KENANDRA ✅

By tivery

365K 34.7K 2.4K

JAZZIEL PART 2: KENANDRA Ini masih tentang ANDRA And JIEL. Anak baik hati bernama JAZZIEL, Si Semestanya An... More

0. Kenandra
1. doing nothing
2. Siaga
3. Jajan
4. Kind*rjoy
5. gemezzzzz
6. Drama
7. Lost
8. it's raining
9. UnInstal
10. Meeting
11. Mas Andra
12. 24jam 🔞
13. Pembalasan 🔞🔞
14. Kupon permintaan
15. Gagal surprise
16. Rega
16. Gagal surprise (lagi)
17.Masih Pengen Surprise??
18. Kebun Teh
19. Bawel
20. Bawel mulu
21. Diiih....
22. WHY???
23. Yasmin
24. Sidang?
25. Juragan
26. juragan part2
27. Preview 🔞
28. Piyama
29. Luka
30. Wangi Kakak
31. flashback
Leo and Kai
🐣🐣🐣
💐💐💐
32. Cerita..
33. Pintu
34. Cicilan
35. Makan Malam
36. Maklumin dulu
37. Sementara
38. Buntung
39. Taring si Bayi
40. Bayiknya Nangis
41. Bertautan bibir
42. Tujuh hari
43. Masker
44. Jiel Pov
45. Semangka 🍉
46. Rafting
47. Obat
48. Panik
49. Pulang
50. Kevi
51. Bye...
52. Cemburu?
53. Rencana
54. kita Partner
55. Demam
57. Gadis baju putih
58. Shanum
59. Papi
60. Pertengkaran
61. Terusik
63. Salah paham??
64. Baik-baik saja?
65. Hamil
66. Aku pergi...
67. Putus

62. Kehilangan Andra

2.5K 316 83
By tivery






"Kakak udah pulang???? Jiel telponin hape kakak Mati. Kak Gadis bilang kakak gak dikantor dari siang, jadi Jiel tadi gak nyusulin ke kantor"

Aku gak ada niat nyautin.

"Lampunya, kog gak dinyalain??"

Memang gelap semua, hari udah mulai petang, Jamnya Jiel pulang dari Rumah Kara. Biasanya aku yang nyusulin dia dan pulang bareng tapi karena kesibukanku, kebiasaannya ganti, harus janjian dulu.

"Kakak minum? Tumben? Kakak oke? ada masalah ya??" Tanyanya lembut sambil mengusap rambutku. Tangan yang sama, yang dibuat mengusap bibir Shanum tadi.

Miris!!

Pandanganku kearahnya, sekilas aja karena aku masih sibuk menyembunyikan sesak hatiku. Yang sudah pasti jelas, aku gak akan bisa bersikap kasar sama Jiel.

Hatiku terlalu bertekuk lutut tentang itu.

"Mas Andra, adek nanya lho.... Are you okey?" Kali ini sambil nyenderin dagunya dibahuku. Manja khas Jiel.

"Mandi gih, nanti kita bicara" hanya itu yang bisa aku ucapin dan itu bikin dia tertegun. Mungkin dia mulai merasakan aku yang agak berbeda.

Dia gak ada pilihan lain kecuali pergi mandi selagi aku juga bangun dari dudukku, nyiapin makanan buat dia. Kita masih punya stok bakso frozen. Itu kesukaan dia.

Gak lama, jauh lebih cepat dari waktu biasanya Jiel mandi, dia udah siap dan nyamperin aku di meja makan.

Mau ketawa, apa dia berniat menggodaku??? Dia sekarang pakai kaos oversize warna lemon dengan celana pendek yang hampir tak keliatan karena tertutup kaosnya.

Apa dia pikir kemarahanku bisa diredakan dengan tubuhnya? Gampang yaaa...

"Makan dulu... " dan dia nurut, tanpa bertanya. Jiel yang keliatan canggung, sedikit takut. Jelas karena ulahku yang tak ramah sama dia.

"Udah kenyang Kak... " bakso di mangkoknya gak dihabiskan, aku paham dia sudah gak selera makan. Aku pun sama.

"Kakak mau bicara apa?" Tanyanya lagi...

