Setelah pencarian informasi dari Jendral Jeffry tadi pagi, Renjun segera pergi ke kediaman keluarga George yang saat ini di urus oleh satu laki-laki tua .
konon katanya mendiang Ratu Renjun tidak pernah menyambangi rumah kelahiran nya itu pasca meninggalnya seluruh anggota keluarga nya, itu lah yang membuat seorang lelaki tua kini terkejut atas kedatangan Ratu yang mulai berjalan mendekatinya
"salam Yang Mulia.." lelaki tua menunduk hormat
Renjun tersenyum dan mengangguk "anda mengurusnya dengan baik" ujar Renjun seakan ia pernah tinggal disana .
"tentu.. saya akan merawat tempat ini selama saya hidup Yang Mulia.. dan setelah saya meninggal, istana ini akan saya serahkan wewenang nya kepada anda kembali" jawab nya
"terimakasih banyak" Renjun tersenyum
"sebenarnya kedatangan ku kesini adalah untuk menanyakan sesuatu yang mungkin anda tahu tentang keluarga kami" lanjut Renjun
merasa Ratu memiliki beberapa bahasan, lelaki tua membawa Renjun ke sebuah tempat yang lebih nyaman .
menikmati teh dan roti untuk menemani perbincangan mereka
"jadi apa yang ingin anda pertanyakan Yang Mulia.."
Renjun masih menatap lukisan yang menampakkan keluarga bahagia dengan banyak nya anggota . dan tentu nya ada sosok yang sangat mirip dengan dirinya di lukisan itu..
"apa.. pernah ada lahir bayi kembar di keluarga ini?" tanya Renjun yang sukses membuat lelaki tua itu mulai tak berani bersitatap dengan dirinya
"katakan saja yang sebenarnya terjadi, lagipula apa yang akan terjadi jika aku mengetahui nya.." Renjun meyakinkan
lelaki tua akhirnya membuka fakta dan mulai menceritakan apa yang terjadi
"jadi dahulu kehamilan kembar itu sangat lah langka, sehingga membuat beberapa orang beranggapan itu adalah kesialan yang diberikan oleh Tuhan.. Kerajaan pun pada masa pemerintahan Raja Jerrick I menegaskan bahwa jika ada lahir anak kembar salah satunya harus diserahkan pada istana dan mereka akan membunuh anak itu,
dikarenakan orang orang percaya bahwa anak kembar itu memiliki buruk dan baik, jika anak nomor 1 memiliki kekuatan maka anak nomor 2 memiliki kelemahan yang membuatnya mudah dilenyapkan. atas itulah Tuan Yeol menyingkirkan satu bayi yang diyakini nya lemah, dan merawat bayi yang ia anggap kuat .
Tuan Yeol menyerahkan bayi itu pada pedagang china yang mungkin saat ini kembaran anda masih hidup dibelahan dunia yang lain, dibanding melihat anak nya dibunuh oleh istana.. Tuan Yeol lebih rela anak nya tetap hidup melalui tangan orang lain" kisah yang mengalir begitu saja
membuat Renjun kini dibuat tersenyum remeh, ia terkekeh setelah mendengar cerita yang amat konyol didengar ini
"siapa nama orang china itu? setidaknya aku harus tahu marga nya.."
lelaki tua terlihat seperti mengingat ingat kembali kejadian masa lampau
dan ia masih ingat nama orang china itu, "namanya adalah Tuan Huang Zitao"
dan sekarang Renjun telah mendapatkan apa yang ia cari, dirinya adalah anak yang diyakini lemah oleh ayahnya sendiri..
diserahkan pada pedagang china bernama Huang Zitao, yang setelah itu ia di buang ke panti asuhan .
"terimakasih atas cerita yang cukup membuatku terkejut hari ini, dan sepertinya aku harus segera kembali ke istana" pamit Renjun yang tak ingin berlama lama menatap lukisan keluarga George yang terlihat sangat berbahagia, ya.. berbahagia saat dirinya menderita .
Renjun keluar dan berjalan ke kereta kuda yang sudah menunggunya, lagi ia terkekeh sunyi setelah mendengar cerita busuk itu.. namun ironi nya ia menitikkan air dari salah satu sudut mata, hidup nya memang telah pahit sejak awal .
"lemah ya.."
"kita lihat seberapa lemah anak buangan ini Earl.." pelan nya yang setelah itu ia masuk kedalam kereta kuda dan pergi dari sana tanpa sekalipun melirik istana milik keluarga George yang nyata nya adalah keluarga nya sendiri .
Baru saja sampai di istana, Renjun harus menemukan pemandangan yang cukup tabu untuk di pertontonkan didepan pekerja istana .
yaitu kemesraan Raja Jerrick dengan istri barunya Anne Chloe, tentu saja yang semakin di buat panas oleh sang selir agar Ratu cemburu pada mereka
Renjun mendekati mereka dengan santai, melihat Ratu mendekat Raja Jerrick memberi jarak para Anne namun remaja belia itu semakin gencar menempel padanya "aku kesini untuk memberi tahu tugas tugas kerajaan mu Anne" ucap Renjun menatap Anne Chloe
"katakan lah" Raja Jerrick mempersilahkan
"Anne Chloe bisa menggantikan ku untuk ke acara amal yang diselenggarakan di Rumah Sakit khusus pasien malaria minggu depan.." ujar Renjun
"aku tidak mau!! aku tidak ingin terjangkit penyakit menular itu" tolak Anne mentah-mentah
"aku akan melakukan nya.." tawar Jerrick tak ingin Renjun menatap nya seperti malam terakhir mereka bercakap
Renjun hanya berdehem, siapapun terserah.. pikir Renjun .
