Jodoh pilihan Guru^[TAMAT]

By Donatsemangka

13.3K 855 14

"umii... syifa minta maaf ya,kalau umi nggk suka syifa dan nggk ngerestuin syifa sama pak shaka, umii bisa ur... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
REKOMENDASI
Last

37

142 16 0
By Donatsemangka

"Sebenernya gw nggk mau boneka ini" ucap hana tiba' membuat syifa menghentikan kegiatan mencekik boneka itu.

"Kalo nggk suka ngapain dibeli" ucap syifa.

"Gw sebenernya pengen boneka Garto, tapi yg ada cuman bright ama win" Ucap hana lesu.

"ya udah terima nasib aja" Ucap syifa santai dan melanjutkan kegiatannya.

"Eh, lo harus hati' deh" ucap hana.

"buat?"

"Ada yg ngefans sama suami lo" ucap hana namun eskpresi syifa biasa' saja.

"Dari dulu juga gitu" ucap syifa.

"Ihhh, tpi ttp lo harus jaga' karna sekarang zamannya santet" ucap hana.

"Tinggal santet balik apa susahnya" sahut syifa membuat hana kesal.

"Ck, Udahlah gw mau ketemu El" ucap hana beranjak dari kasur pergi keluar kamar.

Didapur gus iwan sibuk menyiapkan makanan untuk ia bawakan pada istrinya, dia tidak sendiri melainkan ditemani santri' yg ngabdi di ndalem.

"Gus" panggil salah satu santri siapa lagi kalo bukan Diza.

Gus tidak menyaut melainkan melirik diza sekilas." Saya boleh tanya nggk?" Tanyanya hati'.

"Ini makanannya buat siapa ya? kok piringnya ada dua?...bukannya orang rumah udah pada makan?" Tanya diza.

"Istri saya" ucap gus iwan membuat diza terdiam.

"Ternyata sudah berpawang" batin diza

Karna sudah siap semuanya, gus iwan langsung kembali kekamar dengan membawa sarapan untuknya dan istrinya.

Ceklek

"Dapet darimana?" Tanya gus iwan meletakkan nampan dihadapan syifa.

"Dikasih Hana"

"Bagus nggk?" lanjutnya meminta persetujuan.

"Hmm" jawab gus iwan seadanya, ia lebih memilih menyantap makanan dihadapannya sesekali ia menyuapi syifa agar gadis itu tak banyak omong.

Selesai makan gus iwan meletakkan bekas makan mereka kedapur lalu kembali lagi keklamar menemanj istrinya, ia tak mau ngajar sekarang karna masih mau santai.ia sekarang menatap datar syifa yg memeluk boneka itu dengan eratnya."kenapa dipeluk?" Tanya gus iwan.

"Gemes"

"Bonekanya aja ganteng, apalagi aslinya" puji syifa membuat gus iwan mendengus kesal.

"Berhenti main itu atau saya buang" ucap gus iwan dingin.

"Ihhh,kenapa sih?" Tanya syifa kesal.

"lebih baik berenti main itu" ucap gus iwan makin membuat syifa tak paham.

"Syifa nggk ada mainan lagi" keluhnya.

"Owhhh, syifa paham" ucapnya tersenyum sambil menarik turunkan alisnya.

"Cemburu yaaa" tuduhnya membuat gus iwan memalingkan wajahnya kearah lain.

"Nggk ada" Sahut nya cepat.

"Hilih, bilang aja" cibir syifa.

"Masih gantengan gus kok" Ucap syifa membuat wajah gus iwan memerah.

"Kenapa merah gitu?" Tanya syifa pura' tak paham.

"ARGGHHHHH" Pekik gus iwan karna tiba' tangannya digigit oleh syifa.

"HAHAHAHAHA" tawa syifa melihat tangan gus iwan yg ada bekas gigitannya.

"Kenapa digigit?" tanya gus iwan nampak kesal." Tangannya kegedean" sahut syifa tak masuk akal.

