan seisi kota dan Lefina.

Jika tidak, bersiaplah untuk mati.....

Haha....hahahaha!

Kalian akan melihat sebuah 'Kembang Api' sebelum kematian kalian!

Oh benar juga..."

Senyuman jahatnya muncul.

Seketika, sebuah awan hitam langsung memenuhi pelindung di dalam kota dan membentuk awan hujan yang dahsyat.

Tidak hanya itu, awan hujan ini menurunkan petir dan merusak berbagai bangunan tanpa pandang bulu.

Lalu, sebuah sihir yang menggumpal mulai membentuk sebuah lingkaran sihir.

"Sedikit hadiah dariku....

Jangan sampai mati yah."

Layar monitor itu hilang.

Dan sesaat setelahnya, yang muncul ialah sekumpulan bola daging yang turun dari langit dan jatuh di seluruh bagian kota.

Seluruh tempat ini menjadi gelap gulita, seperti malam hari tanpa lampu.

Tanpa sinar bulan dan matahari, awan itu menolak cahaya matahari untuk menembusnya.

Rimuru:"....kau tau...menyenangkan untuk sesekali berolahraga."

Tesha:"berolahraga....?"

Sekumpulan monster, seluruh bola daging itu berubah menjadi monster yang memakan para warga.

Rimuru:"yup....tiga orang termasuk aku."

Aku merasakan dua kekuatan besar bergerak dengan kecepatan luar biasa.

Yang satu ialah Lefina, dan yang lain ialah....aku tidak tau namanya, tetapi itu adalah pemuda berjubah yang kutemui kemarin.

Pedang yang paling cocok digunakan di kota adalah....

Rimuru:"keluarlah, Yumichi..." Aku mengangkat tangan kananku dan membuka telapak tangannya.

Panggilanku dijawab. Dari telapak tangan kananku, bola cahaya cokelat keemasan muncul.

Huh? Warnanya berubah....

Aku meminta bantuan pada Mu Ruri untuk memperbaiki mereka sebelumnya. Dan itu menggunakan banyak auraku sebagai bayarannya.

Apa dia terkena efek auraku? Warna dan jumlah kekuatannya naik drastis.

Yumichi:"anda memanggilku... master?"

Meskipun begitu, dia masih tetap seperti gadis kecil.

Rimuru:"bantu aku melindungi kota."

Yumichi:"b-baik! Aku akan berusaha..!"

Yumichi berubah menjadi pedang cokelat.

Hm...warna bilahnya menjadi sedikit keemasan dan aku bisa merasakan kekuatanku di dalamnya.

Tesha:"pedang itu...."

Rimuru:"jaga dirimu, aku mau pergi sebentar."

Rimuru POV end

Di tempat lain...

??:"....fufufu....sebuah event yang menarik..

Penyerangan kota! Sudah berapa lama aku menantikan ini?!"

Seseorang dengan jubah hitam tertawa di puncak gedung yang tinggi.

Tidak ada siapapun yang bisa melihatnya dari manapun.

Jubah hitamnya menyatu dengan kegelapan buatan tersebut. Air hujan yang turun kebawah membasahi jubahnya, akan tetapi jubahnya tahan terhadap air.

??:"seorang penguasa bayangan yang tiba-tiba muncul lalu mengacaukan seisi kota.

Sial! Itu sangat keren!" Nada suaranya terdengar sangat senang.

Ketika dia merasakan keberadaan seseorang, dirinya langsung tenang dan menengok ke belakang.

??:"Shadow."

Seorang elf berambut pirang panjang. memanggilnya.

Ia mengenakan sebuah bodysuit hitam dengan pola garis berwarna emas.

Shadow:"Alpha yah..."

Alpha:"Shadow Garden sudah berkumpul di sekitar sini.

Mereka menunggu perintahmu."

Shadow:"......" Ia diam selama sejenak.

Shadow:"huh? Mereka?

Apa mereka masih memainkan permainannya?!"

Alpha masih menunggu jawaban dari Shadow.

