Kita dan Takdir (On Going)

Galing kay hsnlsr

10.9K 1.3K 53

Kisah yang menceritakan dua insan yang saling mencintai dan saling menjaga satu sama lain. Dua insan yang di... Higit pa

PERKENALAN TOKOH
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
part 5
PART 6
part 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
part 14
PART 15
part 16
Part 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
Part 22
part 23
part 24
part 25
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
info!!!

part 26

129 19 0
Galing kay hsnlsr

Hai gays apa kabar?
Buat kalian yang menemukan typo bantu komen ya dan juga jangan lupa kasih vote.
Mampir juga ke IG : hsnlsr_
Tik tok : hsnlsr
Btw ada yang nunggu author up ngga? Jangan lupa komen untuk part selanjutnya.

























Pagi ini Fayra hanya bersantai di rumah Aska bersama bunda Hani, karena semalam dia tidak di izinkan pulang oleh Aska mau tidak mau Fayra harus menginap di rumah Aska.

"Sayang kalau kamu bosen sini ngobrol sama bunda nak, jangan sungkan-sungkan. Anggap aja bunda ini mama kamu," kata Hani padi Fayra yang sedari tadi hanya diam dan memainkan jari-jarinya seperti orang yang benar-benar sedang banyak pikiran.

Mendengar penuturan Hani barusan Fayra langsung tersenyum hangat, "terimakasih bunda, Fayra nggak papa kok Bun. Fayra cuma kangen mama" kata Fayra berbohong.

"Sayang mulut kamu bisa bohong nak, tapi mata kamu nggak akan bisa bohong. Bunda tau kamu sekarang sedang banyak masalah, sini peluk bunda" ucap Hani merentangkan tangannya pada Fayra.

"Maafin Fayra udah ngerepotin bunda dan Aska" ucap gadis itu.

"Bunda senang kamu di sini nak" jawab Hani.

"Beruntung banget hidup Lo Ka, punya mama yang benar-benar sayang sama Lo. Apa gue boleh iri dengan kehangatan ini" batin Fayra yang tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Entah bunda sudah bosan dengan kata terima kasih yang selalu aku ucapan, tapi aku tidak tau harus membalas kebaikan bunda dan Aska dengan apa selain terimakasih" ucap Fayra dan langsung memeluk Hani dengan erat seakan dia sedang menyalurkan semua masalah yang di alaminya sekarang pada ibu dari kekasihnya itu.

Jujur pelukan Hani seakan-akan bisa sedikit mengangkat beban di diri Fayra, dia merasa sedikit lega dan nyaman di dalam pelukan Hani. Apa mungkin ini karena Fayra kurang kasih sayang dari mamanya jadi dia merasa begitu nyaman saat berada di pelukan Hani.

"Saat melihat anak ini kenapa perasaanku selalu tenang dan tak ingin jauh. Apa aku terlalu merindukan anakku yang sudah pergi," batin Hani sambil terus mengusap Surai lembut milik Fayra.

"Kalau memang kamu butuh tempat curhat, bunda akan selalu ada buat kamu nak. Anggap saja bunda ini seperti ibumu nak," entah kenapa Hani tiba-tiba mengucapkan itu kepada Fayra.

"Makasih bunda, makasih udah Nerima Fayra dengan baik" ucap gadis itu.

...

"Ka Lo tau ngga" ucap Jay.

"Nggak" jawab Aska dengan cepat.

"Gue blom ngomong anjwing" kesal Jay.

"Lo dari tadi nyerocos Mulu, udah buruan intinya" kini giliran Rion yang membuka suar, tumben sekali laki-laki itu berbicara lebih dari dua kata.

"Jadi gini abang-abang ku tercinta, anak buah kita kemarin ada yang di Tatang Alvin buat baku hantam di tempat biasa. Dan kata Alvin kalau tim kita nggak Nerima Lo harus serahin Fayra ke dia," jelas Gavin menjelaskan pada Aska.

"Tolak" jawab Aska tanpa basa-basi.

"Bang Lo nggak takut cewe Lo di celakain sama tuh cowok sinting," ucap Jay.

"Udah deh, kita semua udah pada besar. Jangan terlalu ladenin Alvin dan kawan-kawannya, mereka itu cuma buang-buang waktu kita dan cari sensasi aja" ucap Aska.

"Dan dia juga nggak ada hak untuk ngambil Fayra yang nggak terlibat apapun dari permasalahan kita, jadi Lo semua jangan terlalu terpancing dengan semua omongan sampah mereka," peringat Aska pada geng inti Aodra.

Keputusan Aska adalah yang terbaik, selain dia tidak mau timnya terluka hanya karena kejadian tidak berguna, dia juga tidak mau menjadikan Fayra sebagai taruhan dalam masalahnya. Walau sebenarnya Aska juga yakin gengnya pasti akan menang kalau menerima tawaran dari Alvin.

"Ka ada informasi seputar anak-anak Aodra," ucap El pada Aska.

"Kalau nggak penting kaya informasi Jay, gue ngga butuh" jawab Aska.

