Jangan lupa vote dan comen semangat aku soalnya hehe:)
________________
Jaemin memandang kosong kearah langit siang ini, pemuda manis itu melamun dengan keadaan hatinya yang begitu gelisah
Hari ini adalah hari pertunangan Jeno, ayah Yuta dan bunda Winwin sudah berangkat ke acara itu, Jaemin sempat diajak untuk pergi juga tetapi pemuda manis itu langsung menolak keras, ia tidak tahu apa yang akan terjadi kalau dia ada disana pasti benar benar membuat hatinya berdenyut sakit
"Nana"
Pekikan itu membuat Jaemin menoleh dan melihat kakak serta Kakak iparnya sedang berjalan kearahnya
Jaemin berdiri dari duduknya
"Loh ka Dejun kapan datang?"tanya Jaemin
Nakamoto Xiaojun, adalah anak sulung keluarga Nakamoto, lelaki manis itu sudah menikah dan memilih untuk tinggal di London bersama suaminya dan anak mereka
"Baru saja" balas Xiaojun
"Siapa yang jemput?"tanya Jaemin lalu mereka bertiga duduk bersama
"Ayah sama bunda"
"Sekarang Henjun mana?"
"Dia ikut ayah ke acara yang diselenggarakan oleh keluarga Jung"jawab Xiaojun yang langsung membuat Jaemin cemberut
Xiaojun terkekeh,"kau tidak pergi na?" Mendengar pertanyaan Xiaojun, Jaemin hanya menggeleng kecil
"Kenapa?"
"Tidak mau saja, malas"
"Atau takut nangis"celutuk Hendery yang langsung membuat Jaemin melebarkan matanya
"T-tidak kok kata siapa"sahut Jaemin yang langsung memalingkan wajahnya
Xiaojun terkekeh kecil,adik manisnya tidak pandai berbohong
"Na,kau tidak bisa menyalahkan Jeno atas kehilangan bayi kalian"
Jaemin langsung menatap wajah Xiaojun
"Tapi aku kehilangan bayi ku gara gara dia!"kesal Jaemin
"Memangnya Jeno yang membunuhnya?"perkataan yang terlontar dari mulut Xiaojun sukses membuat Jaemin terdiam
"Apakah Jeno yang meracunimu?"tanya Xiaojun
"B-bukan tapi kalau kita pergi ke restoran pilihan ku pasti semuanya tidak akan terjadi"balas Jaemin sembari mengelus perutnya pelan
"Kau mau tau sesuatu?"
Jaemin mengangguk cepat kala mendengar perkataan Xiaojun
"Mau di restoran manapun kalau memang ada niat jahat untuk mu bagaimana?"
Jaemin menatap lekat wajah Xiaojun"maksud Kakak apa?"
"Kau diracuni dengan sengaja Nakamoto Jaemin, bukan karena keracunan makanan"
Jaemin langsung terhenyak mendengar perkataan Xiaojun, karena selama ini yang dia tau dia keracunan makanan bukan diracuni
"M-maksudnya?"
"Matan kekasih Jeno yang melakukan nya!"
Jaemin langsung mengepalkan tangannya kesal, Xiaojun yang melihat reaksi Jaemin hanya diam saja
"Na, kau sangat egois selama ini"sahut Hendery yang langsung membuat Jaemin terdiam membisu
"Kau terlalu memikirkan perasaan mu, Jeno juga pasti merasakan perasaan kehilangan bukan dirimu saja dan dengan sangat mudah kau menuduh bahwa ini semua adalah salah Jeno,kau tidak bisa berkata seperti itu dan langsung mengambil kesimpulan bahwa kau kehilangan bayi mu karena Jeno"
Jaemin hanya terdiam mendengar perkataan Hendery,rasa bersalah tentunya langsung menyerang dirinya
"Kau tidak membenci Jeno,kau hanya membutuhkan waktu untuk semua itu,dan satu lagi kau harus membuktikan bahwa kau sangat mencintai Jeno dan meminta maaf kepada nya, karena yang kehilangan bukan hanya dirimu tapi juga Jeno"
Mendengar perkataan Hendery Jaemin langsung terkekeh miris
"Terlambat dia akan bertunangan"
Jaemin tersenyum pahit"kenapa Jeno tidak mengatakan kalau aku diracuni bukan keracunan"
Xiaojun dan Hendery saling tatap mendengar perkataan Jaemin
"Ya hentikan lah!"sahut Hendery yang langsung membuat Jaemin menatapnya heran
"Mana bisa kak,aku dan Jeno tidak memiliki hubungan lagi"jawab Jaemin
"Tapi kalau mencintainya bukan?"tanya Xiaojun yang langsung dibalas anggukan oleh Jaemin
"Yasudah hancurkan saja acara pertunangan itu"
Jaemin menggeleng"aku tidak memiliki hak atas Jeno"
"Kau memilikinya Nakamoto Jaemin!"sahut Xiaojun
"Apa hak ku kak?"