Shadow:"seorang penguasa bayangan mengatakan sesuatu yang misterius....!

Hujan ini membawa Kesengsaraan. Mereka tidak mengerti apa yang telah menimpa mereka hingga kematian menghampiri mereka.

Yosh!"

Alpha:"benar......"

Shadow:"tujuan kita hanyalah satu!

Musnahkan seluruh musuh yang mengganggu kita."

Suaranya terdengar dalam dan mencekam.

Alpha:"Shadow Garden akan bergerak sesuai keinginanmu."

Alpha menghilang dari dekat Shadow.

Shadow:"bukankah mereka bertujuh terlalu serius? Mereka bahkan menyewa properti dan pemain tambahan...."

Shadow melangkahkan kakinya ke depan. Ia berjalan di udara.

Shadow:"tetapi...tidak kusangka ada seseorang yang bereinkarnasi selain diriku.

Dan kemampuannya dalam mengendalikan sihir...aku tidak bisa berkata apa-apa selain memujinya." Ia kembali dengan suaranya yang terdengar seperti murid SMA.

Shadow membentuk sebuah pedang. Pedang itu dibuat dari cairan hitam yang merupakan slime.

Shadow:"kukuku....dan layar monitor itu, aku suka bagaimana cara mereka membuat ketakutan di kota.

Kalau begitu....biarkan aku menjawabnya dengan segenap hati."

Shadow melompat dari udara dengan sangat cepat.

Ia menghilang dan menyatu dengan kegelapan menuju langit dimana banyak lingkaran sihir berada.

Dalam sekejap, ia memotong puluhan atau bahkan ratusan lingkaran sihir yang menutupi langit dengan sekali lompatan.

Shadow mendarat di atas bangunan dan ia melihat seorang wanita yang pernah ia temui sebelumnya.

Berambut biru berkilau yang panjang dan mengenakan pakaian yang ia kenal.

Shadow:"Qipao huh....kurasa dia dari China."

Shadow menengok kebawah dan melihat gunungan mayat monster yang dicincang dengan rapih.

Shadow:"astaga...untuk apa mereka memanggilku kesini...?" Ia mengatakannya begitu melihat gunungan mayat itu.

??:"Shadow-sama."

Shadow menengok ke belakang. Disana ada seorang wanita dengan ekspresi datar dan rambut yang dikepang.

Ia juga mengenakan kacamata.

Shadow:"siapa dia?"

??:"daerah disini sudah kami bersihkan.

Nampaknya, Kaisar itu menggunakan sihir pemanggilan iblis untuk memanggil monster-monster ini.

Alpha-sama dan Beta-sama mengurus bagian Barat dan Utara."

Shadow:"huh? Lalu kapan aku bisa beraksi dan mengatakan kata-kata keren?!"

??:"lingkaran sihirnya terus bertambah banyak, kemungkinan rencananya adalah untuk mengurangi jumlah pasukan Alfheim agar mempermudah invasi."

Shadow:"invasi?......ahhh...mereka mau mengambil takhta kerajaan yah.

Aku mengerti. Pergi dan lakukan apa yang harus dilakukan."

??:"dimengerti."

Seketika, wanita itu menghilang.

Shadow:"hahh... bagaimana aku bisa menunjukkan kekuatanku? Mereka mungkin akan mengatakan kalau aku hanya bergurau dan mulai menatapku seperti penipu.

Aku harus segera melakukan sesuatu."

Shadow menghilang dalam kegelapan dan seketika itu pula, petir bergemuruh.

Berpindah lokasi, seorang elf berambut pirang berada di dalam ruangannya.

Ia melihat keadaan kota di sekitarnya menggunakan skill pengamatan miliknya.

Berada di pusat kota dan berambut pirang. Sudah tentu ia adalah keluarga kerajaan.

Lefina.

Lefina:".....Kaisar kejam itu....dia menggunakan trik licik ini dan memaksa kami bertarung...."

