COUPLE (SASUHINA)

By uveeeus_

10.8K 1K 118

Kecantikan Hinata Hyuga cukup merepotkan. ◾◾◾ 11 Maret 2023 ➡️ 🏅#13 - sasuhina 25 April 2023 ➡️ 🏅#2 - hinat... More

{1} Pekerjaan Baru
{2} Rencana
{3} Bertemu
{4} Terkejut
{5} Permainan
{6} Tidak Terduga
{7} Keraguan
{9} Gosip Terbaru
{10} Terjebak Lagi
{11} Kerja Sama
{12} Kebohongan
{13} Bersama
{14} Marah
{15} Cemburu
{16} Terikat
{17} Pengakuan
{18} Hubungan
{19} Jarak
{20} Rindu

{8} Terjebak

512 64 11
By uveeeus_


"Bangun Hinataaaaaaaa, kita sudah sampai", ucap Ino sambil terus menggerakkan badan Hinata.

Hinata menggeliat dan membuka mata secara perlahan.

"Ahhh ... aku ketiduran rupanya, maaf Ino, aku selalu merepotkanmu", ucap Hinata sambil meraba kedua matanya yang masih mengantuk.

"Kau pasti sangat kelelahan, cepat turun dan langsung tidur", ucap Ino sambil memandang Hinata.

"Ah ... baiklah", jawab Hinata sambil turun dari mobil.

Bunyi klakson mobil Ino terdengar, yang artinya Ino sudah mulai menjalankan mobilnya, Hinata terus melambaikan tangan pada mobil Ino, sampai mobil itu tidak terlihat lagi.

"Nona Hinata !", panggil seseorang.

Hinata menoleh dan sangat terkejut, dengan kehadiran seseorang yang memanggilnya, rasa kantuknya langsung hilang seperti ditelan bumi.

"Ahhh ... ya ampun, K ... kk ... kau ?, Apa yang kau lakukan disini, kau mengikuti kami ?". ucap Hinata sambil memegang jantungnya, yang seolah mau copot dari tempatnya.

"Tepat sekali, aku mengikuti kalian, spesialnya aku mengikutimu nona Hinata", jawab Sasuke dengan senyum anehnya.

"Aku tidak mudah percaya dengan orang lain, bisa saja kau kabur dariku, jadi aku mengikutimu, ternyata ini tempat tinggalmu, tidak buruk", lanjut Sasuke sambil memandangi tempat tinggal Hinata.

"Lalu kau mau apa tuan Saskeh ?", tanya Hinata datar.

"Besok aku akan menjemputmu disini pukul 11 pagi, persiapkan dirimu dan jangan terlambat", ucap Sasuke sambil memasuki mobilnya, kemudian pergi.

"Dasar orang aneh, hah ... benar-benar membuat kepalaku pusing", gerutu Hinata.

~~~~~

Suara ponsel sangat mengganggu mimpi seorang gadis, pasalnya gadis cantik, sedang tertidur di kamarnya yang sepetak, matanya membuka secara perlahan, ponselnya sudah berbunyi puluhan kali, namun si gadis cantik tetap terlihat tidak peduli.

2 menit kemudian, tangan mungil Hinata meraih ponsel yang terus berbunyi, sambil bergumam pelan.

"Neji kah, Naruto kah".

Mata Hinata yang mengantuk langsung sadar sepenuhnya, saat membaca nama seseorang yang menelponnya, Hinata ingat kalau memiliki janji.

"Yaa Saskeh, ada apa, pagi-pagi kamu sudah sibuk menggangguku".

"Kau sengaja tidak mengangkatnya kan nona, kau ingin kabur dari perjanjian kita kan, kau tidak akan ku biarkan pergi, kalo sampai kau tidak datang dan membohongiku, aku akan pastikan, meskipun kau bersembunyi di lubang semut pun, aku akan tetap mencarimu kesuluruh sisi dunia ini, kau mengerti !!!".

Reflek Hinata menjauhkan ponsel dari telinga, telinganya terasa panas karena teriakan Sasuke.

"Aku baru bangun tidur, kau berisik tuan Saskeh".

"Wah, bagus sekali, aku terus menelponmu, kau terus mengabaikanku, dan sekarang kau bilang baru bangun tidur, sekarang sudah pukul berapa nona Hinata ?!".

"Berisik !!!, aku tidak akan kabur, aku juga tidak akan terlambat, kita juga bertemu pukul 11 siang, dan sekarang masih jam 9 pagi, jadi jangan rewel dan jangan bawel, kau mengerti !!!"

"Aku ma........".

Belum selesai Sasuke bicara, ponsel sudah dimatikan sepihak oleh Hinata.

"Baru kali ini ada lelaki sebawel ini, benar-benar ingin ku jambak rambut jeleknya itu", gumam Hinata pelan.

"78 panggilan tak terjawab, yang benar saja, benar-benar kurang kerjaan kau Saskeh", ucap Hinata sambil menggelengkan kepalanya.

