SWITCH PRINCE [END]

By dhiladinia

259K 27.2K 795

Zavandhya Granedain Edzard Seorang putra mahkota yang sebentar lagi akan menjadi raja menggantikan almarhum a... More

Prolog
I- Strânïerõ
II- Amàrgā vėrdãd
III- Grąň güərrâ
IV- Victoria y extraño
V- Realitate imposibilă
VI- Încercând să accepte
VII- Casă pe pământ
VIII- În ceață
IX- Pedeapsă
X- Reveni
XI. Şcoală
XII. Zgomotos
XIII. Val
XIV. Aproapé
XV. Imprésionànt
Baca Kuy
XVI. Furiş
XVII. Lôc de joáca
XVIII. Jóc distractiv
XIX. Ceartă
XX. Reapare
XXI. Dimineaţă
XXII. Tîntă
XXIII. Liber
XXIV. Conducând o Mașină
XXV. Penalizare de Accident
XXVI. Furios
XXVII. Ca Urmare
XXVIII. In Cele din Urma
XXIX. Mâncare Nouă
XXX. Timpul s-a Oprit
XXXI. Întoarcere
XXXII. Rezolvæ Problema
XXXIII. Progresivă
XXXIV-XXXVI. About Prince¹²³
XXXVII. Se Concentreze
XXXIX. Înapoi Acasă
XL. Regële Soarelui
XLI. Søßīré
XLII. Făptuitorul Găsit
XLIII. Cauta Adevarul
XLIV. Leigh
XLV. de Halls
XLVI. Petrecere Supărătoare
XLVII. Putere Nēagra
XLVIII. Monsterë
XLIX. În Curând să Fie Dezvăluit
L. The Real Plot Twist
LI. Desprë Tron
LII. END
Ēxträ Pârt
New Story

XXXVIII. Întoarcerea Soarelui

2.5K 363 31
By dhiladinia

Happy reading!
~•~

Remaja itu tengah mondar-mandir di kamarnya. Sudah 15 menit Gane melakukan hal tak jelas itu.

Tok tok tok

"Masuk."

"Prince, apa kamu masih marah?" tanya Allean menarik Prince duduk di sebelahnya.

"Tidak, aku tak marah tapi hanya kecewa."

"Kakak tahu kamu kecewa, tapi tidak bisakah kita seperti dulu lagi?" ucap Allean memohon, karena dia sudah tak tahan kala Prince selalu menjaga jarak dengannya, dengan mereka.

Gane berpikir sejenak, "baiklah, lagipula itu sudah berlalu dan aku sudah mencoba melupakan perbuatan kalian."

Allean menatap Gane berbinar, setidaknya Prince sudah tak menolak kehadirannya lagi.

"Bagaimana kalau kita adakan pesta barbeque malam ini?"

"Tentu saja, nanti kakak akan bicara pada yang lainnya."

***

Kebun di belakang mansion dengan kilat berubah menjadi area BBQ dadakan, ditambah lampu-lampu, tenda, dan dekorasi lainnya. Semuanya juga sudah berkumpul disini.

"Aku ingin membakar daging," kata Gane.

"Sudah serahkan pada ahlinya saja," kata Aiden. Gane mengernyit, siapa ahlinya. Mukanya mendatar kala melihat tiga orang koki yang ternyata membakar daging mereka, ini sih sama saja dengan duduk bersantai. Menghela napas, Gane putuskan tak ingin ada keributan lagi. Ia berjalan ke arah Aace, tapi Allean lebih dulu menariknya duduk di samping pemuda itu. Lebih tepatnya di antara Allean dan Argon. Aace ada di depannya bersama Aiden dan Kalia.

"Biar seimbang," kata Argon menepuk kepala Prince.

"Akhirnya kakak bisa peluk kamu lagi, gini dong ngambeknya udahan."

Argon memeluk Prince erat, sampai anak itu hampir kesulitan bernapas.

"Lepas Argon, kasihan adikmu," ujar Aiden. Aiden tersenyum kala melihat Prince yang sepertinya sudah membuka diri lagi pada mereka. Aiden menolah ke arah sang istri, istrinya juga tengah tersenyum melihat keakraban putra-putra mereka. Rasanya lega saat tak ada masalah lagi yang menghantui mereka. Aiden harap keluarganya bisa bahagia seperti ini untuk selamanya.

"Mommy senang sekali kita bisa berkumpul seperti ini, bagaimana kalau setiap bulan kita mengadakan acara family time?" kata Kalia.

"Setuju Mom, itu ide yang sangat bagus," ucap Aace mengacungkan dua jempolnya.

"Kalau bisa nanti kita tour keliling dunia," usul Argon.

"Boleh juga." Kini Allean yang buka suara.

"Bagaimana Prince?" tanya Aiden yang melihat Prince hanya terdiam.

Argon memegang lengan Prince, hingga Prince tersentak.

"Hah? I-iya aku juga setuju, pasti sangat mengasyikkan." Gane tersenyum tipis menatap mereka semua. Dia sendiri sangat ingin melakukan semua itu bersama mereka, orang-orang yang mengenalkannya tentang bagaimana rasanya memiliki keluarga yang lengkap dan memberinya kasih sayang yang melimpah, ya walaupun terkadang agak berlebihan.

Gane mencium bau harum khas daging yang dibakar. Tak hanya daging tentunya, ada jagung, sosis, ayam, seafood dan lainnya.

Para koki menyajikan masakan mereka di meja keluarga itu.

"Prince lihat kamera dong," ujar Argon. Gane menoleh, ke arah Bara yang memegang kamera.

"3... 2... 1..."