Lefina melebarkan kedua tangannya. Setelah itu, cahaya hijau keluar dari kedua tangannya.

Lefina:"Materialization Skill....Great Barrier...."

Seketika, cahaya hijau memenuhi langit kota dibawah awan hitam dan lingkaran sihir.

Cahaya hijau itu menjadi sebuah penghalang tebal yang diatasnya terdapat Sambaran petir dari awan hitam dan monster yang tidak terhitung jumlahnya.

Monster-monster itu terjebak di langit karena penghalang yang dibuat Lefina.

Lefina:"dua orang.....mereka sedang menyelamatkan kota.

Tidak, yang satu hanya sedang membunuh tanpa pandang bulu.

Itukah sosok sebenarnya Shadow..?"

Lefina melihat dua orang dengan pengamatan supernya. Dan dalam sesaat ia memandang Shadow, skill pengamatannya langsung dinonaktifkan secara paksa tanpa ia sadari dan hanya menyisakan pengamatan terhadap yang satu lagi.

Lefina:"seperti yang kuduga....Shadow, dia terlalu kuat.

Dan satu lagi...kurasa dia sedang menyelamatkan penduduk. Tapi...aku belum pernah melihatnya disini dan pakaian aneh itu...."

Di matanya, ia melihat Rimuru.

Rimuru yang sedang menyelamatkan orang-orang sambil menyembuhkan, melindungi dan membunuh para monster secara sempurna.

Semua yang ia lakukan tidak merusak bangunan apapun kecuali mengotori jalanan dengan darah.

Ayunan pedangnya yang terlihat indah membuat Lefina kagum.

Lefina:"aku harus menemuinya nanti."

Di bagian Selatan, Rimuru sedang membasmi para monster dengan kecepatan tinggi.

Rimuru:"mereka banyak.

Tapi ada beberapa yang sepertinya membasmi para monster itu...tapi, kurasa kecepatan mereka bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh kesatria."

*Sring....

Rimuru membelah seekor monster menjadi dua.

Rimuru:"pergilah ke dalam bangunan dan sembunyi."

Rimuru menyelamatkan seorang wanita yang kakinya terluka ketika hampir diterkam oleh monster.

Disaat itu pula ketika Rimuru melihatnya, ia mengirimkan beberapa auranya dan menyembuhkan wanita itu.

Tanpa sadar, wanita itu berlari masuk ke dalam bangunan.

Rimuru:"baiklah....kurasa di sekitar sini sudah aman."

Yumichi:"k-kerja bagus Rimuru-sama...."

Rimuru:"ohh, karena kau juga Yumichi.

Selanjutnya...."

Rimuru menengok ke atas dan menyadari bahwa ia sedang diperhatikan oleh seseorang dengan jubah hitam.

Rimuru:"kurasa ia mau bertemu denganku."

Rimuru melompat ke atas gedung setinggi 20 lantai itu dan mendarat di atas pagar gedung yang terbuat dari semen.

Rimuru:"halo..."

??:"...aku tidak pernah melihatmu disini."

Rimuru:"ini juga pertama kali ku melihatmu."

Rimuru melompat turun sambil membawa pedangnya.

Pria itu, Shadow membentuk pedangnya dari sebuah slime lalu menghadap ke arah Rimuru

Rimuru:"boleh kau memberitahu namamu?"

Shadow:"....Shadow.

Yang menguasai Kegelapan dan Memburu Bayangan."

Rimuru:"...haha....nama yang bagus.

Kekuatan itu.... besarnya yang tidak logis. Entah bagaimana kau bisa mendapatkannya."

Shadow:"....waduh! Dia bisa melihat kekuatanku?

Kuharap dia tidak bisa melihat wajahku...

Wujud ini adalah diriku yang sebenarnya."

Dia berbicara dengan nada rendah.

Suaranya yang terdengar dalam membuat Rimuru cukup tertarik dengan Shadow.

Rimuru:"jadi....aku bertanya-tanya apakah kau berada di sisi terang atau gelap."