"bisakah aku menghadiri acara amal panti asuhan saja? aku juga tidak ingin dengan panti Jompo" Anne memilih tugas nya sendiri
Renjun berpikir sejenak, "boleh jika kau memang ingin melakukan nya, tapi panti asuhan banyak didapati di Edinburgh jadi kau akan kesana"
"tidak apa.. setidaknya itu lebih baik" Anne Chloe memeluk pergelangan Raja Jerrick guna membuat Ratu marah karna cemburu
sedangkan Renjun hanya memutar bola mata nya jengah, 'siapa yang iri akan hal bodoh ini? aku bahkan sudah mencintai orang lain' batin nya
"aku pergi.." pamit Renjun berbalik
namun sebelum Renjun benar benar menghilang, Raja Jerrick memanggilnya
"Renjun.."
Renjun menoleh kan tatap nya pada sang Raja
"jangan lupakan waktu istirahatmu.." ucap Jerrick pada Renjun
yang di ucapi tersenyum manis,
"tentu Yang Mulia.." jawab Renjun sambil melangkah kan kaki kembali
meninggalkan Jerrick yang menatap kepergiannya dengan rasa yang aneh, melihat Renjun sudah tidak mendebat atas pernikahan ke2 nya serta tidak marah dengan kemesraan mereka.. itu sedikit membuat Jerrick takut .
'apa Renjun sudah tidak mencintainya lagi?'
***
Renjun masuk kedalam kamar nya, ia cukup lelah fisik dan emosi hari ini.
namun saat ia membuka pintu
"Yang Mulia!" suara itu mengejutkan Renjun yang baru saja masuk
hingga Renjun menatap siapa pelaku yang membuat jantungnya hampir berhenti berdetak,
yaitu para Dayang nya dari Edinburgh
"Irene! Karina! Giselle!" senang Renjun
"kami merindukan anda Yang Mulia!!" seru mereka bersamaan
Renjun sampai dibuat malu-malu oleh dayang nya sendiri
"kalian sudah lama sampai?" tanya Renjun
"tidak, kami sampai sekitar 25 menit yang lalu Yang Mulia..." jawab Irene
"kalau begitu, nikmatilah istana ini.. karna aku akan pergi sendirian sampai malam, beristirahatlah.. aku tahu kalian pasti lelah kan?"
Ya.. Renjun akan pergi sendirian malam ini ke tempat yang lumayan jauh, menempuh sekitar 7 jam perjalanan dengan menggunakan kuda . Jadi Renjun harus pergi mulai matahari masih menunjuk kan eksistensinya .
pergi ke Edinburgh untuk menemui seseorang..
Di tempat berbeda Pangeran James sedang memilih lentera paling terang, ia akan pergi menemui seseorang malam ini..
apakah ia bisa mengatakan bahwa ini adalah malam kencan pertama mereka?
surat balasan dari lelaki Huang mengatakan mereka akan kembali bertemu di tempat terakhir mereka memakan roti .
tentang apa yang mereka lakukan disana, itu urusan nanti..
yang penting mereka bertemu kembali
Hingga waktu berjalan sangat cepat, gelap sudah merajai Edinburgh yang artinya ini sudah saatnya..
Pangeran James datang ke kursi terakhir mereka bertemu, dengan satu rangkaian bunga mawar merah di tangan nya.. perasaan nya gugup tetapi ia juga tidak sabar menunggu .
1 jam..
2 jam..
3 jam..
Pangeran James sudah menunggu selama tiga jam, namun Huang r tak kunjung datang .
membuat Pangeran James tertunduk menatap jam tangan nya..
hingga seseorang mengejutkan nya, ia dikejutkan dengan sepotong roti kering yang kini telah dihadapan nya.. mereka bertatapan dengan diterangi cahaya lentera sesuai seperti Pangeran James katakan
senyum Pangeran James segera mengembang, ia bangkit lalu memeluk sang pelaku yang membuatnya menunggu..
"kau membuatku takut... takut kau tidak datang menemui ku" ucap James
Renjun membalas pelukan James dengan hangat, seandainya ia tidak pernah dibuang..
mungkin ia bergelar Pangeran juga seperti James, yang mungkin mereka dengan mudah memperlihatkan kepada dunia bahwa mereka adalah kisah paling manis yang pernah ada .
James melonggarkan pelukan mereka, menatap wajah Renjun dengan pencahayaan yang maksimal pada masanya..
"ternyata aku tidak salah, kau adalah hal terindah yang pernah ada di dunia.." ujar James memberikan rangkaian bunga pada Renjun dan tidak melunturkan senyuman nya
melihat senyum sang Pangeran membuat Renjun seperti dibuat meleleh seperti bongkahan es saat itu juga, perutnya seperti dibuat terbalik akan hal itu .
Pangeran James adalah cinta pertama nya.. begitu juga Pangeran James menganggap Renjun adalah cinta pertamanya..
dan ini adalah kencan pertama mereka..
REIGN
-EnjeDT-
udah siap dengan konflik?