RANVSKY

By kaniindya

65 71 3

"Kita tetap satu kita tetap Ranvsky!" Apa jadinya bila anggota yang di anggap menjadi bagian terpenting dari... More

Prolog
2. RANVSKY
3. RANVSKY
4. RANVSKY

1. RANVSKY

15 15 1
By kaniindya

Zaza back🫣🫶🏻
H A P P Y R E A D I N G A L L !
••••

Jam 07:36 dini hari, siswa siswi SMA 25 Okaza South sedang melakukan kegiatan upacara bendera yang rutin di lakukan setiap hari senin.

Di saat pembina upacara sedang melakukan amanat, salah satu guru bk menegur siswa yang sedang asik bermain ponsel dengan earphone di telinganya.

"Bumi, siapa yang nyuruh kamu buat main hp?" tanya Bu Nur salah satu guru bk terkiller di sekolah.

Siswa yang di tegur menoleh cepat karena terkejut dan spontan menaruh ponsel miliknya ke dalam saku celana.

Bu Nur mengambil ponsel yang saat ini ada di saku celana siswa tersebut secara paksa. "Kasih ke sayaa." Bu Nur berkata dengan penuh penekanan.

Naverio Bumi, siswa yang saat ini tengah berhadapan dengan Bu Nur enggan memberikan benda tersebut.

"Kasih ke saya sekarang atau kamu saya kasih poin." Ancam Bu Nur.

Dengan terpaksa dan berat hati akhirnya Bumi memutuskan untuk memberikan benda tersebut dengan mulut yang menggerutu pelan.

"Gak usah ngedumel, Bumi. Ini salah kamu. Kalo mau hp ini balik, suruh orang tua kamu yang ambil langsung ke saya." Ujar Bu Nur kemudian meninggalkan Bumi dari barisan.

Bumi terus menggerutu dengan mengeluarkan sumpah serapah kepada Bu Nur karena telah mengambil ponsel miliknya.

"Guru gelo" gumam Bumi.

Brak!

Barisan sebelah kanan telah terjadi  kericuhan karena salah satu siswi jatuh pingsan. Sontak, hal tersebut membuat seluruh barisan dan guru di depan melirik ke arah tersebut, termasuk Bumi.

Anggota PMR langsung mengambil tindakan dan membawa siswi tersebut ke uks dengan menggunakan tandu.

Karena kondisi barisan yang terlalu ricuh akhirnya guru bk memberikan arahan agar kembali memperhatikan amanat yang sedang di sampaikan oleh pembina.

Athea, gadis dengan rambut yang di kepang satu tak henti berjinjit untuk melihat ke arah samping. Ia merasa khawatir, karena siswi yang pingsan tadi adalah Nala.

"Woi, Le Nala pingsan anjir." Bisik Athea kepada Kale yang berada di sebelah nya.

"Lah anjay," Kale menoleh terkejut, "Nala yang pingsan? gue kira jamet-jamet caper anak kelas sebelah."

Athea memukul lengan Kale, "bukan tolol, udah ah ayo buruan ke uks."

"Duh, sakit anjir." Kale mengaduh sakit, "tapi ntar lo ya yang izin ke guru pengawas ya, bilang aja kita mau ke toilet"

"Iya, aman kalo itu" ujar Athea sembari menarik tangan Kale dan meninggalkan barisan.

🏁🏴🏴‍☠️

Dua lelaki jangkung sedang berusaha memanjat tembok yang ada di belakang sekolah karena malas mengikuti kegiatan upacara bendera.

Markas, itu tujuan mereka sekarang.

"Bangsat badan lo berat banget anjing" keluh Jarel.

"Lo juga yang bener anjir dorong pantat gue, lembek bener kaya gak punya tenaga." Ceplos kenan.

Bruk! Jarel mendorong pantat Kenan dengan kencang dengan sekali dorongan saja.

"Jarel anjing!" umpat Kenan karena ia terjatuh dari atas tembok.

Mendengar suara kegaduhan di area belakang sekolah, cepat-cepat Pak Rahman mendatangi tempat tersebut untuk mengecek keadaan di sana.

Sesampainya Pak Rahman di sana ia menemukan Jarel yang sedang berusaha menggapai tangan Kenan dari atas.

"HEH! MAU KEMANA KALIAN!!" teriak Pak Rahman sembari berlari menghampiri Jarel.

Jarel maupun Kenan kepalang panik karena mereka sudah tertangkap basah oleh Pak Rahman. Tanpa aba-aba, Kenan lengsung menarik tangan Jarel secara paksa dan mereka terjatuh bersamaan.

Jarel mendapatkan luka baret di bagian tangan, sedangkan Kenan menimpah pohon pisang yang sudah tumbang.

"Woi Nan cepet cabut, bangun goblok, entar keburu dikejer Pak Man" ujar Jarel dengan beranjak dari posisi awalnya.

Saat mereka ingin melarikan diri dari Pak Rahman, tas Jarel tiba-tiba di tarik oleh Pak Rahman yang ternyata ia sudah berada di belakang mereka.

