Bentala Menggapai Nabastala

By beliawritingmarathon

25.7K 6.1K 2.3K

"Selamat merayakan badai untuk semua anak yang rumahnya rusak." ••• "Ikut Ibu atau Ayah?" Bahkan kalimat itu... More

Prolog
Kajev dan Aeera

Anila dan Kale

6.2K 1.7K 500
By beliawritingmarathon

HAI VREN!

SEMOGA SUKA

ABSEN DULU DI SINI!

"Kenapa lagi tuh bocah?" tanya Wahyu seorang mahasiswa arsitektur tahun pertama yang membawa dua buah roti setelah kembali dari kantin. Lagu Hati yang Kau Sakiti milik penyanyi Rossa sedari tadi melantun dengan keras memenuhi ruang kelas 1A Jurusan Teknik Arsitektur.

"Anila galau, bolunya ditolak Kak Kajev," jawab Mutia sembari mengerjakan tugas Nirmana yang baru saja diberikan dosen untuk mereka.

Seorang gadis dengan rambut ikat dua dengan hiasan pita hitam terlihat tengah menyembunyikan wajahnya di atas meja. Gadis itu ikut menyannyikan lagu Rossa dengan nada sumbang milkinya. "Kak Kajev jahat banget!" gerutu gadis itu di bawah sana.

"Yah siapa yang ga kabur coba kalau lu nawarin bolu sambil nodongin piso," balas mutia.

Anila mengangkat wajahnya dari atas meja dan menatap kesal ke arah mutia. "Ish! Gue ga nodongin piso ya mut! Gue tuh cuma bawa piso supaya Kak Kajev gampang motong bolunya."

"Yah berarti emang dianya aja yang ga mau ama lo."

"Ah tai lah!" cetus Anila dan kembali membenamkan wajahnya ke atas meja.

Anila adalah mahasiswi semester satu yang baru saja menyelesaikan OSPEK kampus sebulan yang lalu dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Kajev Bastra Nabastala yang saat itu menjadi mentor kelompoknya.

Melihat laki-laki itu sibuk bermain dengan kucing terlantar yang berada di kampus membuat Anila semakin tertarik dengan Kajev.

CHAT

Anila :

Makasih banyak kak infonya.

Kak Kajev (Mentor 6) :

Ok sama-sama. Kalau ada kendala lagi bisa langsung hubungi gua.

Anila :

Sip sip, makasih kak.

Btw, kalau gada kendala boleh tetep ngehubungin ga?

Wahyu menatap miris isi chat dari ponsel Anila, chat sebulan lalu yang belum sama sekali dibalas bahkan dibaca oleh Kajev, kakak tingkatnya itu. "La, kata gua lu berhenti dah," peringat Wahyu sambil mengembalikan ponsel Anila. Laki-laki itu sekalian mematikan lagu yang sedari tadi terputar dengan keras di kelas mereka.

"Cinta itu ada buat diperjuangin, Yu."

"Tapi cinta yang satu ini ga mau diperjuangin ama lo."

Untuk kesekian kalinya Anila mengangkat wajahnya dari atas meja. "Terus kalau gitu cinta mana yang mau diperjuangin ama gua, Yuuu?" tanya gadis itu frustasi.

"Cinta gua," balas Wahyu santai. Laki-laki itu menyodorkan roti yang sudah ia buka pembungkusnya ke depan mulut Anila. Tanpa basa-basi Anila langsung merebut roti itu menggunakan mulutnya. Gadis itu kemudian berdiri dari kursinya dan berjalan menuju ke arah pintu kelas.

"Bisa...," jawabnya menggantung. Gadis itu menghentikan langkahnya dan kembali menatap ke arah Wahyu. "Tapi ambil dulu hati gua, di Kak Kajev," sambungnya dan langsung melanjutkan langkahnya keluar dari kelas.

"Pfft!" Mutia tanpa sadar menahan tawa. Wahyu yang tadinya berniat memakan satu roti miliknya mengurungkan niat dan berakhir memasukkannya langsung ke mulut Mutia dengan paksa. "Tawa lu!"

Mutia tak dapat menahan tawanya. "Hahaha, kasian banget. Nice Try, YU!"

