WARNING!!
Adegan ini cukup sensitif dan brutal, ada adegan yang menggunakan benda tajam!
Kidnapping, knife, blood
Disarankan pembaca untuk berumur 14+
"???"
"Sudah 1 Minggu lebih seorang gadis bernama "Lumine" hilang kema—"
Tiba-tiba seorang laki-laki mematikan Tv yang sedang ditonton oleh gadis pirang tersebut
"Luminee, tampaknya apa kamu baik-baik saja bersamaku?" Ucap laki-laki tersebut dibelakang sofa sembil menyenderkan badannya kesofa
Gadis yang bernama Lumine tersebut hanya terdiam sambil memeluk tubuhnya dan menggangguk
Heizou sang laki-laki tersebut melompat dan duduk disamping lumine, ia menatap senang dan tersenyum kepada gadis didepannya
Heizou mengambil sebuah apel dan pisau yang berada dimeja depan tv tersebut
Heizou mulai mengupas kulit apel tersebut dan memotong-motong apel tersebut
"Luminee, aaaa.." ucap Heizou sambil menyodorkan apel yang baru saja ia potong
Bukannya lumine membuka mulutnya malah justru ia menepis tangan Heizou hingga apel tersebut terlempar dan terbuang kelantai
Heizou menatap apel yang terjatuh dilantai tersebut dan menatap lumine
"Lumine, apa kamu tau tidak baik membuang makanan"
Heizou tersenyum kepada lumine dan memotong 1 potongan untuk gadis didepannya
Lumine sedari tadi hanya menundukkan kepalanya ia sama sekali tidak memandangi Heizou sama sekali
"Nahh lumine aaaa" ucap Heizou sambil menyodorkan apel yang baru dipotongnya lagi dan tersenyum kearah lumine
Namun lumine sama sekali tidak menatap laki-lakinya yang sedari tadi memanggilnya
Heizou menghela nafasnya panjang dan tangan Heizou langsung mencengkram wajah lumine
Heizou menggerakkan paksa wajah lumine untuk menatapnya dan langsung menyodorkan sebuah apel
Lumine sontak terkejut, badannya terlalu lemas untuk bergerak
"Aaaa~, buka mulutmu lumine-chan"
Ucap Heizou sambil tersenyum
Bukannya menuruti kemauan Heizou, lumine justru menutup mulutnya rapat-rapat
Dan membuat Heizou sedikit geram
"Aku bilang buka sayang~" ucap Heizou sambil memperkuat cengkeramannya dan membuka mulut lumine dengan paksa hingga akhirnya terbuka
Heizou langsung saja memasukan potongan apel tersebut kemulut lumine dan melepas cengkraman tangannya dari wajah lumine sambil mendorong badan lumine
"Ahhh~, maafkan aku sayang aku tidak bermaksud kasar padamu tapi kamu yang memulai" ucap Heizou sambil tersenyum
Lumine tersentak, perlahan sebuah tetesan air membasahi pipinya badannya susah terlalu lemas untuk melawan
Heizou yang melihat lumine menangis langsung mendekatkan badannya dan mengusap air matanya dengan jarinya
"Lumine, jangan menangis kamu taukan aku sangat mencintaimu"
Lumine dengan sekuat tenaga berhasil menendang tubuh Heizou hingga ia jatuh kelantai
Heizou langsung menatap kearah lumine dan tersenyum, dengan cepat ia langsung berdiri dan mengunci pergerakan lumine
Heizou langsung menyodorkan pisau kedagu lumine dan mengelus pipinya
"Apa kamu tau lumine, cintaku padamu sangatlah besar"
"Jika kamu mencintaiku, mengapa kamu melakukan ini!?" Ucap lumine dengan nada yang tinggi
Heizou langsung tersenyum dan menggerakkan pisaunya kearea leher lumine
"Karena aku sangat mencintaimu makanya aku tidak ingin kamu meninggalkanku sayang"
Lumine menatap Heizou dan dibalas oleh senyuman Heizou, lumine melingkarkan tangannya keleher heizou langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Heizou dan memulai berbisik
"Aku membencimu"
Lumine langsung melepaskan tangannya yang berada dileher Heizou dan menutup mata
Ia sudah siap jika entah itu ditampar, dijambak, atau diserang secara fisik lainnya
Namun dugaan lumine salah, ia tidak merasakan apapun dan mulai perlahan membuka matanya
Terlihat Heizou masih menatapnya dengan senyumannya
"Nahh lumine-chan katanya kamu membenciku, apa keinginanmu? Akan aku kabulkan semuanya"
Lumine menatap menatap Heizou dengan ragu, perlahan ia membuka mulutnya
"Aku ingin kamu melepaskanku" ucap lumine dengan lesu
Lumine langsung membuang wajahnya kearah lain, ia tau bahwa itu tidak akan dikabulkan Heizou dan tidak dibiarkan
Namun lagi-lagi dugaan lumine salah.
