Brothers

By Ran_aja

16.6K 971 404

Bagaimana jadinya jika kedua makhluk tsundere ini saling disatukan? cuma berisi kisah kisah keseharian fang... More

gagal cuti
Peniru
Gajadi misi
sakit
Kasim ditinggalin
Keluarga fang
Tuan muda? pangeran?
Besoknya
Gabut
Gak dapet cuti
Fang?
Gagal di Lantik?

Janji gak gabut

587 48 44
By Ran_aja


Hayo pasti pada penasaran dia itu siapa🗿







Gak cukup guys lanjut prat 3





























Oke oke kali ini serius🗿👉🏻👌🏻











"P-p-p...."











"PAPA ZOLA?!"

Tapi boong yahahawahyu












"P-p-PUTRI KIRANA?" Kaget mereka semua, seseorang yang dipanggil Kirana tersenyum miring.



"APA KAU NAK HAH?!" tanya lantang boboiboy lalu menunjuk Kirana dengan tidak sopan nya

"Patut nya awak yang tanye, apa korang semua nak di istana ku ? Dan... Fang-"

Fang menatap Kirana lama, Kirana membalas tatapannya.





Selang hampir satu menit mereka saling bertatapan namun belum ada satupun yang berniat untuk mengalihkan tatapan mereka.

Lalu terjatuh lah Kirana dalam pandangan pertama- err maksudnya jatuh secara tiba tiba Karena diserang oleh makhluk lain di belakangnya



Hayo tebak siapa yang menyerang Kirana hingga terjatuh dan sebagian tubuhnya hancur?😏

Hancur? Iya hancur, sekuat itu lah tenaga nya:D



















Orang itu adalah.......






Btw ini memang orang bukan alien

























Adalahhhhhhh pak tomato yaitu bapak dari boboiboy yang sangat berdikari🥳

"Laksamana Amato!?!" Pekik ratu neina dan raja Agam, lalu siapa sangka kalau makhluk lain juga datang membantu menghancurkan robot robot Puteri Kirana.

"Huh? ADUDU PUN ADE KAT SINI?!" sontak boboiboy terkejut tak percaya, terlihat dari wajah datar alien bernama adudu itu menatap boboiboy biasa saja.

"Eh? Kenapa adudu Ade Kat sini?" Tanya Yaya yang hanya dibalas Ying dan Gopal angkat bahu


Ying menyipitkan matanya "siapa laksamana amato itu?" Tanya Ying

Boboiboy "i-itu.... A-"

"TAK GUNA KAU AMATO!!! BERANI NYA KAU TIPU AKUUU!!!!" teriak lancang Puteri Kirana dengan api api mengembara disekelilingnya, tampak wanita itu sangat marah.


"Kau pantas untuk ditipu, ini lah karma kerana kau telah menipu aku!!" Kali ini adudu yang angkat bicara, lalu ia mengeluarkan sebuah tombak besi lalu memutar mutar tombak itu dengan kerennya.

Puteri Kirana terlihat tak peduli, "hehehe! Baiklah kalau macam tu, aku tak kesah kau nak hianati aku amato. Selama aku ada kuasa dari yang mulia pangeran fang, AKU BOLEH MENGHANCURKAN KORANG HINGGA TAK TERSISA SEDIKIT PUN! HAHAHAHAH!!!!" Lalu Kirana tertawa jahat, sangat menyeramkan.

Lalu Kirana melirik kearah fang yang tengah bersama kaizo, dengan secepat kilat halilintar Kirana sudah mengambil fang dari kaizo lalu membawa fang dengan kasar.




"PAAANGG!!!!" teriak histeris kaizo seperti kehilangan saja, "FANGG!!!" kini teman teman fang pun ikut memanggil nama fang.

Sedangkan fang, tak bisa membaca situasi. Pikirannya benar benar kacau, sudah lelah untuk berpikir lagi sehingga kesadarannya menipis. Apalagi tenaga nya saat ini sudah habis..


Kaizo memakai topeng nya, "PEDANG TENAGA!" dengan cepat ia mengeluarkan pedang tenaga nya lalu membelasah Kirana yang terus terus menghindar dengan mudahnya padahal sedang menggendong fang.

"Takkan ku beri kau mengambil nya dari ku, kirana......" Bisik kaizo lalu saat Kirana sedang sibuk dengan bisikan kaizo, dengan ligat kaizo mengambil alih fang lalu memberikan satu serangan yang kuat tepat menggores perut putri Kirana.


Kaizo berlari menggendong fang untuk membawanya ke tempat yang lebih aman, "KASIM!" jerit kaizo.

"CEPAT KAU HALANG KIRANA! AKU KENA PERGI BAWA FANG MENJAUH DARI KIRANA!!!" perintah kaizo lalu dibalas anggukan mantab oleh si Kasim

Setelah kaizo mendapat respon barulah dia pergi dari sana entah kemana membawa fang sambil berlarian sepanjang lorong istana yang sangat luas itu.


"KAU TAK BOLEH LARI KAIZO!!!!" teriak lancang Kirana lalu hendak mengejar kaizo dan di halang oleh kasim












"Huh? Kau tidak menyelamatkan adik mu kaizo??" Tanya Kirana pada Kasim, ia mengira kalau Kasim adalah kaizo.


