Alter Ego - Jung Family feat...

Por bamtoriessss

27K 2.3K 323

Attention : Bisa dibaca book Four Seasons terlebih dahulu agar alurnya bisa nyambung ya 馃挐 Jung Dongkyu/Beom... M谩s

Page #1 - Opening Sequences
Page #2 - Settle
Page #3 - First meet
Page #4 - The Pain
Page #5 - Healing You
Page #6 - Places
Page #8 - Different
Page #9 - It's You?
Page #10 - Let's take a Breath
Page #11 - Code Blue
Page #12 - Will Come
Page #13 - I am behind you
Page #14 - Sungchan Wound
Page #15 - The Good and Bad Things
Page #16 - Heartbreaking
Page #17 - Life is still goin on
Page #18 - One last time
Page #19 - In Danger
Page #20 - More Accepting
Page #21 - Lean On You
Page #22 - Fine
Page #23 - Zone
Page #24 - Revealed
Page #25 - Time Of Our Life
Page #26 - The End of us
New book! : Crescendo - Jung Family feat Beomgyu

Page #7 - New color other than "blue"

946 91 14
Por bamtoriessss




Jangan lupa Vote sebelum membaca ya + komennya yukk

HAPPY READING 🥰❤️














"A—ku hanya ingin tenang lebih dari apapun itu, aku ingin tidur dengan tenang dan bangun dengan keadaan yang cukup baik, karena kau Dokterku juga sekarang.. apa boleh aku meminta obat tidur itu padamu?" Ucap Beomgyu dengan ragu.

Soobin sedikit menimbang permintaan dari Beomgyu, sebenarnya memang tugasnya meresepkan obat untuk pasiennya.. tapi dirinya sedikit ragu saat ingin mengatakan iya padanya.

"Sejak kapan kau tidak bisa tidur dengan tenang Beomgyu-ya?" Tanyanya.

"Semenjak aku merasakan kematian pertama ku dan semuanya menjadi lebih parah di kematian keduaku, aku memang menyembunyikan semuanya dari Yeonjun Hyung dari awal.. karena kupikir ini hanya masalah yang biasa saja, tapi semakin lama tidur merupakan hal sulit bagiku. Terlalu berisik dikepalaku dan membuat dadaku berlipat lebih sesak dari biasanya" Jawabnya apa adanya.

"Heum, okey. Hyung akan beri kau resep tapi harus ada salah satu keluargamu yang tau kalau aku meresepkan obat itu. Kau butuh pendamping Beomgyu-ya"

Beomgyu sedikit tersenyum pahit, umur berapa dia ini sebenarnya? Tanpa orang lain tau, tentu dia paham bagaimana tata cara minum obat.

"Tidak perlu Hyung, aku bisa sendiri. Apa kau tak percaya padaku?" Jawabnya dengan wajah yang sangat serius untuk meyakinkan orang didepannya ini.

Soobin menghembuskan nafasnya kasar, dia sedikit ragu dengan keputusannya kali ini. Beomgyu terlalu tertutup dengan semuanya, entah.. ini merupakan kali pertama ia merasakan bimbang jika dibandingkan dengan pasiennya yang lain.

"Gyu—"

"Hyung percayalah.. kau bisa sendiri yang mengawasiku nanti, bukankah aku akan melakukan konseling itu 1 bulan sekali?"

"Baiklah, akan kuresepkan nanti. Tapi jika kau tak nyaman dengan efeknya segera hubungi aku Beomgyu-ya"

Beomgyu mengangguk dengan semangat dan berbinar, dia begitu lega kali ini.. bahwa ia berhasil meyakinkan seorang Choi Soobin untuk mengikuti kemauannya. Namun sebaliknya, Soobin menaruh curiga pada Beomgyu, tapi dia juga tidak ingin berburuk sangka juga.. karena dengan kemajuan yang Beomgyu berikan hari ini merupakan termasuk cepat menurutnya, jika di bandingkan dengan pasien lainnya yang ia rawat selama ini.




•••••

19.00 KST

"Soobin Hyung~"

"Kau dimana?" Panggil seseorang dengan berjalan pelan masuk ke dalam rumah Soobin. Sama seperti tadi siang, ia tidak menemukan Soobin di ruang keluarga atau di dapur.

"Atau di belakang lagi ya?" Gumamnya.

Orang itu berjalan dengan pelan sambil melihat sekeliling rumah Soobin, ternyata meninggalnya kakek Choi membawa efek asing pada suasana rumahnya. Dulu, sewaktu kakeknya Soobin masih hidup.. rumah ini akan sering di kunjungi oleh warga sekitar, entah itu untuk bersenda gurau ataupun mengadakan acara makan-makan jika musim panen.

