02. IMPOSTOR || NCT ✔

By Lovemee_08

1.3K 245 37

[Complete book 1&2] (di sarankan untuk baca cerita A MISTERY dulu baru lanjut ke cerita ini because ini Seaso... More

IMPOSTOR : Mimpi & Rencana
IMPOSTOR : Perpustakaan.
IMPOSTOR : Renjana & Haikal
IMPOSTOR : LSSL (1)
IMPOSTOR : LSSL (2)
IMPOSTOR : Again.
IMPOSTOR : Masa lalu.
IMPOSTOR : Nightmare (1)
IMPOSTOR : Devan Sayang Alisa!
IMPOSTOR : Nightmare (2)
IMPOSTOR : NIGHTMARE (3)
IMPOSTOR : Malam & Kesialan
IMPOSTOR : Renjana & Istirahat nya.
B. IMPOSTOR : Kita & Mereka
B. IMPOSTOR : Ending.

IMPOSTOR : Dendam dan Teman

398 31 8
By Lovemee_08

Jangan lupa votmentnya! Hargai penulis ya karena alur ini murni hasil aku.

Terima Kasih!

-----IMPOSTOR-----

"LEPASKAN KAMI!?"

Satu teriakan dari ruangan gudang. Bau anyir yang menusuk di indra penciuman nya membuat dia tidak tahan lagi untuk bertahan disini.

Lalu datanglah seorang pria setengah paruh baya menatapnya dengan senyuman remeh. "Kau ini seperti anjing menggonggong meminta makanan," sarkas nya.

Pria itu memutari tubuh sepasang suami istri itu dengan tangan kanannya yang memegang pisau.

"Apa salah kami? Kenapa kamu semarah ini?" tanya wanita itu.

Pria tersebut menoleh kearahnya dan mendekatinya. "Kalian tidak usah berpura pura bodoh, kalian bukan yang menyabotase? Sehingga kalian yang menang dalam bisnis itu, dan satu hal lagi bukankah kalian yang ingin membunuh istriku?" ucap nya.

Keduanya bungkam. Pria itu tertawa kembali. "Kalian saja tidak bisa menjawab pertanyaan ku bukan? Aku sudah tau hal busuk yang kalian lakukan terhadap keluarga ku, seburuk apapun sifat ku kepada anak laki laki ku dia tetap anakku," lanjut nya.

"Oh ya? Bukankah anak itu haram? Bahkan aku pernah melihat anak mu dengan luka yang kau buat, apakah itu bisa di sebut seorang ayah?" timpalnya.

Kini wanita di sampingnya menoleh kearah suaminya. "Benar, aku bahkan kasihan melihat istrimu penuh dengan bekas-bekas kdrt yang kamu buat, malang sekali keluarga mu," katanya dan tertawa.

Karena sudah marah akhirnya pisau itu dengan lincah menusuk perutnya beberapa kali bahkan tidak mereka ketahui ada seorang anak kecil menatap nya dengan nanar.

"Bunda... Ayah... " lirih nya dan akhirnya ada seseorang yang menarik nya.

Di sana ada seorang wanita yang sudah berumur.

"Ayo nak, kita keluar dari sini dan minta seseorang untuk menolong mereka."

Anak itu mengangguk. Di dalam hatinya begitu sakit ketika dia melihat kematian orang tuanya secara langsung, dan seharusnya anak sekecil itu tidak perlu tau bagaimana ia menusuk benda tajam itu ke area perut orang tuanya secara brutal, itu sangat bahaya dalam mentalnya.

***

Akhirnya pria itu di amankan oleh pihak kepolisian, bahkan laki laki berumur 12 tahun itu melihat anak kecil menangis bahkan ibunya mencegah anaknya untuk mengejar mobil polisinya.

"Namanya siapa?" tanyanya.

"Ah itu, anak dari tuan cakra yang juga terkena kdrt yang ayahnya lakukan. Namanya Renjana, dia ada sebelum keduanya menikah, sebut saja anak yang tidak diinginkan keduanya," jelas seorang ART nya.

"Tapi kenapa anak itu menangis? Buang buang waktu jika dia menangisi orang yang kejam dan tidak ada hati nurani," cetus nya.

"Bukan masalah dia kejam atau tidak nya, kamu tau? Seburuk buruknya perlakuan seorang ayah sudah pasti dia tetap harus mencintainya, dulu bibi pernah bertemu dengan Renjana dia tersenyum sendiri di taman, saat bibi tanya dia kenapa dengan senyuman dia jawab 'ayah ren semalam bilang kalo dia sayang sama ren, ren seneng banget!' sekecil apapun perlakuan tuan Cakra dengan kasih sayang itu sangat berharga bagi Renjana."

Laki laki itu menatap wajah Renjana dengan tajam. "Semalang apapun kisah dia, nyawa tetap di balas dengan nyawa." batinnya.

14 Januari 2014

Kini seorang laki laki masih termangu di kamarnya. Dia masih kalut dalam pikirannya, satu bulan lagi dia akan pergi dari Jakarta dan meninggalkan keluarga nya.

"Ren?" panggil seseorang.