"Fang ada bersama ku, takkan ku beri kau sentuh dia!" Jawab sinis Kasim, alias si budut ini lagi cosplay kapten kita yah kapten kaizo



Balik ke kaizo dan fang











"Ugh... Abang....?" Fang berbicara dalam gendongan kaizo, kaizo terkejut mendengar suara  sang adik. Ia berhenti berlari lalu mengecek fang, "pang, apa dah jadi? Kau masih mengingat ku kan???" Tanya kaizo memastikan, sungguh kaizo tak tahu harus berkata apa bila fang menjawab "tidak aku tidak mengingat anda siapa"

Ya, semoga saja tidak begitu. Fang memegangi kepala nya yang sakit lalu menatap wajah kaizo, sedikit lama hingga fang menjawab "aku dah oke... Tapi...." Kata fang, membuat kaizo menghela nafas lega. Sedikit terharu namun membuat siapapun senang bila mendengarnya kan?

Tiba tiba fang menutup mata, dan fang menutup matanya itu sangat lama, hal itu berhasil membuat kaizo mulai curiga. "F-fang?"

-:✧⁠◝⁠(  Brothers  )⁠◜⁠✧:-

"Menyingkir lah kaizo, kau tahu aku lagi kuat dari pada kau.. jadi jangan Cuba Cuba nak halang aku bila tak nak aku belasah kau Ngan ni!" Judes Puteri Kirana lalu mengeluarkan sebuah pedang laser di Tangannya.

Kasim tak takut sama sekali, meski ia tahu Kirana bukan lah tandingannya. Ia tetap akan mencoba melawan wanita itu sebisanya demi sang kakak dan sang adik, ya meski mereka tak ada hubungan apapun, namun Kasim menganggap mereka bertiga adalah sebuah keluarga kecil. Keluarga yang hanya terdiri dari tiga bersaudara yang bahagia meski terkadang selalu ada saja pertengkaran.

"Baik kau bagi tahu aku dimana fang!!!" Tegas Kirana, kasim menggeleng. "Aku takkan bagi tahu" balas Kasim santai.

Hal itu membuat Kirana marah besar, "kau betul betul mencabah aku!!!" Marah Kirana, ia melayangkan ribuan pedang laser dengan kilatan petir berwarna merah ditangannya ia serang ke Kasim secara brutal. Kasim mengelak dengan lambat mengingat betapa cepatnya gerakan Kirana, hingga Kasim terkena  goresan luka yang sangat dalam akibat ulah Kirana. Tepat saat itu juga Kirana berhenti menyerang dan Kasim mendadak runtuh dan memegangi lengannya yang sobek.





"Kau masih tak nak bagi tahu aku HAH?!" Tanya Kirana kasar

Kasim sendiri berdecih lalu membuang ludah sembarangan dan menyengir puas, "heh- jangan harap" kata Kasim lalu menatap Kirana sinis

Kirana semakin marah,

"Baiklah, kalau kau tak ingin. Aku akan cari sendir-"

*DUAGH!!!*

"Jangan lupakan aku ada disini Puteri Kirana!" Seru amato setelah menendang wajah cantik dan rupawan Kirana.

"CK berani kau?!?!" Kesal Kirana

"Heh, mesti lah berani. Bukan macam kau! Penakut" ledek amato membuat Kirana semakin kesal.

Kirana semakin tak tahan menahan amarahnya, ia memutar tangannya dan membentuk bola bola besar lalu menggambar bulan sabit berwarna ungu di tangannya. Lalu tak lama kemudian muncul lah bulan sabit tepat dibelakang tubuh Kirana.

Ochobot : "uh- i-itu... Itu kuasa Moonlight!"

All: "Moonlight?!?!"

Ochobot : "ya! Cepat berlindungg!!!!!KUASA NI BERBAHAYA!!" *Menjerit*

Dengan segera Kasim berlari dengan cepat disekumpulan orang orang dikenalnya, lalu berteriak. "DINDING TENAGA BERLAPIS!!!!"

lalu mereka semua berada didalam kurungan dinding tenaga Kasim yang sangat tebal itu, lalu tak lama kemudian- "TEMBAKAN SINAR BULAN SABITTT!!!!!"



*BRUASDDDDHH!!!!!!*

suara yang sangat memekakkan telinga begitu nyaring dan Kirana menyeluarkan sebuah serangan yang sangat besar ke mereka dan itu sangat menyilaukan. Kirana sendiri sampai sampai tak kuat menahan kuasanya, rasanya tubuhnya seperti ingin terhempas oleh kuasanya sendiri akibat tenaga kuasa fang yang begitu kuat. Bahkan dinding tenaga Kasim sudah pecah 1 dan dinding selanjutnya sudah retak.

*Kretekk*

'ugh... Sial! Bertahanlah!!!' batin Kasim berharap dinding tenaga buatannya tidak hancur begitu mudah.

tetapi sayangnya, dinding tenaga kedua juga sudah pecah.

Kini tersisa satu dan Kirana belum memberikan tanda tanda untuk berhenti menyerang.



*CRASH!!!*


"AARRGHHH!!!"

