Fajri and Family

By Arhamunnisa

8.4K 1.4K 610

Minimal masih tetap vote walaupun cerita nya sudah end #shanfenji STAN# More

1. perkenalan
Chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27
chapter 28
chapter 29
chapter 30
chapter 31
chapter 32
chapter 33
chapter 34
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
chapter 42
chapter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
chapter 47
info
pemberi tahuan

chapter 35

151 35 11
By Arhamunnisa

~author

Pagi telah tiba, aktivitas kembali dilaksanakan. Fenly yang mengetahui kalau Shandy sempet menemui fajri disekolah nya, maka pagi ini ia memutuskan kesana jugak untuk memberi sebuah peringatan untuk anak itu.

Tak perlu waktu lama ia telah sampai didepan sekolah, menyelusuri setiap siswa yang datang, hingga ia melihat dua orang yang ia ketahui kalau mereka teman dekat fajri dan langsung menghampiri mereka berdua

"Eh kalian berdua" Ucapnya ingin menghentikan langkah mereka

"Eh, itu fenly kan, kakak nya fajri" Bisik fiki dan diangguki Zweitson

"Udah, kita dengar dia mau ngomong apa? " Balas zweitson

"Kalian berdua liat fajri ngak? " Tanya fenly begitu sampai dan berdiri didepan mereka.

"Kalau pagi ini belum sih? " Balas zweitson

"Oo,,, lo tahu ngak dia tinggal dimana? " Tanya fenly dan dapat gelengan dari kedua anak itu

Setelah tidak mendapat jawaban dari teman fajri itu, fenly memutuskan untuk menunggu diluar pagar, hingga gerbang sekolah ditutup.

"Ah, siall,,, kemana sih tu bocah" Gerutu fenly kesal

Dan akhirnya fenly pergi dari tempat itu karna ia juga mempunyai kewajiban untuk menempuh pendidikannya.

****

^Dirumah gilang^

Stelah diperiksa dokter kemaren, fajri diizinkan pulang pagi ini, karena paksaan dari Fajri sendiri dengan alasan tidak betah dengan suasana rumah sakit, ia jugak tidak ingin merepoti gilang dan sekarang mereka telah berada dirumah dan berada di kamar yang fajri tempati

"Maafin gue ya bang, kehadiran gue malah selalu ngerepotin lo" Keluh fajri karna ngerasa bersalah

"Yaelah ji, gue ngak pernah ngerasa direpotin, justru gue senang lo disini gue ngerasa ni rumah bukan kuburan lagi" Jelas Gilang

"Pokonya besok gue mau cari kerja aja deh bg biar gue bisa biayain hidup gue sendiri, gue ngak mungkin nyusahin lo terus terusan bang? " Ucap fajri membuat gilang kaget

"Dih,,, apaan gak ada ngak ada, lo ngak usah kerja gue sama keluarga gue mampu kok nambah biaya hidup seseorang, apalagi mereka senang kalau tahu gue udah ada teman dirumah ini" Jelas gilang panjang lebar.

"Tapi gu_" Belum selesai fajri bicara tapi sudah dipotong oleh gilang

"Kalau gue tahu lo kerja, habis loh" gertak gilang yang membuat siapapun bergidik ngeri

"Lagian Lo jugak belum sehat sehat amat kan ya, malah maksa pengen kerja lagi" lanjut Gilang yg tak sadar justru membuat fajri bersedih

Gilang yg melihat Fajri yg murung pun mendekati nya dan duduk di samping nya sambil mengelus punggung nya

"Lo kenapa kok murung gitu, gue salah ngomong ya, gue minta maaf gue gak ada niat buat bikin Lo sedih" ucap Gilang merasa bersalah

"Enggak kok bg, gue cuman bingung aja kenapa tubuh gue sekarang lemah banget, suka sakit kepala yg berlebihan, trus mata jugak sering tiba tiba memburem, gue sekarang jugak suka tiba-tiba pingsan, selemah itu gue sekarang ya bg" ucap aji yg mengeluh akan kondisi tubuh nya

Gilang bingung harus menjelaskan bagaimana tentang kondisi fajri yg sekarang, ia takut kalau Fajri makin sedih dan tidak bersemangat lagi kalau dia tau kondisinya saat ini

"Lo tenang ya, Lo baik baik aja kok makan nya sekarang harus memperbanyak istirahat dan jangan banyak pikiran, biar gak sakit kepala lagi" ucap Gilang ia masih bingung untuk menjelaskan yg sebenarnya

"Bg gue jadi kangen bg sen, biasanya dia yg selalu ngerawat gue di saat gue lagi sakit gini" ucap nya tiba tiba

" Udah ya mending sekarang Lo istirahat tidur, laper gak kalau laper biar gue ambilin makan" ucap Gilang berusaha mengalihkan topik

"Enggak kok aji gak laper, udah kenyang jugak" ucap fajri

"Yaudah kalau gitu gue ngampus ya, gak papa kan kalau gue tinggal sebentar" ucap Gilang sebenarnya ia tidak tega meninggalkan fajri yg kondisi nya seperti ini, tapi ya bagaimana, kalau ia selalu menemani Fajri nanti dia akan membahas keluarga nya dan ia jugak bingung harus beranggapan seperti apa

"Gak papa kok bg" ucap fajri dan Gilang pun langsung berangkat

***
Di sekolah zweitson dan Fiki lagi di kantin mereka masih bingung mau mencari keberadaan Fajri di mana lagi sedangkan semua tempat yg sering aji datengin udah di cek namun nihil tidah di temukan keberadaan nya