"Hanya itu saja?"
Lumine membulatkan matanya dan kembali menatap Heizou
"Ha?"
"Aku bilang hanya itu saja?" Ucap Heizou sambil menatap lumine
Lumine menggangguk, dan Heizou mulai melangkahkan kakinya
"Ayo"
Lumine perlahan turun dari sofa dan mengikuti Heizou, Heizou langsung membukakan pintu tersebut dan membuka lebar-lebar untuk lumine
Lumine menatap kearah luar tidak percaya bahwa akan semudah itu, lumine menatap Heizou dengan tatapan terkejut dan wajah Heizou terlihat tersenyum seperti 'merelakan' lumine begitu saja
Baru saja lumine ingin melangkah Heizou langsung membuka mulutnya
"Tapi ada syarat, jika kamu bisa melewati pagar tersebut dengan waktu 5 detik maka aku akan membiarkan kamu pergi"
Lumine yang mendengar tersebut menatap Heizou dan menatap kembali kearah luar
"5 detik? Ia berlari juga akan bisa"
Lumine mengganggukan kepalanya dan siap untuk berlari, baru saja ia melangkahkan 1 kaki untuk berlari tiba-tiba kakinya langsung ditusuk oleh pisau
"AAAAAA!!" Lumine berteriak kesakitan sontak lumine langsung terjatuh, kakinya berlumuran darah ia menatap heizou dengan kesal
"Kau..."
Heizou yang melihat tersebut hanya tersenyum dan mengelus pisau tersebut yang berlumuran darah
"Ayyo cepat, waktu dimulai dari sekarang... Aku akan menghitungnya"
Lumine berusaha berdiri dari tempat tersebut namun ia terjatuh, kakinya saja sudah lemas ditambah lagi kakinya terluka dan berlumuran darah
Tidak ada cara lain lumine menyeret dirinya sendiri menuju luar gerbang
Heizou menatap lumine yang tampaknya sedang sangat berusaha tersebut tersenyum
"Semangatlah sayang"
1..
2..
3...
4.....
Dan....
5.....
Harapan Lumine yang baru saja hampir bisa keluar dari tempat tersebut hilang... Ia hampir saja sampai digerbang tersebut
Heizou langsung menghampiri lumine dan mengangkat tubuhnya
Lumine langsung berteriak namun tidak ada hasil apapun
"Duh sayangku, orang-orang disini sudah pindah dan hanya kita berdua saja" ucap Heizou sambil menggendong lumine dengan bridal style
Lumine menatap Heizou yang lagi-lagi dibalas senyuman oleh Heizou, lumine sontak menangis didada Heizou dan memukul dada Heizou sekuat tenaganya lumine begitu merasakan keputus asaannya
"Tidak apa-apa, aku janji akan selalu menjagamu, menyayangimu, dan mencintaiku" ucap Heizou yang berusaha menenangkan lumine.
Thank'u for reading this chapter ✓
Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan kata, bila ada yang typo tolong tandai agar saya bisa memperbaikinya
Terimakasih <3