Gun Atthaphan musuh Off Jumpol.
Bukan sebuah rahasia yang harus di tutup-tutupi. Mungkin saja semua orang di sekolah mereka sudah mengetahui hal itu, alasannya? Ya, karena Off tidak pernah mau bersusah payah menutupi rasa tidak sukanya pada pria bernama Gun.
Kata Off gini.
He's a bad bitch, begitu kata orang orang tentang pria yang kerap menjadi model di beberapa event itu, Gun remaja yang sangat akrab dengan kehidupan malam, clubbing, minum minuman keras dan merokok sudah menjadi hobinya. Ia juga dikenal matre dan hanya mengencani gadis-gadis fashionable.
"Gun itu badboy, najis gue" kata Off.
"Lo nya aja yang iri, atau lo suka Att, Off?" sahut Tay
"Anjing, gue gak suka Gun bangsat."
"Kepincut baru tau rasa lo," kini Arm yang nimbrung.
"Amit-amit."
Kurang lebih begitulah pendapat Off mengenai Gun, namun yang dikataik Off itu tidaklah salah, bagi Gun hidup satu kali ya kali di sia-sian percuma tolol, jadi pria tampan itu tak peduli di label badboy, yang penting atmnya terisi dan semua kebutuhan serta gaya hidupnya terpenuhi, ia tak peduli pada orang orang yang membicarakannya.
Gun tak percaya dengan kalimat 'Nakal tak bisa menjadi sukses' perumpamaan dari mana bangsat? Otak lo dangkal, anjing banget.
C'mon, nakal emang gak bisa bikin lo sukses, tapi kalau dengan uang lo bisa beli semua yang lo mau, apapun hingga kekuasaan, lo bisa liburan kemana pun lo mau, dan itu bikin lo bahagia, so, for me money can buy hapinness.
Begitulah kata Gun, He's really loves money more than study.
Dan Off Jumpol adalah musuh jahanam, bahkan sejak ia ospek di hari pertama. Sial banget, Off dan Gun mempunyai kesamaan. Keduanya begitu menyukai uang, dengan gaya hidup mereka yang menyukai hura hura tentu mereka memerlukan suntikan dana dari orangtua kaya mereka, dan dengan bermodal wajah rupawan mereka berhasil mendapatkan hidup nyaman dan glamour.
Gun adalah pria yang mudah disukai namun sulit untuk digapai, dengan tampilannya yang rupawan pasti sangat mudah untuk menyukainya namun mencintainya adalah hal yang sulit.
Ketika berpacaran dengannya bayangan bahwa ia lebih mencintai fashion dibanding quality time dan pasti akan terus ditekan lo harus keren kalo lo mau jadi pacar gue, ditambah kebiasaan gaya hidupnya yang kacau serta asal usul geng yang tak jelas, membuat pria itu akan sangat sulit dicintai, ah, dan jangan lupakan kelakuannya yang bar-bar, pastikan diri untuk siap pertempurannya bersama Off Jumpol dan siap mental untuk menyaksikan pertempuran sengit.
.
.
.
.
Kantin....
"Ganteng banget sih"
"Kayak anime uhh gemess"
"Senyumnya manis banget sumpah"
"Kalo pas senyum manis tapi kalo lagi serius sexy banget, ada ya orang kek gitu"
"Prim, beruntung banget"
"Gimana caranya jadi, Prim?"
"Pengen banget gue jadi nyamuk biar bisa mampir bentar di pipinya, mayan ngecup dikit"
"Najis cita-cita lu jadi nyamuk"
"Demi bisa ngecup pipi Att mah gue"
"Alus banget kayaknya ya pipinya"
"Putih, mulus kek tepung terigu, aaaa kapan bisa sepopuler Prim? Jadi gue bisa jadi pacar, Att"
"Coba gue yang jadi pacarnya Att, bahagia lahir batin dah gue"
Off Jumpol, mampu menahan jengah belum juga mie ayam dipesannya masuk ke mulut, teriakan seperti anak-anak kambing itu memekan telingan. Tawan, Arm dan Harit mampu menahan tawa melihat Off menolehkan kepala kala sosok setan kecil itu bergelayut manja dengan sang pacar Primly gadis cantik dengan followers 34K. Primly yang populer akan manjanya membuat para wanita sangat iri. Terlebih, Primly paling lama di pacari Gun, yaitu selama 9 bulan lamanya.
"Yaya terusin aja halunya kalian, setan itu mana mungkin milih kalian"
Off ingin sekali melempar garpu dibelakang gadis-gadis itu sambil heboh sendiri memuja Gun Atthaphan Phunsawat si anak pengusaha berlian.
"Diam anjing, lo pada gak pernah liat manusia atau apa?"
Gadis-gadis itu menoleh pada Off dan memasang wajah tak suka.