~~~~~

Didepan Hinata, saat ini berdiri lelaki tampan yang bersender pada pintu mobilnya, berkacamata hitam dan menggunakan kemeja putih.

"Nona Hinata, kau terlambat 30 detik". ucap Sasuke sambil menatap jam tangannya.

Hinata diam saja dan tidak peduli dengan ucapan Sasuke, Hinata langsung masuk ke dalam mobil Sasuke.

"Kita mau kemana ?", tanya Hinata.

"Ke salon tentunya, aku ingin membuatmu cantik", jawab Sasuke santai.

"Aku sudah cantik", ucap Hinata datar.

"Biar makin cantik, karena hari ini, aku ingin membawamu ke perusahaanku", ucap Sasuke sambil memandang Hinata sekilas.

Hinata hanya menaikkan satu alisnya saja mendengar perkataan Sasuke. Selama di perjalanan, ponsel Sasuke terus berbunyi, tapi si pemilik terus mengabaikannya.

"Apa kau akan biarkan ponselmu terus berbunyi sepanjang jalan, angkatlah, kalo kau tidak mau mengangkatnya, sini biar aku saja yang jawab telponnya", ucap Hinata dengan wajah kesal yang terpancar dengan jelas.

"Baiklah akan ku angkat, ponsel ku memang selalu dipenuhi panggilan telpon, dari para gadis yang terus mengejarku", ucap Sasuke santai.

"Ya sudah ganti nomor saja", ucap Hinata singkat.

"Aku tidak mau, aku suka melihat tingkah gadis yang terus mengejarku, dan aku mengabaikannya, rasanya aku benar-benar merasa tampan", jawab Sasuke sambil tertawa.

Tangan mungil Hinata langsung memukul lengan Sasuke, Sasuke hanya merespon dengan tawanya, karena tingkah Hinata. Sasuke mengambil ponselnya, kemudian mengangkatnya.

"Ada apa, jangan ganggu aku", ucap Sasuke cuek.

"Dimana kamu Sasuke, sepertinya kamu akan segera menjadi milikku, aku pastikan, tidak akan ada perempuan yang lebih baik dari aku, untuk kau bawa kerumah, aku sudah tau masalah taruhan konyolmu, kakakmu Itachi menelponku, supaya aku membantumu, aku akan menunggu kamu menjemputku, jangan terlalu lama ya Sasuke", tawa gadis itu di telpon terdengar jelas.

Sasuke hanya mendengarkan, tanpa menjawab apapun, kemudian mematikan telpon. Wajah tampannya tampak kesal.

"Kau sudah memiliki gadis yang siap membantumu, kenapa kau sibuk menyewaku, dasar aneh, sekarang bahkan wajahmu keliatan kesal karena telpon dari gadis itu, kau bilang, kau suka dikejar, tapi kau kesal, dasar aneh". desis Hinata mengomel.

Sasuke tersenyum karena omelan Hinata. Matanya masih fokus memandang jalan didepannya dan terus mengemudi.

"Simpel saja, aku tidak ingin jatuh cinta, jadi aku menyewamu, karena kita tidak akan saling jatuh cinta". ucap Sasuke sambil terus tersenyum.

"Aku kesal karena gadis yang menelponku tadi, mendapat restu kakakku, aku kecewa kenapa kakakku mencampuri urusanku sampai sejauh ini", lanjut Sasuke.

