Biru

By winawinaaa___

1K 41 6

Ini cerita tentang kehidupan Biru setelah menikah dengan seorang laki-laki pilihan orang tuanya More

hari pertama
lelah

bekal

272 14 0
By winawinaaa___

"Selamat pagi pak"

"Pagi" jawab Shaka singkat. Pagi-pagi begini dia sudah ada di kantor, banyak dokumen yang perlu di urus karena pemindahan jabatan yang terlalu cepat dari sang ayah.

"Bagaimana kerja sama kita dengan perusahaan A?"

"Batalkan"

"Tapi pak, mere--"

"Batalkan" karyawan itu mengangguk tanpa berani menjawab apapun karena jika sampai Shaka marah entah apa yang akan dia lakukan. Mengingat sang ayah dulu saat memegang jabatan tidak segan memecat karyawan jika sudah kesal, tidak peduli sebagus apapun kinerjanya.

Drt...

Ponsel yang bergetar membuyarkan fokus Shaka "ada apa Ru?" Itu istrinya, entah apa yang diinginkan perempuan itu hari ini.

'Sayang, jemput aku di bawah'

Cepat-cepat Shaka menuju jendela ruangan, menatap ke bawah di mana istri mungilnya menunggu di bawah "sebentar ya? Tunggu disana, jangan kemana-kemana" Shaka mematikan ponsel, cepat-cepat menuruni lift dan menghampiri sang istri.

"Sayang i love you" Biru mencium pipi suaminya, di hadapan banyak karyawan, kebetulan ini pas dengan jam istirahat kantor. Shaka mematung, astagaaaa .. apalagi yang di lakukan istrinya ini, brutal sekali.

"I love you more" jawab Shaka dengan senyuman tulus, senyuman yang tidak pernah dilihat oleh orang-orang kantor karena Shaka selalu terlihat dingin.

"Masuk Ru" mengambil tangan kiri Biru, Shaka menggandeng manusia kecil itu.

"Aws-- sayang" Shaka terdiam, lalu melepas genggaman tangannya, dia lupa menggandeng bocil "sakit, jangan kencang kencang nuntunnya" ringis Biru.

"Maafin saya" Biru mengangguk "can i? Saya akan lebih berhati-hati sekarang" Biru mengangguk lagi.

Begitu sampai di ruangannya, Shaka terkekeh kecil melihat Biru yang mematung sambil terus melihat ke arah pigura berukuran lumayan besar di atas kursi Shaka"sayang, kenapa memakai photoku yang itu? Aku tidak seksi di sana" Shaka menghela nafasnya, pertanyaan tidak terduga apa lagi ini?

"Seharusnya yang mana?"

"Seharusnya yang bajuku terlihat lebih terbuka"

"Apa yang mau di perlihatkan? Punya mu kecil" celetuk Shaka lalu berjalan untuk duduk di kursinya.

"Apa maksudnya kecil?" Shaka bingung bagaimana menjawabnya, itu refleks, tidak sengaja. Sungguh.

"Tidak apa-apa. Kenapa kamu kesini?"

"Apa yang kecil?"

"Tidak ada"

"Apa yang sayang maksud kecil?" Biru mengikuti arah pandang Shaka ke dadanya, lalu memukul Shaka "aku membenci sayang!!!!!" Shaka diam, pukulan bocil ini tidak ada rasanya, dia membiarkan Biru sampai diam sendiri karena lelah.

"Sudah? Istirahat ayo. Jangan benci saya okai?" Shaka menarik Biru untuk duduk di pangkuannya "lihat nafasmu tersengal, saya tidak bermaksud seperti itu. Photo yang ini sudah paling bagus, istri saya terlihat cantik disana" mereka menatap photo pernikahan keduanya "aku tidak ingin kamu dilihat laki-laki lain, apalagi badan kamu. Jadi yang ini aja ya?" Biru mengangguk, patuh seperti biasa, padahal baru beberapa detik yang lalu dia nge-reog.

"Aku buatkan makanan. Apa sayang sudah makan seperti kemarin?" Shaka menggeleng, tangan kecil biru kesusahan membuka tutup bekal, Shaka membantu, tersenyum melihat masakan sang istri.

"Ini apa?"

