Another Life an Extra Antagon...

By nicejollye

961K 66.1K 1.6K

Kisah tentang perpindahan jiwa musim 2 *Cerita belum direvisi, harap maklum jika ada typo maupun kesalahan ka... More

1 (revisi)
2 (revisi)
3 (revisi)
4 (revisi)
5 (revisi)
6 (revisi)
7 (revisi)
8 (revisi)
9 (revisi)
10 (revisi)
11 (revisi)
12 (revisi)
13 (revisi)
14 (revisi)
15 (revisi)
16 (revisi)
17 (revisi)
18 (revisi)
19 (revisi)
21 (revisi)
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
new story
57

22

15.7K 1.1K 24
By nicejollye

Double up✨✨
Jangan lupa tinggalkan jejak🕊️

***


Panas matahari tak sepanas hati yang baru saja melihat mantan jalan bersama gandengan baru.

Calluna baru keluar dari ruang pemotretan, setelah berganti pakaian dengan yang lebih nyaman ia segera berpamitan. Kakinya baru menginjak lobi perusahaan, ponselnya tiba-tiba berdering. Calluna meraih benda pipih dari dalam tasnya, mengangkat tanpa melihat siapa yang memanggilnya.

"Hallo, selamat siang. Apa benar ini dengan keluarga Bapak Baskara Lenan?"

"Iya, saya keluarganya, apa terjadi masalah?" balas Calluna.

"Tuan Baskara tadi sempat mengalami serangan jantung, sekarang dia sedang lemas dan beliau meminta keluarganya untuk menjemput."

Baskara Lenan adalah nama Papa dari Calluna dan Edward, gadis itu menggigit kukunya. Apa ia harus menolong Papa dari pemilik tubuh. Calluna memang sempat berpesan untuk tidak membenci keluarganya. Dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, akhirnya gadis itu memutuskan untuk mengiyakan permintaan penelepon.

"Baik, boleh kirimkan saya alamatnya."

"Tuan Baskara sedang berada di restoran Kencana. Dimohon segera datang, ya."

Panggilan terputus. Calluna yang sudah memesan taksi segera menghampiri mobil tersebut dan memasukinya.

"Pak kita ke restoran Kencana, ya."

"Baik, Nona."

Taksi itu melaju meninggalkan area agensi Lain Entertainment. Sepanjang jalan Calluna coba menghubungi Edward, namun tak mendapat jawaban. Memang menghubungi saudara kadang seperti menghubungi selebgram dengan 10 juta followers. Susah sekali, dikira kita fans dia apa, sehingga tak mendapat balasan ataupun angkatan telefon.

***

Kaki Calluna menginjak halaman sebuah restoran mewah. Setelah membayar ongkos taksi, ia melangkah memasuki resto berbintang itu. Saat tiba didepan resepsionis ia menanyakan nama Papanya.

"Saya mencari Tuan Baskara, beliau berada di mana?"

"Tuan Baskara berada di lantai dua, vip room nomor 4. Silahkan menuju kesana," ucap pegawai itu.

Calluna sempat merasa aneh, namun ia tetap melangkah menuju tujuannya. Menaiki tangga menuju lantai dua, beberapa jajaran ruangan vip dengan privasi yang tak perlu diragukan lagi. Namanya juga resto berbintang, tempat yang biasanya para pebisnis pakai untuk berdiskusi tender mereka.

Calluna tiba di vip room nomor 4, ruang bilik yang berada dipaling ujung lorong. Kembali kernyitan ia berikan. Namun, segera tangannya mendorong pintu tersebut. Papanya mungkin membutuhkan pertolongannya untuk segera.

Ruangan itu sepi, ia melangkah ke dalam, suara pintu tertutup kembali. Calluna berbalik dan menemukan seorang pria dengan tubuh gembul tengah menatapnya penuh senyum. Calluna masih berpositif thinking meski hatinya sudah merasakan hal tak enak.

"Apa anda melihat Papa saya ada disini?"

"Ternyata benar kata Baskara, dia akan membawa putrinya yang cantik dan seorang artis itu kemari." Senyum penuh bahagia pria itu, cukup membuat Calluna merasa takut dengan kalimat tadi. Terlihat seringai penuh rasa puja dan bangga seolah bisa mendapatkan apa yang ia mau.