"Puas-puasin aja ngehalunya, karna apa yang kalian khayalin gak akan pernah jadi kenyataan, lo pada percuma idolain si anak setan, anaknya pemilih, itu anak anjing banget" Off tersenyum meremehkan.
"Apasih Off lo ga suka diam aja kalik, atau lo cemburu? Iya cemburu?" balas salah satu gadis.
Tawan yang ingin membela mendapat terguran ďari Harit dan Arm. Karena percuma, mana bisa mulut ember Off dihentikan, apalagi urusan ini ada sangkut paut sama Gun Atthaphan.
"Hahahaha" Off tertawa sinis, segera ia beranjak dari kursi dan manantang gadis ber nametag Love "Mimpi anjing, gue sukanya sama orang yang gak munafik ga kayak tuh anak, yang ada gue pengen geplak kepala, Att" Off tertawa mengejek.
Para gadis itu rasanya sangat ingin mencakar wajah Off saat ini namun yang dibicarakan semakin mendekat membuat mereka hanya dapat mengepalkan tangan menahan kekesalan.
Dari posisi mereka saat ini, Off dapat melihat Gun sedang berjalan sambil menyisir rambutnya kebelakang dengan sebelah tangan merangkul Prim yang sedang membawa nampan makanan, membuat pria itu semakin mempesona hati kaum wanita yang melihatnya.
"Sial, caper banget anjing"
"Bisa diam ga lo, Off?"
"Lo yang diam!" balas Off murka pada Tay.
"Sensi banget lo, Off"
Off yang udah gak selera makan, ia menatap sinis sambil berjalan meninggalkan Arm, Tawan dan Harit yang sudah terbiasa seperti ini. Sedangkan Off, sengaja menghampiri Gun dengan satu rencana mungkin saja bisa buat hatinya beralih dalam mood oke-oke saja.
Dengan senyum seringai diwajahnya pria itu mendekati musuhnya namun Gun hanya meliriknya sekilas, Gun Atthaphan sangat cuek terhadapnya. Musuhnya itu berjalan sambil berbincang kecil dengan Primly. Off Jumpol makin geram akan wajah Gun yang seperti tak menganggapnya ada. Ya kali dia segede gaban ini gak kelihatan? Bajingan namanya.
Dan, Off terus berjalan dan Gun seolah tak menghiraukan tatapan tajam Off penuh permusuhan.
Sampai akhirnya............
Duk!
Mampus
Lo
Anjing!
"Ak!" Gun sepontan melepaskan rangkulan dan mengusap tulang keringnya yang baru saja ditendang oleh Off.
Mau tak mau Gun harus menghadapi Off seperti biasanya. Sedangkan di kantin berbagai kubu yang menonton. Lebih parah, sebagian kubu melihat itu merasa gemas sendiri.
"Prim, lo duduk dulu, ntar gue susul, oke?"
Prim yang ingin menantang Off pun undurkan diri, kalau udah diperintahkan oleh sang pacar demikian, dia bisa apa. Karena, ucapan Gun mana boleh di bantah, yang ada bisa berabe.
"Lo gak liat gue?" Tanya Gun dengan muak.
"Liat" Balas Off dengan ekspresi datar
Gun menggigit bibir bawahnya menahan kesal mendengar jawaban Off sementara si musuh bebuyutan masih dengan ekspresi datarnya.
"Bohong lo gak bagus, Off."
"Salah lo lah, anjing"
"Bangsat lo ngatain gue salah? Apanya gue salah!"
Off tak ragu mendekat, sangat dekat hingga tubuh mereka sangat kontras sekali tingginya. Hingga Gun mendongkak menatap Off dalam tantangan.
"Apa? Salah gue apa?" Tanya Gun tak sabar menunggu jawaban dari Off. "Cepat anjing, gue laper."
Off tertawa kecil dengan menekan pucuk kepala Gun agar tak terlalu mendongkak. "Lo itu..." Off menjeda dan pada saat Gun ingin mendongkak lagi, adanya Off yang menggertak.
"Nunduk!"
"Nunduk gak lo!"
Dasarnya Gun yang keras kepala, dengan tak peduli Gun tetap mendongkak. "Lo aneh kenapa anjing?"
"Bisa ga sih lo jangan jadi sialan?"kata Off marah karena Gun tetap mendongkak.
"Omong itu yang jelas" kata Gun masih tak mengerti. "Gue nanya lo, gue salah apa? Lo tiba-tiba nendang gue?"
Off lagi menenkan kepala Gun tapi kali ini tangannya tak ia biarkan ia lepaskan dari atas kepala Gun. "Jangan disingkirkan, lo mau kepala lo gue puter?"
Karena Gun udah males dan perutnya laper banget. Gun hanya diam menunggu Off mengatakan alasannya.
"Lo...."
"Itu...."
"Nyusahin hidup gue"
Next???