"Itu nasi aku tambahin Nori, bagus kan? Jadi bentuk karakter Squidward" Shaka merasa seperti bocah sekarang, bekal yang di siapkan istrinya juga dibentuk seperti kartun kesukaan perempuan itu, Spongebob.

"Iya bagus" Shaka membuka mulutnya menerima suapan dari tangan Biru "enak" Biru mengangguk-angguk, entah apa yang dia pikirkan "Apa yang kamu pikirkan?" Biru menunjuk bekal buatannya.

"Karena sayang suka, aku akan buat makan seperti ini setiap hari" dengan cepat Shaka menelan kunyahannya.

"Tidak, jangan memasak seperti ini setiap hari. Variasi kan saja okai? Kalau ini terus nanti saya bosan"

"Tidak boleh bosan sayang" air muka Biru mendadak berubah, sepertinya Shaka salah bicara. Laki-laki itu mengelus kepala sang istri.

"Saya tidak akan meninggalkan kamu dengan alasan bosan" Biru menatap Shaka dengan mata yang berkaca-kaca, ia tidak mau seperti ibunya, ditinggal sang ayah karena alasan bosan "maafkan saya karena salah bicara, tapi kalau kamu mau memasak jangan memasak masakan yang sama setiap hari okay?" Biru mengangguk patuh.

"Aku suapin lagi ya sayang?" Shaka mengangguk masih dengan memangku istri kecilnya, laki-laki itu tersenyum. Sungguh dia tidak menyangka mendapatkan istri secantik dan semenggemaskan ini, apalagi masakannya enak, paket komplit.

🤍🤍🤍

Menunduk, Shaka merapikan rambut Biru "cebol, bangun" Biru berbalik membelakangi Shaka "cebol, sudah tengah malam ayo pulang" Biru tidak mendengarkan, dia baru saja tidur tadi, iPad yang di berikan Shaka juga masih menayangkan film kesukaannya.

Tidak ada cara lain, Shaka harus menggendong Biru ke mobil atau tidak mereka akan bermalam di kantor. Tidak ada fasilitas kamar disini, tidur di sofa hanya akan membuat badannya pegal dan Shaka tidak ingin itu terjadi.

"Sayang kok tidak bangunin aku?" Shaka yang masih menggendong Biru menatap istrinya singkat lalu menekan tombol, pintu mobil otomatis terbuka. Ia menurunkan istrinya.

"Tidak apa, kamu tidak berat cebol" karena panggilan baru dari sang suami, bibir Biru mengerut kesal.

"Jangan panggil cebol seperti itu, aku kan sudah menikah dengan sayang. Sudah dewasa" Rajuk Biru saat Shaka mulai menjalankan mobil.

"Oh ya? Berarti kamu bisa memberikan anak untuk saya?" Biru terdiam, nampak berpikir lalu mengangguk cepat.

"Bisa"

"Baiklah nanti sampai di rumah kita bikin okay?" Biru mengangguk.

"Kamu tahu caranya?"

"Tidak"

"Tidak masalah. Mengajari lebih seru" Biru mengangguk .

"Benar"

"Apanya yang benar?" Shaka menghela nafasnya, bisa gila dia terus meladeni Biru, polosnya kelewatan.

"Bikin anak"

"Sudah nanti bahas di kamar saja"

"Sama siapa?"

"Berdualah masa squad" emosi juga Shaka lama-lama. Bisa dia makan Biru sekarang juga saking kesalnya.

"Ohhhhh" jawab biru panjang.

"Mau es krim"

"Tiba tiba sekali. Ya sudah kita cari supermarket sekalian lewat"

Beberapa menit kemudian mereka menemukan supermarket yang masih buka sekarang "mau ikut" Biru keluar dari mobil tanpa alas kaki, Shaka yang menyadari hal itu saat ingin masuk ke dalam supermarket mengangkat bocilnya seperti anak sendiri, dirawat dan, ah bukan diangkat dengan sangat mudah karena badannya yang kecil.

"Lantainya tidak kotor sayang" meronta, Biru ingin melepaskan diri dari gendongan Shaka.

"Diam atau saya masukkan ke mobil" Biru diam "istri yang pintar" Shaka menuju stand es krim tanpa menurunkan Biru.

