The Ezgardian (Prototype)

By RamaBagus9

16.5K 1.7K 483

Cerita tentang Indra Solikhin yang seorang warga Indonesia biasa yang kehilangan sahabatnya yaitu Utsman kare... More

Prolog: Nasi berkat 40 hari
[Volume 1] Chapter 1: Pengalaman tempur
[Volume 1] Chapter 2: pengalaman tempur (2)
[Volume 1] Chapter 3: 16th Infantry Division
[Volume 1] Chapter 4: Kharkov dan Stalingrad
[Volume 1] Chapter 5: From Kursk to Rome
[Volume 1] Chapter 6: Ace Pilot Dadakan
[Volume 1] Chapter 7: Menjelang Akhir WWII
[Volume 1] Chapter 8: Wehrmacht Heer Flying Ace
[Volume 1] Chapter 9: No title
[Volume 1] Chapter 10: no title
[Volume 1] Chapter 12: 10 November 1945
[Volume 1] Chapter 13: Keluar dari Indonesia
[Volume 1] Ova: Raymond Westerling
[Volume 2] Chapter 1: Isekai
[Volume 2] Chapter 2: Tugas pertama
[Volume 2] Chapter 3: Teknik Sihir
[Volume 2] Chapter 4: Pengembangan Alutsista
[Volume 2] Chapter 5: Masa Bersiap
[Volume 2] Chapter 6: Badai Dalam Tembok
[Volume 2] Chapter 7: Usaha Diplomasi
[Volume 2] Chapter 8: Holy Kingdom Rubersa
[Volume 2] Chapter 9: Aliansi Militer
[Volume 2] Chapter 10: Perang pertama
[Volume 2] Chapter 11: Penyerangan
[Volume 2] Chapter 12: 1 Minggu Invasi
[Volume 2] Chapter 13: Bresden
[Volume 2] Chapter 14: Unimaginable V
[Volume 2] Chapter 15: Tomcat
[Volume 2] Chapter 16: Irene
[Volume 2] Chapter 17: Farest
[Volume 2] Chapter 18: Adrus
Info negara di Isekai
[Volume 2] Chapter 19: Pelatihan ulang
[Volume 2] Chapter 20: Waktu damai?
[Volume 2] Chapter 21: Sekertaris baru
[Volume 3] Chapter 1: Misi dunia lain?
[Volume 3] Chapter 2: Desert Storm Air Battle
[Volume 3] Chapter 3: Misi 100 Jam
[Volume 3] Chapter 4: Indonesia 2006
[Volume 3] Chapter 5: Pandemi
[Volume 3] Chapter 6: Intervensi Osea

[Volume 1] Chapter 11: Pertempuran Surabaya

523 54 19
By RamaBagus9

25 Oktober 1945
Markas Pejuang Surabaya
18.20am

Di malam hari saat mengantarkan persenjataan, Indra diminta untuk mendatangi markas pejuang kota Surabaya. Ia dipanggil karena para pejuang merencanakan sebuah serangan kepada pasukan Inggris untuk mengusir mereka pada bulan Oktober.

Indra yang sekarang berada di markas pejuang kota Surabaya, merapatkan taktik pertempuran dengan beberapa tokoh pemimpin pejuang kemerdekaan.

"Sekarang, kita tempatkan beberapa prajurit yang akan memasuki rumah yang ada di sini karena mereka akan menjadi pengawas sekaligus pembunuh utama dalam pertempuran.

Setelah para penembak jitu berada di posisi, bambu runcing akan bergerak ke bagian parit pertahanan dan mereka akan melakukan serangan human wave ke beberapa titik lokasi Tank-tank sekutu. Karena sekutu menggunakan doktrin tank sebagai pendukung pergerakan pasukan, apabila mereka kehilangan tank mereka, mereka akan mulai mengandalkan mortar sebagai pendukung pergerakan utama.

