Arabella ( Thysia ) [ BDSM ]

By user0864

394K 3.1K 123

adult story !! Bdsm !! 21+ !! More

WARNING !!!
1
2
3
4
5
6
8 (GxG)
Keluh Kesah

7

27.1K 318 17
By user0864

Bella mengigiti kuku jarinya dengan gelisah ia terlambat di hari kelulusannya. Sebetulnya ia sudah berada di dekat gerbang sekolahnya namun macet yang menyebabkan Ubernya tidak bisa bergerak masuk. Sekarang sudah pukul 09.00 sudah masuk ke sesi upacara penyambutan siswa lulus. Bella harap Namanya belum di panggil ke atas panggung untuk menerima ijazahnya.

" Nona sepertinya akan lama jika menunggu hingga masuk gerbang karna acara kelulusan ini membuat banyak mobil yang mengantri masuk. " Ujar supir Uber itu.

" Baiklah ini uangnya, terimakasih. " Bella menyerahkan beberapa lembar uang dan membuka pintu mobil dan langsung berlari masuk ke dalam gerbang.

Sampai di depan aula Bella mengeluarkan kartu identitasnya dengan nafas yang sangat terengah engah. Tanpa menunggu lama pintu terbuka ia segera melipir mencari tempat yang masih kosong sepertinya namanya belum di panggil karna kepala sekolah masih memberikan kata sambutan.

Bella duduk di barisan paling belakang ia mengatur nafasnya yang masih terengah engah untung saja ia langsung menggunakan pakaian kelulusannya karna jika ia harus ke toilet mengganti baju itu membutuhkan waktu yang lama lagi.

" Baik, itulah ucapan selamat dari kepala sekolah untuk siswa dan siswi yang lulus tahun ini. Acara selanjutnya adalah pembagian ijazah, bagi yang Namanya di panggil harap maju kedepan. " Sang pembawa acara mulai membacakan nama para siswa satu persatu.

Bella melihat sekelilingnya dan ia baru menyadari satu hal ada banyak kursi yang mengelilingi pada peserta kelulusan yang berada di tengah tengah aula. Banyak mata yang memandang bangga dan terharu pada barisan siswa lulus. Jepretan kamera dari para orang tua yang datang menambah riuh suasana saat pemanggilan nama peserta didik.

" Bukan hal yang mengejutkan aku hanya sendirian tanpa ada orang tua. " Bisik Bella pada dirinya sendiri.

" ARABELLA ELOISE THOMSON "

Bella berjalan sedikit terburu buru ke arah panggung, ia sangat gugup apalagi dengan suasana yang jadi tidak seriuh sebelumnya. ia mengambil nafas Panjang dan langsung menghembuskannya perlahan dan mulai memasuki panggung dengan senyum yang menghias wajahnya.

" Selamat ya nak. " Kepala sekolah tersenyum dan menyerahkan gulungan ijazah serta menepuk pelan bahu Bella.

Bella turun dari panggung dan ia ingin Kembali ke tempat duduknya tadi namun sebuah tangan menahan langkahnya yang membuat Bella otomatis menoleh. Seorang pria botak berbaju hitam dan berkacamata hitam itu menatap lurus ke arah Bella, Bella mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman pria botak itu namun hasilnya nihil.

Pria itu menarik Bella ke luar aula melalui pintu samping, kini mereka tengah berada di Lorong yang cukup sepi. Pria itu melepaskan genggamannya dan mengetikkan sesuatu di ponselnya.

" Maaf ya saya tidak mengenal anda, sebaiknya anda pergi atau saya akan teriak minta tolong. " Bella menatap tajam pria itu yang masih dengan ekspresi datarnya.

" Tuan memberikan ini kepada nona, dan saya di tugaskan untuk mengantar nona ke Tuan sekarang. " Pria itu menjulurkan sebuah kotak coklat yang indah di hiasi pita coklat dengan warna senada.

" Tuan ? siapa maksudmu ? " Bella enggan menerima sesuatu dari sembarangan orang.


" Tuan Maxilian Emery. " Ujar pria itu. Bella mengambil kotak itu dan membukanya, ada sebuah dress hitam yang cantik di dalam sana.

" Tuan meminta nona untuk mengenakan dress itu saat menemuinya. "

Bagaimana Bella bisa lupa dengan jadwal bertemu Max adalah hari ini, ia kemudian ke toilet dan mengganti pakaian kelulusannya dengan dress hitam yang cantik itu.


💫💫

Max tengah berkutat dengan dokumen di meja kerjanya, akhir akhir ini ia sibuk dengan urusan dan perjalanan bisnisnya. Ia bukanlah seorang CEO yang seperti di novel seharian bermalas malasan dengan pasangannya dengan banyak adegan romantis, kerja keras adalah satu satunya hal yang membuatnya tetap kaya raya dan mendapat apa yang ia mau dengan uangnya.

Ia melirik seorang gadis yang duduk di sofa ruang kerjanya, tangan gadis itu berkutat dengan majalah fashion kesukaannya. Selama 5 hari terakhir ia selalu Bersama gadis itu terbang ke berbagai negara untuk urusan bisnis. Gadis kesayangannya. Pandangannya di alihkan dengan ponselnya yang bergetar, ia tersenyum licik.

