Uncertain feeling [END S1] [R...

By Arkata_Esther

283K 27.1K 1.9K

Start : 30 Nov 22 End : 10 Mei 23 Kehidupan baru untuk Erlan yang tak semulus pantat bayi. Dingin diluar r... More

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35 • END
S2
cast
S2 KEMBALI
Mang bole seng angst ni?
New Story

19

5.1K 637 47
By Arkata_Esther

'Braakk

"Bangsat!" Melvin mengumpat terkejut mendengar dobrakan pintu UKS yang dilakukan oleh Kleo.

Aster yang tertidur pulas terbangun sebab suara dobrakan pintu yang sangat keras. Membuka mata mencoba membiasakan cahaya yang masuk ke retina matanya.

Kleo sang pelaku pen dobrakan tidak merasa bersalah itu berjalan cepat kearah Aster dan segera menarik tangannya dengan sekali hentak.

'Zztt

'Sial' batin Aster saat merasakan pusing yang luar biasa pada kepalanya. Dengan sekuat tenaga Aster mendorong Kleo hingga sang empu mundur beberapa langkah.

Memegang kepalanya erat mencoba menetralisir kan rasa pusing yang sangat menyakitkan. Tanpa sadar setetes demi tetes darah keluar dari hidung Aster. Haah... Seperti hari ini adalah hari yang penuh dengan darah.

Cale yang melihat hal tersebut segera bergegas mencoba menghentikan pendarahan yang terjadi pada Aster. Cale menatap sangat tajam dan menusuk kearah Kleo yang diam mematung melihat Aster.

"Bodoh" Ucap Cale

"Lo gila narik Aster kayak gitu? Dia punya darah rendah Goblok" Sembur Melvin geram. Image datar dingin tak berlaku jika sudah menyangkut dengan sahabatnya Aster. Tidak memedulikan apapun yang penting mulutnya akan sangat cerewet jika saja kondisi Aster tidak baik-baik saja.

Kleo menunduk, dia terlalu panik saat mendapatkan berita tentang keadaan Aster. Dia tidak marah pada si kembar, menurutnya itu suatu hal yang wajar karena Aster yang membiarkan orang leluasa menyentuh nya. Jadi, salahkan Aster oh bukan Aster saja tetapi orang yang menyentuh Aster juga.

Kleo yang berdiri sedikit jauh dari brangkar melihat keadaan sang adik dengan teman geng yang lainnya yang berada di dekat pintu UKS.

Setelah merasa bahwa sang adik tidak lagi mengeluarkan darah dari hidung dengan cepat Kleo langsung saja menyambar tubuh Aster ke dalam dekapan nya.

'Greepp

Memeluk erat Aster tanpa menghiraukan tatapan dari seluruh penjuru UKS bagaikan dunia terasa milik berdua. Penjaga UKS sedang pergi jadi hanya ada Melvin dan Cale yang menunggu Aster.

Cale menatap datar pemandangan didepannya. Ia membencinya, sangat amat membenci pemandangan dimana ia melihat Kleo yang se-enaknya memeluk Aster.

Ia mencoba menahan sekuat tenaga agar dirinya tidak lepas kendali. Tenang, akan ada saatnya dia menjadi milik Cale seutuhnya. Tidak akan ada yang bisa merebut Aster darinya, siapapun.

Bahkan ia akan melawan Hukum Alam untuk dia seorang.

Untuk kali ini Aster mempunyai keinginan melawan. Mendorong dada Kleo menjauh dari dirinya dan melayangkan tatapan tajam yang sangat dingin membuat Kleo terdiam kaku.

Melvin yang tau tabiat Aster dan melihat perilaku nya berkata "Aster butuh istirahat, Lo bisa keluar dari sini" Melvin tak menunggu waktu lagi dengan paksa membawa Kleo serta semua gengnya keluar dari UKS.

Kleo yang diam tidak melawan saat dirinya dikeluarkan paksa dari UKS, karena masih terdiam akan hal sebelumnya. Alfred yang melihat Kleo diam merasa bahwa sekarang dia dalam keadaan marah dan mencoba mendekati Kleo untuk menenangkan.

Tetapi, saat Alfred menaruh tangannya di pundak Kleo dan mencoba melihat wajah nya betapa terkejutnya dia.

Kleo yang sekarang dengan rona pipi yang memerah serta keringat bercucuran cukup deras, ditambah gumangan yang tidak jelas membuat semuanya terheran-heran.

"K-kleo..." Alfred membuka suara dengan nada gagap. Raut wajah yang sangat amat tidak bisa dijelaskan dengan baik oleh Alfred. Sebuah senyuman lebar yang tercetak dengan apik, disertai keringat dan rona merah terlihat jelas di sana. Mata yang melebar hingga pupil Kleo sekarang telah berubah menjadi warna merah.

"Ah~ ah...~ wajah indah yang menatapku itu..."

"Tatapan tajam yang ia berikan sangat luar biasa...!!"