"Jika tidak ada, saya mohon permisi." Calluna mencoba menuju pintu, namun sial pria itu menghalangi, sungguh sekarang Calluna merutuki sikap cerobohnya. Harusnya tadi ia tak usah percaya dengan telfon tadi. Biarkan pria tua itu mati dan membusuk.

.......

"Tunggu dulu, aku sudah membayar biaya investasi dengan papamu, dengan syarat ia akan mengatur jadwalmu agar menemaniku seharian ini." Pria itu meraih tangan Calluna dengan segera ditepis olehnya.

Ia merasa jijik sekarang, terlihat sekali jika pria itu haus belaian. Ingatkan padanya untuk memberi pelajaran pada tua bangka itu karna menjebak Calluna.

"Itu bukan urusan saya. Urusan anda dengan papa saya."

"Jangan galak-galak cantik, nanti aku akan menambah uang jajan untukmu." Sebelum tangan menjijikan pria itu menyentuh wajahnya kembali Calluna menepisnya.

"Anda jangan kurang ajar, ya." Tunjuk Calluna pada wajah pria itu, sudah hilang semua sopan santunnya.

"Saya mohon menyingkir sebelum saya melaporkan anda pada pihak berwajib."

"Uuu... Takut, silahkan lapor jika kamu bisa lolos dari ruangan ini."

Pria itu akan mendekat dengan segera Calluna memukul wajahnya dengan tas miliknya, membuat pria itu sedikit oleng. Calluna segera melangkah menuju pintu namun naas kembali ia lengannya diraih lalu didorong hingga terjatuh.

"Jika dengan cara lembut tidak bisa maka mari dengan cara kasar. Wanita arogan sepertimu harus dibungkam. Aku tak akan menyia-nyiakan uang 200 juta investasi pada perusahaan abal-abal milik papamu." Pria itu menjilat bibirnya merasa menang saat melihat Calluna yang tersungkur.

Kembali akan mendekat pada Calluna. Kali ini Calluna semakin brutal, ia harus lolos. Calluna memukul kembali dengan tasnya. Mencakar dan menendang hingga terkena tubuh pria itu.

"Ssst..." Pria itu mengaduh saat tendangan Calluna mengenai lengannya.

Calluna segera bangkit dan berlari ke pintu dan syukurlah ia berhasil ke luar, namun baru sampai ambang pintu tarikan rambutnya membuat meringis. Ia tak kehabisan akal dengan berpegangan dengan pintu. Mencoba menggapai apapun dan memukul pria itu.

Tarikan semakin kuat, ia masih berusaha berpegangan, matanya melirik ke sekitar untuk menemukan benda yang dapat menolongnya.

"To.. lo...ng." teriak Calluna berharap ada yang mendengar.

Tangan kanannya mencoba menggapai vas bunga yang ada di meja dekat pintu, akhirnya ia berhasil menggapainya, dalam hitungan detika ia menoleh dan.

Prak.

Calluna berhasil menghantam kepala pria itu, hingga membuat vas bunga tersebut pecah. Teriakan geraman dari pria itu mengudara.

Tangannya bergetar kembali saat melihat pria itu yang jatuh tersungkur dengan kepala yang berdarah. Sekarang lengkap sudah kakinya menjadi lemas.

Calluna shock hingga tanpa sadar kakinya luruh menyentuh lantai. Ini pengalaman yang menegangkan, ia sampai lupa untuk segera berlari pergi

***

"Terima kasih atas kerja samanya, Tuan Ribut."

"Sama-sama, Tuan Nagata. Senang bermitra dengan anda." Mereka saling berjabat tangan, kemudian pamit. Nagara baru keluar setelah Ribut. Ia membereskan berkas dan laptop ke dalam tas.

Ia keluar ruang lantai dua resto tempat ia melakukan meeting. Baru kakinya melangkah ia mendengar jeritan dari sebelah kanannya.