" Sayang kembalilah ke apartement mu, besok siang aku akan menjemputmu makan siang. " Max menutup dokumennya.

" Daddy kau mengusirku ? apa aku melakukan kesalahan ? " Gadis itu dengan cepat menutup majalah yang ia pegang dan berlari kecil ke arah Max. Ia duduk di pangkuan Max yang menghadap ke arah Max.

" Kay kau tidak pernah melakukan kesalahan, kau selalu memberikan kebahagian dan kepuasan untukku. " Max mengelus rambut Kay yang halus dan sepersekian detik kemudian Max melumat bibir Kay penuh Hasrat.

" Ummmhnn daddy "

" Jadi siapa yang akan datang ? daddy tidak mungkin menyuruhkku pulang begitu saja. Angela atau Carla ? " Kay mengelus rahang kokoh Max dan memeluknya dengan erat.

Bagi Kayla seorang Maxilian adalah penyelamatnya dari panti asuhan yang seperti neraka dan Maxilian adalah keluarga satu satunya Kayla di dunia ini. Ia takut kebahagiaannya kini di renggut oleh seseorang.

" Bella, dua hari yang lalu di pesawat aku sudah membeitahumu soal Bella. Kaupun butuh istirahat Kay sayang, lima hari memenuhi hasratku adalah hal yang melelahkan bukan dan aku tidak ingin kamu sakit. " Max mengecup puncak kepala Kay.

" Ohh patner baru daddy, baiklah aku akan kembali ke apartment. Besok siang pastikan daddy menjemputku datang dan memilihkan dress untukku. " Kay turun dari pangkuan Max dan mengambil tasnya di sofa.

Tepat saat Kay berada di depan pintu, belum sempat ia membukanya pintu itu telah terbuka dan menampakan seorang perempuan mengenakan dress hitam yang tampak kebingungan melihat Kay yang berada di tengah seolah menghalanginya masuk. Kay menatap tajam gadis itu dari atas sampai kebawah.

Jauh lebih cantik dan seksi diriku! Pikir Kay

Bella menatap gadis yang sebaya dengannya, Bella akui gadis yang berada di hadapannya sangat cantik dan elegant untuk sumurannya. Bella tersenyum ramah untuk menyapa gadis itu, namun yang ia dapat kan adalah tatapan sinis dan gadis itu berjalan keluar dari ruangan.

" Masuk dan tutuplah pintunya Bella. "

Hening. Bella menutup pintu dan tak berani melangkah lagi ataupun menatap Max, ia menunduk memandangi heelsnya.

" Merangkak kemari, tatap mataku saat merangkak Bella. "

Bella otomatis mendongakkan kepalanya ia berharap Max hanya bergurang memberi perintah seperti itu namun hasilnya nihil. Dengan dress pendek dan heels yang cukup tinggi membuat Bella sedikit kesulitan apalagi dengan posisi merangkak membuat gaunnya tertarik ke atas dan menampakkan underwear nya.

Max tersenyum melihat tubuh Bella yang indah merangkak menghampirinya, Max tau betul jika Bella masih malu melakukan apa yang ia perintahkan. Namun di sisi lain Max melihat sisi liar Bella yang tersembunyi di matanya.

" Naiklah ke pangkuanku dan menghadap ke arahku. "

Bella mulai naik ke pangkuan Max, ia bisa merasakan wangi musk yang menguar dari tubuh Max. Tangan Max mengelus pipi lembut Bella, ia membuka laci meja kerjanya dan menunjukan sebuah kotak biru dengan tulisan di bagian atasnya. Swarovski.


Sebuah kalung berlian yang mempunyai liontin berbentuk angsa yang di kelilingi oleh belian yang indah. Max memasangkan kalung itu di leher jenjang milik Bella, Max menatap puas wajah Bella yang semakin bersinar dengan kalung itu.

" Kalung ini hadiah pembuka untuk kelulusanmu. Sekarang waktunya untuk hadiah utama. " Max melepaskan dasinya, mengarahkan kedua tangan Bella ke punggung dan mengikatnya.

" Aku tidak bisa menahan diri lagi, aku berniat bermain denganmu setelah kontrak perjanjian kita selesai minggu depan tapi tubuhmu selalu menggodaku pelacur cilik. " Bisik Max.

Max melahap bibir mungil Bella dengan penuh gairah, tangan Max dengan cekatan menurunkan tali dress Bella yang ada di bahu kanan dan kirinya. Dress tersebut turun hingga batas perut dan nampaklah payudara Bella yang menggantung indah tanpa ada penghalang. Max tersenyum miring menatap Bella yang menahan malu.

" uuhhhmnn sakitt " erang Bella.

Max menarik puting Bella dengan kencang agar Bella mendekat ke arahnya, kini wajah mereka sudah berhadapan sangat dekat. Namun Max malah makin mencubit puting Bella hingga Bella mengiggit bibir bawahnya menahan sakit, Max sangat menikmati pemandangan di hadapannya.