"Tentu saja karena dia peduli padamu Saskeh, dia kan kakakmu", ucap Hinata datar.

Wajah Sasuke tersenyum karena ucapan Hinata, Hinata menoleh dan memandang Sasuke sekilas. Mobil terus melaju dan tanpa terasa sudah sampai di lokasi yang dituju.

"Oh iya Saskeh, aku yakin, kau akan jatuh cinta padaku", ucap Hinata sambil turun dari mobil.

"Aku tidak akan pernah jatuh cinta nona Hinata, dan tidak akan pernah, meskipun itu denganmu", ucap Sasuke sambil turun dari mobil dan berjalan cepat mendahului langkah kaki kecil Hinata.

"Benarkah Saskeh?", ucap Hinata sambil berlari menghampiri Sasuke.

"Tentu saja", jawab Sasuke singkat.

"Baguslah, awas kalau kau sampai jatuh cinta padaku, kau mau berjanji padaku Saskeh", ucap Hinata sambil menunjukkan jari kelingkingnya.

"Tentu nona Hinata", jawab Sasuke sambil menautkan jari kelingkingnya pada Hinata.

"Oh iya nona Hinata, bisa tidak kalau kau menyebut namaku secara jelas, Sasuke bukan Saskeh", ucap Sasuke mengomel.

"Ah ... Aku tidak mau", jawab Hinata singkat.

Sasuke menoleh dan menatap Hinata, sementara senyum manis terukir indah di wajah Hinata, Hinata benar-benar merasa tenang dengan jawaban Sasuke. Karena selama ini, semua yang menyewanya selalu jatuh cinta padanya.

Hinata tidak menyadari tatapan Sasuke, sesungguhnya jauh didalam dirinya, detak jantunya berpacu dengan cepat. Senyum Hinata sangat manis bagi Sasuke.

~~~~~

Hinata berdiri di depan cermin yang seukuran dirinya, kecantikannya sungguh terpancar sempurna, suasana salon jadi ramai, karena para pekerja memuji Hinata tanpa berhenti.

"Nona sangat cantik, nona pantas sekali memakai riasan dan juga baju ini".

"Kekasih nona sangat beruntung memiliki nona".

"Wah benar-benar cantik".

"Kekasih nona tampan dan nona cantik, wah benar-benar membuat iri".

Hinata tersenyum ramah karena pujian yang terus ia terima. Kali ini Hinata memakai dress berwarna biru selutut tanpa lengan.

Hinata melangkahkan kaki menghampiri Sasuke yang sibuk dengan ponselnya.

"Saskeh, ayo, aku sudah selesai". ucap Hinata sambil memandang Sasuke.

Sasuke menoleh dan menatap Hinata. Mata hitamnya terus memandang Hinata tanpa berkedip dan Sasuke tidak berkata apapun, Sasuke langsung berdiri menuju meja kasir.

"Sudah kuduga, pandangannya sama seperti Neji dan Naruto", gumam Hinata pelan, sambil mengikuti Sasuke berjalan menuju kasir.

Sasuke membayar semua total biayanya, Sasuke memandang Hinata sekilas, Hinata masih terus mengikuti Sasuke. Tidak ada percakapan diantara keduanya.

Saat Sasuke membuka pintu hendak keluar, mata Sasuke menatap perempuan yang berada 5 meter didepannya.

"Ibu", ucap Sasuke pelan.

"Sayang, apa yang kau lakukan disini, kau bersama si.... ?".

Mikoto belum selesai bicara, tiba-tiba matanya melihat seorang gadis menarik lengan putranya dan mata putranya menatap gadis tersebut. Iya, Hinata menarik lengan Sasuke dan Sasuke menatap mata Hinata.

"Ayo kenapa berhenti ditengah jalan". ucap Hinata pada Sasuke.

Sasuke manatap Hinata, wajah Sasuke terlihat bingung, Hinata mengusap wajah tampan Sasuke, karena keringat yang tiba-tiba hadir di wajahnya.

"Kena...".

Belum selesai Hinata berbicara, jari telunjuk Sasuke sudah menyentuh bibirnya, Hinata terkejut karena ulah Sasuke, wajahnya langsung memerah, pasalnya belum pernah ada satu pun lelaki yang menyentuh bibirnya.

"Ahhhh ... kau bersama kekasihmu Sasuke, wah manisnya, siapa namamu cantik, Sasuke punya kekasih secantik ini rupanya, kau sangat sempurna bersamanya, benar-benar pasangan yang serasi", wajah Hinata bingung, seorang perempuan tiba-tiba memeluknya dan memegang tangannya, dan wajah Hinata benar-benar bingung sempurna saat mengetahui, perempuan yang memegang tangannya adalah ibu Sasuke.

Sasuke dan Hinata saling menatap, dan mereka tertawa, tapi tawa keduanya sangat canggung.

"Mari kita rayakan pertemuan pertama kita, bagaimana kalo kita makan bersama hari ini", ucap Mikoto bahagia, senyumnya tidak terputus sama sekali.