"HUWAAAA"

"AAAAAAAA"

teriakan demi teriakan keluar dari mulut mereka semua yang menjadi korban sasaran tembakan bulan itu, dinding tenaga Kasim pecah dan mengakibatkan mereka  semua terkena serangan dahsyat itu.

Kirana berhenti menyerang, wanita itu tampak ngos ngosan.

Untung saja mereka berlindung tadi meski akhir akhirnya kena serangan itu juga, setidaknya mereka tidak terluka terlalu parah.

Tetapi

Mereka melupakan seseorang, "eh! Mana adudu?! Kenapa dia tida-" boboiboy berhenti berbicara karena melihat alien yang baru saja dia sebut berbicara. "Kau...." Jeda alien bernama adudu.




"BERANI KAU SERANG AKU LEPAS KAU HANCURKAN PROBE?!?!" teriak adudu dengan wajah lusuh

"Ah.. benar juga, aku tidak melihat probe sedaritadi" gumam boboiboy pelan, ia rasa sepertinya saat ini adudu sedang marah besar.

"AKAN KU HANCURKAN KAU SEBAGAIMANA KAU HANCURKAN PROBE!!!!!" jerit Adudu lalu alien itu masuk ke robot tempur pemusnah mukalakus, dan menyerang Kirana tanpa basa basi lagi. Beberapa serangan adudu berikan hingga Kirana nyaris terkena serangan laser robot mukalakus punya adudu, kirana menyerang balik adudu dengan kuasa asli nya sendiri. Yaitu, kuasa voltra


"KIRANA VOLTRA!"

Eh gitu ga sih🗿


ochobot terkejut melihat hal yang baru saja terjadi, itu adalah kuasa elemental! Kuasa boboiboy petir tahap ketiga!!

"Apekah...?!?!" -bbb

Adudu syok, tanpa berpikir keras ia menyerang Kirana lagi namun dengan pedang mukalakus.

Adudu mengontrol robot itu melayangkan pedang itu kesana kemari yang pasti harus kena Kirana! Namun karena kecepatan Kirana yang gak ngotak itupun akhirnya adudu gagal menyerang. "Ggrrr!! Tak guna kau kiranaaaa!!!!!!" Kesal adudu

Kirana sendiri menatap adudu sinis lalu mengeluarkan kuasa pedangnya, "pedang voltra!!! Hiyaa!!!" Kirana pun membelasah robot mukalakus dengan mudahnya karena adudu yang tidak sempat mengelak, hingga kini robot mukalakus itu hangus kesetrum bersama adudu didalamnya.

"HYAAGGHH!!!!" jerit Adudu


"ADUDUUUU!!!!" boboiboy berteriak memanggil adudu.



Lalu setelah lama robot itu kejang kejang, barulah robot mukalakus terjatuh ke tanah dan tak dapat lagi bergerak. Tenaga robot itu juga sudah habis karena sebelumnya adudu menyerang Kirana dengan dikendalikan amarah hanya demi melindungi probe yang sudah hancur.

Jika probe semakin dihancurkan oleh kirana, maka tak ada harapan lagi untuk adudu buat menyelamatkan probe kan? Maka dari itu, kini adudu tak bisa berbuat apa apa selain melampiaskan emosinya. Adudu tak punya apa apa sekarang, dia telah ditipu oleh kirana. Kirana diam diam menyiksa probe tanpa sepengetahuan adudu agar Kirana dapat dengan bebas membodohi adudu.

Sungguh, kini adudu sangat menyesal menolong seseorang dan berbuat baik pada yang jahat. Itulah mengapa adudu selalu kasar pada siapapun, sekalipun dia pernah berdamai dan belajar apa itu sopan dan hati mulia. Ia tetap akan dikalahkan oleh trauma

Kembali dikondisi adudu, adudu sudah tak dapat lagi menahan matanya untuk tetap terbuka.

Adudu bergumam banyak




"P-probe... Maaf, aku terlalu l-lemah.."

"Maaf aku terlalu mudah untuk dibodoh-bodohi..."









Adudu mencoba untuk bangkit namun gagal.











"Dan m-maaf... A-aku aku tak percaya pada kau dan aku malah p-percaya pada Puteri Kirana...... H-ugh!"

Lama kelamaan, tanpa adudu sadari. Ia meneteskan air matanya, ia tetap berdiam diri didalam robot mukalakus.

'hahaha.. bodohnya, aku minta maaf pada siape? Probe takde Kat sini' batin adudu lalu menertawai nasib dirinya sendiri.

Adudu menutup matanya, namun hanya tutup mata ya.. adudu hanya kelelahan kerana sedaritadi ia marah marah.













































"Maaf probe..... Aku tak pantas jadi tuan kau"
































"Huh! Buang masa" cibir Kirana, lalu ia teleportasi tepat didepan robot mukalakus. Ia keluarkan adudu dengan mudah didalamnya lalu melempar adudu dengan kuat hingga terpental di dinding batu hingga dinding tersebut retak

Adudu meringis kesakitan, untuk saat ini ia akan pasrah saja. Bila dia mati sekarang juga tak papa, probe tidak ada. Itu artinya tidak ada lagi kehidupan, tanpa probe untuk apa dia hidup? Selama ini yang membuat hidupnya berwarna hanyalah probe seorang. Robot Yang selalu setia bersamanya dimanapun ia berada,

"Heh-" Kirana tersenyum puas.

