I Received A Second Life: The...

By McsKelly_27

7.9K 703 192

Mengisahkan tentang seorang "Maou" yang bereinkarnasi ke dunia anime. Dia lalu memulai kisah serta perjalanan... More

Chapter 1 : Prologue
Chapter 2 : Kucing Hitam Nekomata
Chapter 3 : Sang Legenda Vampir
Chapter 5 : Istri yang merepotkan
Chapter 6 - True Longinus
Chapter 7 - Azazel datang & Duel?
Chapter 8 - Duel Panas Dimulai!
Chapter 9 - Juggernaut Drive! & Seras Victoria
Chapter 10 - Kekacauan
Chapter 11 - Mahkluk Dimensi Lain
Chapter 12 - Pertarungan di Celah Dimensi
Chapter 13 - Kaisar Naga Merah
Chapter 14 - Gadis Kucing
Chapter 15 - Merah dan Putih
Chapter 16 - Misuzu & Kontrak Iblis
Chapter 17 - Gadis Iblis 'Koneko Toujou'
Chapter 18 - Hukuman Karena Kalah
Chapter 19 - Pertemuan 3 Faksi
Chapter 20 - Pertemuan & Kejutan!
Chapter 21 - Pertarungan Pecah! Rozen Vs Crom Cruach
Chapter 22 - Duel dan Duel
Chapter 23 - Ketakutan Issei dan Serangan Pamungkas!
Chapter 24 - Pertempuran Telah Usai!
Chapter 25 - Xenovia Bergabung & Naruto Telah Kembali
Chapter 26 - Menyelesaikan Masalah Naruto?
Chapter 27 - Alam Surga!
Chapter 28 - Death stare!
Chapter 29 - Tidak Masuk Akal!
Chapter 30 - True Identity
Apa-apaan ini [ Pengumuman ] !!

Chapter 4 : Reunian

458 38 6
By McsKelly_27

Lokasi: Tokyo [Jam 12.47]

Tap.. Tap... Tap...

Seorang pemuda tinggi terlihat sedang berjalan di kerumunan orang dan dia terus diperhatikan oleh orang-orang. Mungkin itu karena penampilan nya.

Orang ini adalah yang semalam di los angeles, benar dia adalah Alucard Hellsing si vampire kuno legendaris.

Dia menjadi sorotan banyak orang karena pakaian dan tinggi badannya yang mencolok. Banyak orang yang menganggapnya sebagai seorang yang sedang cosplay atau semacamnya.

Namun tidak ada yang berani menghampirinya karena dia memancarkan aura yang beda, itu terasa menakutkan bagi setiap orang yang berpapasan dengannya.

Alucard : "Akhirnya sampai juga.."

Dia berucap pelab setelah menghentikan langkahnya tepat didepan sebuah bangunan yang tak lain adalah apartemen milik Rozen yang dibelinya semalam.

Dari balik kacamatanya, matanya bergerak ke beberapa sudut rumah seolah seperti sedang mencari sesuatu. Itu terhenti setelah dia melihat seekor kucing hitam yang berdiri dari jendela dilantai dua.

Alucard : "Apakah dia memelihara kucing sekarang? Hmm... aroma terakhir kalinya adalah didepan pintu."

Hellsing sedikit bertanya-tanya soal kucing tersebut.

Kemudian dia segera mengubah posisinya menjadi membelakangi apartemen nya.

Alucard : "Sebaiknya aku berkeliling sebentar.."

Setelah tidak menemukan jawaban disini, diasegera berjalan kembali dan menghilang di kerumunan orang.

Sambil menunggu jawabannya ditemukan, Alucard memutuskan untuk berkeliling sebentar. Mungkin dia akan menemukan sesuatu yang menarik nantinya.

.

.

.

.

.

Beberapa jam sebelumnya.

Masih dikota yang sama.

...

Rozen : "Sudah kuduga... kau akan melakukan ini.."

Melissa : "Salahkan dirimu karena terlalu imut."

Saat ini mereka berdua didalam sebuah hotel yang ruangannya lumayan mewah.

Diatas ranjang, terlihat Melissa yang sedang terduduk dengan kedua kakinya yang dia julurkan ke lantai. Sementara tiga meter didepannya terlihat Rozen yang sedang berdiri dengan telanjang bulat tanpa busana.

Dan yang paling mengejutkan adalah wujudnya sekarang yang adalah seorang Shota usia 13-15 tahun. Ini semua adalah ulah nya Melissa dengan memakai sihirnya.

Rozen : "Apa yang harus aku... lakukan?"

