Survive: I'll Make it Sure to...

By raeedann

187 7 0

Seorang gadis bereinkarnasi, seorang laki-laki yang mengetahui masa depan, dan juga seorang laki-laki yang me... More

CHARACTER LIST: PART 1
CHARACTER LIST: PART 2
PROLOGUE
Chapter 1: The Beginning
Chapter 2: The Beginning Part.2
Chapter 3: The Beginning Part.3
Chapter 4: The Beginning Last Part
Chapter 5: The Olympians's
Chapter 6: The Word Untold
Chapter 7: The Princess return
Chapter 8: The Princess return Part.2
Chapter 9: Two World
Chapter 10: First Wish
Chapter 11: Past
Chapter 12: Reunion
Chapter 13: First Prince
Chapter 14: Results
Chapter 15: Results Pt.2
Chapter 17: Relationship Part.2
Chapter 18: Relationship Part.3
Chapter 19: Ex
Chapter 20: Ex Part.2
Chapter 21
Chapter 22: Allies

Chapter 16: Relationship

2 0 0
By raeedann

CHAPTER 16: Relationship

"Dion... aku sudah bilang untuk ketuk pintu dulu " ucap Lizertia sambil memegang keningnya

"Kakak ! apa pipimu tidak apa-apa ? " Dion menghampiri Lizertia dengan wajah khawatir

"oh, kau dengar dari siapa? "

"cih, para pelayan membahas itu daritadi. Bisa-bisanya Permaisuri melakukan ini padamu "

Ekspresi dion tiba-tiba berubah menjadi sedih

"pfft "

'lucu juga '

"Kakak ! apa kau baru saja tertawa ?! ini bukan sesuatu yang bisa ditertawakan... "

"Kakak !!! "

Tiba-tiba muncul lagi seorang gadis dengan rambut silver.

"Kakak... pasti sakit ya.. " ucap gadis itu, yang tak lain adalah Chloe

"tidak kok, kalian kenapa tiba-tiba kesini.... "

"aku hanya khawatir kepada kakak... " ucap Chloe dengan menundukkan kepalannya

Sama seperti Chloe, Dion juga menundukkan kepalanya

'mereka lucu '

SREK SREKK-

Lizertia mengelus kepala kedua anak itu sekaligus.

'Jika dilihat-lihat, dari dulu mereka selalu bersikap manja jika bersamaku'

"bukan begitu, aku juga ada tamu saat ini. Bukankah itu tidak sopan? Apalagi kalian ini Pangeran dan juga Putri dari Kekaisaran. "

"maaf... " ucap Dion dan Chloe bersamaan

DREK DREK DREK

Terdengan suara seseorang yang berlari dari kejauhan dan mendekat ke kamar Lizertia. Wajahnya juga tidak asing.

"Pangeran Dion ! "

Seorang Pria yang terlihat lebih tua dari Dion berlari mengejar kearahnya, dengan memakai baju khas pelayan pribadi Pangeran

"Salam kepada Yang Mulia Putri Pertama dan Yang Mulia Putri ketiga "

Aku dan Chloe hanya menganggukkan kepala

"Oh ! Reno, ada apa? " ucap Dion dengan tersenyum

"Yang Mulia ! bukankah hari ini anda janji dengan Putra dari Marquess Eloy ?! "

"heee- "

"Yang Mulia ! ayo kita pergi sekarang "

"Dion, jangan buat Reno kesusahan, kita bisa main lagi lain kali " ucap Lizertia dengan tersenyum

"Baiklah... aku pergi dulu kak... "

Dion pun pergi bersama Reno menuju ke tempat tinggal Marquess Eloy.

'hmm... untung saja dia masih bertemen dengan putra dari Marquess Eloy '

Dikehidupan sebelumnya, Dion berteman cukup dengan Putra dari Marquess Eloy yang bernama George. Mereka cukup dekat, bahkan Kaisar sendiri sudah terbiasa jika bertemu dengan George di istana untuk bermain dengan Dion.

Hanya saja...

Di kehidupan sebelumnya,

George selalu berakhir mati.

Ia bukan mati karena penyakit, kecelakaan atau pembunuh bayaran. Melainkan, ia dibunuh oleh Dion.

Sahabatnya, sendiri.

'aku hanya berharap, semoga persahabatan kalian terus belanjut.'

Setelah Dion pergi, Chloe pun ikut pergi, karena ia tau bahwa ada sesuatu yang harus Lizertia lakukan. Dan, untuk sekarang semua kembali seperti semula dimana hanya ada mereka bertiga diruangan ini.

"ah, maaf oppa. Tadi banyak yang datang, aku sampai melupakan kalian" ucap Lizertia dengan menggaruk-garuk kepalanya

"itu adik-adikmu kan?" Tanya Eungyeom

"oh, iya. Kami saudara dengan ibu yang berbeda"

"mereka ternyata benar-benar menyukaimu ya?" ucap Jaehyun dengan tersenyum menatap Lizertia

Lizertia hanya terdiam dan menatapnya balik.

'Entah kenapa, rasanya aku senang mendengar itu dari seseorang. Meskipun aku mengerti bahwa dari dulu, hanya mereka yang tidak mengkhianatiku, dan selalu bersamaku. Karena itu juga, aku ingin melindungi mereka.'

"hehe, tentu saja. Mereka kan adik-adikku" Ucap Lizertia dengan meminum seteguk teh dan tersenyum

Saat ini sudah hampi sore hari, mereka bertiga hanya berbincang-bincang membicarakan banyak hal yang terjadi setelah Lizertia mati dikehidupan ke-24.