Dan 2 tahun itu juga, dia merasa bahwa jarang sekali melihat Soobin untuk datang kembali ke rumah ini dan yang membuatnya terkejut adalah saat tadi siang kakeknya mengatakan bahwa Soobin datang bersama seorang pemuda, hal itu sukses membuatnya senang bukan main tapi disisi lain ia mengernyit heran. Karena selama Soobin tinggal disini ia tidak pernah mengajak orang asing untuk main ke rumah itu.




"Kai-ya" Panggil seseorang dengan bariton rendahnya.

Ya, perkenalkan dia Kai.. cucu dari sahabat kakek Soobin. Kai merupakan teman sekaligus adek yang sangat dekat dengan Soobin di daerah ini, dulu saat Kai masih belum masuk perkuliahan mereka berdua banyak menghabiskan waktu untuk bersama atau Soobin yang akan memberikan bimbingan belajar untuk Kai.





"Hyung! Kau mengagetkanku" Ucapnya dengan reflek memegang dada bagian kirinya.

"Habisnya kau jalan mengendap-endap, kau main kesini bukan sekali dua kali ya. Kenapa masih seperti orang baru pertama kali datang kesini" Ucap Soobin dengan membawa sebuah nampan yang berisi ikan yang sudah di beri bumbu.

"Hish, aku memanggilmu sejak tadi Hyung. Aku sedikit terhenyak, rumah ini begitu sepi daripada saat terakhir aku kemari" Balasnya.

Soobin terdiam, memang benar kata Kai. Dulu yang biasanya rumah ini akan menjadi pusat desa, dalam sekejap begitu kosong saat kepergian Kakeknya.

"Ah, maaf bukan maksud ku mengungkit Kakek Choi. Jangan murung begitu, masih ada Kakek Jung yang akan tetap menyayangimu juga Hyung. Kakek Choi lihat, cucumu menekuk bibirnya, udah jelek makin jelek coba" Ucapnya tiba-tiba pada sebuah foto yang terdapat Kakek Soobin disana, seakan-akan mengadu tentang kenakalan Soobin.

"Mana, sini Kai yang bawa" Lanjutnya, lalu menyambar nampan itu dan sedikit mempercepat langkahnya untuk membawa ikan itu pergi.

Ini lah yang Soobin suka dari Kai, anak itu selalu punya banyak cara untuk menghiburnya dan memiliki sisi positif ketika orang lain bersamanya.

"Kai-ya, awas saja kau ya" Teriaknya saat Kai sudah hampir hilang dari pandangannya.





Kai semakin mempercepat langkahnya, seperti maling yang takut akan tertangkap sang punya.

"Hah..hah.. capek sekali. Kenapa tamanmu begitu luas sih Hyung!" Gerutunya yang tak sadar bahwa semua sikapnya dilihat oleh Orang lain yang masih ada disana.


"Kai-ya!!!"



PLAK..

PLAK..





"Aduh.. Aduh.. iya maaf, sakit Hyung aduh.." Omelnya saat Soobin dengan cepat memukul lengan Kai dengan bertubi-tubi.

"Hobi banget bikin orang emosi dan satu, kenapa suka sekali berlari. Nanti kau jatuh Kai-ya terlebih yang sedang kau bawa itu ikan ku yang berharga dari Kakek Jung"

"Iya Hyung iya, ini mau di taruh mana. Mau dibakar disini saja?" Tanyanya.

Beomgyu yang terduduk di gardu itu dengan lamat menatap kegiatan orang dua yang ada didepannya itu. Dan banyak pertanyaan yang keluar dari benaknya seperti..

"Kapan terakhir kali ia melihat suasana ini?"

"Kapan terakhir kali ia merasakan hangat seperti ini?"

"Dan kapan ia melakukan hal yang sama seperti kedua orang itu lakukan saat dirumah?"

Ia terus berpikir seperti itu. Yang ia ingat adalah saat Appa dan Eomma nya masih ada di dunia ini, begitu lama kenangan itu mati di kehidupannya. Berbanding terbalik jika dengan hidup yang ia jalani saat ini, keluarga Jung merupakan Workholic.. jadi waktu ia dengan keluarganya sangat jarang ia dapat, terlebih Yeonjun sekarang mengikuti kehidupan mereka juga.. Yeonjun yang lebih suka di Rumah Sakit dan bekerja, jika di bandingkan adeknya sendiri.


"Beomgyu-ya, kemari!!!" Teriak Soobin di tempatnya dan membuat lamunannya terhenti. Akhirnya ia bangkit dan berjalan mendekati kedua orang itu.

"Beomgyu-ya, aku belum mengenalkanmu dengan benar. Ini Kai cucu dari Kakek Jung yang tadi menyapa ku dengan membawa ikan. Dia ini anaknya badung sekali dan tidak pernah nurut apa kata Hyungnya" Ucap Soobin dengan mengejek.

