Bertaut

By rawrnana

1.1K 501 2.5K

Bagi Dipta dan Nataya, berada diperingkat satu saat masa sekolah membuat mereka berdua berpikir kalau mereka... More

#4lovin
• 2. Sing instead
• 3.Terbitnya bab baru
• 4.Ketika keraguan menjadi jelas
• 5.Initial wound?

• 1.Drakor Date

183 107 477
By rawrnana

>>>****=========****<<<
_𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠_

Nataya baru saja keluar dari kelas usai mata kuliah hari ini usai, dirinya berpikir untuk pulang tapi rasanya akan terlalu malas dirumah saja. Akhirnya Nataya memutuskan untuk pergi ke cafe hanya untuk minum kopi dengan camilan disana sembari menonton drakor yang telah ia unduh pagi tadi, dan telah siap untuk di streaming sekarang.

Nataya ingin Jila menemaninya di cafe, tapi gadis itu sudah ada janji untuk pergi bersama maminya Menonton film bersama, Jila sudah mengajak Nataya tapi Nataya menolaknya karena dia pikir biarkan Jila menghabiskan waktunya berdua bersama maminya, jadilah Nataya hanya seorang diri duduk di ujung pojok cafe tersebut. Suara lonceng pintu cafe itu berbunyi sangat nyaring ketika seorang pelanggan ada yang datang, Netra mata Dipta yang baru masuk ke cafe itu melihat gadis yang ia cari sejak tadi, Dipta berjalan kearahnya usai memesan satu es Americano.

"Jadi Lo masih suka matcha," satu kalimat itu berhasil membuat Nataya mendongak, padahal dirinya tengah mengenakan headphone demi mendengar drama itu dengan khidmat.

"Lo ngapain disini?" bukannya menjawab pertanyaan Dipta, tapi Nataya justru bertanya balik.

"Nyari Lo, apalagi."

Ucapan singkat dan jujur Dipta membuat Nataya meringis, terlebih ketika Dipta duduk disebelahnya dan memperhatikan layar laptop miliknya yang menampilkan seorang aktor tampan asal Korea itu.

"Tay, menurut lo cakepan dia atau gue?" pertanyaan tak terduga keluar dari mulut Dikta, membuat Nataya menatap Dipta dengan wajah ingin melempar sandal pada cowo itu.

"Lo ga waras Dipta, sadar gak Lo?" tanya Nataya dan langsung dibalas oleh Dipta dengan gelengan.

"Gantengan gue ya, jelas banget dari jawaban Lo barusan." Dipta menaikkan kedua alisnya dan tersenyum, membuat Nataya memalingkan wajahnya pada layar laptop lagi.

"Tay, Lo lucu kalo lagi salting gini, jadi pacar gue ya?"

Nataya menyumpal mulut Dipta dengan sticky note yang ada disampingnya, membuat Dipta terlonjak kaget karena Nataya melakukan hal itu padanya.

"Dipta Lo mending diem!"

"Jahat banget Lo Tay, kalo calon pacar Lo ini lidahnya keseleo kertas gimana?" ujar Dipta dengan dramatis seraya melihatkan gumpalan kertas itu pada Nataya.

"Baru calon, gausah ngarep deh Lo!"

"Baru? Berarti kalo beneran mau dong Lo?"

"Duh Dipta Lo diem aja bisa gaksih, gue mau nonton dengan tenang dan khusyuk."

"Iya iyaa gue diem, tapi ikut dong nontonnya."

Karena merasakan dirinya selalu dibuat meledak oleh tingkah Dipta, Nataya akhirnya melepaskan handphonenya dan sedikit menaikkan volume di layar laptopnya kemudian melanjutkan tontonan yang sempat terjeda karena ulah Dipta tadi. Dipta menampakkan senyumnya yang merekah dan mulai menonton drama yang sedang Nataya tonton itu, saat ada adegan romantis sontak saja Nataya diam-diam salting tapi Dipta memperhatikannya dan Dipta menjadi gemas sendiri melihat Nataya seperti itu.

"Yaelah nih cewe bikin ribet perasaan gue aja Lo!"