Wahyu hanya bisa mendecak kesal sebelum akhirnya menghela napas panjang. Laki-laki itu menatap ke arah pintu tempat Anila baru saja keluar. Anila, Mutia dan dirinya adalah sahabat dari kecil. selama ini ia memiliki rasa sukanya dan selama itu pula Anila tak pernah membalas perasaannya. Mutia yang mengetahui hal itu hanya diam dan tak pernah ingin mengusik permasalahan keduanya.

"Tapi Yu, bukannya lo udah punya banyak pacar ya? Terus kenapa masih ngebet ama Anila?"

Wahyu, laki-laki yang terkenal banyak bermain dengan banyak gadis di sekelilingnya, namun tak pernah sekalipun melupakan cinta pertamanya. "Pengen nambah."

Di tempat lain, Aeera tengah menatap tajam ke arah laki-laki yang baru saja menabrak bahunya dan sama sekali tak ada tanda-tanda akan meminta maaf kepadanya. Matahari yang sedang terik-teriknya semakin mendukung masalah keduanya kali ini.

"Minta maaf nggak!" Alis Aeera semakin menukik tajam begitu mendengar perkataan yang keluar dari mulut laki-laki itu.

"Lo gila, ya? Lo yang nabrak, bego!" cerca Aeera.

Rhaekal Ebrar atau yang lebih sering di panggil Kale oleh teman-temannya hanya terlihat mendengus geli.

"Tapi kan yang tumpah minuman gua," elak Kale.

"Ya salah lo jalan ga pake mata."

"Jalan pake kaki, Neng."

Aeera terlihat langsung menutup rapat mulutnya menahan amarah. Gadis itu mengatur napasnya sebelum akhirnya berucap, "Sehari aja bisa ga sih gausah cari masalah ama gua! Ga tenang idup gua semenjak lu pindah ke sini."

'Aargh! Manis banget.'

"Ga bisa," balas Kale langsung.

Aeera menaikkan tangannya dan langsung menunjuk Kale tepat di depan wajah pria itu. "LOOO!"

"Apa?" tanya Kale dengan senyum miring di wajahnya.

Aeera sudah tak dapat lagi menahan kesalnya, gadis itu dengan segera langsung berjalan menjauh setelah memberi pukulan keras yang tak sakit sama sekali ke dada bidang Kale.

Kale yang melihat hal itu langsung merasa puas hingga tak sadar senyum lebar tersematkan di wajah tampannya. Entah kenapa Aeera yang marah-marah terlihat seperti kucing menggemaskan di matanya.

"Kalau suka tembak kali, Le. Bukannya malah dijailin gitu." Diaz yang sedari tadi mengikuti Kale berbisik di samping telinga laki-laki itu, membuat laki-laki itu langsung tersadar dari lamunannya.

"Berisik!" ujarnya dan langsung berjalan meninggalkan Diaz. Siapa juga yang suka dengan Aeera yang cerewet itu? Kale hanya merasa senang ketika melihat gadis itu marah-marah kepadanya.

"Ntar pulang jadi maen ga?" tanya Diaz setelah berhasil menyusul Kale. Keduanya sama-sama berjalan kembali menuju ke kelas.

"Nggak," jawab Kale singkat.

"Lah, kan lo udah janji ama gua dan anak-anak yang lain."

"Gua mau jemput kakak gua," tandas Kale dan langsung berjalan cepat meninggalkan Diaz, tak lagi ingin berbincang dengan laki-laki itu karena melihat Aeera yang sati ini tengah berdiri bersama beberapa temannya di depan kelas.

"Kakak?" tanya Diaz pada dirinya sendiri. Laki-laki itu berusaha mengingat kakak dari temannya itu. Seorang gadis dengan paras cantik dan periang yang memiliki puluhan ribu followers di instagramnya.

"Oh, Kak Anila."

tbc.

VISUALISASI ANILA

PICT FROM Hidden Love

Nikmatin selagi masih ringan ngueheheh!

SPAM NEXT

Jangan lupa promosiin cerita ini ke temen-temen kamu ya, Vren!

Makasih!

Continue Reading

You'll Also Like

427K 46.8K 21
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
804K 61.1K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
291K 12K 31
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...
564K 7.1K 23
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+