"Ahh...dia membuatku gila~ "

Ucapan Kleo dengan mata yang memancarkan gairah menguap pada diri Kleo. Dengan satu telapak tangan menutup setengah wajahnya yang menampilkan Raut wajah gila mengerikan yang pernah ada.

Hanya satu yang terpikirkan sekarang oleh mereka 'Masokis Gila'










Dimalam harinya, Aster kira ia bisa beristirahat dengan tenang dengan mengurung diri di kamar tetapi semuanya kacau saat inti Geng GD datang bermain.

Aster menghela nafas lelah lalu lebih memilih membawa sebuah laptop menuju meja makan, tentu ia ingin makan malam karena setelah pulang ia segera tidur untuk memulihkan tubuh nya.

Tentu dari ruangan keluarga dapat terlihat meja makan tempat Aster berada, Fallon yang melihat hal tersebut berencana untuk berbuat sesuatu untuk Aster.

"G-Gerrald... Aku ingin minum boleh? " Ucapan Fallon membuat semua atensi yang lainnya ikut menoleh ke arah Fallon.

"Aku akan mengambil nya--" Saat Gerrald akan beranjak dengan cepat Fallon menghentikan nya

"Tidak! Biar aku saja kamu duduk disini" Fallon berkata dengan senyuman polos di wajahnya. Mereka yang melihat hal tersebut tersenyum dan merasa tersentuh.

"Kau sangat baik Fallon~" Gavril mengusap pucuk surai Fallon

"Eehehe... " Fallon merasa senang dan terkekeh yang menurut mereka terlihat lucu

Fallon segera pergi ke arah dapur, melihat Aster yang sibuk dengan Laptopnya. Fallon menyeringai saat melewati meja makan yang ditempati oleh Aster.

Secara kebetulan saat Fallon menyiapkan beberapa minuman Aster berjalan dari belakang Fallon ke arah kulkas.

"Halo Rion" sapa Fallon ramah, Aster mengabaikan hal tesebut bagaikan angin yang numpang lewat.

Fallon menggeram dalam diamnya. Ia akan membuat Aster kapok malam ini.

Pintu Utama Mansion Wycliffe

'Ceklek

Pintu terbuka dan terlihat sosok lelaki muda dengan setelan jasnya yang membuatnya terlihat angat tampan. Itu adalah anak sulung dari Wycliffe, Estevan.

Saat Estevan melewati ruang keluarga semua pasang mata mengalihkan perhatian mereka dari televisi yang sedang mereka tonton.

"Oh Bang Evan! " Ucap Gavril menyapa

"Malam boys" sapa balik Estevan

"Malam Juga Bang" Ucap mereka bersamaan.

"Aku masuk dulu" setelah berpamitan Estevan tidak langsung menuju kamar melainkan dapur, ia hanya merasa ada sesuatu yang menariknya untuk datang kesana.

Dan benar saja saat sampai betapa bahagia nya dia mendapati sang pujaan hati sedang memilih beberapa camilan (Wortel) simpanannya di kulkas.

Setelah selesai Aster berjalan kembali dan tentu hrus melewati Fallon. Melihat kesempatan tersebut Fallon segera berbalik dengan senyuman polos yang selalu terpatri.

"Ah, Rion Apa Kau juga mau-- " Saat Fallon berjalan dibelakang Aster untuk mengejarnya dengan kesempatan itu Fallon menjatuhkan diri tepat berada di belakang Aster.

'Brakk

'Pyarr

'Ahhhh

Mendengar hal tersebut tentu Geng GD yang berada di ruang keluarga segera bergegas ke arah dapur. Estevan yang melihat hal tersebut memicingkan matanya.

"FALLON! " Teriak mereka bersama-an. Aster yang tadinya ingin pergi mengabaikan memilih berhenti dan melihat drama yang dibuat oleh Fallon.

Ia rasa untuk saat ini... Ingin rasanya mendapatkan sensasi baru? Seperti itu mungkin.

Fallon menangis sesegukan, dengan goresan di lutut dan juga telapak tangan. "Apa yang terjadi? " Tanya Keandra pada Fallon.

"A-aku tadi ingin m-membawa ini... Hiks"

"Aku ingin menyapa Rion... T-tapi d-dia... "

"Dia mengabaikan ku... D-dan dia... L-lalu aku... Huwaaa"  Fallon menjelaskan semua dengan terbata-bata dan menangis kuat.

William berdiri dan mendorong Aster kuat "Lo jangan sombong" ucapnya dengan mata yang menatap tajam

"Lo kan yang buat Fallon kayak gini?! " Gavril menaikkan nada bicaranya.

"Gak ada kapok kapoknya lo buat masalah hah? " Gerrell mendekati Aster dan mengangkat tangannya ingin melayangkan sebuah tamparan kepada Aster.

Oh, tidak semudah itu Ferguso bin jin tomanjing.

Aster menghentikan tangan tesebut dan mencengkram nya kuat. "Jaga tanganmu! "

...

...

...