Shadow:"....Kami berada di sisi kami sendiri. Kami berjalan di jalan kami sendiri.

Semua yang tidak penting adalah sesuatu yang layak dibuang."

Rimuru:"...oh."

Rimuru menangkap sebuah panah dengan tangan kirinya tanpa menengok ke belakang.

Ketika itu, Rimuru merasakan sebuah panah yang bergerak dengan kecepatan 3 kali suara mendekati dirinya dari belakang.

Dan sesaat sebelum panah itu mengenai punggungnya, Rimuru menangkapnya dalam sekejap.

Rimuru:"sepertinya aku tidak disambut disini."

Rimuru berkedip dan ketika matanya terbuka, ia dikelilingi oleh 4 orang dengan bodysuit hitam.

Alpha:"pakaian aneh dan topeng aneh.

Begitu yah, kau berhasil menyusup kesini, Manusia Bumi."

Rimuru:"....aku tidak punya niat bertarung, sungguh.

Aku hanya kesini karena merasa pemimpin kalian ingin menemui ku."

Shadow hanya diam saja.

Shadow:"kalian mengganggu pembicaraanku dan wanita misterius ini!

Padahal ini akan menjadi event yang bagus untuk memperkenalkan diriku sebagai Penguasa Bayangan!

Dia akan berpikir 'siapa sebenarnya pria berjubah hitam misterius ini?! Dia terlalu kuat!' dengan wajah tidak percaya. Dan selanjutnya dan selanjutnya!"

Rimuru:"aku tidak akan mengganggu kalian, sungguh.

Aku hanya ingin berkeliling dunia."

Rimuru mengembalikan Yumichi ke dalam bentuk cahaya. Yumichi terbang ke atas bahu kanan Rimuru dan diam disana.

Shadow:"....siapa yang menyuruh kalian untuk berdiri di depanku...?" Suara Shadow terdengar mencekam dan membuat sebuah situasi dimana ke-empat orang yang mengelilingi Rimuru bergetar.

Shadow:"lakukan apa yang harus kalian lakukan.

Aku akan melakukan apa yang seharusnya kulakukan."

Mereka berempat saling melirik selama sesaat.

Setelah itu, mereka menghilang dan menyebar ke empat arah.

Rimuru:"terimakasih..kau menyelamatkanku." Rimuru bernafas lega.

Shadow:"....hmph....kau bergurau." Shadow hilang dengan meninggalkan kata-kata itu.

Rimuru:"Shadow huh..... menyembunyikan kekuatan sebesar itu....haha.

Entah apa yang dia lakukan di kehidupan sebelumnya."

Rimuru menengok ke langit.

Ketika ia mengarahkan pandangannya kesana, penghalang hijaunya berlubang.

Bukan hanya itu, pemandangan merah darah diatas penghalang membuat Rimuru sedikit tersenyum.

Langit diatas penghalang dipenuhi dengan darah.

Setelah itu, cahaya ungu muncul disana dan memancarkan jumlah energi sihir yang luar biasa.

Rimuru:"kurasa sampai disini saja.."

Rimuru memasukkan kembali Yumichi ke dalam penyimpanan dimensi lalu menghampiri Tesha yang sedang berdiam di dalam penghalang buatannya sendiri.

Di atas sana, Shadow mengalirkan sihirnya ke dalam pedangnya.

Pedangnya bersinar ungu dan memancarkan jumlah sihir yang luar biasa.

Shadow:"inilah akhir dari kalian.

Atomic Slash....."

*Sring....

Ia menyebutkan nama tekniknya lalu mengayunkan pedangnya secara memutar dalam posisi horizontal.

Seketika, ayunan pedangnya membawa jumlah sihir yang berubah menjadi bilah pedang angin lalu memotong seluruh monster di sekitarnya dan memusnahkan awan hitam serta seluruh lingkaran sihirnya.

Dan tebasannya berlanjut hingga membelah penghalang kota lalu menghilang dengan sendirinya.