"makanya banyak makan bukan banyak omong" ucap gus iwan membuat syifa mendelik tak suka.

"Syifa udah banyak makan kok, emang tangannya gus nya aja yg kegedean, kebanyakan makan sih" ucap syifa.

"Nggk ada niatan ganti nama panggilan kita gus?" tanya syifa.

"Maksudya?"

"ya bikin nama khusus gitu buat manggilnya, lah ini syifa selalu manggil gus terus, dikira orang nanti santrinya"

"Adek-kaka aja udah" ucap gus iwan tak ingin ribet.

"Yaudah Ka" ucap syifa merasa sedikit kurang nyaman, mungkin belum terbiasa.

"Hmmm,Jadi adek yg baik" ucap gus iwan mengelus lembut pipi syifa membuat sang empu salting.syifa langsung menubruk dada gus iwan untuk menyembunyikan wajahnya yg memerah.

"Ahaha, kenapa?" Tanya gus iwan terkekeh geli.

"Ishhh, jangan sentuh pipi syifa" protesnya memukuk tangan gus iwan.

"Kenapa hmmm?" tanya gus iwan sambil menangkup wajah syifa.

"Aaaaaaa" Pekik syifa saat jarinya digigit gus iwan.

"Sakit tau nggk" omel syifa mengelus jari tangannya.

"Gitu aja sakit" ucap gus iwan.

"Au ah" noh lohhh, syifanya merajuk lohh.

"Ngambek?"

"Syifa"

"Syifa"

"Dek"

"Honey"

"buna"

"Buna?" Beo syifa.

Gus iwan mengangguk sambil tersenyum.

"Bubu Nadhira" ucap gus iwan membuat syifa senyum sendiri.

"emmmm, kalau gitu syifa manggil kaka baba aja ya biar nggk jauh beda" ucap syifa diangguki oleh gus iwan.

"Buna,Baba" eja syifa tersenyum bahagia.

Tanpa mereka sadari..diluar sana ada yg menguping pembicaraan mereka." Jadi penasaran gimana istrinya" ucap seseorang itu.

-------------------------------------

Seminggu kemudian.

"Elll!" Panggil hana.

"Apa?" Tanya El

"Kita disini terus apa pindah?" Tanya Hana.

"Pindah"

"Kapan?"

"Maunya?"

"Besok"

"Yaudah beres' sana" ucapnya membuat hana melongo.

"Beneran besok?" Tanyanya masih takpercaya.

"iya hana kuuu" ucap El.

"Okey, aku mau beres' dlu" ucap hana beranjak pergi kearah lemari untuk mengemasi baju' mereka.

"Jangan lupa anak kita dibawa" ucap El masih fokus pada handphonenya.

"Anak? sejak kapan punya anak?" Tanya hana bingung.

"SiHaram" ucap El makin membuat hana tak paham.

"yg jelas dong" kesal hana.

"Si win" ucap el membuat hana cengo, Anak? Haram? win?..Apa hubungannya woii.

"Bilang dari tadi kek, nggk usah bilang haram'an gitu" ucap hana.

"Kan kamu sendiri yg perlakuin kayak anak sendiri.siapa yg kalo pas makan boneka itu ditawarin makan juga? siapa yg kalo malam bonekanya harus dibedakin dulu?" Ucap el membuat Hana nyengir.

"Terus kenapa dibilang haram?" Tanya hana.

"Win itu minuman yg haram itu kan? yg bikin mabuk" ucap el membuat syifa mengusap wajahnya kasar.

"Itu Wine Azrilll..W-I-N-E..Wine" ucap hana prustasi.

"terserah deh" ucap el.

"Eh, nggk usah besok deh pindahnya, kan kamu lusa pergi keluar kota" ucap hana kembali memasukkan kopernya.
"Oh iya, baru ingat hari ini ada janji sama devan" ucap El baru ingat.