Sedangkan adudu masih setia menutup matanya.

"LEPASKAN DIA KIRANA!! BOBOIBOY HALILINTAR!!!!!" jerit boboiboy lalu berubah menjadi boboiboy halilintar dan berlari secepat kilat mendekati Kirana dan mengeluarkan pedang halilintar. "TERTAKAN HALILINTAR!!!!"

dengan secepat kilat pula Kirana menghindar dan melepaskan adudu dengan kasar, lalu membalas serangan boboiboy dengan pedang voltra nya lalu Boboiboy halilintar pun ikut menyerang hingga kedua pedang petir itu saling bersentuhan dan mengeluarkan suara nyaring pedang saling bersentuhan

"Hm... Kuasa elemental eeh? Kuasa yang menarik tetapi malangnye BERADA DITANGAN YANG SALAH!! HAHAHAHAHA!!!!" dengan gesit dan halilintar yang lengah, Kirana mencabut & merampas jam kuasa boboiboy.




'cepat sekali!!' batin mereka semua yang menonton




Boboiboy terdiam, "TIDAK!!!!!!" Teriaknya, "BAGI BALIK KUASA AKUU!!!!" Marah boboiboy lalu menyerang Kirana dengan tangan kosong, Kirana sendiri tersenyum penuh arti lalu mengeluarkan pedang voltranya.

*DUAGH!*

Amato menendang perut Kirana dengan menyalurkan kekuatannya hingga Kirana terhempas sangat jauh dan mendarat di perbatasan dinding istana nya sendiri

"AHKK!!!" ringis Kirana

Sungguh author tidak tahu apa kuasa amato:/

Amato saat ini tak ingin membantu menyerang, namun entah kenapa mechabot mengendalikan tubuhnya

"Apani mechabot?!?!" Marah amato lalu menatap mechabot yang ada didada nya kesal

Mechabot : "bila tak aku tendang Kirana tu, anakmu sudah pasti akan mati ditangan Kirana. amato"
*berbisik*


Amato mendengus kasar. "Tapi aku harus melihat boboiboy menyelamatkan dirinya sendiri karang ni! Aku ingin dia berdikari."

Mechabot : *rolling eyes*

Itu wajar mengapa mechabot berkata dengan berbisik, saat ini amato menjaga rahasia kalau ia adalah sang ayah dari boboiboy dan selama ini bekerja diluar angkasa.

Apalagi saat ini mereka sedang melawan musuh, tak mungkin mechabot berkata dengan keras kan? Bisa bisa jadi masalah nanti.



Boboiboy sendiri masih diam, dia tidak menatap siapa orang yang baru saja menyelamatkannya. Pikiran nya kacau.


Kirana sendiri mencoba untuk bangun, ia curiga dengan Kasim.

Dengan cepat Kirana teleportasi didepan wajah Kasim, "apa kau bukan kaizo?" Tanya Kirana dengan wajah polos, astaga entah kenapa itu terlihat cantik Dimata Kasim.


Kasim tertegun namun ia tetap berpihak pada kaizo, "Ape kau merepek ni HAH?!?!" bentak kasim membuat Kirana sedikit terkejut, "kau masih kasar sekali kaizo...." Tutur Kirana namun Kasim tak peduli.

Sedangkan kondisi adudu sekarang? Dia akan pingsan sekarang juga namun tubuhnya ditahan oleh seseorang yang membuatnya kembali berdiri normal meski mau ambruk.

"Huh...?" Adudu memutarkan kepalanya perlahan menatap siapa orang yang menahan bahunya, "fang..? A-apa kau uhk buat Kat sini?" Tanya adudu dengan suara yang dipaksakan untuk keluar, adudu takut jika fang akan menyerangnya.






"........."













"F-fang?" Panggil adudu sekali lagi

















"Jangan salahkan semua ini karena mu, ini bukan salahmu. kau berhak menyerang Kirana kerana kau memiliki sesuatu yang harus kau lindungi, itulah mengapa kau harus bertarung dengannya kan? Meski kau sudah tidak memiliki apa apa lagi selain robot mukalakus tu..."




"Sekarang baik kau pergi darisini, aku akan balaskan dendam kau pada Kirana.." kata fang sambil tersenyum smirk, 'abangg gue keren banget gak siii' batin fang sambil melirik kaizo yang menonton dari kejauhan


Adudu sendiri terkejut mendengarnya, ia tak menyangka kalau fang akan berkata seperti itu padanya. "t-terimakasih...." Kata adudu pelan sangat, sehingga fang tak terlalu dapat mendengarnya dengan jelas. "Huh? Terimakasih?" Ulang fang, "tidak." Kata adudu lalu memalingkan wajahnya dari fang.

Fang sendiri tersenyum, ia tahu apa maksud adudu. Namun fang mengabaikannya saja, Dengan segera fang pergi dari tempat adudu lalu diam diam mendekati area Kirana, amato dan Kasim saling bertarung. Dan tak lupa teman teman boboiboy ikut membantu melawan robot pak Pato.