Ketika semua itu selesai, Shadow menghilang tanpa jejak dan membersihkan seluruh kekacauan serta kegelapan awan hitam.

Lefina:".....jumlah sihir yang besar....dan wanita tadi.....ia menghentikan panah secepat itu tanpa melihatnya..."

Rimuru POV

Phew......olahraga yang menyenangkan.

Tesha:"kau sungguh hebat...aku melihatmu dari kejauhan tadi...."

Rimuru:"benarkah? Woah...itu sedikit memalukan..."

Kami sedang berjalan-jalan seperti biasa di kota. Mungkin besok kami akan segera pergi dari kota ini setelah selesai menjelajah bagian pusat.

Tapi.... mungkin aku akan menemui seseorang dulu nanti.

Tesha:"Rimuru...ada yang mendekat..."

Rimuru:"pura-pura tidak tau."

Kami berjalan di pinggir untuk melewati kumpulan mayat monster yang masih dibersihkan hingga dua orang yang mengenakan pakaian kesatria mendekati kami dari belakang.

??:"tunggu..! Kalian berdua disana...!"

Suaranya tidak mengandung paksaan.

Kami berhenti lalu menengok ke belakang. Dengan senyuman ramah, aku menyambut kedatangan mereka.

Rimuru:"ya? Apa kalian butuh sesuatu dariku?"

??:"ada seseorang yang ingin menemuimu."

Kesatria ini memperlihatkan sebuah surat padaku dengan stempel resmi.

Rimuru:"hm..."

Surat ini berisi tentang perintah resmi dan mutlak dari keluarga kerajaan.

Yang mana itu mengarah pada Lefina. Dia mau menemuiku huh? Kurasa begitu.

Aku juga mau menemuinya secara langsung untuk melihat sosoknya. Kemampuan pengamatannya cukup baik. Dia mampu melihatku dari bagian Pusat menuju Selatan yang jaraknya hampir sekitar 15 km.

??:"ini perintah resmi dan kau harus ikut."

Rimuru:"ya baik..."

Aku memutuskan untuk ikut dengan mereka. Itu memang tujuanku dari awal sih.....

Lalu, aku dan Tesha dibawa menuju bagian pusat ke kediaman keluarga kerajaan.

Beberapa saat kemudian...

Hmm.....

Lefina:"selamat datang di Istana Alfheim. Aku memanggil kalian karena suatu urusan."

Biasanya aku tidak melakukan ini sih.....

Tapi, karena dihadapan seorang ratu dan salah satu pahlawan, kurasa aku harus melakukan ini jika ingin perjalanan yang tenang.

Tesha:"apa yang harus kita lakukan?"

Rimuru:"ikuti saja apa yang biasa mereka lakukan."

Dengan enggan, kami berlutut di depannya.

Tesha sepertinya benar-benar berlutut, tapi tidak dengan diriku.

Aku tidak menyentuhkan lututku diatas lantai, ada sedikit jarak yang sulit dilihat tanpa mata sihir.

Rimuru:"apa yang membuat anda memanggil kami kesini?"

Lefina:".....aku ingin berterimakasih secara resmi padamu karena telah melindungi penduduk kota."

Hmm...

Rimuru:"itu adalah tugasku sendiri. Jika itu benar-benar membantu maka aku juga bersyukur."

Lefina:"dan aku ingin bertanya sesuatu...."

Suasana di ruangan ini menjadi sangat mencekam secara tiba-tiba.

Aku sedikit melirik ke arahnya dan wanita itu mengeluarkan aura hijau sehingga membuat pakaiannya sedikit tertiup angin.

Lefina:"apa kau..Manusia Dunia lain?"

Langsung ke intinya huh?

Yah...benar sih. Penampilanku terbilang unik diantara para manusia. Apalagi dengan pakaianku yang seperti ini.

Rimuru:"aku bukan manusia dunia lain."

Aku tidak berbohong.

Yang kumaksud adalah aku memang bukan manusia, di dunia asalku setelah bereinkarnasi menjadi Slime.

