Wanita yang Tak Pernah Bisa T...

By kkenzobt

62K 1K 87

A Woman Who Can Never Be Satisfied ⚠️ 18+ Mengandung adegan dewasa dan kata kasar. . . Dahulu kala pernah ada... More

00
01
02 🔞
04 🔞
05 🔞
06
07
08 🔞
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21 END

03 🔞

6.1K 78 3
By kkenzobt

Hestia meraih rambut belakang Nimir, memaksa mereka kembali bertatapan. "Sudah ku duga, kau memang berbeda dari yang lain." Hestia meraup bibir Nimir dan menciumnya cepat.

Pinggul Hestia kembali bergerak. Bibirnya dengan lihai melumat bibir Nimir dan memainkan lidahnya. Tangannya memeluk leher pria itu dan menarik tengkuknya, memperdalam ciuman mereka.

Jiwa Hestia yang selama ini hampa terasa begitu berbunga. Setiap sentakan pinggulnya, ia bisa merasakannya dengan begitu jelas dan nikmat. Ciuman itu seakan terasa seperti candu baginya. Mata Hestia mengkabut. Tubuhnya mulai terbakar panas. Ya, inilah yang selama ini Hestia cari. Sebuah kenimatan yang tak bisa ia rasakan sepuluh tahun terakhir.

Nimir menggigit bibir Hestia ketika ia akan mendapatkan pelepasan. Pikirannya sudah kosong dan hanya hawa nafsu yang menghantui, membakarnya hingga ke dalam.

Entah sejak kapan tangan Nimir bisa digerakkan. Tapi pria itu mencengkeram pinggang Hestia ketika ia mendapatkan pelepasannya.

Nimir menyandarkan tubuhnya di kursi, melihat penampilan Hestia yang sudah berantakan. Lagi-lagi ia tak tau apa yang sedang terjadi, otaknya seakan tak bisa berpikir jernih.

Kening Nimir mengkerut ketika Hestia berdiri, membuat penyatuan mereka berakhir. Cairan bekas persetubuhan mereka terlihat celas di sekitar celana Nimir dan paha Hestia.

Nimir memejamkan matanya dan mengurut keningnya yang tiba-tiba penih. Ia kembali melirik paha Hestia dimana cairan putih kental menetes hingga lantai.

"Kau bisa tenang, aku tak akan hamil dan meminta pertanggung jawabanmu." Hestia menunduk melihat pahanya, tapi cairan itu terlalu banyak. Padahal mereka hanya melakukannya dua kali.

"Siapa namamu?" Suara Nimir terdengar serak. Perasaannya masih campur aduk.

Hestia kembali mendekatan tubuhnya dan itu lamgsung membut Nimir waspada. Wanita itu meraih dasi Nimir dan melepasnya. Ia tersenyum ketika mendapati wajah waspada Nimir.

"Hestia Orba." Jawabnya dan menjauhkan tubuhnya. Ia membersihkan cairan yang mengalir di pahanya menggunakan dasi Nimir.

Melihatnya, Nimir semakin tak habis pikir bagaimana Hestia bisa bersikap seenaknya dengan begitu tenang.

"Apa motifmu sebenarnya?"

Hestia mengambil celana dalamnya dan memakainya. Ia merapikan rambut tergerainya yang berantakan dan memberikan senyum manisnya. "Sudah ku bilang, aku hanya ingin merasakan penismu."

Entah kenapa harga diri Nimir semakin tercoret. Ia seakan hanyalah baju yang dijual di mall dan bisa dipakai ketika seseorang penasaran.

Hestia kembali mendekati Nimir dan memasukkan dasi kotor itu ke kantong kemeja atas. Lagi-lagi Hestia kembali tersenyum, seakan ia terlihat sangat bahagia. "Aku akan memberimu kehormatan dan akan mengunjungimu lagi."

Hestia mengecup sekilas bibir Nimir dan pergi dari sana. Tak lupa ia mengambil kartu nama pria itu yang ada di meja kerjanya. "Aku akan menghubungimu." Ucap Hestia sembari mengangkat kartu nama Nimir.

"Sialan!" Nimir meraih telfon yang ada di mejanya dan menekan tombol satu. "Bawakan aku setelan baru." Ucapnya dan langsung memutus sambungan.

:::

"Lihatlah siapa ini. Apakah sebentar lagi kiamat akan datang?" Suara sambutan dari seorang wanita langsung terdengar ketika Hestia memasuki sebuah ruangan. Ia menaruh tasnya di meja dan duduk di kursi yang sudah lama kosong.

Wanita yang tadi menyambut Hestia pun menatap atasannya itu dengan pandangan menyelidik. Wajah bahagia Hestia terlihat sangat mencurigakan. "Kau tidak mengurung pria di rumahmu kan?" Tanya Wendy dengan curiga. Pasalnya atasannya itu sangat tak kompeten dalam menjalankan bisnis fashion yang dikembangkannya. Ia sering pergi rntah kemana, menghabiskan waktu bersama para pria yang berbeda.