"A-apa...!?!??? " Gavril nge-lag, dia masih belum bisa mencerna situasi sekarang begitu juga dengan Fallon. Bahkan Estevan sekarang merasa sangat bodoh, padahal dari tdi ia menyimak dengan baik tetapi sekarang?

"Dibelakang ku"

"Jatuh sendiri"

'Sett

Menghempaskan tangan Gerrell dengan kasar lalu berjalan santai menuju meja makan dengan sekantong Wortel segar ditangan nya.

Keadaan disana menjadi sunti untuk beberapa menit kedepannya, 3-4 menit baru lah Estevan kembali sadar dan dengan wajah sumringah mendekati Aster dengan cepat.

"Nio! " Panggil nya.

Aster tersentak dengan panggil terebut. Kenapa ia merasakan suatu perasaan yang amat sangat rumit, membingungkan, dan campur aduk?

Suara dari Estevan menyadarkan Semuanya dan menatap Aster dengan mulut menganga.  Terkejut, shock dan kaget, paket lengkap sudah lah itu.

Dia... Baru saja berbicara? ASTER? ASTER NGOMONG? DIA???

Jangan lupakan satu kalimat yang mereka pikiran sekarang 'S-Suarany indah' Ayolah, Aster berbicara dengan Halus tetapi datar dan dingin. Irama dari suaranya sangat membuat mereka candu kecuali satu orang yang merasa kesal 'sial, sial, sial kenapa menjadi berantakan?! KENAPA KAU SELALU SEMPURNA RION?! ' Fallon mengepalkan tangan di balik baju nya.

Estevan yang melihat remaja-remaja itu masih berdiam diri segera memerintahkan beberapa maid untuk membersihkan kekacauan ini dan mengobati luka Fallon laku menuntun mereka ke ruang keluarga.

Sedangkan sekarang Estevan mengangkat Aster untuk berada si dipangkuan nya. Aster membiarkan saja karena tak ingin berdebat, ia harus menyelesaikan semua ini, lagipula Ia yakin Estevan juga lelah setelah pulang kerja.

Menyusupkan wajahnya kedalam tengkuk leher Aster menghirup Aroma yang selama ini membuatnya candu. Pinggang ramping yang terlilit tangan kekar Estevan memeluk nya begitu erat.

Merasakan sensasi nyaman menenangkan dengan aroma khas seorang Aster membuat Estevan bahagia. Lelah seperti beban yang memberatkan pundak seketika hilang menjadi ringan tanpa sisa.

"Aku merindukanmu" bisikan kecil yang terdengar di telinga Aster. Entahlah tetapi Aster ingin mengatakan ini pada Estevan...

"Kau... Sudah bekerja keras"

...

...

...

"N... NI-NIOO!! " wajah Estevan memerah saking senangnya.

Aster merotasi bola matanya mengabaikan Estevan, tetapi tiba tubuh Aster dibalik menghadap Estevan membuat sang empu terlonjak kaget.

Estevan menyibak rambut panjang Aster dan menatap tepat pada Mata Aster "Kepala mu terluka? " dan "Kau kambuh? " dua pertanyaan yang mewakili semua. Estevan benar-benar tau semuanya tentang Aster.

"Ya" Jawaban singkat menjawab semua pertanyaan yang Estevan lontarkan. Wajah Estevan menjadi buruk, raut sedih dan marah menjadi satu. Mendekati wajah Aster mendaratkan kecupan ringan di dahi tepat pada luka perban yang menghiasi wajah indah Aster.

Estevan tak bosan terus menerus menatap mata karya Tuhan yang diciptakan ini. Aster baginya layaknya boneka porselen yang harus ia jaga dengan hati hati dari setiap hama menjijikkan.

Aster memakan wortel yang telah ia bawa tadi dan terus fokus pada laptopnya mengabaikan Estevan yang masih setia mendekap tubuhnya dari belakang dengan kepala yang masih ditenggelamkan di ceruk leher milik Aster.

Kecupan-kecupan ringan pada leher belakang Aster diberikan oleh Estevan. Menutup laptop Aster dan membawanya ke dalam kamarnya.

Aster sempat berdecak sebal dengan perilaku seenaknya dari Estevan. Tapi karena insiden tadi membuat nya lelah bahkan tidak berenergi.

Estevan pun bermanja ria hingga mereka tidur bersama sampai keesokan harinya.





TBC

Gue butuh penyemangat dri lo lo pda

Continue Reading

You'll Also Like

95.8K 4.2K 25
WARNING CERITA INI MENGANDUNG BL🔞.
5K 304 13
"adriel adelio ericko" cowo berparas imut dengan rambut biru keputihan nya ini seorang pelawak di kelas nya "galen devano raymond" galen cowo berpara...
1.7K 220 5
Seandainya Baekhyun tak pergi hari itu. Seandainya Baekhyun mau menurut barang sehari saja. Seandainya Baekhyun mau mendengarkan, seandainya.. yah, s...
19.1K 2.2K 21
Side story cerita It's Just A Novel . . Bagaimana kelanjutan cerita Helian yang sudah kalah dari musuhnya Apakah dia benar-benar mati Ataukah ada kea...