Dimana Eungyeom yang katanya menjadi gila, Yuri yang selalu merengek ingin bertemu dengan Yoon-Ah, Sangyeob yang tiba-tiba menjadi pendiam, Dongwook yang juga menjadi dingin.

Lizertia tidak menyangka bahwa kematiannya memberi dampak seburuk itu bagi mereka.

Entah sedih atau senang yang dirasakan Lizertia saat ini, hanya saja dia seperti merasa beruntung untuk dapat bertemu lagi dengan mereka, meskipun saat ini dia berada di raga yang berbeda.

"oh, sudah hampir malam. aku sudah menyiapkan tempat tidur untuk Kalian."

Lizertia memanggil Maria untuk menyuruhnya mengantarkan Eungyeom dan Jaehyun ke kamar mereka masing-masing untuk istirahat.

"besok, aku akan mengajak kalian berkeliling. Jadi, tidak perlu memikirkan pekerjaan secara tergesa-gesa."

"aku tau, kalian pasti siap kan?" Ucap Lizertia dengan tersenyum kearah mereka berdua

"Kalau begitu, terimakasih Tuan Putri. Selamat malam, semoga Dewa Matahari memberkati Anda" ucap Jaehyun dan Eungyeom secara bersamaan

'hooo- aku terkejut, mereka sudah bisa beradaptasi didunia ini'

Maria pergi mengantar mereka berdua.

Disisi lain, Lizertia langsung pergi membersihkan diri dengan mandi. Setelah itu ia berganti pakaian memakai pakaian tidur berwarana putih dengan selendang di pundaknya. saat ini juga sudah pukul 9 malam. Terutama, saat ini muncul bulan purnama diatas.

Lizertia hendak pergi keluar untuk berjalan-jalan sebentar disaat gelap seperti ini dengan membawa lampu gantung ditangan kanannya.

Lizertia berjalan melewati lorong yang sangat gelap sendirian. Melihat kearah jendela, terasa Bulan mengikuti dirinya. Karena merasa bosan hanya berjalan sendirian, Lizertia akhirnya pergi ke kantor miliknya untuk membaca beberapa laporan.

'ha—memang bekerja di malam hari, benar-benar merepotkan'

10 menit berlalu, ia memutuskan untuk kembali ke kamar. Suasana benar-benar sepi, dan hanya terdengar langkah kakinya dengan sepatu hak tinggi di kakinya itu.

'sebentar lagi ya...' ucap Lizertia didepan pintu kamarnya

Lizertia membuka kamarnya kemudian masuk kedalam kamar.

Jendela yang terbuka, membuat angin yang cukup kencang mehembus didalam kamarnya yang luas.

Lizertia menutupnya, kemudian pergi menuju kasur. Tapi, dia tidak berbaring, melaikan melihat kebawah kolong Kasurnya dan mengambil sesuatu. Terdengan sesuatu dibelakangnya, Lizertia pun berbalik.

-JLEB!-

"seharusnya kalian berhenti melakukan hal ini"

Seperti yang diduga.

"Pembunuh Bayaran"

Ini sering terjadi setiap malam. Banyak pembunuh yang mencoba membunuh Lizertia dengan cara masuk ke kamarnya atau ke kantornya di malam hari. Tentu saja, dia sudah terbiasa dengan hal ini.

Pria ini, Lizertia tidak langsung membunuhnya, melaikan ia hanya memotong tangannya saja

"hei. Katakan, siapa yang menyuruhmu?" Tanya Lizertia dengan menginjak punggung pria itu dengan pedang di tangan kanannya yang siap untuk menebas kapanpun

"AKU TIDAK AKAN MENGATAKANNYA!" ucap pria itu dengan berteriak

"shhht! Sudah malam, orang-orang akan mendengarmu jika kau berteriak sekencang itu" Ucap lizertia dengan suara yang pelan

"DIA BILANG KAU HANYA GADIS PINTAR! AKU TIDAK TAU KALAU TERNYATA KAU BISA BERMAIN PEDANG!"

"ohhh, jadi itu kau menyerangku?'

"karena, aku lemah?"

"aku akan bertanya lagi untuk terakhir kali. Jika kau tidak menjawabnya, aku akan langsung membunuhmu"

"siapa yang menyuruhmu?"

"TIDAK! AKU TIDAK AKAN MENGATAKANNYA, LEBIH BAIK MATI DARIPADA BERKHIANAT!"

Orang ini... merepotkan saja

"begitu? Baiklah."

CRING!

Tebasan pedang yang menebas leher pria itu. Darahnya bercucuran dimana-mana.

"darahnya mengenai bajuku"

"ha... aku harus ganti baju lagi"

Tapi, bukannya bergegas untuk ganti baju dan tidur. Lizertia pergi ke arah jendela, dan seketika ia mendengar suara langkah kaki berupa larian yang kencang dengan jumlah 3/4 orang menuju kearahnya dari belakang

-SRET-

"hahaha! Sudah lama aku tidak melakukan hal seperti ini" 

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 171K 49
Ketika Athena meregang nyawa. Tuhan sedang berbaik hati dengan memberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa lalunya. Athena bertekad akan memperb...
187K 18.5K 29
Karel terjebak dalam sebuah novel remaja dan harus memerankan sosok penjahat berusia 18 tahun. Namun, ia merasa bersyukur karena karakter penjahat ya...
2.8M 225K 44
Kalisa sungguh tidak mengerti, seingatnya dia sedang merebahkan tubuhnya usai asam lambung menyerang. Namun ketika di pagi hari dia membuka mata, buk...
1.3M 125K 47
Di novel 'Kisah Naqila', Nathaniel Varendra adalah sosok antagonis paling kejam. Ia bahkan tak segan membunuh seseorang yang dianggap mengusik ketena...