Melissa : "Kamu harus menjilatinya..♡"

Rozen : "Kalau begitu, akan kulakukan sekarang. Lebih cepat lebih baik, yakan?"

Rozen segera berjalan mendekat kearah istrinya ini.

*Brak*

Seketika dia mendapat serangan di bagian punggung. Itu membuat dirinya seketika terdorong dan tersungkur, dan sebelum wajah dan badannya ditanah, Rozen ditahan dengan dua kakinya Melissa. Dia menjadi berlutut.

Melissa : "Aku belum menyelesaikan perkataanku.. kamu harus memulainya dulu dari kaki."

Rozen : "Uhhh.. itu menjijikkan."

Rozen berucap dengan sedikit menunjukkan mata tajam dengan mulutnya yang juga berekspresi sedikit jijik.

Rozen : "Bagaimana... dengan paha mu?"

Dia bertanya sambil memasang sedikit senyum paksa.

Melissa sedikit membuang pandang kearah lain dan memikirkan apa yang ditanyakan suaminya itu.

Melissa : "Boleh juga..♡"

NOTE : Dahdah. Cukup. Intinya permainan mereka itu adegan Femdom dah. Gua rada males ngetik nya.

.

.

.

.

.

.

~ Melissa ~

Rozen POV's

Jam : 14.36

Sekarang kami berdua sudah menyelesaikan soal hubungan ranjang, dan berada di keramaian kota tokyo.

Kami berjalan berdua di trotoar jalan. Banyak orang-orang yang memerhatikan kami, dan kebanyakannya adalah laki laki. Mereka sudah pasti terpikat kecantikan Lisa.

Melissa : "Sayang... kau masih sangat kasar..."

Melissa berjalan dengan cukup lambat karena merasa sakit dibagian punggungnya, itu karena permainanku yang kasar sebelumnya itu.

Rozen : "Panggil aku tuan muda."

Melissa : "Tuan... muda."

Sebenarnya saat ditengah permainan, aku berhasil menundukkan dia kembali sehingga membuatnya bersikap seperti budak lagi. Aku balik membully nya.

Dan tidak lupa aku juga menyuruhnya untuk lebih menghormatiku dan memanggil dengan sebutan tuan, majikan dan sejenisnya. Dia sekarang sudah ku kuasai.

Namun itu tidak sepenuhnya. Alasannya adalah kekuatannya yang masih ada diatasku. Dia bisa kapan saja memberontak dan menguasaiku dengan sihirnya.

Tapi sepertinya itu tidak akan dilakukan, dia juga sudah bilang akan tinggal bersamaku setelah ini. Itu membuatku sangat senang, karena keamananku meningkat. Asal kalian tahu, kekuatan dia sebanding dengan naga langit. Dan lagi, siapa yang tidak senang bisa tinggal bersama Milf cantik sepertinya.

Orang manapun juga pasti kegirangan.

Yah sebaiknya aku harus segera mengembalikan kekuatan sejatiku supaya Melissa tidak perlu melindungiku. Akulah yang seharusnya melindunginya.

Rozen : "Ngomong-ngomong... dimana Akane?"

Aku bertanya pada Lisa yang ada disebelah kiriku. dia tertinggal dua langkah dibelakang.

Dan.. Akane. Dia adalah iblis bangsawan Gremory, sudah jelas iblis kuno juga. Dia jauh lebih tua dibanding Melissa ataupun diriku. Usia nya nyaris 10.000 tahun.

Melissa : "Oh.. aku juga mengajaknya sebelumnya. Aku dan dia berlomba-lomba mencarimu.. Dia ada di kota lain. Tidak kurasakan ada keberadaannya disini.."

Rozen : "Oh.. begitu. Bisa kau menghubunginya? Ikatan sihir komunikasiku dengannya sudah terputus karena reinkarnasi. Tidak bagus juga membiarkannya."

Melissa : "Tidak mau..♡"

Dia menunjukkan senyum jahil kearahku. Aku yang melihat nya hanya memasang wajah Pokerface.

Rozen : "Kenapa.. begitu?"

Melissa : "Entah... kenapa ya..♡"

Beatrice : "Dasar tidak peka'an. Dia ingin duluan menghabiskan waktu bersamamu. Entah itu skidipapap, adegan romansa atau apa."

Setelah mendengar jawaban dari keduanya. Aku hanya menghela nafas sambil fokus lagi kearah depan ku.

Dalam sesaat aku langsung membuka mataku lebih lebar dari biasanya setelah melihat sesuatu yang mengejutkan.

Melissa : "Dan ada seseorang lain yang lebih penting dibanding Runeas yang harus kau pikirkan. Dia mencarimu lebih awal dibandingku. Karena dia juga aku tahu kalau kamu sudah bereinkarnasi.. pelayan setiamu."