Meskipun dia menggunakan trik pendeteksi kebohongan, itu tidak akan bekerja padaku.

Kau tau, mengubah realitas itu menyenangkan. Kau bisa menulis sejarah mu sendiri sesuai yang kau inginkan.

Lefina:"...."

Lefina kembali tenang dan menghentikan rembesan auranya yang dahsyat.

Aku bisa melihat beberapa orang yang kesulitan bernafas dan orang-orang yang hampir pingsan.

Woah...efeknya ternyata sekuat itu.

Lefina:"...aku minta maaf mengancammu seperti itu.

Sebagai gantinya, biarkan aku memenuhi kebutuhan kalian.

Apakah ada sesuatu yang kalian butuhkan?"

....sesuatu....

Rimuru:"akan lebih baik jika kami memiliki identitas.

Aku sebenarnya adalah bangsawan yang dirampok saat perjalanan kemari."

Lefina:"oh...bangsawan. Buruk bagimu yah....

Sekuat apa sebenarnya bandit yang merampokmu...?"

Kurasa dia sudah mengerti.

Yah, dia akan berpikir bahwa seseorang sepertiku bahkan bisa dirampok. Jika seseorang sekuat orang yang telah menyelamatkan hampir seisi kota dari invasi monster bisa dirampok, itu hanya bisa dilakukan dengan orang-orang berlevel diatas 500.

Atau bahkan orang dunia lain.

Rimuru:"aku tidak tau.

Kekuatan mereka sangat besar dan kami terpaksa harus lari."

Ini bohong.

Tapi kutekankan sekali lagi. Mengubah Realitas itu menyenangkan!

Lefina:"gawat yah..... manusia-manusia keji itu masih saja merampok.

Biarkan kami yang mengurusnya dan aku akan membuatkan kalian identitas.

Apakah ada hal lain yang kau inginkan?"

Rimuru:"......Shadow...."

Ketika aku menyebutkan nama itu, Lefina mengangkat alisnya dan dia terlihat memiliki rasa amarah yang besar.

Hmmm....aneh..

Aku merasa dia juga mengawasi Shadow pada saat itu. Kenapa saat itu dia tidak terlihat marah padanya?

Apa dia tidak tau kalau Shadow lah yang telah memusnahkan seluruh bencana itu?

Huh...kurasa setiap orang punya alasan mereka sendiri.

Lefina:"...mengapa kau ingin tau soal dia?"

Rimuru:"....tidak ada. Aku hanya ingin tau, bagaimana kau melihatnya dan apa dia di matamu..."

Mari lihat bagaimana reaksinya.

Lefina:".......biar kuceritakan sedikit kisah pada tahun lalu."

-----------------------------------------------------------

Iyeyyy!!

Selesai!

Yah, gw harap kalian gak marah kalo misalkan gw naro Shadow Garden disini.

Dengan Cid yang di buff tentunya, hehe..sedikit aja kok.


Have fun minna-san!!

♡⁠(⁠˃͈⁠ ⁠દ⁠ ⁠˂͈⁠ ⁠༶⁠ ⁠)

Continue Reading

You'll Also Like

46.1K 869 66
Kisah kehidupan seorang wanita yang terperangkap dalam hubungan dengan seorang mafia kejam. _Sydney Violet Anderson, seorang mahasiswa di universitas...
19.4K 3.5K 21
Freo adalah seorang pemimpin geng motor dengan julukan handsome badboy. la adalah sosok yang keras kepala dan menjadi pribadi yang membangkang. Perke...
22.7K 1.6K 27
cerita hanya fiksi belaka "menceritakan seorang psychopath" *Faye *Yoko *Ize *Marissa *folk *Wanwan +++ baca aja,yang gak suka skip
18.9K 2K 28
Tentang perkapalan jkt48 gen12 Tentang beberapa orang(oline regie nachia aralie dan lily) yang menjadi seseorang spy dan memiliki misi mendekati ana...