Di lokasi mortar, kami yang ada di udara akan mengurus mereka dengan bom yang akan dijatuhkan secara berjalan setiap beberapa belas menit sekali karena kami memiliki bom yang sangat terbatas. Apabila pertempuran telah mencapai malam hari, orang-orang yang tidak membawa senjata api akan memasuki setiap rumah yang ada untuk membersihkan mereka karena di dalam ruangan mengandalkan pertarungan fisik dan pistol yang tidak terlalu efisien." Indra

Para pejuang mencoba untuk memahami taktik tersebut dan mereka sedikit demi sedikit memahami apa yang harus mereka lakukan lakukan lalu apa yang harus diserang oleh mereka. Indra berhenti sejenak untuk memberikan waktu bagi para pejuang untuk memahami strateginya, setelah itu ia melanjutkan kembali perencanaan strateginya.

"Setelah melakukan serangan dan merusak beberapa fasilitas penting sekutu yang ada di dalam kota, kita akan mulai mundur ke dalam hutan dan biarkan mereka menguasai kota karena kita tidak akan memiliki harapan untuk menguasai kota. Kita hanya bisa menahan pergerakan mereka selama mungkin untuk mengumpulkan orang dan persenjataan untuk memulai perang gerilya." Indra

Para pejuang yang sangat yakin untuk memukul mundur pasukan Inggris, merasa terkejut saat Indra mengatakan kalau mereka harus mundur dari kota. Perkataan tersebut seakan-akan Indra meremehkan kekuatan pejuang Indonesia.

"Tunggu tuan Drain, kita seharusnya menyerang mereka hingga memukul mundur mereka pergi dari kota Surabaya. Kenapa kau menginginkan kami untuk mundur? Apakah kau meremehkan kekuatan kami?" Ujar salah seorang pejuang kemerdekaan.

"Ya aku meremehkan kekuatan kalian karena kita kekurangan peralatan yang diperlukan. Kita hanya mengandalkan persenjataan yang sebagian besar adalah Bolt Action yang memerlukan banyak waktu untuk melakukan reload, sedangkan mereka memiliki SMG yang sangat efektif di pertengahan jarak dekat.

Lalu setengah dari pasukan kalian juga adalah pembawa senjata tajam bukan senapan yang jelas-jelas kita sangat lemah dibandingkan dengan mereka yang telah sangat terlatih dan berpengalaman dalam perang dunia kedua. Kita hanya bisa mengandalkan keunggulan kita dalam serangan kejutan di hutan, sehingga mau tidak mau kita hari mundur ke hutan kalau dalam waktu 3 Minggu kita tidak mendekati targetnya untuk mengurangi korban dan bersiap untuk perang jangka panjang." Indra

Perdebatan panjang antara veteran perang dunia kedua dengan para pejuang kemerdekaan tersebut berlangsung sengit hingga hampir terjadi pertarungan. Perdebatan berhasil usai setelah diadakan musyawarah yang ditengahi oleh seorang perwira Jepang yang memihak Indonesia. Taktik yang disetujui adalah taktik awal Indra yang mengharuskan pasukan Indonesia untuk mengorbankan kota dan memancing pertempuran gerilya yang bukan keahlian pasukan British Raj.

1 November 1945
Surabaya, Indonesia
9.00pm

Pada pagi hari, terjadi ketegangan antara pasukan Inggris dengan pasukan TKR karena kesalahpahaman terjadi antara pasukan Inggris yang dipimpin oleh AWS Mallaby di Surbaya dengan pasukan Philip Chirtison di Jakarta yang membuat pesawat-pesawat Inggris menjatuhkan selebaran di kota Surbaya yang berisikan perintah kepada milisi Indonesia untuk menyerahkan persenjataan mereka.

Sebelumnya, pada tanggal 26 Oktober 1945, AWS Mallaby dengan Gubernur Jatim Suryo telah mensepakati perjanjian kalau Inggris tidak akan meminta persenjataan pasukan TKR, akan tetapi terjadi kesalahpahaman itulah yang membuat pesawat-pesawat Inggris yang terbang dari Jakarta menjatuhkan selebaran atas perintah Lt. Philip Chirtison.

Baku tembak terjadi saat seorang prajurit Indian-British melepaskan tembakan kepada demonstran yang membunuh seorang pria dan kematian AWS Mallaby di jembatan merah pada 30 Oktober 1945 membuat rencana pasukan TKR sebelumnya yang telah disusun oleh Indra dilaksanakan. Rencana tersebut sebenarnya dirancang untuk antisipasi kalau saja pasukan Sekutu melakukan kependudukan yang keras. 