Rozen : "Jadi hawa inilah yang terus mengangguku.."

Cukup didalam keramaian yang ada didepan kami, tepatnya di zebra cross tempat orang-orang sedang menyebrang. Berdiri seorang pria dewasa tinggi disana.

Dia menunjukkan senyumnya sambil melihatku dari balik kacamatanya. Pakaiannya yang terlihat kuno membuatnya terus dibicarakan.


Alucard : "Akhirnya aku menemukanmu. Penyihir sialan, kau bahkan tidak menghubungiku."

Melissa : "Araa~♡ gomen'ne, Alu-chan."

Setelah percakapan singkat tersebut, mereka berdua segera kembali diam dan terfokus padaku. Aku berjalan beberapa langkah kedepan mendekati tempat Alucard.

Rozen : "Apa yang kau lakukan disini, Alucard? Kau memutuskan untuk kembali lagi padaku setelah apa yang kau lakukan itu? Kau belum melupakannya, kan?"

Alucard : "Baru ketemuan langsung bahas masalah lama nih, ya? Aku hanya ingin disisimu, hanya itu saja, tuan. Tidak bisakah kau memberiku kesempatan sekali?"

Karena sebuah masalah besar yang terjadi dimasa lalu. Aku saat itu memutus ikatanku dengan Alucard, membuangnya di neraka, mengurungnya didalam peti mati penyiksaan abadi.

Aku jelas tercengang, setelah semua kesakitan yang kuberi padanya. Dia masih berani muncul didepanku dan masih ingin berada di sisiku. Benar-benar menakjubkan.

Rozen : "...."

Alucard : "Hidup sendirian didalam rumah itu benar-benar membosankan. Tidak ada warnanya. Menyedihkan."

Rozen : "... Yah, aku juga merasa bersalah karena telah mengurungmu... dan, mungkin kau akan bisa jadi tambahan sebagai pelindung karena kondisiku lemah.."

Aku berkata sambil menoleh kebawah dan mengingat hal-hal yang terjadi dimasa lalu saat Alucard masih menjadi tangan kananku.. dia adalah orang pertama.

Dia adalah yang pertama membuatku merasa dibutuhkan dan hidup saat sebelumnya... dia membuatku menyadari lebih banyak hal soal dunia ini.

Alucard : "Jangan berkata begitu, aku tidak butuh belas kasihan. Memang keputusan paling tepat aku menerima hukuman itu... Jadi, bagaimana nasibku, tuan muda?"

Rozen : "... Hmm, selamat datang kembali, Alucard. Tapi apa kau yakin? Aku akan memperalat dan menggunakanmu sebagai tameng... Seperti yang kau lihat, aku lemah. Jadi apa tidak apa-apa?"

Aku berkata sambil mengupas permen dan lalu segera memasukkannya kedalam mulut.

Disisi lain Alucard yang mendengarku menjadi tertawa.

Alucard : "Apa pentingnya memikirkan itu! Bukanya dari awal aku memang senjatamu? Yang berarti aku sudah menjadi alatmu dari dulu. Kau bebas memakaiku."

Alucard : "... Dan juga, saya kembali, tuanku."

Dia segera membungkuk didepanku dengan penuh hormat hingga membuatku tersenyum, juga dengan Melissa yang ada dibelakang. Kesetiaannya Alucard mengerikan.

Hah... rumahku sepertinya akan ramai dalam waktu dekat... ini tidak buruk juga... kedamaian yang terbaik.

*Shusshhh*

Sebuah angin yang tidak biasa berhembus kencang.

Rozen : ".... Ehh-"

*Bhuushhh*

Dalam sepersekian detik, aku lenyap dari muka publik. Orang orang disekeliling segera merespon kaget hal ini.

Rozen POV's END

Melissa : "Akhirnya wanita itu muncul juga.."

Berbeda dengan mereka berdua. Mereka tidak memberikan ekspresi berlebihan apapun, itu seolah sudah tahu dengan hal yang terjadi dengan menghilangnya dia.

Alucard : "Apa tidak masalah meninggalkannya. Wanita itu bisa berbuat macam-macam."

Melissa : "Tenang saja, walaupun kekuatannya sekarang dalam keadaan dibawah kita. Namun dia masih bisa bertindak. Ayo, sebaiknya segera pulang."

Melissa berbalik dan segera berjalan pergi dari sana.

Sementara Alucard hanya berdiri diam membatu sambil masih memandanginya dari jauh.

Alucard : "Tinggal.. dimana?"

