Beloved Wife (Season 1 - YiZh...

By WangXian8510

308K 27.6K 1.7K

Kisah seorang pria bernama Wang Yibo yang mendapatkan kesempatan dari dewa untuk memperbaiki kesalahannya pad... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Spoiler Beloved Wife Season 2
Pengumuman

15

10.3K 1K 147
By WangXian8510

"Gege, apa aku mengganggu?" Xiao Zhan menyembulkan kepalanya dari balik pintu ruang kerja sang suami.

Wang Yibo yang tadinya tengah berkutat dengan laptopnya kini mengalihkan atensi pada istrinya dengan senyum yang menghias wajah tampannya.

"Tidak sayang, kemarilah." Ia memundurkan kursi lalu menepuk pahanya menyuruh sang istri untuk duduk di pangkuannya.

Xiao Zhan menurut, ia masuk ke dalam ruang kerja sang suami dan langsung duduk di pangkuan suaminya itu.

"Kenapa belum tidur? Ini sudah malam, sayang." Wang Yibo melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam.

Xiao Zhan mengerucutkan bibirnya, "tidak bisa tidur tanpa pelukan gege." Ia menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami.

Wang Yibo tersenyum, ia mengecup singkat kening istrinya itu. "Sebentar, hm. Gege akan menyelesaikan ini dengan cepat, lalu kita tidur."

Xiao Zhan mengangguk, ia menegakkan tubuhnya dan melihat apa yang sedang dikerjakan oleh suaminya. Pandangan matanya menangkap sebuah kertas undangan yang letaknya tidak jauh dari laptop sang suami, ia mengambil undangan tersebut.

"Gege, ini apa?" Tanya Xiao Zhan sambil menunjukkan undangan di tangannya.

Wang Yibo melihat sekilas apa yang di tunjukkan oleh sang istri, lalu kembali fokus pada layar laptopnya. "Undangan pesta pertunangan putri tuan Li." Jawabnya.

"Siapa itu? Dan kapan acaranya?" Xiao Zhan kembali meletakkan undangan di atas meja, terlalu malas untuk membacanya jadi lebih baik bertanya pada suaminya saja.

"Rekan bisnisku, acaranya besok malam." Jawab Wang Yibo.

"Gege akan datang?" Tanya Xiao Zhan lagi.

"Tidak sayang." Wang Yibo tidak berminat sedikitpun untuk menghadiri acara tersebut, menurutnya pesta seperti itu sangat membosankan, lebih baik ia di rumah menemani kelinci manisnya.

"Kenapa tidak datang? Dia kan rekan bisnis gege."

"Acara seperti itu sangat tidak penting, lebih baik aku diam di rumah bersama istriku ini." Wang Yibo mencium pipi sang istri.

"Sebaiknya gege datang, jangan mengecewakan rekan bisnis gege, dia sudah secara khusus mengundang gege tapi gege malah tidak datang. Kan tidak enak, ge."

"Tamu yang hadir harus membawa pasangannya, aku tidak ingin kau kelelahan nantinya."

"Aku tidak akan kelelahan, ge. Gege harus datang, besok aku akan menemani gege."

"Baiklah." Wang Yibo pasrah, apapun yang di inginkan oleh istrinya ia akan menurutinya.

Xiao Zhan kembali menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami, ia menguap lebar pertanda sudah mengantuk.

"Mengantuk, hm?" Tanya Wang Yibo yang di tanggapi anggukan oleh istrinya itu.

"Sebentar ya, sayang. Sedikit lagi selesai." Ucap Wang Yibo lembut.

"Mn." Xiao Zhan hanya bergumam.

Setelahnya hening, Wang Yibo sibuk dengan laptopnya sedangkan Xiao Zhan menyamankan diri dalam pangkuan sang suami.

Hanya dalam hitungan menit, suara dengkuran halus terdengar di telinga Wang Yibo. Ia menunduk untuk melihat wajah sang istri, dan benar saja, ternyata istrinya itu sudah tertidur.