Oh God, aku sangat mencintainya! lebih dari hidupku sendiri. Tapi bagaimana kalau ternyata dia dengan tega mencurangiku??? Haruskah aku diam dan pura-pura gak tau apa-apa? Pura-pura bodoh aja?

Aku pindah ke sofa, ambil Ipad. Jiel ngikuti aku, duduk tapi gak berani berdekatan.

"Liat ini dek, adek cek dulu... " aku kasihin Ipad ke tangannya.

Pelan dia cek, swipe foto tapi pandangannya sesekali ke arahku. Sudah pasti dia ingin bertanya.

"Ini foto dan biodata siapa kak?"

"Calon istri kakak" jawabku cepat tanpa nunggu ganti detik.

Demi semesta, aku gak tega liat mendung di wajahnya sekarang. Pandangannya langsung acuh dari wajahku. Aku yakin dia sedang menahan sesak di dadanya sekarang.

El, kalau kamu mencintai kakak, kenapa kamu tega lakuin itu ke kakak sayang????.

"Kata Adek gak papa asal bukan Yasmin atau kak Rachel kan? Itu semua anak dari kolega Papi, Papi yang milihin" jelasku.

Jiel masih menunduk, aku yakin dia sedang berusaha sebaik mungkin untuk menguasai dirinya sendiri.

"Kakak suka yang mana?"

Pertanyaan bodoh macam apa itu? YANG KAKAK SUKA YA JAZZIEL LAH!!!!

"Lho, kakak mana aja gak masalah. Adek aja yang milih. Kalau adek suka, kakak juga suka"

"Kaaaaak....." Ada kesan putus asa dari suaranya.

"Biar semuanya damai kan El, semua dari daftar itu gak ada yang mikirin cinta, mereka cuma anggep pernikahan sebagai bisnis, mereka mungkin masih punya pacar juga. Nanti kita masih bebas ketemu kalau kamu mau, tanpa menyakiti siapapun. Apart ini tempat rahasia kita, gimana?? Atau nanti kakak cari Apart baru deh biar ganti suasana"

"Kak, kakak kenapa sih?"

"Kakak, ngikutin mau kamu sayangkuuu... Kamu mau kakak menikah, ini kakak turutin" sambil aku noel hidungnya. Pasti keliatan aku sarcastic.

"Tapi kakak aneh, ini mendadak... "

"Gak mendadak, daftar itu sudah lama kakak terima dari Papi. Setelah kakak pikir-pikir, ide kamu boleh juga dicoba"

Dia lemparin Ipad ke sampingku. Memutar posisi duduknya dan merebahkan kepalanya dipangkuanku dengan posisi wajahnya di depan perutku, menempel.

Oh God, rasanya aku ingin memeluknya dengan seerat mungkin. Aku sadar aku sudah menyakitinya lagi. Tapi siapa yang peduli dengan perasaanku??

"Kalau Yasmin gimana kak?" Tiba-tiba bilang begitu. Kenapa malah Yasmin?.

"Yasmin katanya gak boleh, kan dia orangnya Adek"

"Bukan, dia bukan orangnya Jiel. Cuma kak Rachel yang Jiel jagain. Yasmin enggak!!"

"Yasmin kenapa?"

Jeda lumayan lama sampai akhirnya dia mulai menjelaskan:

"Yasmin kapan hari bilang ke Jiel kalau dia masih mengharapkan kakak. Dia juga bersedia jika harus menikah dengan kakak demi menuruti kemauan Papi. Dia juga gak peduli jika nanti Kakak dan Jiel tetap melanjutkan hubungan kita. Dia bilang dia sangat mencintai Kakak" sambil nangis dia katakan itu.

Aku paham gimana hancurnya perasaannya sekarang, terlepas dari apa yang dia lakukan padaku, saat ini dia butuh aku untuk menenangkannya. Ini mungkin maksud dari yang dia sembunyikan tentang Yasmin kapan hari. Jiel malang, dia pasti merasa dihianati Yasmin. Dia anggap Yasmin keluarganya, dia belain Yasmin tapi Yasmin menghancurkannya.

Tapi bagaimana denganku?? Siapa yang membelaku sekarang?

"Ah gak mau ah kalau sama Yasmin, kakak gak suka yang modelan yang begitu. Kita cari yang cuek aja yang gak baper biar gak rewel. Ya?"