Tanpa menghentikan langkahnya, Melissa segera menjawab pertanyaan sederhana itu.

Melissa : "Pake nanya. Tentu saja dirumahnya. yah sebaiknya kau jangan tinggal disana. Itu hanya akan menganggu rutinitas malam kami nanti nya."

Mendengar apa yang diucap, dia hanya menghela nafas.

Alucard : "Dasar pasangan gila."

...

O ====================== O

Lokasi: Kuoh [Jam : 15.02]

Sekarang cuaca kota ini sedang hujan besar-besaran, karena sekarang memanglah sedang musim nya.

Disebuah rumah yang cukup besar dengan dua lantai, dari desain dan pemandangannya. Rumah ini cukup layak untuk disebut sebagai Mansion.

Duduk seorang anak muda dengan rambut kuning emas, sedang menulis beberapa text dibuku dengan segelas kopi hangat diatas meja depannya.

Naruto : "... Hah, sialan. Matematika lagi..!"

Itu tak lain adalah Naruto. Pemilik longinus Kitsune. Dia sekarang sedang mengerjakan PR sekolahnya.

??? : "Belajarlah dengan sungguh-sungguh, bodoh."

Tidak jauh dibelakangnya, terbaring seorang wanita cantik diatas sofa. Dia sedang membaca semacam buku komik. Dia cukup menikmati melihat Naruto kesusahan.

Naruto : "Aku tidak ingin mendengar itu dari orang yang tidak sekolah sepertimu, Valina."

Sesuai dugaan.. itu adalah Valina. Pemilik Albion, atau pengguna dari Sacred Gear longinus Divine Dividing.

Valina : "Apa katamu...!"

Valina yang orangnya cukup mudah marah jelas sedikit kesal dengan ucapannya Naruto.

Valina : "Asal lo tahu ya, dek. Aku pernah sekolah dasar dan SMP, dan mendapatkan nilai tinggi di banyak pelajaran. Jadi setidaknya panggil aku senior."

Mendengar hal tersebut, Naruto menghela nafasnya.

Naruto : "Ngomong-ngomong lukamu... apa sudah membaik? kau benar-benar ceroboh pada saat itu."

Valina : "... Cih, karna kau membahasnya. Ini jadi terasa gatal lagi. Vampir itu, aku akan membunuhnya nanti."

Sebetulnya saat semalam, Valina menerjang Alucard setelah tertantang dan berakhir dengan dua tembakan. Dia kalah telak dan dua peluru bersarang dibahu kirinya.

Itu benar-benar melukainya, karena peluru yang digunakan terbuat dari material khusus yang mengandung energi suci. Valina menderita cedera yang serius akibat teracuni energi suci itu.

*Shhiingg*

Cahaya kuning muncul disebelah kiri mereka, dengan segera keduanya menoleh kesana dan menemukan lingkaran sihir kuning yang terang muncul disana.

??? : "...Hah, sekolah benar-benar menyebalkan.."

Suara seorang wanita muncul diikuti dengan munculnya seorang wanita dengan mengenakan kaos merah berlengan panjang, lalu rok hitam yang pendek.

Terlihat juga rambut panjangnya yang berkuncir dua. Lalu satu hal lagi, yaitu stocking hitam yang menutup hampir seluruh bagian pahanya.

Valina : "Kamu kembali, Rin."

Naruto : "Wah. Tohsaka-san, apa jam pulangmu lebih awal karena hujan lebat ini?"

Dia lalu memberikan jawabannya dengan hanya mengangguk sambil dengan menghela nafasnya yang cukup berat. Dan kemudian Rin mendekati sofa Valina.

Rin : "Ini dia.. apakah benar itu?"

Rin berucap sambil memberikan sebuah buku yang cukup tebal kepada Vally, itu berisikan tentang pembahasan sejarah yang tercatat.

Valina sebetulnya cukup menyukai soal ilmu sejarah, dia sangat suka ke perpustakaan umum untuk membaca buku buku sejarah. Dia membaca hampir seluruh sejarah, dan sejarah yang paling disukainya adalah sejarah Arab.

Ada yang lain juga seperti sejarah Napoleon, perang salib dll. Itu benar-benar sangat disukainya.

Valina : ".... Oh! Ya, ini dia."

Dia langsung memberikan jawaban setelah melihat sampul bukunya. Rin melempar bukunya secara ringan kepada Valina sehingga itu bisa mudah ditangkap.

......

Continue Reading

You'll Also Like

42.8K 368 4
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
132K 10.2K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
79.9K 7.7K 21
Romance story๐Ÿค Ada moment ada cerita GxG
486K 5.1K 87
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...