Jarel panik, tanpa pikir panjang ia langsung melepaskan tas tersebut kemudian berlari menjauh dari Pak Rahman dan menaiki motor Kenan tanpa aba-aba.

"KENAN!!!JAREL!!!" teriak Pak Rahman.

Kenan melesat pergi dari area belakang sekolah dengan menambah kecepatan motor yang ia tunggangi agar cepat sampai di markas 'Ranvsky'.

Sesamapinya di sana Jarel membuka pintu dengan kasar sehingga membuat salah satu orang yang ada di dalam markas melonjak kaget.

"Kay" panggil Kenan.

"Lo cabut juga der?" tanya Jarel dan ikut duduk di sebelah Kay.

Kay mengangguk tanpa mengelurkan suara, sedangkan Kenan sibuk mencari camilan yang ada di kulkas.

Jarel menyandarkan kepalanya di sofa dan menutup matanya perlahan.

"Kay ..." panggil Jarel.

Si pemilik nama menoleh dan berdeham kecil. "Hem ...,"

"Chat di grub, bilang ke anak-anak suruh pada langsung cabut ke markas kalo udah balik sekolah." Ucap Jarel yang masih senantiasa menutup kedua matanya.

"Iya."

"Besok gue mau basketan, lo pada mau pada join gak?" tanya Jarel membuka topik pembicaraan sembari membenarkan posisi duduk awalnya.

Kenan dan Kay serentak menoleh, "sama Riko?" jawab Kay.

Jarel mengangguk, "iya, join ga lo?"

"Males."

"Lo?" Jarel menggerakkan kepalanya ke arah Kenan.

"Join lah, yakali enggak."

🏁🏴🏴‍☠️

"Lo laper gak si, Van?" tanya Selena tiba-tiba.

Levanya yang sedang asik menbuat skets di buku tulis hanya mengangguk samar untuk membalas pertanyaan dari Selana.

Selena membuang nafasnya dengan kasar. "Gue bosen banget di kelas, Pak Rozak ngebosenin. Cabut kantin yuk?"

Levanya menoleh, "bayarin ya?"

Selena memutarkan bola matanya dengan malas. "Iye."

Levanya terkikik samar, "makasih sayang ku cinta ku" ucap Levanya sambil memajukan bibirnya.

Merasa geli, akhirnya Selana memukul pelan bibir Levanya. "Najis"

Selena beranjak dari tempat duduknya dan meminta izin kepada Pak Razak. "Pak, saya izin ke depan ya, mau ketemu Mama"

Pak Razak yang posisinya sedang menerangkan materi di depan spontan diam dan berhenti menjelaskan, "GPL!" titah pak Razak dengan genit. "Enggak pake lama ya lana."

Selana dan Levanya bergidik geli. "Iya, Bapak." Jawab Levanya dengan centil sambil memainkan tangannya.

Dua gadis itu berlari keluar dari dalam kelas kemudian menuju arah kantin. Di tengah tengah perjalanan tak sengaja Levanya melihat ada guru bk yang sedang berkeliling di area sekolah.

Panik. Levanya panik, "Lana" Levanya memanggil, "Bu Nur sama Bu Carol anjir" Levanya sedikit berbisik sambil memberikan gestur tubuh agar Selena segera memutar balik.

Selena tetap memasang wajah santai dan tenang, "lebay, udah diem aja". Jawabnya, namun berbeda dengan Levanya yang saat ini sedang rusuh karena takut mendapat masalah dari Bu Nur dan Bu Carol.

Untung nya, arah toilet perempuan dan kantin satu arah. Jadi Selena mendapat elakkan bila di tanya ingin pergi ke mana.

"Siang, Bu" Selana menebar senyum ketika mereka sudah berpapasan dengan dua guru tersebut.

"Bu.." tegur Levanya sambil sediki membungkukkan tubuhnya.

Kedua guru tersebut hanya mengangguk dan membalas senyuman mereka. "Pada mau kemana?" Bu Carol melontarkan pertanyaan.

"Biasa, Bu. Toilet dulu, beser" jawab Selena dengan cengiran nya.

"Oh, yasudh. Jangan melipir ke kantin"

"Siap bu" ujar Selena, "duluan ya bu"

"Iya."

Cepat cepat dua gadis itu memperbesar langkahnya, "panik gue sumpah" ujar Levanya dengan adanya kelegaan di dada.

"Lo lebay banget anjir, tadi ngapain panik coba" jawab Selena.

"Kita ketemu sama Nur Nur Bu Carol woi" Levanya berkata dengan penuh penghayatan.

"Terus?"

"Takut lah" jawab Levanya dengan suara yang kecil.

Selena menoyor pelan kening Levanya ,"goblok di pelihara"

🏴RANVSKY🏴
☠️TO BE CONTINUE☠️

SEE U DI NEXT CHAPTERR GENGS!
–zaza🫰🏻💋

Continue Reading

You'll Also Like

6.6M 216K 75
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
827K 43.7K 76
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.6M 271K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
2.3M 125K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...