Wang Yibo mengecup kening sang istri, sedikit merasa bersalah karena harus membuat istrinya itu menunggunya sampai ketiduran seperti ini. Akhirnya ia memutuskan mengirim file untuk meeting besok kepada Yubin, agar sekretarisnya itu saja yang mengerjakannya.

Setelah selesai mengirim file melalui email, Wang Yibo pun menutup laptopnya. Ia menggendong sang istri bridal style menuju kamar mereka yang berada tepat di sebelah ruang kerjanya.

Wang Yibo membaringkan tubuh Xiao Zhan di atas kasur dengan lembut, ia mengecup kening sang istri lalu beralih pada perut istrinya itu. Ia menyingkap piyama yang di kenakan oleh istrinya yang membuat perut istrinya itu terekspos, ia menunduk dan mengecup perut itu berkali-kali.

"Selamat malam, baby. Baik-baik disana, hm." Gumamnya dengan tangan yang mengelus lembut perut sang istri yang masih rata.

Setelah puas melakukan itu, Wang Yibo pun membenarkan kembali piyama istrinya, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua dan ikut berbaring di samping istrinya itu.

"Mimpi indah sayang." Bisiknya di telinga sang istri, lalu menarik lembut tubuh yang lebih kecil darinya itu untuk masuk ke dalam pelukannya, dan tak membutuhkan waktu lama baginya untuk menyusul istrinya itu ke alam mimpi.

.
.
.

Pagi hari datang begitu cepat, suara kicauan burung terdengar bersahutan menyambut pagi yang indah.

Wang Yibo dan Xiao Zhan melakukan aktivitas mereka seperti biasa. Wang Yibo yang akan pergi ke kantor, sedangkan Xiao Zhan bertugas untuk mengantar suaminya itu sampai ke mobil.

"Nanti aku akan mengantar makan siang untuk gege." Ucap Xiao Zhan.

"Tidak perlu, sayang. Nanti kau dan baby lelah."

"Aku dan baby tidak akan lelah, ge."

Wang Yibo menghela nafas menghadapi sikap keras kepala sang istri. "Baiklah. Tapi kau tidak boleh memasak, nanti jarimu terluka lagi. Biarkan koki yang melakukannya."

Xiao Zhan mengerucutkan bibirnya, merasa kesal karena ia di larang memasak oleh Wang Yibo setelah terjadinya insiden jarinya yang terkena pisau waktu itu.

"Tapi ge-"

"Tidak ada tapi-tapian. Biarkan koki yang melakukannya, kau hanya perlu bersantai saja."

Xiao Zhan cemberut, "baiklah." Ucapnya pasrah.

"Jangan coba-coba untuk memasak ataupun menyentuh pisau. Aku akan mengawasimu melalui CCTV, jadi jangan melanggar laranganku atau kau akan mendapatkan hukuman." Wang Yibo memperingati dengan tegas, takut kalau istrinya itu sampai terluka lagi.

"Mn. Aku tidak akan melanggarnya." Ucap Xiao Zhan malas, ia merasa kalau suaminya itu sangat berlebihan.

"Bagus." Wang Yibo mengecup kening dan bibir sang istri, lalu menunduk untuk mengecup perut istrinya itu.

"Aku pergi." Pamitnya.

Xiao Zhan mengangguk, "hati-hati ge."

"Iya sayang." Ucap Wang Yibo lalu masuk ke dalam mobilnya.

Xiao Zhan melambaikan tangannya saat mobil sang suami mulai melaju, setelahnya ia kembali masuk ke dalam mansion.

.
.
.

Seperti yang di katakan Xiao Zhan tadi pagi kalau ia akan mengantarkan makan siang untuk Wang Yibo, dan disinilah ia sekarang, berdiri di lobby kantor sang suami dengan tangan yang menenteng paper bag berisi kotak bekal makanan.