"Kau harus memperjuangkan cintamu,tak apa kalau kau merusak pertunangan itu"perkataan yang terlontar dari mulut Xiaojun seperti godaan setan kepada Jaemin
"Aku saja dulu berani menghentikan pernikahan Hendery dengan gadis yang dijodohkan dengannya,dan ini hanya pertunangan jadi tidak masalah"
Jaemin menatap Xiaojun dan Hendery bergantian sedangkan yang ditatap seperti meyakinkan Jaemin untuk melakukan hal itu
"T-tapi bagaimana kalau ayah marah?"
Xiaojun berdiri dari duduknya"aku akan ada didepan mu untuk membantumu"
Mendengar perkataan Xiaojun Jaemin malah semakin yakin untuk pergi menghentikan pertunangan itu
"Tapi aku tidak tahu ada dimana tempatnya?"
Xiaojun menghela nafasnya"gedung yang ada seratus ratus meter dari sini"
Jaemin tersenyum"itu sangat dekat"
Xiaojun dan Hendery langsung mengangguk mengiyakan"cepatlah pergi Jaemin perjuangankan cintamu"
Tanpa ba-bi-bu Jaemin langsung berlari pergi untuk melakukan apa yang dikatakan oleh Xiaojun dan Hendery, setelah kepergian Jaemin Xiaojun dan Hendery bertos ria karena rencana mereka berhasil
°°°°°°°
Suara riuh tepuk tangan memenuhi area gedung yang akan diselenggarakan pertunangan dengan gaya mewah ,Jeno dan Giselle berjalan berdampingan yang langsung mendapat tepukan tangan yang sangat meriah dari para tamu undangan
Jeno dan Giselle berhenti diatas panggung yang akan diselenggarakan pertukaran cincin, Jeno terus menerus merapalkan doa berharap semoga Jaemin datang dan dia akan menjelaskan semuanya,mata Jeno menelusuri seluruh tamu undangan yang hadir dalam acara itu tapi dia hanya melihat ketiga sahabat Jaemin tanpa Jaemin di sini
Jeno menghela nafas pasrah dengan keadaan, nampaknya rencana Tante Winwin dan bubunya tidak berhasil
"Dipersilahkan untuk bag——"
BARK ....
pintu gedung itu didobrak kasar oleh seorang pemuda manis yang datang dengan nafas yang tersengal-sengal karena habis berlari
"Berhenti!!"
Jeno dan seluruh perhatian para tamu undangan langsung menatap pemuda manis itu yang masih menetralkan nafasnya
Jeno hanya bisa terdiam melihat Jaemin yang berjalan cepat menuju panggung, sedangkan para sahabat pemuda manis itu langsung tertawa kecil, pasti akan sangat menyenangkan melihat wajah malu Jaemin
Setelah sampai dihadapan Jeno dan Giselle, Jaemin langsung melepaskan tautan tangan mereka kasar dan menggenggam tangan Jeno lalu berdiri di depan tubuh Jeno seolah melindunginya dari Giselle, sedangkan ketiga sahabatnya cekikikan tidak jelas melihat perlakuan Jaemin
"Aku tidak setuju dengan pertunangan ini!"ucap Jaemin lantang yang langsung membuat para tamu berbisik bisik
"Tapi kenapa jae—"
"Jeno hanya milikku, kau harus tau itu!!"jawab Jaemin dengan sangat yakin kepada Giselle, saat ini gadis cantik itu hendak tertawa tapi ia tahan
"Dengarkan aku!! Acara ini tidak bisa dilanjutkan karena Jeno hanya mencintai ku saja!!"ucap Jaemin sangat percaya diri dihadapan semua orang
Jeno hanya terkekeh geli melihat tingkah laku Jaemin yang sangat lucu dimatanya
"Jadi nona Giselle,kau harus mengalah dan memberikan Jeno untukku dan membatalkan pertunangan ini"oceh Jaemin
"Tapi kenapa aku harus membatalkan pertunangan ku Jaemin?"tanya Giselle yang langsung membuat Jaemin menatapnya gemes ingin menampol
"Ya karena Jeno milikku bukan milikmu!!"jawab Jaemin lalu memeluk tubuh Jeno dengan erat dengan tatapan yang masih tertuju kepada Giselle yang kini tersenyum kecil
"Tapi aku tidak bertunangan dengan Jeno jadi untuk apa aku membatalkan pertunangan ini?"tanya Giselle sembari menaik turunkan alisnya menggoda Jaemin
Jaemin hanya terdiam mencerna perkataan Giselle, lalu pemuda manis itu menatap wajah Jeno yang langsung dibalas senyuman kecil, Jaemin langsung melepaskan pelukannya dan menatap wajah Giselle nyalang
"Apa maksudmu?"tanya Jaemin
yang langsung membuat Giselle tertawa kecil, lalu telunjuknya mengarah kepada seorang pemuda yang ada dibawah panggung bersama Taeyong yang sedang menahan tawanya, Jaemin yang mengikuti arah telunjuk itu langsung melebarkan matanya
"Aku tidak akan bertunangan dengan Jeno kau tenang saja"ucap Giselle melihat wajah cengo Jaemin, Giselle kembali menunjuk ke arah dinding ruangan yang menampilkan tulisan selamat untuk hari pertunangan mereka
engagement day
Choi Soobin
&
Giselle Lee
Seketika Jaemin meneguk ludah nya kasar, lalu menatap para tamu undangan yang menatapnya heran dan ada yang tertawa melihat semua kejadian itu, Jaemin meringis mengingat kebodohannya sendiri
Pemuda manis itu langsung menatap wajah Jeno yang sedang tersenyum kearahnya, lalu pemuda manis itu dapat menangkap suara cekikikan dari para sahabatnya sekarang
"Jaemin-ah,kau bodoh sekali"gumam Jaemin yang meruntuki dirinya sendiri atas apa yang ia katakan dengan sangat percaya diri
Jaemin menatap seluruh tamu undangan dengan senyuman bersalah miliknya
"MAAFKAN AKU!!"