Nagara menoleh ke samping ia hanya melihat tangan yang memegang tungkai pintu. Matanya memicing untuk memastikan ada hal yang berbahaya atau tidak. Tangan tersebut menghilang tertelan pintu.

"To...long...."

Prak.

Langkah kaki pria itu bergegas menghampiri ruang sebelah. Ia menemukan seorang perempuan yang tengah terduduk di lantai, memandang pria yang tersungkur dengan geraman, di sekitar pria itu terdapat pecahan vas. Nagara langsung menebak apa yang tengah terjadi. Pria itu akan bangkit kembali dengan memegang kepalanya.

"Awas kau Calluna!" Geram pria itu. Akan meraih perempuan yang terduduk tak jauh darinya, tanpa menyadari ada sosok lain yang melihat hal itu.

Nagara yang mendengar nama Calluna segera meraih bahu perempuan tersebut agar berlindung di balik tubuhnya.

"Awas kamu, aku nggak ada urusan denganmu. Urusanku adalah wanita sialan di belakangmu." Pria itu akan menggapai Calluna dengan cepat Nagara menahan lengannya dan membanting dengan mudah tubuh gembul pria itu.

Brak.

Kembali terdengar hantaman lembut tubuh pria itu dengan kerasnya lantai.

"Dia wanitaku sialan! Saya akan membawa kasus ini ke pihak kepolisian! Tuan Parman," Balas Nagara.

Nagara meraih lengan Calluna untuk pergi menjauh, meninggalkan pria itu yang tengah meringis kesakitan di atas lantai.

Calluna masih saja linglung atas hal tadi, namun kakinya tetap melangkah mengikuti sosok di depannya hingga mereka tiba di dekat mobil Nagara. Pria itu membukakan pintu untuk Calluna.

Setelah Calluna duduk ia membuka tutup botol dan menyerahkan sebotol air mineral yang selalu tersedia di mobilnya.

"Minumlah."

Kembali mendapat kesadarannya Calluna menerima pemberian Nagara dan meminumnya. Setelah laju jantungnya menenang ia menatap Nagara. Kenapa lagi-lagi pria di depannya yang menemukannya yang dalam kondisi tidak baik-baik saja? Kenapa Nagara lagi? Dunia sesempit ini, kah?

"Apa yang sudah terjadi padamu, Calla?" Tanya Nagara menuntut.

Lalu mengalirlah peristiwa yang baru saja Calluna alami. Tanpa disadari Nagara mengepalkan tangannya mendengar penuturan Calluna. Ia paham arti menemani dalam dunia bisnis kotor seperti Parman tadi, pria yang berusia hampir menyentuh setengah abad. Bahkan pria itu terkenal di kalangan bisnis sebagai lintah dan pemain wanita.

"Tenanglah semua akan aman." Nagara menenangkan Calluna yang masih saja shock.

Lain Entertainment, agensi yang bergerak dengan bersih dan jujur tanpa memanfaatkan artis pendatang agar naik daun dengan cara bermain kotor dengan petinggi/ produser agar mendapt job seperti beberapa perusahaan lain pasti membuat shock Calluna.

"Bagaimana jika pria tadi, jika dia mati ...." Nagara meletakkan telunjuknya pada bibir Calluna agar berhenti bicara.

"Aku yang akan mengurus dan membalasnya, jangan berpikir jika pria itu akan mati."

Nagara berjongkok di depan pintu mobil yang terbuka. Tangan Nagara menggenggam kedua tangan Calluna, mengusap punggung tangan Calluna perlahan. Memberi rasa aman pada perempuan yang tengah duduk di kursi penumpang mobilnya.

"Semua akan aman, percaya padaku, Calla. Please untuk kali ini jangan menghindar dariku lagi."

Continue Reading

You'll Also Like

6.2K 1.9K 41
Sepasang luka yang ditakdirkan bersama melalui pintu kaca, yang berakhir bahagia atau sebaliknya. Pertemuan yang sudah tidak ada feedback sama sekal...
2.2M 181K 37
Evelly Pradipta Dinata, harus menelan pil pahit ketika tidak dicintai kembali oleh seseorang yang ia cintai setengah mati. Ia bersalah, ia tahu itu...
350K 20.3K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
3.6M 355K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...