~~~~~

Semua makanan mewah memenuhi meja, perempuan yang duduk di depan Hinata terlihat sangat bahagia, wajah Sasuke memerah karena Hinata menggenggam tangannya, sedangkan Hinata terlihat sangat santai, karena ini hal biasa bagi pekerjaannya.

"Kalian sudah berapa lama bersama ?". tanya Mikoto santai.

"Kami sudah bersama selama 5 bulan ibu". jawab Hinata sambil tersenyum.

Sasuke menoleh mendengar ucapan Hinata dengan pandangan tidak percaya, karena gadis di sampingnya berakting sangat sempurna.

"Kalian sangat manis, ibu benar-benar bahagia, ibu tidak pernah menyangka, kalo selama ini Sasuke menyembunyikan hubungan kalian". ucap Mikoto sambil tersenyum, benar-benar terlihat bahagia.

"Tentu saja ibu, selain kami manis, kami juga sangat romantis ibu, iya kan Hinata", ucap Sasuke sambil menoleh dan mempererat genggaman tangan Hinata.

Hinata tersenyum sangat cantik, benar-benar terlihat tenang.

"Hinata tinggal dimana, orang tua Hinata kesibukannya apa ?". tanya Mikoto sangat penasaran.

"Aku sudah tidak memiliki orang tua ibu, aku tinggal sendirian di tempat yang aku sewa", jawab Hinata sambil tersenyum.

Tiba-tiba Mikoto menangis mendengar jawaban Hinata.

"Sasuke, bawa semua barang Hinata hari ini kerumah, ibu ingin Hinata tinggal bersama kita mulai sekarang", ucap Mikoto tegas pada Sasuke.

"Kau sudah tau Hinata sendirian, kau malah tidak mengurus Hinata dengan baik, seharusnya kau orang pertama yang mengajak Hinata tinggal bersama, Sasuke kau sangat mengecewakan ibu", lanjut Mikoto sambil memarahi Sasuke.

Jantung Hinata seperti terpanah, wajah cantiknya menatap tidak percaya dengan ucapan ibu Sasuke.

"Tidak usah ibu, Hinata sudah terbiasa tinggal sendiri, jadi ibu tidak perlu khawatir", ucap Hinata gugup.

Mikoto melepas genggaman tangan Sasuke pada Hinata, dan meraih tangan Hinata.

"Kau tidak boleh menolak permintaan ibu sayang, biar ibu yang mengurusmu, kau harus tinggal dirumah kami, tidak boleh ada penolakan", ucap Mikoto.

"Kau juga boleh tidur dikamar Sasuke", lanjut Mikoto.

"Uhuk ... uhuk", Sasuke langsung tersedak makanan tiba-tiba.

"Lihatlah Hinata, wajah Sasuke memerah", ucap Mikoto menggoda putranya.

Hinata dan Sasuke saling memandang, mereka berdua tertawa canggung, sedangkan Mikoto tertawa bahagia. Sungguh, permintaan ibu Sasuke seperti kilatan petir di mata Hinata.

Continue Reading

You'll Also Like

556K 40.3K 39
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
2.1M 30.9K 46
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
16.8M 730K 42
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
898K 135K 47
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...