Laki laki itu mulai menatapnya. "Bunda? Gpp kan kalo ren tinggal di Bandung? Bunda bakal baik baik aja kan? Nanti ren kabarin jika sudah sampai," ucapnya.

Wanita itu tersenyum dan mengelus kepala sang anak dengan lembut. "Ren, kalo kamu gini terus kapan kamu terbiasa? wujudkan cita cita kamu di Bandung nak, sampai kamu bergelar menjadi Dokter yang sukses," katanya.

"Iya ren janjikan itu, tapi maaf jika ren gagal untuk menjadi dokter."

"Gpp, jika kamu gagal untuk menjadi dokter, sekarang kamu lagi butuh apa?"

Renjana menoleh ke arah kopernya. "Nggak ada, mungkin persiapan untuk mental karena akan beradaptasi sama lingkungan baru," jawabnya.

"Yaudah, nanti kalo mau makan malam ada di bawah ya?" ucapnya.

Renjana mengangguk. Pintu itu tertutup dengan rapat bahkan Renjana mulai menatap jendela luar.

"Nggak kamu pasti bisa ren," monolognya.

Drttt... Drttt

Ponsel berbunyi di atas nakas bahkan Renjana juga ikut menoleh kearah nya.

Kayla is calling...

"Halo kay?"

Renjana membuka suara terlebih dahulu, terdengar suara yang ramai di sebrang sana bahkan ia mendengar gadis yang sedang meminta izin untuk keluar sebentar.

"Halo kak? Lo jadi ke Bandung kan? Gue udah booking kamar, besok kalo lo udah nyampe chat atau telepon ya."

"Oh iya, nanti kakak chat kamu kalo udah sampai, makasih kay."

"Iya kak, sampai bertemu besok."

Kayla mematikan sambungan secara sepihak. Kayla Yulaika adalah sepupu Renjana, Kayla sudah lama tinggal di Bandung dan orang tuanya sedang tinggal di Surabaya untuk menemani nenek nya yang sakit di sana.

Kayla duduk di bangku SMA kelas 1 ya mereka beda 4 tahun, Renjana yang baru masuk perkuliahan dan Kayla yang baru masuk SMA sekarang mungkin saja dia sedang berpesta dengan sahabatnya.

Akhirnya Renjana memilih untuk tidur dan semoga saja dia akan baik baik saja di Bandung dengan orang orang baru.

***

"Renjana!! Bangun njir! Masa setan sih yang bangunin lo?"

Renjana yang mulai terganggu dengan suara lengkingan seorang gadis tepat di samping kanannya. Renjana membuka matanya dan menatap terkejut dengan gadis yang pucat di sampingnya.

"Gue itu setan yang terlalu baik buat lo, jadi bilang makasih tuan Renjana."

"Kamu dari kemarin keman aja? Masih berharap dengan udin? Udah punya pacar baru juga masih aja dikepoin," sungut nya.

"Enak aja! Setan bernama salwa ini udah move on sama udin udin, udah bangun lo! Mau ke Bandung kan? Nanti kalo dateng bawain oleh oleh."

Renjana memutarkan netranya jengah. "Bukannya do'ain supaya bisa jadi Dokter malah minta oleh oleh," ucapnya.

"Iya deh yang mau jadi dokter, gue doain dah eh? Gue kan setan? Ih gila lo," sungut nya.

"Kamu kan setan kenapa nggak ikut saya aja kesana? Barangkali ada setan yang cakep di sana."

"Nggak lagi males gue traveling, mending gue nunggu di rumah lo aja."

Akhirnya Renjana masuk ke dalam kamar mandi. "SALWA! KELUAR! SAYA UDAH SELESAI MANDI!!" teriak Renjana dari dalam kamar mandi.

"IYAA! Masih untung gue udah mati jadi keluar tinggal hilang aja."

Setelah itu Renjana keluar dari kamarnya dengan koper di tangannya, untuk Salwa dia adalah setan yang sudah lama berada di sini ya keduanya memang berteman apalagi Kejadian awal pada saat Renjana ingin mengganti pakaian, masih beruntung mata Salwa belum ternodai.

"Jangan lupakan oleh oleh loh."

Renjana menatap sinis ke arah Salwa. "Kalo jadi setan jangan kebanyakan minta, udah mati minta ini itu lagi," sewot Renjana.

"Halah banyak omong lo human, udah sana jangan nangis awas aja lo."

"Nangis? Kamu kira saya anak bayi?"

Di lantai bawah Renjana sudah melihat beberapa orang yang akan mengantarnya, satu orang yang ia tatap yaitu Bundanya. Berat jika kita meninggalkan seseorang yang kita sayang bukan? Rasanya seperti ditinggal jauh.

"Renjana, kamu baik baik di sana oke? Nanti kalo udah sampai chat bunda," ucapnya.

Renjana tersenyum dan mencium kening bundanya, lalu Renjana menatap bundanya kembali sambil berucap, "Bunda juga harus baik baik juga ya? Renjana pastikan nanti akan chat bunda."

Lalu tangan milik bundanya mengelus lembut kepala Renjana. "Yaudah, semangat ya kuliahnya? Bunda do'ain dari sini," katanya.