"Devan diindo?" Tanya hana dibalas anggukan
oleh El.

"Yaudah aku pergi dlu ya, kalau gabut jangan bikin onar" pesan El lalu ia berganti pakaian.

"kamu diem aja ya, kalau gabut ajak main syifa, tapi jangan bikin rusuh" ucap el mencium kening hana lalj pergi.

"Syifa" panggil El saat melihat syifa berjalan kedapur.

"Apa?" Tanyanya.

"iwan mana?"

"Dikamar"

"Suruh cepet siap' ini udah telat" Ucap bergegas pergi tanpa memberikan penjelasan.

Ceklek

"Ba, Tadi el bilang suruh siap' katanya ini udah telat.. emang telat apa?" Tanya syifa membuat gus iwan yg lagi mengaji sontak menghentikan kegiatanya.

"Astaghfirullah, kenapa bisa lupa" ucap gus iwan langsung berganti pakaian..lalu menghampiri syifa.

"saya pergi dlu,Kamu jangan nakal" ucap gus iwan mencium kening syifa tak lupa mencium pipi yg menjadi hoby barunya.

"cepet woi" ucap el pada gus iwan yg menuruni teras rumah lalu masuk kedalam mobil.

Beberapa menit diperjalanan akhirnya mereka sampai disebuah cafe tempat santai' untuk ngumpul bareng temen'.

"Lo beneran?" tanya El kaget dibalas anggukan Devan.

"Sebenernya gw ama dia udah dari awal kita ketemu, tpi gw privat" ucap devan dibalas anggukan teman'nya.

"Jadi..Kapan?" Tanya gus iwan.

"Minggu ini" ucap devan membuat arya tersedak minumannya.

"Uhuk..uhuk..Eebusett..Lo gercep bgt" Ucap Arya.

"Ya..lebih cepat lebih baik" ucap Devan.

"Yaudah, nanti kabarin aja siapa tau ada yg bisa kita tolong" ucap gus iwan.

"Nggk ada sih, tolong doa aja" ucap devan.

"Maksud gw tuh tolong abisin makanannya" ucap gus iwan tertawa terbahak' membuat ketiga sahabatnya melongo.

"Apa ini miskah?"

"Seorang Iwan yg jarang becanda tiba' becanda?"

"Pertanda nggk baik nih"

"Apa sih lo pada" ucap gus iwan kesal.

"hay" ucap seorang perempuan yg datang menghampiri mereka berempat.

Keempat pria itu menoleh menatap perempuan itu." nah ini pertanda nggk baiknya" ucap Arya meneguk ludahnya kasar.

"Ngapain lo kesini?" tanya El tak ramah.

"gw boleh gabung nggk?" Tanya nya.

"percuma lo nanyak kek gitu, kalau ditolak pun..ujung'nya lo ttp duduk juga" ucap arya menghembuskan nafas kasar.

"Nah tuh tau" ucap perempuan itu tanpa tau malunya duduk disamping gus iwan membuat arya dan el memutar bola matanya malas.

"Hay wa" Sapa perempuan itu pada gus iwan.

"Hay" balas gus iwan cuek.

"Kita udah lama nggk ketemu loh" ucap perempuan itu.

"Tau" jawab mereka seadanya.

"oh ini temen baru kalian ya?" tanyanya menunjuk devan.

"Hay, gw Sela temen arya,El dan wawa" ucap perempuan yg bernama sela sambil mengulurkan tangan,, ia sering memanggil gus iwan dengan sebutan wawa.

"devan" balas devan tanpa menerima uluran tangan sela. perempuan itu menarik kembali tangannya namun..senyumnya masih ia pertahankan walaupun malu sedikit.

"Kenapa lo balik lagi? bukannya lo di amerika?" Tanya Arya.

"Lagi pengen tinggal disini aja, kalo jauh' takutnya wawa kangen ama gw" ucapnya Pd membuat el berpura' muntah.