" Kau yang menggodaku seperti pelacur liar tanpa menggunakan Bra di hadapanku, jadi inilah hasilnya. "

Max Kembali melumat bibir Bella dan meremas payudara Bella, tangan Max turun dari ke payudara kemudian menyingkap ke atas dress Bella. Max meraba CD Bella yang sudah basah, kemudian ia menggosok vagina Bella dari luar CD nya. Bella mengerang menahan bibirnya untuk memekik kenikmatan yang di berikan Max.

" Uhhhmnn sshhhh Max mmhhhnn. " punggung Bella menegak dan kepalanya mendongak ke atas yang menyebabkan tautan bibir di antara keduanya terlepas.

Payudara Bella menegang dan putingnya mengeras, Max menjilat puting Bella yang membuat gadis itu mendesis kenikmatan. Max memainkan lidahnya di putih Bella sesekali ia mengigit gigit kecil puting Bella yang membuat Bella mendesah tak karuan.

Max menyudahi permainan tangan dan mulutnya, yang menyisakan Bella yang masih terengah engah mengatur nafasnya. Bella sedikit kecewa karna Max menghentikan permainannya, tubuhnya mendambakan sentuhan Max yang membuatnya di terjang kenikmatan.

" Kau ingin melanjutkan permainan ini atau menyudahinya sekarang Bella ? tapi aku tidak bisa berjanji kalau aku bisa menahan semua hasratku. " Max menatap tajam. Bella mengangguk dengan matanya yang berbinar penuh harap.

" Jawab aku dengan mulutmu Bella ! " Max mencengkram pipi Bella dengan tangan kirinya lalu mendongakkan wajah Bella hingga terlihat sorot wajah licik Max.

" Y-y- yes daddy. "

" As your wish little bitch. "

💫💫


Max menggendong Bella dengan kondisi yang masih berantakan ke sebuah kamar tempat biasanya beristirahat sejenak di kantornya. Hanya ada sebuah ranjang, sebuah lemari dan sebuah sofa yang ada di dalamnya. Max mendudukan Bella di tepi Kasur dan melepaskan dasi yang mengika pada Bella, kemudian Max melepaskan dress yang tadinya membuka bagian atasnya Bella dan tak lupa melepaskan CD milik Bella.

" Tengkurap dan menungginglah di atas Kasur, Bella. " Bella mulai merangkak naik dan menungging memperlihatkan kedua bongkah pantatnya.

Max membuka sebuah kotak di lemari dan mengambil sesuatu dari kotak tersebut, kemudian ia berjalan dan menghadap ke pantat Bella. Ia merenggangkan lagi lutut Bella yang di jadikan topangan, hingga Bella kini di posisi merangkak dengan paha yang mengangkang.

" Tahan ini akan sedikit sakit untuk pertama kali. " Max mengelus pantat Bella.

Bella merasakan sebuah benda asing yang keras masuk ke dalam anusnya perlahan, ia yakin itu bukan barang milik Max namun sesuatu yang lain. Lubang anus Bella sudah di berikan pelumas agar bend aitu bisa dengan mudah masuk ke dalam. Max mendorongnya perlahan tampak Bella menggeliat tak nyaman dan menahan sakit.

" Ouchhh sakit hentikan. " Bella meringis kesakitan saat benda itu merengsak masuk.

Bella sedikit memekik kesakitan saat benda itu masuk dengan sempurna ke dalam diri Bella. Max menarik perlahan Bella duduk dan turun dari kasur dengan posisi merangkak , ia mengecup kening Bella.

" Ekor itu sangat cocok bagi jalang liar seperti mu Bella. "

Bella menatap kearah belakangnya, sebuah buttplug berebentuk ekor menggantung indah di antara kedua celah pantatnya. Buttplug berwarna abu abu dengan sedikit warna putih di bagian ujungnya, saat Bella menggoyang goyangkan pantatnya ekor itu juga berayunan ke kanan dan kiri.

Max duduk di sofa yang cukup berjarak dari tempat Bella yang tengah memperhatikan ekor barunya. Max membuka seleting celananya dan sedikit menurunkan posisi celananya, nampaklah penis nya yang sudah tegang sempurna muncul dari dalam celana Max.

" Kemarilah Bella nikmati hadiahmu little bitch, suck it. " Max tersenyum licik.

Bella sedikit kaget melihat ukuran penis Max yang telah tegang sempurna, ini bukanlah yang pertama kali baginya karna ia sudah pernah bercinta sekali dengan kekasihnya dulu tapi ini adalah pertama kali Bella melihat penis yang besar dan berurat di banding milik kekasihnya dulu.

Bella mulai merangkak perlahan menatap Max yang tengah tersenyum, otaknya menolak hal ini karna harga diri nya namun hatinya ingin merasakan semua hal yang belum pernah ia rasakan.

" Yes Daddy "

Persetan dengan harga diri !

💫💫

I'm back 🤭
Langsung update 2 chapter ya
Jangan lupa vote 🌟
Thanks ♥️

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 44.4K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
10.6M 675K 43
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
615K 24.2K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
7M 293K 59
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...