Kini Kasim sedang adu pedang dengan Kirana, serangan diantara keduanya begitu dahsyat! Bahkan sangat cepat! Fang sendiri termenganga melihat kejadian barusan.

Tiba tiba Kirana memukul area perut Kasim dengan lutut kakinya dan hal itu sukses membuat Kasim kesakitan, namun Kasim tak mempedulikan perutnya yang begitu sakit.

Ia tetap bersikeras mengayun pedangnya ke kepala Kirana namun Kasim gagal menyerang karena rasa sakit diperutnya tiba tiba perih.

"Akh... S-sakit!" Ringis Kasim memegangi perutnya

Kirana tersenyum puas, karena Kasim yang lengah Kirana pun melayangkan pedangnya mengenai pedang Kasim hingga pedang tenaga Kasim pecah dan hancur.

Kasim membelakkan matanya, ia tak menyangka jika semudah itu Kirana mematahkan pedang tenaga, iya pedang tenaga...

"T-tak mungkin!" Gumam kasim tak percaya, Kirana tersenyum jahat. Ia kembali melayangkan pedang voltra nya


"BERHENTII!!!" teriak menggelenggar seseorang, yang tak dipedulikan Kirana. Karena Kirana yang tak peduli mau tak mau fang berlari dengan cepat lalu memasang pelindung, "PELINDUNG BAYANGAN!" Keluarlah kuasa bayang fang yang membungkus dirinya dengan Kasim sehingga Kirana tidak berhasil menyakiti mereka berdua












Kasim tertegun

"F-fang... Apa kau buat Kat sini?! M-ma-mana kapten kaizo?!!" Panik Kasim takut jika adik orang kenapa Napa dia yang kena imbasnya







"Kapten kaizo?" Ulang fang, "dia tengah membawa yang lainnya pergi.

"Ai? Kenapa macam tu?!" Bingung Kasim, "lihat saja sendiri" kata fang sambil tersenyum licik, fang membuka pelindung bayangannya sehingga menampilkan Puteri Kirana ada didepannya.







"Oh, rupanya pangeran kita~" kata Kirana dengan nada bergurau

Fang menatap Kirana tak suka, sedangkan Kasim melongo menatap kesana kemari. 'eh betul lah.. takde siapapun Kat sini.....' gumam Kasim






Kirana menatap fang rendah, "hm.. Kenape kau lindungi dia fang? Bukan kah kau nak selamatkan ayah dan Mak kau di planet gogobugi?" Tanya Kirana sambil memberikan senyum palsu

"Mak dan ayah...? Apa kau merepek ni kirana, Mak ayah aku ada disini.. buat ape aku lindungi diorang?" Kata fang sambil tersenyum lebar.

"Lagipun, aku dah bosan nak ikut drama kau ni." Ledek fang memandang Kirana lemah


"Grrrr!! Jadi kau sudah tahu semuanya ya? Tak pe~ akan aku belasah kau karang. HIYAA!!!!"


fang : *shock & tak bisa menghindar*


Fang mau tak mau menutup matanya sekuat mungkin



*Schzz!*


Tepat saat itu juga Kirana menusukkan pedangnya diperut, tapi mengapa fang tidak merasakan apapun? Fang mengintip sedikit dan betapa terkejutnya fang melihat siapa seseorang yang baru saja melindunginya.

















"A-abang....."


























"K-kasim... APA YANG KAU LAKUKAN BODOH!!!" lanjut fang tak menduga kejadian yang baru saja terjadi, perut Kasim sekarang tertusuk pedang voltra milik Kirana bahkan mengenai jantung Kasim.

"Uhuk!!"

Kasim tersenyum tulus dan membelai pipi fang, "kau lindungi aku b-bolleh... Tapi aku? tak boleh ke lindungi kau..? Ugh uhuk!!!" Kasim terbatuk dan mengeluarkan bercak darah, darah yang keluar dari mulut Kasim mengenai pipi mulus fang. Fang semakin syok

Kirana mengumpat, "tch! Kacau je budak ni!!" Gerutu Kirana lalu dengan santainya dia melepaskan pedang voltra itu dengan kasar dari perut Kasim.

"AGHHH!!!!" ringis Kasim lalu terjatuh ke tanah memegangi perutnya yang sangat sakit.

Kasim melihat ke bawahnya, darah menggenangi tubuhnya dan bahkan tangannya juga terkena darahnya sendiri. "D-darah a-aku kah ini...?!" Shock Kasim, lalu terbatuk semakin parah bahkan mengeluarkan lebih banyak darah dari mulutnya.

Kasim terbelak kaget



Rasanya begitu sakit, entah kenapa kini nafas Kasim mulai tak beraturan.

"Bang Kasim!! Bertahan lah! A-aku akan pulihkan kau!" Kata fang dengan tegas dan tak menunjukkan emosi sedih atau kecewa segala macam

Yang dirasakan fang saat ini adalah










Marah.


















"F-fang... Dah tak sempat dah" kata Kasim sambil tersenyum tipis, lalu ia mencoba berdiri dan berjalan mendekati fang.

Kasim memegang bahu fang sebagai tumpuan dan sebagai kode.