"Mau stroberi stroberi stro--"

"Iya cebol, berisik" Biru tidak peduli.

"Stroberi stroberi"

"Diam atau saya cium?"

"Nih cium" Biru memonyongkan bibirnya. Shaka salah mengancam, mana mungkin bocil ini bisa di ancam dengan cara itu.

"Ya sudah, tidak jadi saya belikan es krim"

"Jangan" Biru menarik baju Shaka pelan "aku ngidam sayang"

"Alasan apaan itu? Saya belum nyentuh kamu" Shaka memutar bola mata malas. Dia mengambil beberapa es krim dengan berbagai varian kemasan dan dengan rasa yang sama, stroberi "ayo bayar"

Penjaga supermarket yang melihat keduanya tersenyum miris "gini banget ngontrak di bumi" bisiknya pelan "semuanya jadi 399 ribu rupiah ya"

"Genapin aja 500, suami saya uangnya banyak kok" celetuk Biru dihadiahi jentikan pelan di dahinya.

"Aamiin" Shaka mengeluarkan dompetnya, memberikan uang seperti yang di sebutkan Biru, lalu mereka bersiap untuk pulang.

Sekitar 20 menit kemudian mereka sudah sampai di rumah. Shaka menggendong Biru lagi "sepatu kamu kemana?"

"Di kantor sayang, di bawah meja"

"Tapi kenapa tidak dibawa ?"

"Robek"

"Kenapa robek?"

"Kepeleset" mendengar itu cepat cepat Shaka mengecek kaki istrinya.

"Di kamar mandi ruangan saya?" Tebakan Shaka benar, Biru mengangguk. Pasalnya kaki Biru terluka, lantai kamar mandinya dibuat dengan batu-batu bukan dengan keramik "kenapa tidak bilang? Sakit ya ?" Shaka berdiri, menggendong Biru kedalam.

"Sedikit"

"Nanti kalau kenapa-kenapa harus bilang ya?" Biru mengangguk. Tanpa dia tau luka ini tidak sebesar luka yang dia alami dulu dan hal itu juga yang menyebabkan Biru sulit tersenyum.

Continue Reading

You'll Also Like

4.2M 267K 102
What will happen when an innocent girl gets trapped in the clutches of a devil mafia? This is the story of Rishabh and Anokhi. Anokhi's life is as...
822K 25.4K 66
"Real lifeแ€™แ€พแ€ฌ แ€…แ€€แ€ฑแ€ธแ€€แ€ผแ€™แ€บแ€ธแ€œแ€ฝแ€”แ€บแ€ธแ€แ€ฒแ€ท แ€…แ€”แ€ญแ€ฏแ€€แ€บแ€€แ€ผแ€ฑแ€ฌแ€บแ€†แ€ญแ€ฏแ€แ€ฌแ€™แ€›แ€พแ€ญแ€˜แ€ฐแ€ธ แ€•แ€ปแ€ฑแ€ฌแ€บแ€แ€„แ€บแ€žแ€ฝแ€ฌแ€ธแ€แ€ฒแ€ทแ€šแ€ฑแ€ฌแ€€แ€ปแ€ฌแ€บแ€ธแ€†แ€ญแ€ฏแ€แ€ฌแ€•แ€ฒแ€›แ€พแ€ญแ€แ€šแ€บ" "แ€แ€ฑแ€ซแ€„แ€บแ€ธแ€œแ€ฑแ€ธแ€•แ€ฒแ€Šแ€ญแ€แ€บแ€•แ€ฑแ€ธ Bae แ€™แ€„แ€บแ€ธแ€„แ€ผแ€ฎแ€ธแ€„แ€ฝแ€ฑแ€ทแ€›แ€œแ€ฑแ€ฌแ€€แ€บแ€กแ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€กแ€‘แ€ญ แ€„แ€ซแ€แ€ป...
2M 110K 96
Daksh singh chauhan - the crowned prince and future king of Jodhpur is a multi billionaire and the CEO of Ratore group. He is highly honored and resp...
237K 23.4K 60
Ryan and Aaruhi The story of two innocent hearts and their pious love. The story of one sided love. The story of heartbreak. The story of longing a...