Hampir satu jam akhirnya apa yang mereka tonton telah selesai, dan lanjut besok lagi untuk melihat lanjutan episode berikutnya. Nataya mulai menghabiskan minuman dan kuenya, lalu membereskan meja itu lalu berniat untuk segera pulang sebelum terlalu sore. Sejak tadi Dipta menopang wajahnya dengan tangan kirinya dan memandang keindahan wajah Nataya yang tampak serius membereskan makanannya dan memasukkan laptop kedalam ransel miliknya, Nataya yang sadar ketika dirinya dijadikan objek mata oleh Dipta langsung menaikkan satu alisnya pada Dipta.

"Gue anter pulang," bukan ajakan tapi sebuah pernyataan dari Dipta untuk Nataya.

Dan Nataya tak menggubris sama sekali, karena Dipta memang sering mengantarnya pulang. Dan Nataya perlu akui dirinya merasa aman ketika bersama Dipta, melewati jalanan yang ramai dengan dibonceng oleh Dipta juga membuat hatinya tenang, dikala kepalanya dipenuhi berbagai macam pikiran.

"Episode berikutnya besok? Gue mau ikut nonton lagi dong Nataya...."

Nataya menatap Dipta setelah dirinya menyampaikan ranselnya di bahunya, Nataya tergelak pelan mendengar penuturan Dipta barusan.

"Hah, Lo mau ikut nonton lagi? Lo ketagihan ya?" Dipta mengangguk cepat.

"Iya seru dramanya, ajak gue lagi dong Nataya."

"Yaudah boleh, besok habis ngampus aja nontonnya."

"Asyik, Drakor date nih kita, ramyeon mogogallae?" Nataya tergelak tawa saat Dipta tiba-tiba mengucapkan hal itu.

"Heh Dipta!"

"Udah ayo pulang, udah sore gini juga."

**********

Ketika baru sampai dirumah, usai Dipta memarkirkan dan mengunci setang motor miliknya, Dipta mulai melangkahkan kaki masuk kedalam rumah. Dipta melihat kakak dan adik laki-lakinya itu tengah menonton bersama dengan toples basreng masing-masing.

"Cewe tuh kalo diajak ngelakuin hal yang dia senengin terus dia gak nolak, itu tandanya apaan?"

Dipta tiba-tiba menyeletuk begitu sontak membuat kakak dan adiknya menatap Dipta dengan wajah bingung keheranan. Sang adik menyodorkan toples basreng pada Dipta, tapi Dipta menggeleng karena dirinya tak suka makanan pedas karena nanti dirinya akan sakit perut.

"Cewe mana yang habis Lo modusin?" tanya sang kakak lelaki yang kerap ia panggil Abang itu.

"Kali ini gak sekedar modus bang, tapi niat tulus untuk pdkt dan kalau perlu gue nikahin tuh cewe."

Jendra sang kakak dan Mali adik bungsunya sontak benar-benar terkejut hingga Jendra yang tadi lagi rebahan langsung bangun dan duduk mendekati Dipta, wajahnya menimbulkan banyak sekali pertanyaan pada Dipta yang membuatnya kehabisan kata-kata.

"Emang bang Dipta udah move on dari mantannya Abang?" tanya Mali seketika.

"Oh ya jelas, terlalu banyak makan ati kalo sampe sekarang gue gabisa move on dari dia."

"Oke jadi cewe mana yang Lo niat seriusin itu?" tanya Jendra kemudian.

"Lo tau Nataya kan bang? Temen satu kampus, fakultas dan kelas gue yang teramat cantik nan jelita serta jenius itu, ya dia orangnya."

Penjelasan Dipta sontak saja mendapat tepuk tangan dari Jendra dan diikuti oleh Mali yang masih bingung sebenarnya, dengan wajah bangga Dipta tersenyum lebar pada kedua saudaranya itu.

"Cewe yang sempat Lo sia-siain terus terang itu?" kemudian Jendra membuka suara membuat senyum lebar Dipta menjadi turun kebawah.

"Bang...."