"Jangan pedulikan aku... Aku okay je" kata Kasim meyakinkan fang lalu memberikan senyuman yang sangat lebar dan manis, fang terdiam. Ia tak tahu harus berkata apa. Matanya berkaca kaca dan menumpukkan buliran air mata.

Namun fang tak boleh menangis, ia harus kuat! Ia adalah anak yang kuat! Ia tidak bisa terlihat lemah didepan orang lain.



"Fang, aku dah tak boleh lama lama lagi di sini... Aku kena pergi" kata Kasim sambil menatap fang lembut, sangat lembut. Kasim menepi kan rambut fang yang menutupi dahi fang lalu secara perlahan Kasim mendekati fang dan-












Cup~




Kecupan hangat mendarat di dahi fang

Kasim menciumnya dengan penuh kasih sayang. Meski Mereka bukan lah kakak adik, tapi keduanya sudah terlanjur saling menyayangi. Dan sama sama saling menganggap keluarga.

Fang merasa dadanya sakit, matanya terbelak bila kasim menciumnya, entah kenapa tiba tiba saja mata nya memanas. Ingin sekali ia meneteskan satu saja SATU! satu air mata. Tetapi ia tidak bisa

"Kau kena hapuskan Kirana, hanya kau saje yang boleh kalahkan dia..." Kata Kasim setelah mencium dahi fang




*Bruk*

Setelahnya Tubuh Kasim terjatuh begitu saja ke tanah, dengan senyuman yang masih setia diwajah tampan kasim





fang sendiri masih tak bergerak, ia begitu syok dengan keadaan sekarang.





Kasim sudah tiada, ia tidak menyangka Kasim pergi begitu cepat.. padahal ia masih ingin Kasim berada lebih lama lagi di sisinya.











*Tes.....*

Akhirnya Buliran air mata menetes di salah satu pipi fang, ia tak dapat lagi menahan karena menumpuk begitu banyak air mata.












Entah kenapa, rasanya begitu hampa.










Meskipun Kasim bukanlah siapa siapa, tapi kasim juga memiliki ikatan batin yang erat pada fang dan kaizo.










Tanpa Kasim, kehidupan fang dan kaizo takkan pernah berwarna. Takkan pernah hidup, dan takkan mengenal apa arti seorang kakak yang sebenar.




Namun kini, seseorang yang telah mengubah kehidupan mereka sudah pergi hanya demi melindungi salah satunya.



Fang membiarkan air matanya terjatuh, "kau.... Menangis ke fang? Ululuu kasihannye~" ledek Kirana sambil tertawa jahat.


"Kau tak dapat lindungi keluarga kau sendiri, sia sia kuasa ni jatuh oleh tangan yang lemah!!!"


Fang mengecilkan bola matanya, perkataan Kirana barusan sangat menggores hatinya


















"Aku lemah...?"



"Tidak, kau salah.. kini GILIRAN AKU YANG AKAN MENYERANG KAU!!!"




Fang melepas jam kuasa bayang ditangannya dan melempar ke sembarangan arah lalu berteriak



"GERHANA BULAN TOTAL!!!"




Fang berteriak dengan lantang, tiba tiba langit di istana yang semula nya terang benderang kini menjadi gelap gulita. Hanya terlihat gerhana bulan yang sangat merah diatasnya











Kirana tak berani menatap ke atas, "g-gerhana?!?!" Pekik Kirana

Perlahan fang terbang  keatas dengan sendirinya, dan mata fang kini sangat merah. Semerah gerhana bulan yang ada dibelakang nya.


's-sial! Tenaga ku tidak mencukupi!!!' gerutu Kirana saat ingin membuat perlindungan





Tiba tiba turun lah sebuah bola berapi dari langit dan perlahan semakin banyak yang berjatuhan ke bumi,

Kirana terbelalak kaget, "b-banyak sekali meteor!!!" Gumam Kirana dengan bola matanya yang bergetar.









Saat meteor meteor itu belum jatuh menyentuh tanah di bumi, meteor itu berjalan mengumpul diatas telapak tangan fang yang semakin lama bola bola api itu semakin besar karena mulai terkumpul semua.




Fang sendiri keringatan, "BEBOLA METEOR!!! HIYAAA!!!!!!!!!!!!!" fang berteriak seraya mengarahkan tangannya kearah Kirana sehingga kumpulan meteor yang telah menjadi bola yang sangat besar









kini berjalan mendekati Puteri Kirana









"J-j-ja JANGANNNN!!!!!!!" teriak histeris Kirana dan tak lama kemudian suara ledakan yang sangat besar memekakkan telinga menghancurkan lebih dari setengah di planet itu




Bahkan ledakan itu mengenai fang sendiri, betapa besarnya resiko ledakan itu hingga membuat fang terlempar jauh karena tak kuat menahan kuasanya yang keluar pada dirinya sendiri.





























Hancur






















Itulah yang terjadi pada kawasan istana kepunyaan puteri kirana, hancur lebur dan hanya tersisa bebatuan yang berwarna kemerahan seperti habis terbakar hangus.

Magma bukan sih namanya?


Intinya semacam itu, dan fang sendiri berada di tempat yang jauh dari arena mereka berperang.

Dapat dilihat banyak asap disana, dan ada pula pepohonan yang terbakar. Namun disini tidak ada siapa siapa, fang tidak melihat siapapun disana.