Dor dor dor dor dor dor

Dor cklak dor cklak dor cklak

Drrrrrrt

Pasukan TKR dengan cepat mengambil kendali jembatan merah dengan arahan dari salah satu kloning Indra yang saat ini mengenakan seragam Wehrmacht heer dengan ban lengan swastikanya agar ia tidak dibunuh oleh prajurit TKR karena ia adalah kloning yang berwajah kaukasoid eropa.

TKR Side

Para prajurit TKR yang kebanyakan adalah para mantan KNIL dan mantan PETA yang lumayan terlatih mampu memberikan perlawanan yang sangat sengit kepada pasukan sekutu sampai-sampai bank di dekat jembatan merah yang dijaga oleh NICA bisa diambil alih pada hari kedua pertempuran padahal dalam sejarah asli bank tersebut tetap berada di tangan NICA sampai pertempuran berakhir.

"Cepat bawa amunisinya kesana!"

"Lindungi medis dan bawa yang terluka ke belakang!"

"Aku memerlukan amunisi!"

"Granat!"

Sebuah tank M3 Stuart berjalan di tengah jembatan merah dan salah pejuang segera mengikatkan sebuah granat anti-tank di bambu runcingnya lalu bersiap untuk maju.

"Tank!"

"Djancok!"

"Djancok teko!"

Drrrrrt

Tank tersebut mengarahkan meriamnya ke salah mobil dan menembak mobi tersebut.

Doom

Boom

Mobil tersebut meledak dan membunuh seorang pejuang yang berlindung di balik mobil tersbut lalu serpihan ledakan mobil tersebut melukai beberapa pejuang lainnya.

"Aaaaakh Londo asu!"

"Aku siap untuk maju!"

"Arek-arek! Dee kate maju, tembaken londo yang kate nembak arek iku!"

(Anak-anak! Dia akan maju, tembak Londo yang akan menembak anak itu!)

"Saiki majuuu!"

(Sekarang majuuu!)

Pejuang TKR tersebut langsung berlari menuju ke tank M3 Stuart dengan meneriakkan takbir.

"Allahu Akbar!"

Dia menancapkan bambu runcinnya dan menarik pin granat anti-tank lalu segera mencari tempat perlindungan untuk menghindari ledakan.

Boom

Tank M3 Stuart tersebut meledak dan menewaskan seluruh kru tank. Namun, orang yang berlari barusan ikut terbunuh oleh ledakannya karena terlambat kabur.

Allies Side

Para prajurit sekutu sangat keheranan saat melihat serangan pasukan TKR yang sangat terkoordinasi sampai-sampai mereka memperkirakan antara perwira musuh yang hebat atau perwira mereka yang payah. 

"Hurry, hold their movement!"

Para prajurit sekutu dengan terburu-buru memasang senapan mesin mereka di atas pagar tembok tempat mereka berlindung di suatu gedung. Prajurit Inggris tersebut bersiap untuk menembakkan senapan mesin Bren miliknya.

"Shoot!"

Dor

Splaat

"Aaaaaakh!"

Sebuah peluru tiba-tiba menembus dada prajurit Inggris tersebut. Rekannya mencoba untuk menggantikannya, tapi ia langsung terbunuh dengan tembakan yang sangat akurat dengan meninggalkan luka di dahinya. Para perwira lapangan Inggris mencoba untuk mencari sisi lemah garis serangan pasukan TKR dan ia melihat sebuah celah di jembatan merah dimana kalau pasukannya bisa menahan jembatan merah selama mungkin, ia bisa mengulur waktu hingga tank-tank dan pasukan bantuan tiba.

Saat perwira Inggris tersebut mencoba untuk mengatur lokasi dan arah tembakan pasukannya, para prajurit TKR tiba-tiba melakukan flangking dari sisi kanan dengan cara melalui sungai menggunakan sebuah jembatan kecil yang ada di dalam hutan lalu mengumpulkan pasukan disana. Kloning Indra yang memiliki nama dan wajah orang Indonesia memimopin serangan dari sisi kanan dengan taktik schwerpunkt.

"They use the blitzkrieg attack!"

Para prajurit Inggris dikejutkan dengan kabar tersebut karena tidak mungkin pasukan yang miskin peralatan mampu melakukan serangan blitzkrieg yang membutuhkan banyak peralatan dan keunggulan udara serta dukungan artileri. Salah satu perwira muda pasukan Inggris melihat seseorang yang mengenakan seragam wehrmacht memimpin pasukan tersebut sembari ikut menembak.