Prince sebisa mungkin tersenyum selebar mungkin. Ini bukan gayanya sama sekali. Ditambah ia juga mengikuti gaya Argon dengan jari tengah dan telunjuk yang diangkat.

Cekrek

"Lagi-lagi!"

Sekarang Argon malah bergaya dengan tangan mekar di bawah kepala. Tentu saja Gane tak mengikutinya.

"3... 2... 1..."

"Lagi dong."

"Sudah Argon, lebih baik kita makan nanti makanannya keburu dingin," tegas Aiden.

"Iya Dad elah. Mana Bar liat fotonya, mau langsung gue upload ah." Argon sibuk dengan ponselnya sementara yang lain sudah mulai mengambil makanan yang mereka suka.

"Prince, akun inst*gram kamu apasih? Kok kakak lupa."

"Hah? Apa it– aku tidak punya."

Argon menepuk dahinya, bisa-bisanya di zaman sekarang ada yang tak memiliki akun inst*gram.

"Sini kakak buatin, Prince nengok dong senyum."

Prince tersenyum paksa menatap kamera ponsel Argon.

"Nah udah kakak buatin, wah Prince baru aja beberapa menit tapi udah banyak yang ngefollow kamu."

Gane menoleh pada Argon, ia sama sekali tak mengerti apa yang Argon bicarakan. Kesal melihat tingkah Argon yang sibuk dengan ponsel, Gane menyuapkan sosis ke mulut Argon saat mulut pemuda itu tengah membuka.

"Uhuk uhuk"

Argon tersedak, Gane segera memberikan Argon air dan menepuk-nepuk punggungnya.

"Salah sendiri sibuk maen Hp teros," ujar Aace mengejek.

"Iya-iya maaf, suapin lagi dong."

"Jangan, kamu makan sendiri. Kasian Prince harus ngasih badak makan."

"Mom lihat Kak Alle, masa adik sendiri dikatain," adu Argon pada Kalia.

"Argon diam, Alle juga."

"Iya Mom," kata dua pemuda itu bersamaan. Mereka menoleh saling bertatapan, setelahnya keduanya membuang muka.

"Lihat Prince aja anteng, kakaknya malah kayak cacing kepanasan," ucap Aace.

"Lo juga cacing dong?" Argon bersmirk, Aace balas menatap Argon kesal, sial dia salah bicara.

Gane diam-diam tersenyum menatap interaksi itu. Ditambah kedua orang tuanya yang sedari tadi bergandengan tangan di bawah meja, memang budak cinta.

Gane lanjut memakan steaknya. Namun steaknya ternyata sudah habis, Gane sampai tak sadar.

"Ini kakak ambilkan, kakak suapi." Allean kembali dari mengambil daging. Gane tak menolak suapan itu.

"Kak Alle sudah kenyang?"

"Iya, apalagi tadi melihat kamu makan lahap."

"Lihat ke langit semuanya," ucap Aace.

Tak lama muncul kembang api bersahutan.

"Indah sekali," ucap Gane. Gane merasakan rangkulan di kedua sisinya. Ternyata Allean dan Argon yang merangkulnya.

'Terimakasih semuanya,' ucap Gane dalam batin seraya tersenyum.

***

"Yang Mulia sudah siap?" tanya Alan pada Gane yang sepertinya masih belum ikhlas jika meninggalkan dimensi ini. Dia sendiri melihat keseharian Gane, disini Gane tak merasakan kesendirian dan memiliki banyak orang yang menyayanginya walaupun sebagai Prince. Nanti saat mereka kembali, sebisa mungkin dia akan selalu ada di samping Gane.

"Selamat tinggal Mommy, Daddy, Kak Alle, Kak Aace, Kak Argon, semuanya. Aku akan selalu ingat kalian, semoga kalian semua selalu bahagia," ucap Gane, remaja itu mengusap air matanya yang tiba-tiba turun.

Gane menoleh pada Alan. Remaja itu memejamkan matanya. Setelah usaha yang sangat keras, akhirnya kekuatannya bisa kembali pulih, itu artinya saatnya dia kembali. Mau tak mau, siap tak siap ia harus kembali dan menghadapi semuanya. Gane membuka matanya dan mengangguk pada Alan yang menanti.

Gane menatap ke langit.

Malam ini tepat saat bulan purnama. Entah kenapa bulan purnama saat ini berwarna sedikit terdapat pendar berwarna violet.

"Bersiaplah Yang Mulia."

Sebuah lingkaran besar berwarna violet muncul. Itu adalah portal antar dimensi.

Gane dan Alan memfokuskan kekuatan mereka. Setelah dirasa cukup, keduanya masuk ke dalam portal. Alan yang lebih dahulu masuk, diikuti Gane.

"Selamat datang kembali Yang Mulia Putra Mahkota, Sang Matahari Edzard."

***

Akhirnyaaa Gane balek ke kampung halaman habis merantau ke dimensi lain wkwk

Coba aja ada pintu doraemon, gampang tinggal bolak-balik yekan 😔

Jangan lupa vomment ✨

See ya!

16/02/23

Continue Reading

You'll Also Like

344K 40.1K 32
^^^^ Darwin Wesley. Pemuda jenius yang sayangnya menutupi kejeniusannya dengan bersikap nakal dan pembangkang, selalu berpenampilan badboy dan selalu...
As a father - END By alpin

Historical Fiction

356K 36.1K 23
David yang masih berusia 17 tahun, memasuki tubuh pria berumur 38 tahun. Satu fakta lagi yang harus dia terima adalah pria itu yang memiliki putra sa...
1M 128K 67
Nuo Nuo panggilannya, merupakan anak sakit-sakitan sejak lahir. ketika kematian menjemput ia berfikir akhirnya ia bisa damai. Tapi setelah membuka ma...
1.2M 102K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...