Fang berdiri sambil menatapi apa yang baru saja ia perbuat, hingga tiba tiba saja tubuh fang hendak ambruk ke belakang. Jika saja kaizo tidak berada dibelakang fang, fang pasti sudah terjatuh dan kesakitan.

"Bagus fang... Kau dah berjaya kalahkan Puteri kirana" Puji kaizo sambil memberikan senyuman kecil


"M-mana k-"

"Semua sudah aman, kau tak payah nak risau kan diorang.... Dah jom kita pulang" ajak kaizo lalu menarik pergelangan tangan fang, namun siapa sangka fang menepis pegangan tangan kaizo dengan kasar.

Kaizo terkejut dengan perlakuan fang namun ia harus dibuat bingung dengan fang yang celingukan seperti sedang mencari sesuatu.

Fang tampak panik, dan bola matanya yang bergetar bergerak kesana kemari mencari dengan teliti.



Namun nihil, fang tidak menemukan apa yang dia cari.


"Apelagi kau tunggu fang? Kau cari kan Kirana ke? Dia sudah hangus terbakar..." Kata kaizo sambil memegang kedua bahu adik nya





"TIDAK!!!" bentak fang lalu menutup kedua matanya erat seperti ketakutan








"H-huh? Apa maksud kau?"

Fang tak berani menatap abangnya

Hingga kaizo sendiri lah yang menarik dagu fang keatas hingga keduanya saling bertatap mata.








"A-abang.... h-hiks"

Dapat kaizo lihat fang seperti ingin menangis, bahkan kaizo baru menyadari kalau hidung fang memerah dengan mata berkaca kaca.


"Eh? Kau menangis?" Kata kaizo, fang menggeleng cepat lalu mengusap kedua air matanya lalu menatap kaizo berani.











"Aku tahu kau menangis"



Fang terdiam

fang menggigit bibir bawahnya kesal. Dengan sendirinya air mata fang menetes karena begitu banyak menumpuk hingga penuh.


Karna tak bisa diam terus seperti ini akhirnya fang pun mengeluarkan semua tangisannya yang ditahan



"A-abaaanggg..." Tangiss fang lalu memeluk kaizo sedih, fang menangis sejadi jadinya dengan sangat kuat. Untuk mengeluarkan semua beban pikirannya perlahan.













"D-dah Kenape ni?!" Panik kaizo lalu  menatap fang khawatir














"Abang.... Kasim udah gak ada.. hik..."


"Abang Kasim bangg!! Bang Kasim..."











"H-HAH?!"


dengan segera kaizo mencari keberadaan Kasim, dengan langkah terburu buru ia mencari Kasim dengan sangat fokus.






Bahkan kaizo berjalan dengan di ikuti fang untuk mencari dimana Kasim berada.









Hingga...
















Mereka menemukan bercak darah seseorang, "d-darah?!" Gumam kaizo Tak percaya













Dengan segera mereka ikuti jejak darah itu dengan fang yang sesegupan diperjalanan sedangkan kaizo merasakan firasat buruk mendatanginya.


















*Tap!*

Mereka berdua berhenti berjalan, keduanya melihat tubuh seseorang dengan penuh luka dan perut yang bolong dengan digenangi banyak darah. Tengah membelakangi mereka









"ABANGGGGGGGG!!!!!!!!!" Jerit fang histeris memanggil Kasim, fang menangis membiarkan air matanya berjatuhan, dengan segera fang berlari mendekati tubuh tak bernyawa itu dan memeluknya sangat erat.




Wajah yg sangat tenang, dan damai.






Semakin terasa sakit pula hati fang bila merasakan Kasim sudah tak lagi bernafas, "h-hiks...." Fang menggigit bibir bawahnya kuat.





"Bang Kasim.... Maaf... MAAFF!!!!"






Fang memeluk leher Kasim, ia menangis, meracau banyak kalimat dan berkali kali menyalahkan dirinya sendiri.



"a-aku tak dapat lindungi Abang dari ki-kirana.... Maaf bang.... Aku benar benar lemah" bisik fang lalu kembali menetes air matanya, fang mengerjap dan masih dalam diam memeluk kasim








Sedangkan kaizo yang sedaritadi berdiri pun akhirnya ikut duduk dan mengecek kondisi Kasim,






..........
....
..











dingin.





Itulah yang kaizo rasakan saat menyentuh tangan Kasim.


Kemana tangan hangat yang selalu menyentuh dirinya? Kemana tangan hangat yang selalu memegang bahu nya ketika kaizo sedih?




Kaizo sendiri hanya bisa menghela nafas, dan fang sudah mulai memelankan Isak tangisnya.





Fang mengelap wajah tenang dan damai milik Kasim yang basah tadi dengan tangannya,



"Kau sudah menjadi bagian dari kami tetapi kenapa kau pergi begitu cepat?" Kali ini kaizo yang berbicara namun dengan nada sedikit ditahan





Fang menunduk dan menatapi wajah Kasim dengan tatapan sedih, dengan secara terpaksa fang tersenyum sambil berkata.







"Aku menyayangimu bang kasim...."