Xiao Zhan langsung melangkahkan kakinya menuju lift yang akan membawanya menuju lantai ruangan suaminya berada.

Setelah pintu lift terbuka, Xiao Zhan dengan cepat menuju ruangan sang suami dengan senyum yang menghias wajahnya.

Xiao Zhan segera membuka pintu ruang kerja Wang Yibo tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Gege-... ups, maaf." Ia segera menutup mulutnya saat melihat adanya lima orang pria asing yang sedang berbincang dengan suaminya.

Wang Yibo serta ke lima tamunya menoleh pada Xiao Zhan.

Ke lima tamu itu terperangah serta terpesona saat melihat tampilan Xiao Zhan yang memiliki kulit putih bersih, hidung mancung, gigi kelinci, mole di bawah bibir, dan tubuh tingginya yang ramping. Siapapun yang melihat pasti tidak akan percaya kalau Xiao Zhan adalah seorang pria, lihatlah bagaimana cantiknya wajah itu, bahkan wanita saja kalah cantik dengannya.

"Ekhem!" Wang Yibo berdehem dengan ekspresi dinginnya, merasa tidak suka ada yang menatap intens istrinya.

Deheman Wang Yibo membuat para tamu itu tersadar. Mereka melarikan padangan ke sembarang arah tidak lagi menatap Xiao Zhan.

"Sayang," ekspresi dan nada bicara Wang Yibo berubah menjadi lembut.

Xiao Zhan mengurungkan niatnya yang ingin melangkah masuk, ia takut mengganggu pekerjaan suaminya itu.

"Sepertinya gege masih sibuk, maaf kalau aku mengganggu." Ucap Xiao Zhan yang merasa tidak enak.

"Tidak, sayang. Kemarilah." Wang Yibo berdiri dari duduknya, ia merentangkan kedua tangannya untuk menyambut sang istri yang berjalan mendekat padanya.

Pelukan hangat serta ciuman di kening Xiao Zhan dapatkan setelah berada di hadapan sang suami.

"Tunggu sebentar, hm." Ucap Wang Yibo lembut.

Salah satu tamu yang sedang meminum tehnya langsung tersedak dengan para tamu lain yang saling bertatapan satu sama lain. Sepertinya mereka memiliki pemikiran yang sama.

Xiao Zhan mengangguk, "apa gege masih lama?" Tanyanya.

Wang Yibo mengusap lembut pipi sang istri. "Tidak, sayang. Sebentar lagi akan selesai, bunny duduklah dulu di kursi kerjaku."

Salah satu tamu meraih beberapa lembar tisu saat menyadari hidungnya mulai mengeluarkan darah setelah menyaksikan adegan romantis di depannya.

Padahal sebelum Xiao Zhan datang, Wang Yibo terus menguarkan aura dinginnya. Tapi lihatlah sekarang, auranya berubah menjadi hangat sampai-sampai membuat ruangan itu terasa sangat gerah.

"Mn." Xiao Zhan segera menuruti apa yang di katakan oleh Wang Yibo, ia mendudukkan diri di kursi kerja suaminya itu.

Wang Yibo kembali duduk di tempatnya semula, mengerjakan pekerjaannya secepat mungkin agar segera selesai, dan bisa langsung makan siang bersama istrinya.












Tbc.

Jangan lupa vote dan komen.

See you.

Continue Reading

You'll Also Like

119K 15.1K 40
"Ya, aku memang seorang ratu, tapi bukan berarti akan tunduk padamu! Batalkan pernikahanmu denganku jika akan menikahi selir tercintamu!" Seru sang r...
72.2K 8.7K 18
(END) Yibo bisa mendengarnya. Suara hati Xiao Zhan yang selalu coba disembunyikan.
111K 11.4K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
130K 12.4K 11
Wang Yibo selingkuh dan Xiao Zhan mengetahuinya. Tahun-tahun berlalu dan Xiao Zhan masih menunggu Yibo mengatakan yang sebenarnya. Namun mau tak mau...