"Leon ibunya sakit cukup parah tapi dia nggak ada biaya buat bayar rumah sakit ibunya, dia pun nggak mau ngomong sama kita karena takut nyusahin kita" kata El pada Aska.

"Kumpulin semua anak Aodra, kita patungan buat biayain rumah sakit ibu Leon. Nanti malam kita dan beberapa inti Aodra yang lain temenin Leon," perintah Aska pada keempat sahabatnya.

"Oke, gue sama El turun buat ngumpulin semua anak Aodra" ucap Rion dan langsung beranjak bersama El meninggalkan kamar Aska yang ada di markas Aodra.

...

Fayra menghampiri Hani yang sedang bersantai di depan televisi.

"Bunda" panggil Fayra pada Hani.

Mendengar panggilan Fayra Hani langsung menoleh dan memberikan senyum hangat pada gadis itu.

"Eh kamu sayang, sini duduk" ucap Hani pada Fayra.

"Ngga usah Bun, Fayra cuma izin pulang, nanti bunda tolong bilangin ke Aska ya kalau dia udah balik" minta Fayra pada Hani.

"Aduh sayang bunda nggak berani, nanti yang ada Aska marah kalau kamu tiba-tiba pulang aja. Apa lagi keadaan kamu belum benar-benar membaik," jawab Hani.

"Ngga papa Bun, Fayra beneran udah membaik. Fayra juga takut mama nyariin udah 3 Hari ini Fayra nggak pulang, apa lagi Fayra ngga bawa handphone" ucap Fayra.

"Yaudah bunda ngalah, kamu bunda anterin ya. Bunda nggak tega biarin kamu pulang sendiri" ucap Hani pada Fayra.

"Nggak usah Bun Fayra bisa sendiri kok, lagian ini masih sore" ucap Fayra yang tidak enak kalau Hani harus mengantarkannya pulang, setelah beberapa hari dia sudah merepotkan Hani karena harus merawatnya yang sedang sakit.

"Nggak-nggak, bunda kali ini ngga terima penolakan dari kamu" sahut Hani, "kamu tunggu sini, bunda mau ambil handphone sama dompet bunda dulu" ucap Hani dan langsung berlalu dari hadapan Fayra.

"Bunda ini benar-benar lucu sekali, mirip sekali dengan Aska yang permintaannya tidak bisa di tolak" batin Fayra yang tanpa sadar mengembangkan senyumnya.

Saat ini Fayra dan Hani sudah ada di perjalanan menuju rumah Fayra, sebenarnya jarak rumah Fayra dan Aska tidak terlalu jauh. Mungkin 15 majit saja sudah sampai apabila tidak macet seperti sekarang ini.

Fayra wajar saja jam segini macet, karena jam 5 sore adalah waktu para pekerja untuk pulang.

"Sayang mau mampir makan dulu?, sambil kita nunggu magrib selesai " tawar Hani pada Fayra yang duduk di sampingnya.

"Nggak usah Bun, nanti Fayra makan di rumah aja" jawab gadis itu.

"Ah nggak deh, bunda nggak percaya kamu mau makan di rumah. Biasanya anak gadis kan gitu, langsung santai sampai ketiduran" ucap Hani.

Fayra tertawa kecil, " nggak akan Bun, Fayra beneran nanti makan dulu sebelum tidur" jawab Fayra.

"Nggak ah, kita cari rumah makan dulu. Bunda nggak tenang kalau perut kamu belum terisi" ucap Hani.

Akhirnya Fayra hanya bisa mengalah dan menyetujui ajakan Hani untuk singgah di rumah makan dulu sebelum pulang ke rumahnya.

...

Di waktu yang sama namun di tempat yang berbeda, Aska dan beberapa anggota Aodra lain sedang melakukan perjalanan menuju rumah sakit tempat salah satu keluarga anggota Aodra sakit.

Tidak semuanya yang datang, hanya 15 orang yang terdiri dari tim-tim inti di Aodra.

"Kamar ibu Leon di mana?" Tanya Aska pada salah satu anggotanya.

"Di lorong mawar, nomor 32 Ka," jawab Fino salah satu anggota Aodra.

Aska pun langsung melanjutkan perjalanannya menuju lorong mawar yang ternyata ada di lantai dua tersebut.

Saat sudah sampai di depan pintu masuk, Aska menyuruh semua anak Aodra menunggu diluar, dan dia hanya mengajak El untuk bertemu dengan ibu Leon.

Aska tidak memperbolehkan semua anggotanya masuk, karena tempat yang di tempati oleh ibu Leon adalah ruangan yang di dalamnya tidak hanya ada 1 orang, namun ada 4 orang dalam satu ruangan itu. Jadi Aska tidak mau menunggu orang-orang di sebelah tempat ibu Leon.

"Kalian semua tunggu di luar, gue sama El masuk dulu. Dan Lo, hubungi Leon suruh datang ke sini" perintah Aska pada anggotanya yang bernama Cello.

"Siap bang" jawab remaja itu.

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

3.9M 227K 28
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
5.5M 237K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2.4M 132K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
4.9M 368K 51
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...