Hestia menopang dagunya sembari tersenyum manis pada Wendy. "Akhirnya aku mendapatkannya."

"Apa?"

"Sebuah kenikmatan dalam berhubungan badan."

Wendy memberikan tatapan aneh pada Hestia. "Kau memang sudah gila. Sekarang kerjakan pekerjaanmu." Wendy menaruh setumpuk dokumen berisi proposan desain terbaru hingga keuangan.

"Ugh." Senyum indah Hestia luntur ketika mendapat segala kertas merepotkan itu. "Bukankah kau yang mengurus masalah keuangan." Ia mengambil dokumen teratas dan kembali memberikannya pada Wendy.

Setelahnya ia mengambil dokumen berisi proposal desain dan melihatnya. "Ah, ini akan bagus jika ku kenakan."

Wendy sudah tak aneh jika Hestia memilih desain untuk dikembangkan sesuai dengan seleranya. Terkadang ia memang mengakui bahwa selera Hestia akan menjadi baju yang populer.

"Ngomong-omong. Bisakah kita membuat kerjasama dengan Siri Tec?"

"Tidak." Tak perlu banyak berpikir untuk menjawab pertanyaan Hestia.

"Kenapa?"

"Siri Tech adalah perusahaan teknologi besar dan kita adalah perusahaan fashion wanita. Apakah menurutmu itu masuk akal?"

Hestia mendesis. "Tak ada yang tak mungkin di dunia ini."

"Berhenti berkhayal. Lagi pula kenapa kita harus bekerja sama dengan mereka?"

"Karena ada orang yang harus sering aku temui di sana."

Lihatlah betapa terus terangnya seorang Hestia.

"Apakah di sana ada pria yang menarik perhatianmu? Yang bisa memusakan nafsu seksualmu yang tinggi itu?" Ucap Wendy asal.

"Bagaimana kau tau?"

Wendy hanya diam tak bisa berkata-kata mendengar jawaban Hestia. Ia memang tau bahwa hasrat seksual Hestia sangat tinggi dan dia sulit untuk merasa puas. Bahkan selama Wendy bekerja bersama Hestia, dia tak pernah mendengar bahwa Hestia merasa puas akan pria manapun. Hal itu sempat membuat Wendy berpikir bahwa Hestia memang tak normal.

"Ku harap kau tidak mendatanginya di kantor dan menerkamnya."

Hestia tersenyum tipis. "Sayangnya aku sudah melakukannya."

"Bolehkah aku menyerahkan surat pengunduran diri sekarang?"

"Kau mau mati huh?"

:::

Nimir melihat ponselnya, ada pesan masuk dari nomor tak dikenal.

'Sialan, kau berani mengabaikanku?'

Sebuah pesan baru kembali muncul.

'Lihat saja! Aku akan mendatangimu dan mengikatmu hingga kau tak bisa mengabaikanku lagi!'

Nimir tak berani bahkan hanya untuk membayangkan wanita gila itu mendatanginya lagi.

"Apakah ada masalah?" Suara pria yang merupakan sekretarisnya pun mengintrupsi. Beberapa hari terakhir atasannya itu terlihat tak fokus dalam bekerja dan tiba-tiba sangat waspada pada setiap wanita yang ada didekatnya.

"Falco, bagaimanapun juga jangan biarkan wanita bernama Hestia masuk ke gedung ini."

"Apakah kau terlibat sebuah masalah dengannya?" Sebenarnya Falco cukup penasaran dengan wanita bernama Hestia yang disebutkan atasannya itu. Ini bukan kali pertama Nimir memerintahkannya untuk jangan membiarkan wanita itu masuk, seakan jika wanita itu memasuki gedung, akan terjadi sebuah malapetaka.

"Dia adalah wanita gila." Rasanya tubuh Nimir merinding jika harus membayangkan kejadian itu. Bagaimana bisa ia kehilangan kesuciannya dengan cara memalukan seperti itu?


:::



Bersambung...




Udah tersedia juga versi ebook di Play store & Play books
Keyword: kkenzobt

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 15.2K 24
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
28.9K 1.7K 11
📍 Mature for Language Content 📍 PDF VERSION READY!!! Sakura memang menyukainya, walau ia tahu kalau perasaannya memang sudah seharusnya ia hempaska...
428K 10.1K 40
Cerita pendek Cerita dewasa, percintaan antara pria dan wanita dewasa. Area khusus 21+ Satu bab satu cerita happy ending Short Story Kalo ada yang k...
14K 502 149
Pertama kali saya melihatnya, dia diberi obat oleh ibu tirinya, dan dia menghabiskan malam di ranjang hotel bersamanya, dan melarikan diri. Ketika sa...