"HYUNG!" Teriak Kai dengan menatap tajam Soobin.

"Kau tak perlu mendengarkan manusia tua ini, sudah berkali-kali aku jengah dengan kelakuan kekanakannya, aku Kai.. senang bertemu dengan Hyung" Ucapnya dengan mengulurkan tangannya.

"Ha—lo, aku Beomgyu" Beomgyu membalas uluran itu dan sedikit tersenyum. Orang dua didepannya ini sama-sama kekanakan, bahkan image Soobin sebagi Dokter menghilang begitu saja.

"Manusia katamu? Masih mending aku ya daripada friend countless" Ejeknya kembali  yang masih tidak ada akhirnya.

"Ada ya! Aku masih mempunyai teman di kampus dan dia merupakan kapten basket kau tau! Keren-keren kan temanku? Tak seperti dirimu Dokter kolot"

Soobin sudah ingin menggeplak lengan Kai, tapi seketika ia urungkan.. kenapa jadi seperti bocah kelakuannya saat ini dan jangan lupakan bahwa dia sedang berada di depan pasiennya. Tapi, tunggu.. hatinya terhenyak.


Beomgyu tertawa?


"Terus seperti hari ini Beomgyu-ya" Ucapnya dengan berbisik kearah Beomgyu dan seketika ia mengatupkan bibirnya karena sadar dengan yang ia lakukan sekarang.

Soobin hanya tersenyum dan hatinya benar-benar merasakan kelegaan yang tidak bisa ia ungkapkan kali ini. Semakin Beomgyu berinteraksi dengan banyak orang, semakin Beomgyu akan baik-baik saja dengan lukanya.. meskipun Soobin tidak yakin tentang hal itu, tapi hari ini Beomgyu tertawa dan dia bisa merasakan bahagia itu.

"Sudah ayo kita bakar, nanti terlalu larut Beomgyu Hyung dan bisa-bisa kita menimbun lemak perut seperti manusia tua ini" Ucapnya dengan jahil.

"Jung kai kamal huening" Panggil Soobin dingin.

"Hehe iya Hyung maaf" balasnya dengan kekehannya.









Malam semakin larut dan Soobin pun sudah memberi pesan kepada keluarga Beomgyu untuk mengajaknya menginap disini, dan tentu Soobin juga melarang Kai untuk pulang.. alasannya adalah agar rumah ini semakin ramai, terlebih dengan semua celotehannya.

Kini ketiganya sedang duduk dengan beralaskan tikar dengan pandangan masing-masing kearah danau didepannya itu dan jangan lupakan bahwa mereka membuat api unggun kecil didepannya.

"Beomgyu Hyung, ini kali pertama aku mempunyai teman lagi didesa ini. Ah, rasanya berat untuk mengatakan ini.. tapi semenjak Soobin Hyung jarang kemari, aku selalu kesepian saat berjalan melewati rumah ini ketika pulang dari kampus. Aku harap kau juga sering kemari ya, aku juga nyaman dengan kehadiranmu disini"

"Aku bukan tipe orang yang akan cepat nyaman dengan seseorang, tapi kau berbeda. Entah Tuhan sepertinya baik sekali bisa mengenalkan dengan seseorang seperti mu" Ucap Kai dengan sangat serius.

Soobin tersenyum mendengar pernyataan Kai malam ini, Kai bukan orang yang bisa berbaur dengan siapapun. Bahkan saat pertama kali masuk dunia kuliahnya, ia terus menerus saja murung karena harus berkenalan kembali dengan orang baru.

Sedangkan Beomgyu benar-benar tersentuh dengan semua kalimat yang di utarakan Kai dan membuat lidahnya benar-benar kelu.




"Bahwa seseorang masih bahagia dengan kehadirannya disini.. disaat ia mati-matian bertengkar hebat dengan dirinya sendiri untuk keinginannya menyerah dari dunia yang kejam ini" Batinnya.

























- To Be Continued -





Say hello to Jung Kai ❤️

Seguir leyendo

Tambi茅n te gustar谩n

7.4K 707 8
Bagaimana bisa seorang CEO angkuh jatuh cinta kepada seorang bocah mungil yang ia temukan di jalanan
58.8K 5.1K 36
Aku selalu memberikan musim panas untuk membuat kehangatan bagi siapapun, namun hanya musim dingin yang aku dapatkan - beomgyu Andai saja aku menjaga...
12.7K 1K 21
Masih ingat dengan 3 serigala kecil??? 3 serigala kecil yang menjadi kesayangan keluarga Kim? kini mereka bertiga sudah dewasa dengan kadar posesi...
118K 9.6K 86
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...