"Eh son kira kira cari aji kemana lagi ya" taanyak Fiki kebingungan

" Nggak tau jugak gue Fik, lagian dia pakek acara gak masuk sekolah lagi kan kita jadi gak bisa nanyak dia tinggal di mana" ucap zweitson

"Pokok nya kita harus cari tau rumah si Gilang itu di mana, gue curiga banget sama dia" ucap Fiki

"Gimana kalau kita ikutin dia aja pas dia pulang dari kampus, pasti dia sekampus jugak sama si fenly kan" ucap zweitson sembari memberi ide

"Bagus jugak ide Lo son, gue setuju" saut Fiki

Dan mereka pun berencana untuk mengikuti Gilang sehabis Gilang pulang kampus, ini mereka lakukan demi bisa bertemu dan tau keberadaan Fajri

***
^Di kampus^

fenly baru tiba dengan mood yang kacau, bagaimana tidak? ia kesal karna waktu paginya terbuang sia-sia hanya untuk menantikan kehadiran seseorang yang sedikit membuatnya kesal.

"Lo kenapa? Kayak banayak hutang aja" Ucap gilang melihat temanya baru datang dan duduk didepanya.

Mereka tengah duduk dikantin, karna jam mata kuliah mereka belum mulai.

"Gue habis nyari aji" Ucapnya datar tapi membuat yang mendengar keselet minumanya

"Uuhuuk uhuk,,, a_ apa lo bilang? Cari aji? " Tanya gilang memastikan

"Ya iya, gue mau ngomong sesuatu ama tu orang" Jawabnya sediki ngegas karna moodnya masih buruk

Ngomong apa? " Tanya gilang penasaran

"Gue mau ngomong, ngak usah cari perhatian kak Shan, jangan ketemu lagi sama dia, intinya jangan muncul lagi deh dikeluarga gue, keluarga gue udah bahagia tanpa dia" Ucapnya tanpa berfikir.

Gilang berusaha keras menahan emosi, sehingga ia menggepalkan tanganya dibawah meja.

"Kenapa lo kok diam, bukan cari solusi" Ketus fenly

"Ya,, gu_ gue juga bingung nanggepin lo, lagi pula kalau pun aji nurutin mau lo, emang Kakak lo bisa ngak ketemu aji? Pasti kakak Lo jugak bakalan nyamperin dia, jadi kalau lo suruh satu hati buat pergi tapi satunya lagi masih mau narik, itu ngak akan bisa" Jelas gilang

"Pokonya harus bisa apapun yang terjadi" Jelas fenly

"Hm, terserah lo fen, tapi kalo lo udah kelewatan batas sama aji, gue ngak akan tinggal diam" Batin gilang sambil melirik kearah lain

"Hm, Oh ya, apa gue kasih tahu aja ya kalau si aji sakit itu, tapi,,, apa respon ni orang akan baik nanti, tapi kayaknya enggak deh dia kan ngak punya hati" Monolog gilang di batinya

"Eh lo kenapa bengong" Tanya fenly heran

"tapi ada kemungkinan juga ni orang jadi baik kalau tahu kondisi tuh anak, tapi,,,, " Lanjut batin gilang tanpa peduli panggilan fenly

"Eh,,,, ditanyain juga" Ucap fenly menggeplak jidat gilang.

"Iya,,, gue dengar, gue cuma lagi mikir, nah lo bilang tadi lagi nyari aji, gimana kalau mungkin si aji sekarang lagi sakit lo ngak kasihan apa" Ucap gilang ngecek respon fenly

"Kasihan? Ngak lah, lagian gue jugak udah biasa liat dia sakit akhir-akhir ini" Jelas fenly membuat gilang melotot tak percaya.

"Kenpa lo, kaget? Hm gue sering liat dia nahan sakit tapi ya bodo, soalnya setelah itu dia baik-baik aja lagi kayak biasa, jadi dia sering mau caper makanya nunjukin diri pura pura sakit" Jelas fenly tanpa dosa.

"Ternyata dugaan gue benar, dasar ngak punya hati" Gerutu gilang membatin

🏀🏀🏀

"Gue bingun harus pilih yang mana, akan kah gue bakalan sanggup mengontrol keduanya"~gilang

Jangan lupa vote dan komen
Supaya saya bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini
Thanks

Collab
             ShopieOktapiani

Continue Reading

You'll Also Like

6.8K 244 19
Najuwa Farhana, seorang tentera laut diraja Malaysia yang berpangkat leftenan komando. Fateh El Mukmin, seorang lecturer yang mengajar dalam bidang s...
207K 16.3K 16
*ੈ✩‧₊˚ Dumb&Dumber Universe >> "𝗧𝗮𝗹𝗸 𝗰𝗵𝗲𝗮𝗽, 𝗜'𝗺 𝗺𝗼𝗿𝗲 𝘁𝗼 𝗮𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻𝘀," ❝Aku tak mudah dibuat jatuh cinta. Maka percayalah, kau san...
1.1M 3.2K 11
"Mama, adik nak tidur rumah tok boleh?" tanyaku kepada mama. "Boleh. Jaga diri elok2. Esok mama amik" balas mama kepadaku. "Okay mama" jawabku gembir...
1.1K 91 7
Mengisahkan tentang Becky seorang CEO yang bengis,garang,dingin dan menakutkan bagi para pekerjanya tapi apabila bersama isterinya ia akan menjadi ma...