"Ih parah, Abang tuh korban nyesel di akhir ya?" kata Mali membuat Jendra memberikan jempol pada Mali.

"Terus tuh cewe gimana responnya?" tanya Jendra.

"Ya gitu, mungkin masih kecewa karena gue sia-siain perasaan dia kayaknya, tapi gue gaakan nyerah sih bang buat yakinin dan balikin perasaan dia ke gue lagi."

"Yaudah gue sama adik Lo Mali, cuma bisa bilang...."

"SEMANGAT ABANG!!!" teriak keduanya bersamaan.

"Besok gue mau ngedate."

Kata-kata Dipta membuat mereka berdua cuma bisa tersenyum saja, apapun yang akan Dipta lakukan mereka hanya akan mendukung saja. Karena Dipta adalah orang yang tulus kalau sudah jatuh hati pada perempuan yang ia suka dan inginkan.

"Drakordate loh!"

Dipta baru saja selesai mandi dan masuk kedalam kamarnya, dirinya tidak memilih kekasur untuk tiduran karena rambutnya masih basah, jadi Dipta memilih duduk didepan meja belajarnya lalu membuka layar handphonenya. Wajah Dipta nampak serius menatap handphone miliknya itu, tapi perlahan ujung bibirnya mulai terangkat saat Dipta mengingat percakapannya dengan Nataya sore tadi.

"Nataya, gue akuin cowo Korea yang tadi kita tonton itu lebih cakep dari gue, tapi gue boleh nanya satu hal gak?"

"Apa?"

"Cewe yang cantik, tapi lebih cantikkan Lo, itu namanya siapa?"

Nataya tergelak mendengar penuturan dari seorang Dipta, dimana Dipta juga tergelak bersama dengan Nataya saat itu.

"Namanya Moon Gayoung, kenapa Lo naksir? Emang dia tuh cantik banget sih."

"Enggak ah, masih cantikkan kamu. Oh iya terus nama cowonya siapa?"

"Cha Eun Wo, ganteng kan, ngapain sih Lo nanya-nanya gini!"

"Gue mau dm Cha Eunwoo pas nyampe rumah nanti, gue bakal bilang kalau dia gaboleh ganteng-ganteng, nanti Lo makin naksir lagi."

"Oh iya Nataya, pokoknya kalau Lo mau nonton drama, film atau apapun itu Lo harus kasih tau gue. Soalnya gue mau ikutan, dan Lo harus jelasin nama-namanya pemerannya biar gue tau!"

"Kok gitu?"

"Ya biar kalau Lo seneng, kan kita bisa ngomongin sama-sama dan gue tau namanya siapa. Dan kalau Lo kesel kita bisa gibahin mas oppanya."

"Mas oppa, haha Lo tuh ada-ada aja deh Dipta!"

Dipta membuka roomchatnya bersama Nataya yang sudah satu Minggu lamanya tak ada percakapan disana, Bagi Dipta memulai percakapan lewat chat bersama Nataya membuatnya sedikit merasa gugup ketimbang mereka bertemu langsung. Pada akhirnya Dipta menutup roomchatnya dan berjalan keluar untuk makan malam karena mama sudah memanggil anak-anaknya untuk makan.

𝐓𝐨 𝐛𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞𝐝>>

𝐈 𝐡𝐨𝐩𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐥𝐨𝐨𝐤 𝐟𝐨𝐫𝐰𝐚𝐫𝐝 𝐭𝐨 𝐭𝐡𝐞
𝐜𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧!!

Continue Reading

You'll Also Like

414K 2.5K 5
Akurnya pas urusan Kontol sama Memek doang..
5.8M 281K 61
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA MANIEZZZ] Kisah 2 pasangan yang dijodohkan oleh orangtua mereka. Arlando jevin demort, cowok berusia 18 tahun harus men...
Cafuné By REDUYERM

General Fiction

122K 11.1K 36
(n.) running your fingers through the hair of someone you love Ayyara pernah memiliki harapan besar pada Arkavian. Laki-laki yang ia pilih untuk menj...
SCH2 By xwayyyy

General Fiction

134K 18.4K 48
hanya fiksi! baca aja kalo mau