Jiel bangun dari pangkuanku, matanya berair, bibirnya gemetar, wajahnya menunjukkan segala bentuk kekecewaannya padaku. Dia mungkin gak menyangka tanggapanku akan sebejat itu.

Aku bahkan gak mengusap airmatanya, atau bahkan sekedar menepuk pundaknya.
Dengan tega aku melakukannya, aku egois dan gak mau luluh dengan air matanya.

"Jadi yang dari daftarnya Papi, gak ada yang masuk nih?" Sekali lagi, sangat tega aku memaksanya untuk tetap membicarakan hal konyol ini.

Jiel gak jawab...

"Tapi El, kakak boleh jujur gak? Sebenernya ada yang kakak suka, dia mirip sama kamu. Yasmin juga mirip kamu sih, tapi si dia lebih mirip kalau menurut kakak"

"Siapa?" Polos sekali kamu sayang, mau bertanya seperti ini.

"Itu lho, gadis yang tinggal sementara di Rumah Kara" Setan mana yang sudah merasukiku sampai aku tega mengatakan ini ke Jiel.

Jiel mengusap wajahnya kasar, dia keliatan frustasi tapi masih mencoba untuk berhati-hati. Emosinya terkontrol dengan baik.

"Dia kalem gitu kan El, dia kayaknya sudah tau hubungan kita. Jadi ya gak papa, tawarin aja. Kakak bisa kasih hadiah mahal buat dia... "

"Jangan bawa-bawa Shanum kak!"

"Kakak gak paham latar belakangnya, kamu juga gak detail cerita. Tapi bisalah nanti kakak cari tau lewat orang kakak. Masalah gampang itu... "

"Kak cukup!"

"Kenapa sih El, sama dia gak boleh juga? Dia orangmu juga? Yang baik-baik jadi orangmu? Gitu? Nanti kan kita bisa jagain Shanum gantian El... Kakak bisa kog diajak kerja sama"

Dan..

PLAKKK!!!

Aku dihadiahi tamparan. Kebejatan omonganku memang pantas mendapatkan ini. Aku sengaja memancing amarahnya.

"Kenapa? Kamu gak bisa bayangin kakak sama dia? Gak rela? Hah!! Lucu kamu El" bicaraku masih landai tapi jelas sekali kalau aku marah.

Badan Jiel gemetaran, pandangannya masih kearah tangan kanannya yang dia gunakan untuk menamparku. Airmata masih terus bercucuran dari sudut matanya.

"Sama orang lain kamu bisa, bahkan kamu tega berikan kakak ke Yasmin! Tapi sama Shanum kenapa gak?? Kenapa kakak Tanya?!!!" Aku gak membentaknya, tapi aku sadar aku keterlaluan. Entah, aku memang sengaja melakukannya.

Jiel makin gemetaran, satu kata pun gak ada yang bisa dia ucapkan padaku. Pandangannya masih terus menunduk pada tangannya, air matanya makin deras tapi gak niat dia hapus sekalipun.

Melihat tangisnya sekarang, bukanlah inginku. Aku bersumpah, sebenarnya Akupun ingin memeluknya seerat mungkin. Tapi egoisku gak mengijinkan itu.

Aku ingin mengajarkan dia tentang arti
KEHILANGAN ANDRA

Continue Reading

You'll Also Like

424K 37.2K 28
"Lu kok kamu muntah terus sih" "gak tahu Nik, kamu hamil kali" "Aku cowok bangsat, dari mana aku bisa hamil" "kan kita udah nglakuin itu Nik, siapa t...
ALFARIZKY By Dee

Teen Fiction

334K 37.9K 34
Dia Alfarizky, cowok yang kasih tahu gue bahwa dunia itu indah, dunia nggak semenyeramkan apa yang gue pikirkan, dunia bakalan ramah kalau kita ramah...
1.3M 9K 18
Berisi cerita pendek dengan tokoh yang berbeda-beda! ⚠️Mature content with a sex, deep kiss, and vulgar words⚠️ ⚠️Setiap cerita bisa membuatmu sange...
3.7M 458K 37
Al dan Raka, dua orang mahasiswa yang aslinya sama-sama barbar dan no ngumpat no life, tanpa sengaja bertemu dan berbagi kamar asrama. . . nb: • Min...