Kaizo sendiri menunduk,

'aku juga menyayangi kau, entah bagaimana bisa.. tapi aku dapat merasakannya......' batin kaizo dalam hati lalu memberikan senyuman tipis









































"Aku juga menyayangi kalian berdua"





































































"MAK!!! AYAH!!!!" jerit fang dengan wajah antusias dan sangat gembira, sang ayah dan sang ibu menoleh


"Wah!! Kaizo?! Fang!? Kalian sudah pulang?!?!" Seru keduanya, sang ibu menangis terharu karena doa nya terkabul. Dan sang ayah bangga mempunyai kedua anaknya yang sangat kuat. Meski tak dapat menonton acara itu karena terlalu berbahaya kata kaizo sehingga mereka semua diantar ke istana kerajaan milik raja Agam gobernor






"Eh?! Fang dan kapten kaizo dah balik!" Seru Yaya

"Eh we!! Diorang dah sampai!!!" Antusias Gopal


"Mana!! Manaa?!?!" Heboh boboiboy

"Itu diorang ada Kat pintu utama!! Jom kesana!" Ajak Ying lalu mereka semua alias teman teman fang pun pergi keruangan utama








"FANG!!!" panggil kawan kawan

"Eh korang?!" Pekik fang tak menyangka kalau kawan kawannya juga ada disini.




Fang memberikan senyuman yang lebar, dia sangat senang semua keluarga dan kawan kawannya baik baik saja.





Tapi





"M-mana kasim...?" Tanya raja Agam alias ayah dari fang dan kaizo

Seketika senyuman lebar fang kini luntur dan ekspresi fang berubah menjadi sedih.

"E-eh... Ayah salah cakap ke?" Panik Agam








"......................."












"Dia tak boleh selamat" kaizo angkat bicara, suaranya begitu tegas dan lantang. Hal itu membuat semua yang ada disana syok



"Begitu ya...." Gumam sang ratu sambil menunduk

Sedangkan Yaya menutup mulutnya tak percaya, boboiboy sendiri ikut menunduk sedih.


"Kasim mati dibunuh oleh kirana" jelas kaizo.

Semua terkejut, kecuali fang yang hanya memasang wajah seolah tak peduli.


"Apa...."


"T-tapi tak mungkin!"

"K-kapten... Kau bergurau kan...? Tak kan kapten Kasim sudah........"





"Dia benar benar sudah tiada, dia sudah mati." Potong kaizo dengan wajah tak suka.

Sepertinya kaizo membenci topik ini, begitu pula dengan fang.


Karena fang lah saksi dimana Kasim mati terbunuh karenanya, fang akan terus menerus merutuki kesalahannya sendiri. Dan menyalahkan semua nya karena dia, jika saja fang tidak memegang kuasa terkuat dari segala kuasa.. ini semua pasti takkan pernah terjadi dan Kasim akan selalu ada bersama mereka



Tapi... Author bertindak lain




























🗿
















"Sabar ye fang... Kau kan masih ada kapten kaizo, dah tak payah lah nak sedih sedih sangat.. kapten Kasim tu hanya kloningan kapten kaizo je" kata boboiboy seraya mengelus pundak fang lembut berniat menenangkan kawannya.


"Ha'ah! Lagipun, baguslah kau takkan diganggu lagi oleh kapten Kasim!" Kata Gopal sambil mengangguk ngangguk antusias

Fang sendiri menghela nafas pasrah, "tapi, aku rase hampa..."





"Tak pe, yang penting kita dah selamat! Kloning je boleh buat lagi kan??" Kata Gopal seenak makan biskuit Yaya ia mengatakan hal itu


Akhirnya fang pun memaksa untuk tersenyum, "baiklah, dah jom! Kita ke bilik dulu!!!" Seru fang lalu memimpin mereka untuk menuntun jalan

Kaizo sendiri tersenyum melihat tingkah adiknya yang sok kuat didepan banyak orang dan keluarganya sendiri.




Sedangkan seseorang yang mengintip mereka semua sedaritadi dalam diam pun akhirnya berbicara dengan nada suara pelan


"diorang semua dah kembali dengan selamat.... Tapi, apakah probe juga boleh kembali dengan selamat?"

To be continued

Aneh ya, padahal sy yang membuat cerita tapi kenapa saya yang menangis?🗿


Macam mana chapternya? Best tak

Continue Reading

You'll Also Like

388K 37.1K 36
Secuil kisah ajaib bin menarik dari keluarga mapia Papi Rion Kenzo dan Mami Caine Chana beserta tuyul-tuyulnya. YES THIS STORY CONTAIN BXB!
16.4K 678 15
Menceritakan seorang Kakak yg berusaha menyembuhkan adik tercintanya. Adik nya itu terkena penyakit yg mematikan,sehingga sang kakak harus segera men...
958K 54.7K 53
BELUM DIREVISI. "Suutttt Caa," bisik Caca. "Hem?" jawab Eca. "Sttt Caa," "Apwaa?" Eca yang masih mengunyah, menengok ke samping. "Ini namanya ikan ke...
4.2K 444 11
Setelah menyelesaikan permainan yang Kuroto buat dan juga telah mengetahui permainan itu melibatkan keinginan Pallad, sehingga membuat Emu dkk mencar...