Renjana mengangguk dan beberapa menit dia sudah duduk di bangku depan mobilnya bersama supir pribadinya, matanya tidak bisa berbohong jika dia akan merindukan sosok bundanya, terakhir dia menatap Salwa yang tersenyum di samping kiri bundanya.

Mata kucing milik Salwa sedikit menutup karena senyumannya. "Gue disini jadi lo nggak usah khawatir soal nyokap lo, kejar mimpi lo sampai bergelar jadi dokter!" pekiknya.

Renjana mengangguk, masih beruntung dia bukan manusia jika iya, sudah pasti dia akan di cegat oleh bundanya.

Mobil menjauh dari perkarangan rumahnya bahkan Renjana masih menatap jalanan dengan datar dan pagi ini dia akan pergi meninggalkan Jakarta, Bandung akan menjadi tempat dia beristirahat.

Ting.

Kayla : kak, gue nunggu di depan ya...

Renjana hanya memilih untuk melihat dari lockscreen saja tanpa membalas pesan milik Kayla.

Sampai di sana Renjana mulai menunggu Kereta nya tiba, dia sudah menunggu beberapa menit yang lalu dan kini suara kereta masuk di indra pendengarannya.

Semua orang masuk dengan hati hati bahkan kini Renjana lebih memilih duduk di bagian kiri dan mengambil di dekat jendela, tanpa di sadari ada seseorang yang duduk di sampingnya.

Dan tidak sengaja kacamata miliknya jatuh. "Eh sorry," ucap laki laki itu.

"Iya gpp, lain kali hati hati mas taruh barangnya."

"Setua itu gue? Padahal kalo di liat liat kita seumuran," timpalnya.

Renjana menoleh ke arah laki laki tersebut, jika di deskripsi kan laki laki itu memiliki kulit yang eksotis dan dari wajahnya seperti tengil? Maaf bukannya ingin mengatai laki laki itu Renjana benar benar berkata jujur.

"Kenalin gue Haikal Gunadhya Putra, panggil Haikal."

Laki laki itu berucap sambil menodorkan tangannya dan benar dia sedang memperkenalkan diri begitu dengan salaman.

Renjana membalasnya. "Saya Hannan Renjana Yogaswara, Ren aja panggilnya," jawab Renjana.

Haikal mengangguk paham. "Lo asli jogja ya? Nama Yogaswara nya," cetus nya.

'Sok tau nih orang.' batin Renjana.

"Bukan, saya asal Jakarta, kamu asal Bandung ya?"

Haikal tersenyum lebar. "Iya tau banget loh kakak ini, ke Bandung mau ngapain?" tanyanya.

"Saya mau kuliah di sana, bisa dibilang mau merantau demi pendidikan.

Renjana lihat jika wajah Haikal berubah dengan sedikit terkejut dan setelahnya dia langsung menepuk pundak Renjana.

"Wahh!! Keren bang! Oh iya gue saranin lo kuliah di Universitas Bandung Indonesia aja bang soalnya lengkap, gue juga di situ masalahnya," ucapnya.

Renjana mengangguk. "Pantes bunda saya selalu menyarankan univ di situ ternyata lengkap, oh iya kamu masuk jurusan apa?" tanya Renjana.

"Formal banget saya-kamu mending gue-lo aja ren, gue masuk akuntasi," jawab Haikal.

Renjana menggaruk tekuk lehernya yang tidak gatal. "Ah iya, maaf memang seperti ini, lain kali saya ubah," katanya.

Selama perjalanan mereka mengobrol banyak, mungkin di sini Haikal yang banyak sekali topik bahkan Renjana merasa dekat dengan sifat Ekstrovert nya Haikal, bahkan mereka sudah menjadi Teman.

Saling menanyakan nomer bahkan media sosial tidak hanya itu Renjana di masukkan ke grup tongkrongan nya, mungkin saja mereka akan membantu Renjana mengenal Bandung.

-----IMPOSTOR-----

Sampai sini dulu untuk bab 1 nya, oh iya mungkin kalian belum tau bukan visual seorang salwa tapi bagaimana dengan Haikal? Ah sudah pasti kalian bisa menebaknya.

Ini dia visual Salwa alias temen gaib nya Renjana.

Sebelumnya memang aku sudah terpikirkan bagaimana jika lia adalah teman gaib nya Renjana, lagipula ini fantasi ya readers, tunggu up selanjutnya!!

Continue Reading

You'll Also Like

47K 8.6K 15
Tentang Haechan dan Seungmin yang diganggu oleh sosok madam. Hingga suatu hari mereka mendapatkan bantuan dari Yeji, teman sekelas Haechan untuk meng...
270K 21.2K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
288 38 8
ft. All member WayV Dejun memang nggak mau menyerah, tapi keadaan lah yang memaksanya untuk menyerah. ©️ qkxyzxdwin n) dilarang menggunakan semua nam...
4.6K 601 22
Bukan kisah yang menarik, apalagi istimewa. Melainkan, hanya sebuah cerita bagaimana mencairkan hati yang beku dan menjaga hati yang terluka. *** [22...