Alexa Robinson [STEVANO#1]

By daasa97

4.9M 144K 3.3K

Ketika cinta pertamanya kandas, Alexa membalas dendam dengan cara menerima perjodohannya dengan Justin; CEO S... More

AR (Alexa Robinson)
Warning!
AR | Part 1 - My Heart is Calling
AR | Part 2 - It's Nightmare
AR | Part 3 - The Kiss
AR | Part 5 - His Offer
AR | Part 6 - Lucas Wedding
AR | Part 7 - The First Date
AR | Part 8 - The Proposal
AR | Part 9 - War of Hearts
AR | Part 10 - Welcome Home
AR | Part 11 - Is it Love?
AR | Part 12 - I Can't Believe You
AR | Part 13 - The Contract

AR | Part 4 - Crossfire

208K 11.4K 243
By daasa97

Part 4 - Crossfire


Justin Stevano : Ayo makan siang bersama.

Justin Stevano : Aku sudah mengosongkan jadwalku khusus untukmu.

Alexa Robinson : Tidak perlu. Aku tahu kau pasti sibuk :)

Alexa menarik napas dalam-dalam, ia baru saja meletakkan ponselnya di meja kerjanya ketika benda itu bergetar lagi. Nama Justin dan isi pesannya tampak jelas di pop up layar.

Justin Stevano : Anything for you my queen.

Justin Stevano : Aku akan sampai lima belas menit dari sekarang ;)

"Siapa yang ingin kau datang, sialan?!"

Alexa mengerang, menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi seraya mengatur napas—berusaha menenangkan diri. Alexa tidak tahu lagi. Justin Stevano benar-benar mengerikan; pemaksa, seenaknya dan juga perayu ulung! Pantas saja track record percintaannya menakjubkan.

Jika akhirnya mereka memang harus menikah? Fine! Namun, bisakah lelaki itu tidak mengganggunya seperti yang sudah Alexa tawarkan? Mereka hanya perlu menjalani kehidupan mereka masing-masing seakan tidak pernah ada ikatan apa-apa. Justin akan tetap mendapat kebebasannya, begitu pula dia. Sialan. Memangnya apa yang lelaki itu dapat dari mengacak-acak hidup Alexa?

Alexa memijit keningnya mengingat kejadian pagi ini. Justin sialan. Selain berhasil menjadikannya topic hangat di dunia pergosipan kantor hari ini dengan headline : Alexa Victoria Robinson berkencan dengan Justin Drew Stevano—the most wanted guy in Spain, seharian ini Justin juga berhasil membuat Alexa kehilangan fokus di tengah pekerjaannya yang menumpuk.

Demi Tuhan—tidak! Alexa tidak berniat mengingat ciuman Justin, cara lelaki itu menciumnya, bahkan betapa seksinya dia. Namun, bayangan lelaki itu tiba-tiba saja muncul, membuat wajah Alexa memerah, kesal karena dia tidak menghentikan Justin di detik pertama.

"Nona Alexa ... Tuan Lucas Leonidas meminta waktu untuk bertemu Anda." Suara sekretarisnya yang terdengar lewat interkom menyadarkan Alexa.

Tadi pagi Justin, sekarang Lucas. Kapan hidupnya bisa tenang?

"Suruh dia pergi."

"Tapi, Nona ...." Ucapan Henny terdengar gugup, gemetar. "Tuan Lucas memaksa. Dia bahkan sudah melumpuhkan bodyguard-bodyguard Anda."

Alexa menutup mata, tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan Lucas. Kenapa baru sekarang Alexa menyadari jika Lucas juga sangat pemaksa dan keras kepala?

"Baik. Suruh dia masuk." Alexa mengalah, menyadari ia juga tidak akan mungkin bisa menghindari Lucas selamanya. Lagi pula, apa yang harus dihindari? Selain masalah hatinya, tidak ada masalah yang terjadi di antara mereka.

Memangnya kenapa jika Lucas memilih Miranda? Kenapa juga jika Lucas dan Miranda memilih menyembunyikan hubungan mereka? Sialan. Alexa sama sekali tidak memiliki hak untuk marah. Terutama ketika ia yakin, Lucas bahkan tidak menyadari perasaannya.

Semakin Alexa memikirkan itu, semakin ia merasa bodoh.

Fakta jika dirinya hanya sosok figuran dalam hidup Lucas Robert Leonidas, membuatnya merasa menyedihkan. Apa ia harus terlihat lebih menyedihkan lagi dengan meraung-raung di depan Lucas?

Cukup. Saat ini juga Alexa merasa harus mengakhiri ketololannya.

Pintu bergerak terbuka dan Lucas berhenti di hadapannya. Begitu tinggi dan kuat dalam balutan setelan hitam, tetapi warna dasinya senada dengan warna matanya yang sebiru laut Karibia. Ia sungguh tampan. Rambut hitamnya yang tebal dan mengkilap terurai ke kerah bajunya, raut wajahnya dipertahankan tetap datar, sementara tatapannya begitu tajam dan menuntut. Seakan meneriakkan kalimat; aku butuh penjelasan. Bukankah harusnya Alexa yang merasa seperti itu?

Sadarlah, Alexa! Sadar! Kau tidak memiliki hubungan lebih dengan Lucas selain sepupu! Jika pun dia menikah, kau tidak mempunyai hak untuk marah!

