-
New part! 🤸
Selamat membaca! 💆
Ambil baiknya. Buang buruknya!🧚
-
suara ricuh terdengar. lalu lalang siswa dan siswi yang tengah menuju pintu keluar karena jam sekolah mereka telah usai.
"langsung pulang nih ?" tanya rena pada ketiga temannya.
"iyaa dong! ekh .. katanya beli bunga dulu gimana sih .." jawab anisa mengingatkan.
"oh iya yaudah iya ayo beli bunga dulu, tapi aku sama pak dani ya" kata alleya berjalan beriringan dengan ketiga sahabatnya.
"liat aja bentar lagi ribut" sahut raniya.
"kenapa ?" tanya alleya tidak faham, dengan kedua orang lainnya di situ. mata raniya mengarah pada kumpulan anak anak yang sedang santai di atas motor tepi halaman sekolah.
ketiganya faham. anak telaga. jelas ...
"hi norennn!" sapa anisa dulu kala melewati ketuju laki laki itu. hanya menyapa satu orang.
"kenapa juga di sapa nisa!" ketus rena mendapatkan tawa kecil dari ketiganya.
"ya maaf .. lagian masak gak boleh nyapa calon sendiri" jawab nisa tersenyum.
"cie cie .." celetuk joko mendengar hal itu
"saatnya pesta bentar lagi" tambah reno
"diem lo berdua!" sentak noren pada kedua sahabat nya. kalau tidak begini mana mungkin kedua orang itu diam belum lagi jika rendi ikut bersuara.
"woilah santaii!" jawab joko kembali.
"kalian pulang sana! jumat nih sholat jumat sanaa!" teriak rena pada ketuju laki laki itu.
"jangan jutek jutek cantiknya ilang" jawab rulsyam merayu.
"ehem ehem ehem .. bau apa nihhh!" timpal rendi membuat yang lainnya ikut bersorak.
"brisik!" bentak rena kembali dengan menghela nafas panjang nya.
"yaudah kita mau sholat Jum'at dulu ini renaa" jawab rulsyam kembali dengan menaiki motornya bersamanya dengan anak telaga lain.
"udah di tungguin abi nih di rumah" sahut noval menunggu sedari tadi.
"iya dek sabar dulu" jawab noren kepada sang adik.
"duluan nisaa" pamit noren menjalankan motornya dan anak telaga lain mengikuti kecuali nathan yang masih menata buku buku dan beberapa barang yang ia bawa. ntah lah hari ini mengapa ia membawa banyak buku dan barang.
keempat anak senja itu acuh. dengan sosok nathan yang tidak jauh dari mereka.
"al .. ke mobil dulu ya, kamu masih nunggu ?" tanya rena.
"udah di jalan paling 10mnitan sampe pak dani" jawabnya.
"okei! nanti ketemu di tempat yaa" jawab raniya kembali.
"tata all .." pamit anisa berjalan dengan rena dan raniya.
"duluan, hati-hati juga" tambah rena .
"iyaa kalian juga" kata alleya pada ketiga sahabatnya yang sudah berjalan menjauh.
kini alleya sendiri. berdiri memandangi halaman sekolah nya yang masih terlihat beberapa siswa. matanya memutar ke beberapa arah hanya untuk menutupi kebosanan nya sendiri menunggu pak dani menjemput nya. sekilas ia tangkap sosok laki laki bernama nathan masih sibuk dengan barang barang nya.
ia memutuskan sedikit mendekat. lagipula ia dan nathan hanya berteman ringan saja.
nathan tak melihatnya. mungkin masih fokus pada buku buku dan barang nya.
"nathan" panggilan kecil namun terdengar jelas oleh laki laki itu.
nathan menoleh. mendapati perempuan berhijab dengan pin yang sempat ia berikan dulu tengah berdiri dengan jarak cukup dekat darinya.
alleya menghampiri nya ? benar ? kenapa juga ? fikirnya.
"Hmm" jawab nathan kembali fokus pada urusannya.
alleya juga tidak ada maksud untuk mengobrol. ia hanya diam berdiri kembali melihat sekeliling ke sekolah nya. hingga beberapa menit berlalu ternyata nathan sudah siap untuk berangkat pulang.
nathan memperhatikan alleya sekilas.
"nunggu jemputan ?" tanyanya.
"iya" jawab alleya tanpa melihat dengan senyum tentunya.
"gak jadi nunggu itu udah sampe" tambah nya langsung melihat mobil supir pribadi keluarga sudah tiba. nathan mengikuti arah pandang alleya.
"yaudah sana balik lu" kata nathan menjawab.
"iya. kamu juga udah di tungguin mungkin sama yang lain, mau sholat Jum'at kan ?" jawab alleya berhasil merubah ekspresi nathan seketika.
sholat Jum'at ? nathan ? bahkan nathan sendiri lupa kapan ia menjalankan sholat wajib kecuali di paksa bunda saat ketahuan belum sholat.
ada sedikit rasa aneh dan malu menjalar dirinya.
sebegitu buruk nya dia ? sampai perempuan lebih tau apa yang menjadi urusan laki-laki ?
nathan berfikir. memikirkan dirinya dan kelakuan nya.
alleya memperhatikan sekilas. melamun, itulah yang alleya tangkap dari wajah nathan.
"nath!" sentaknya
"i-iya ?" jawab nathan tersadar
"sana sholat jumat di tungguin lo sama temen-temen kamu, malah melamun" jawab alleya lagi.
"sholat jum'at ?" tanya nathan membuat alleya mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"iya. inikan hari Jum'at. masak iya gak sholat Jum'at jadi cowok" jawab alleya yang tanpa sadar mampu kembali membuat nathan terdiam beku.