sambil berteriak Jaemin berlari pergi kearah pintu gedung, dengan diliputi rasa malu, melihat Jaemin yang pergi Jeno langsung tersenyum kecil lalu meminta maaf kepada seluruh tamu undangan karena membuat keributan, pria tampan itu langsung pergi mengejar Jaemin yang pergi entah kemana sekarang
°°°°°°
Jeno tersenyum tipis kala melihat Jaemin yang sedang duduk di salah satu kursi taman yang kini sedang menutupi seluruh wajahnya dengan kedua telapak tangannya, Jeno berjalan perlahan menuju pemuda manis itu, Jeno dapat mendengar suara ocehan tidak jelas yang keluar dari mulut Jaemin
Perlahan Jeno berjongkok dihadapan Jaemin, lalu membawa tangannya untuk menyingkirkan tangan Jaemin yang berada di wajah pemuda manis itu
Jaemin menatap mata tajam milik Jeno dengan tatapan polos
"Halo sayang"
Perkataan yang terlontar dari mulut Jeno sukses membuat Jaemin menahan senyuman manis dibibirnya
"A-apasih Jeno!!"ucap Jaemin lalu kembali menutup wajahnya
Jeno terkekeh kecil lalu menyingkirkan tangan Jaemin lagi"aduh...ada yang cemburu nih"
Jaemin langsung memukul tangan Jeno karena berani menggodanya
"Ish...malu tau~~"
Jeno tersenyum mendengar rengekan dari mulut Jaemin
"Cie.....yang masih cinta sama aku"
"Jeno~~~~"
Jeno tersenyum melihat tingkah laku Jaemin lalu duduk disamping pemuda manis itu
"Kakimu tidak sakit na?"tanya Jeno karena Jeno yakin Jaemin banyak berlari hari ini
"Tidak"ketus Jaemin tanpa menatap Jeno
Jeno tersenyum "aku senang mendengar kau masih mencintai ku"
Jaemin langsung menatap wajah Jeno yang juga menatapnya "siapa bilang, tidak kok!"
"Yasudah kalau begitu aku tunangan saja sama sahabat nya Giselle"
Baru ingin berdiri dari duduknya, Jeno dapat merasakan Cengkraman tangan yang menahan dirinya
"Jangan"
Ucapan yang hampir seperti gumaman itu seketika membuat Jeno mendudukkan dirinya kembali
"Kenapa?"
"Jeno cuma milik Nana!!"ucap Jaemin lantang lalu memeluk tubuh Jeno dengan erat
Jeno tersenyum lalu membalas pelukan itu, bibir Jeno mengecup puncak kepala Jaemin dengan sangat lembut
"Jeno,Nana malu tau~~"
Jeno terkekeh kecil
"Maafkan aku ya na, kalau dulu aku tidak perhatian dengan perasaan mu"ucap Jeno lalu mengusap lembut kepala Jaemin
"Tidak apa-apa Jeno, maafkan Nana juga ya sudah menuduh Jeno"
Jeno tersenyum lalu, mengusap lembut dagu Jaemin dan membawa wajah simanis untuk menatapnya
"Aku mencintaimu Nakamoto Jaemin"
Seketika tubuh Jaemin menegang, dengan perasaan perutnya yang seperti diterbangi beribu-ribu kupu-kupu, semburat merah menjalar diarea pipi pemuda manis itu
Cup....
Dengan sangat lembut Jeno menarik tekuk leher Jaemin lembut dan menyatukan bibir mereka berdua dengan penuh perasaan cinta
_______________
Konflik nya udah beres nih....
Mau konflik lagi ga?!
Maaf kalau ada yang ga suka aku jadikan Soobin sebagai tunangannya mba Giselle, soalnya Soobin juga udah masuk kedalam cerita ini jadi aku jadiin dia aja calon suaminya mba jijel
Jangan lupa bintang nya
Tbc.