"Kenapa kau tidak mengangkat teleponku? Kau menghindariku?" Langsung ke inti, benar-benar khas Lucas. Namun, nada serak dalam suaranya tetap saja membuat isi perut Alexa serasa jungkir balik.

Alexa memalingkan muka pada berkas-berkas, sengaja menghindari Lucas. "Untuk apa aku menghindarimu? Aku hanya sangat sibuk. Mommy membuatku sibuk."

"Begitu sibuk hingga tidak sempat mengangkat teleponku?! Alexa ... kau membuatku khawatir Kau membuatku berpikir, kau marah padaku!"

Marah?

Jantung Alexa berdegup cepat memikirkan berbagai kemungkinan. Alexa berhenti berpura-pura melihat berkasnya, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi meja, pandangannya fokus pada Lucas. Tatapan lelaki itu tampak frustasi ... kalut.

"Alexa ... aku benar-benar minta maaf. Aku tahu seharusnya aku memberitahumu dengan cepat, tapi aku tidak tahu dari mana aku harus memulainya. Aku dan Miran—"

"Marah? Aku marah? Kenapa?" Sulit bagi Alexa untuk tetap terlihat tenang, di saat jantungnya terasa ditikam. Kenapa—kenapa Alexa seakan merasa Lucas mengetahui perasaannya? Kenapa lelaki ini meminta maaf? "Luke, kau terlalu berpikir banyak. Untuk apa aku marah padamu? Aku hanya sibuk. Banyak yang harus disiapkan untuk pertunangan dan pernikahanku dengan Justin."

Sekelebat sinar terluka tampak di mata biru Lucas. "Pertunangan? Pernikahan?" tanyanya serak. "Apa? Apa maksudmu?" Lucas bergegas menghampiri Alexa, kedua tangannya disandarkan ke meja kerja. Otot lengannya menegang, sementara tatapannya menajam. "Pertunangan apa?! Pernikahan apa?! Tidak. Tidak mungkin. Kau sama sekali belum memberitahuku apa-apa!"

Alexa tersenyum kecut. Ada apa dengan lelaki ini? Kenapa ia begitu marah? Bukankah dia juga melakukan hal yang sama.

"Aku baru akan memberitahukanmu nanti. Setelah undangan disebar."

"Kenapa tiba-tiba ...." Mata Lucas begitu gelap. "KAU HAMIL ATAU APA?!"

Alexa tersentak. Kata-kata Lucas benar-benar menghunjam dadanya. Sialan. Sebenarnya Lucas pikir dia perempuan seperti apa?

Sembari mencengkeram tangannya kuat, Alexa berdiri, memutari meja dan duduk di sana—tepat di depan Lucas. Memberinya senyum indah. "Kau lucu. Tentu saja tidak ...." Dia tidak akan menangis. Alexa tahu dia tidak boleh menangis. "Ini hanya kesepakatan dua keluarga. Bukankah kau paling tahu bagaimana Mommy begitu bersemangat menjodohkanku?"

Lucas menarik nafas panjang dan Alexa melihat tatapan terluka di matanya. Rasa sakit itu menular—dada Alexa sesak. Apa benar dia terluka? Tapi ... kenapa? Bukankah Lucas sudah memilih Miranda? Kenapa lelaki ini terus saja bisa membuatnya bingung?

"Kenapa tiba-tiba menyetujuinya? Bukankah biasanya kau selalu memberontak? Meminta bantuanku untuk menggagalkannya?" Lucas menatap nyalang, dan tiba-tiba saja jemari lelaki itu menggenggam jemari Alexa dan membawanya ke dadanya.

Alexa terkejut. "Luke ...."

"Apa itu karena aku? Karena aku akan menikah dengan Miranda? Apa ini hanya caramu membalasku?" Lucas meremas jemarinya. "Katakan Alexa ... kau tidak mungkin mencintainya. Apa itu karena aku?"

Napas Alexa terhenti. Dadanya mencelos. Semua hal yang sudah terjadi tiba-tiba saja membentuk kejadian utuh. Alasan kenapa Miranda dan Lucas menyembunyikan hubungan mereka. Kenapa Lucas mengira ia marah ... sialan. Lelaki ini sudah tahu! Lucas dan Miranda sudah tahu!

Sialan. Mereka sudah tahu perasaan yang Alexa miliki pada Lucas, tapi mereka hanya diam—berpura-pura seakan tidak mengetahui apa-apa. Sesak. Apa tatapan terluka Lucas juga ada karena ia merasa bersalah padanya? Karena ia tahu ... alasan yang membuat Alexa mau menerima perjodohan konyol ini memang karena dia?

"Answer me, Lexa!"

Tubuh Alexa gemetar hebat. Kosong—kepalanya kosong. Harus dengan kalimat apa dia menjawab? Harus dengan cara apa agar ia tidak terlihat menyedihkan?

"Hai, Babe. Sudah lama menungguku?"

Suara geraman rendah Justin menyelamatkan Alexa. Menoleh, baru kali ini Alexa merasa bersyukur melihat Justin ada di sana, berdiri di ambang pintu dengan tatapan menyelidik pada mereka.

Justin melintasi ruangan dengan cepat, berdiri di antara dirinya dan Lucas, menarik pinggang Alexa dengan satu tangan—mendekapnya erat. "Get off your hand from my lady. I don't like mine to be touched."

TO BE CONTINUED

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 181K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
290K 32.2K 21
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
279K 36.5K 42
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
1.1M 54.8K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...