"malu dong nath" tambahnya. tak ingin terlihat aneh nathan berusaha sebiasa mungkin.
"yaudah duluan yaa .. assalamualaikum warahmatullahi wabarakattu" pamitnya langsung berjalan ke arah gerbang menuju mobilnya.
nathan masih terdiam, masih teringat jelas tentang apa ya alleya katakan padanya. satu kata "malu!" ntah mengapa mendengar itu terucap dari alleya membuat nathan berfikir. sebenarnya teman-temannya juga sudah mengajak nya namun "siapa mereka bisa membatah nya ?" .
"gue- harus sholat jum'at ?"
"Lo suka cowok yang rajin sholat jum'at ya ?"
"ish!" gerutu nathan lagi. ia langsung menaiki motornya dan melaju dengan kecepatan di atas rata rata untuk sampai dengan cepat di rumah.
seketika ia meminta sesuatu "semoga ayah belum berangkat" batinnya.
yang seharusnya ia tempuh hampir 30mnit kini nathan hanya menempuh nya selamat 15menit. langsung saja ia mamakirkan motornya di depan pintu masuk. bergegas turun dan masuk ke dalam mencari keberadaan sang ayah.
matanya menelisik di ruang tamu luas itu. tak lama sang ayah turun dengan baju koko dan sarung yang sudah rapi. ia berlari menuju sang ayah dan bunda nya yang sedang menuruni tangga.
"yah" panggil dengan tetap tenang dan dingin seperti biasa.
"anak bunda udah pulang, mau langsung makan sayang ?" tanya bunda lembut mengusap lengan nathan.
"nanti aja." jawab nathan mengabaikan sang bunda dan menuju kepada ayahnya.
"yah .." panggil nya lagi
"kenapa nath ?" jawab sang ayah menatap putra sulung nya ini.
"mau ke masjid ?" tanya nathan lagi mendapat jawab pasti iya dari sang ayah.
"tunggu 15menit. nathan ikut" jawab nya langsung bergegas naik meninggalkan ayah dan bundanya yang sedikit terkejut.
"beneran ikut ?" tanya ayah memastikan.
"iya bentar yah!" teriak nya dan tetap berjalan ke arah kamar.
"nathan ikut bund" kata ayah menatap tulus ke arah bunda.
"Hmm .. ntah lah, tapi bunda seneng dengernya" jawab bunda bahagia.
"ayah dulu mikir sholat jum'at bareng tapi tau sendiri gimana nathan" jawab sang ayah mengingat nathan sulit di ajak hanya untuk sholat jum'at bersama, tapi sekarang malah anak itu sendiri ingin ikut.
"biasanya berdua sama leo sekarang bertiga" tambahnya. tak kala obrolan itu berlanjut dari arah tangga nathan sudah siap dengan pakaiannya dan sajadah yang ia bawa.
kalau kalian berfikir ia memakai pakaian Koko seperti lainnya maka kalian salah!.
kaos berwarna hitam dan kemeja kotak-kotak senada, serta celana yang menjadi kebanggaan nya dan sebuah sajadah yang ia pegang.
ia tak mandi. hanya membersihkan diri dan memakai parfum.
biasanya laki-laki ke masjid dengan memakai sendal, namun nathan ? memakai sepatu kelas atas yang harganya sendiri bisa untuk membangun sebuah masjid.
sang bunda geleng-geleng melihat apa yang anaknya kenakan.
"kok pakai itu nath ?" tanya ayah heran.
"terus !? males pake kayak gitu." ketus nya cepat.
"yaudah yaudah gitu gak papa, kapan lagi ayah sholat jum'at bareng kamu" jawab sang ayah merangkul pundak nathan.
"nih sarungnya bunda ambilin nanti di pake" tambah bunda menyerah kan sarung berwarna hitam kepada sang putra.
nathan ragu. namun ia tetap menerima nya.
"berangkat ya bunda .. assalamualaikum warahmatullahi wabarakattu" pamit ayah dan nathan kemudian berjalan ke luar menuju mobil yang lebih dulu telah di isi oleh leo.
"ayah seneng banget kamu ikut. udah lama pengen tapi kamu nolak terus. tiap minggu ya sayang ya sama ayah sama leo pasti seru" jawab ayah mengulas lembut rambut nathan membuat sang anak berdecak kesal.
"bukan anak kecil" jawabnya langsung masuk ke dalam mobil di susul sang ayah yang menyetir.
"nathan .. nathan .. anak ayah" lirih sang ayah
setelah itu mobil melaju ke masjid terdekat untuk menunaikan sholat jum'at. sepanjang perjalanan nathan hanya diam sambil berfikir "semudah ini gue berangkat ?" mengingat senyum seseorang dan bagaimana cara orang itu berbicara.
"lo hebat aya!" batinnya.
"kenapa kamu senyum senyum nath ?" tanya ayah di samping nya. seketika nathan merubah kembali ekspresi wajahnya.
"walau senyum kecil, ayah tau Lo .. padahal dulu kamu pas kecil gampang banget ketawa tapi sekarang ? haduh haduh" gerutu sang ayah.
-
cinta mampu merubah seseorang yang awalnya buruk menjadi baik. tapi sayangnya, cinta juga dapat merubah seseorang menjadi buruk dari yang awalnya baik.
oleh sebab itu, selain dengan hati maka cintailah seseorang dengan akal dan ilmu. maka kau akan menemukan cinta yang sesungguhnya.
-
stay tune!📍
Alhamdulilah!🤲🏻
To be continued!🤹
tinggalkan secercah jejak langkahmu!💆♀️
maafkan. bila ada kesalahan dalam aspek apapun. baik di sengaja atau tidak. 🙏🏼
mari lihat kisah singkatnya di Instagram @wattpad.quentf dan author @asaarika_ 🎡