"Idihh" cibir mereka.

"Kamu pasti kangen sama aku kan?" tanyanya pada gus iwan namun gus iwan menggeleng.

"Aku tau kamu kangen tapi kamu malu ngungkapinnya" ucap nya lagi.

"Eh Jubaedah, dia udah punya pawang! jangan macem' lo" Tegur El tak santai.

"Nggk mungkin sih wawa pacaran" ucapnya.

"sape bilang pacaran? orang udah nikah kok" Sahut Arya.

"Kamu belum nikah kan wa?" tanyanya pada gus iwan.namun gus iwan hanya diam saja dari tadi.

"Owh ya, papa nyuruh kamu kerumah wa" ucap perempuan itu.

"Buat?" tanya gus iwan heran.

"Lamar akuu" sahut sela dengan nada dibuat' imut.

Sudahlah! mereka memilih untuk diam dan tidak menyaut setiap ucapanya dilontarkan perempuan itu.

"Cantik bgt gw njirr" puji hana menatap dirinya dipantulan kaca.

"Pede lo!" Ucap syifa.

"Eh betewe lo nggk mau skincare an?" tanya hana pasalnya syifa hanya mencekik boneka nya itu.

"Males" Sahut syifa

hana mendengus kesal,  sahabatnya ini tak mau perawatan seperti wanita' lain.

hana memilih scroll' insta untuk menghikangkan kebosanannya.namun entah kebetulan atau gimana ada satu postingan yg merasa tak asing dengan orang yg ada didalam foto itu.

Slavnsa_

Disukai oleh Ryhn dan 92.572 lainnya.
Slavnsa_ With wawa🙈..

Lihat semua 378 komentar...

"Syif" panggil hana sedikit ragu.

"Paan?"

"Ini bukan suami lo kan?" tanyanya sambil menunjukkan foto itu,Syifa melihat dengan teliti foto itu dan benar saja itu adalah gus iwan.

"Iya, itu gus iwan" ucapnya terdengar santai.

"Lo_lo jangan salah paham dlu, barangkali itu temennya" ucap hana rada was' karna perubahan tatapan syifa.

"Telfon laki lo" suruh syifa.

"Buat?" tanya nya.

"Suruh pulang atau gw yg kesana" ucap syifa.cepat' hana menelfon suaminya.

"Halo"

"kenapa yank" tanya el membuat hana senyum' sendiri, padahal El menyebut kata sayang itu cuman untuk pamer kesahabatnya saja.

"Eee, cepet pulang, bawa gus iwan juga" ucap hana cepat lalu mematikan sambungan telfon.

Tut.

"Siapa el?" tanya gus iwan menatap El.

"Istri gw nyuruh pulang, kayaknya penting" ucap El.

"Yaudah gw pulang dlu" ucap gus iwan berdiri dari duduknya namun tangannya dicekal oleh sela, cepat' gus iwan menyentak tangan itu.

"Anterin aku ya?" Pintanya, namun tak dihiraukan oleh gus iwan.

Bergegas El dan gus iwan keluar dari cafe dan masuk kedalam mobil.

"Sel" panggil arya.

"Lo mau nambah nggk?" tanyanya.

"Emm boleh" ucap sela.

"Yaudah lo pesen aja semau lo, nanti dibayarin sama devan, yakan dev?" tanya nya meminta persetujuan devan.

Devan yg hafal tatapan arya pun mengangguk saja." Nah kan, yaudah lo pesen aja sono..gw mau pulang bareng devan." ucapnya cepat' sela memanggil pelayan untuk memesan lagi.

"dev dompet lo mana?" tanyanya.

Devan memberikan dompetnya pada arya, dengan semangat..arya berjalan kekasir untuk membayar makanan mereka.

"Mbak, ini saya mau bayar makanan yg dipesen saya sama temen' saya, kecuali yg si cewe itu" ucap arya memberikan uang pada kasir lalu kembali untuk mengambil barang'nya.

"Gw duluan ya" ucap arya pamitan diikuti devan.

beberapa saat..sela menyelesaikan makannya, ia hendak pergi namun ditahan oleh pelayan disana.

"Maaf mbak, Makanannya belum dibayar" ucap pelayan itu membuat sela terkejut.

"Bukannya temen saya yg tadi yg bayar mbak?" tanyanya.

"Bukan mbak, temen mbak cuman bayar pesenan mereka saja tidak dengan pesanan mbak" jelas pelayan itu membuat sela menggeram kesal.terpaksa ia mengambil uangnya untuk membayar makannnya.

"Assalamualaikum" Salam gus iwan dan el.

"Waalaikumussalam" jawab umi, abi,hana dan syifa yg sedang duduk santai menonton tv.

"Lama banget" ucap hana.

"Baru bentar doang udah kangen" ucap el mencubit hidung pesek istrinya itu...Hahahaha.

"Kalian abis dari mana?" Tanya abi.

"ketemu devan bi" sahut gus iwan.

"Kalian udah makan?" tanya umi dibalas anggukan oleh el dan gus iwan.

"Syifa mau kekamar dlu" pamit syifa meninggalkan mereka yg menatapnya heran terutama gus iwan yg sedikit merasa aneh.

"Syifa kenapa han?" Tanya gus iwan.

"Eeeee, tanya sendiri aja deh" Sahut hana.

Dengan sedikit berlari, gus iwan menyusul langkah kaki istrinya itu.

Ceklek

Gelap! itulah yg gus iwan lihat saat ini,, kondisi kamar gelap hanya ada satu lampu tidur disamping kasur.

Gus iwan melihat syifa yg sudah merebahkan dirinya dikasur dengan selimut yg menutupi seluruh tubuhnya.Gus iwan pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, lalu berganti pakaian baru lalu ia ikut merebahkan dirinya disamping istrinya.

Namun.Saat hendak memeluk syifa dari belakang, si syifa malah bangun dari tidurnya dan menatap datar gus iwan.

"Kenapa baru pulang?" tanya syifa dingin.

Gus iwan bangun dari rebahannya dan duduk bersila dihadapan istrinya." keasikan ngobrol sama devan makanya lupa waktu" ucap gus iwan.

"Harus di suruh pulang dulu ya?" Tanya syifa.

"Kan saya sudah bilang"

"Malam ini tidur diluar" ucap syifa.

"Loh?"

"Hey,kenapa hmm?" Tanya gus iwan lembut. Nah ini.. kalau cewe ngambek ya dibaikin dong.

"Nggk usah banyak tanya, cepat keluar" ucap syifa ngegas.

Gus iwan tersenyum lalu dengan cepat memeluk tubuh istrinya walaupun perutnya harus menjadi korban akibat cubitan syifa.

"Buna kenapa hmm?" Tanya gus iwan lembut.

"jahat" ucap syifa.

"Jahat kenapa?"

"Nggk usah banyak tanya! lepasin atau tidur diluar?" ucap syifa.

Dengan terpaksa gus iwan melepaskan pelukannya, ia menatap wajah sang istri yg memerah, entah menahan emosi atau salting.

pelukan terlepas syifa langsung kembali merebahkan dirinya dan memunggungi gus iwan.

Melihat itu..Gus iwan hanya bisa menghembuskan nafas pelan.ia memilih keluar kamar saja untuk menenangkan dirinya.

-------------------------

Hey hey heyyy

Jangan lupa vote dan follow ya!

12.Februari,2023

Continue Reading

You'll Also Like

119K 2.2K 14
Setelah cukup lama menetap di kota. Alin, gadis berusia 23 itu akhirnya kembali ke kampung tempat di mana kedua orang tuanya menetap. Tentu alasan ia...
393K 542 4
21+
971K 96K 49
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
1.3M 105K 119
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...