"There are German soldier who lead the attack!"

"What!"

"How did the Germans get here!"

"Captain, there are Luftwaffe planes in the sky of the city!"

Di langit kota Surabaya, terjadi pertempuran udara yang sangat sengit antara pesawat P-40 Warhawk dan Supermarine Spitfire dengan beberapa pesawat Bf 109 G-6 yang Indra summon sehari sebelumnya karena ternyata pesawat yang ada di daerah lain tidak bisa bergerak ke Surabaya dengan alasan kalah jumlah.

Pesawat-pesawat tersebut masih memiliki roundel luftwaffe dengan simbol swastika di ekor pesawatnya untuk memberikan efek kejutan kepada pesawat dan pasukan sekutu. Pesawat-pesawat tersebut dikendarai oleh kloning Indra yang memiliki pengalaman tempur Erich Hartmann sehingga para pilot sekutu harus bekerja ekstra keras untuk memberikan perlawanan kepada pesawat-pesawat tersebut.

Drrrrt drrrrt

Dor dor dor

Boom 

Satu pesawat Spitfire langsung patah dan hancur di udara setelah terkena tembakan dari meriam MK 108 yang ada di pesawat Bf 109 G-6. 

"Hahahaha, aku menyukai meriam ini. Sekali tembak langsung hancur."

Dalam dogfight yang terjadi selama 29 menit, 6 pesawat Inggris dan Belanda di tembak jatuh dengan pihak Luftwaffe yang tidak menderita sedikitpun kerugian. 

{Kalian semua, sudah cukup untuk hari ini dan sekarang kita akan mempersiapkan rencana untuk menyerang kapal perang Inggris saat 10 November nanti.} Ujar Indra melalui telekomunikasi telepati.

{Baiklah diriku asli.}

Pesawat-pesawat Bf 109 G-6 mundur dan pesawat-pesawat Supermarine Spitfire yang baru datang dari Jakarta melihat pesawat-pesawat Jerman yang mundur. Mereka mencoba untuk mengejar pesawat-pesawat Bf 109 G-6 tersebut, tapi mereka langsung kehilangan buruan mereka ditengah-tengah pengejaran.

Jakarta, Indonesia

Di Jakarta, Philip Christison mendapatkan laporan dari Surabaya yang membuatnya sangatlah terkejut karena perlawanan pasukan TKR dan milisi Indonesia lainnya sangat sengit, dan terkoordinir dengan sangat baik. Pertempuran menjadi sangat berat bagi pasukan sekutu ditambah karena pasukan sekutu yang tidak terlalu mengenali Medan pertempuran menyebabkan milisi Indonesia berada di atas awan.

"Perlawanan mereka terlalu sengit sampai-sampai 700 prajurit kita yang gugur hanya untuk menahan pergerakan pasukan nasionalis. Kita tidak seharusnya terlibat sejauh ini tapi kita masih harus mengevakuasi para Eurasian-Eropa yang ada di Jawa timur. Minta kerajaan untuk mengirimkan bala bantuan untuk memadamkan perlawanan milisi Indonesia."

"Disini juga ada laporan yang mengatakan kalau para milisi Indonesia dipimpin oleh seorang prajurit berseragam Jerman yang berdarah campuran Belanda-Jerman yang memutuskan untuk membantu pasukan Indonesia. Belum lagi adanya para prajurit Jerman yang membantu pasukan Indonesia akan semakin meningkatkan kerugian kita dalam pertempuran. Jatuhkan Ultimatum khusus yang memerintahkan kepada para prajurit Jerman untuk menyerah karena negara mereka telah menyatakan kalah."

"Yes sir!"

9 November 1945
Surabaya, Indonesia

Jenderal Robert Mansergh memerintahkan pengiriman ultimatum kepada para pejuang Indonesia yang memerintahkan para pejuang untuk menyerahkan para pelaku pembunuh AWS Mallaby dan menyerahkan seluruh persenjataan mereka. Kalau tidak Inggris akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara.

Serta, pesawat-pesawat Inggris menjatuhkan pamflet dalam bahasa Jerman yang berisikan desakan kepada para prajurit Jerman di Surabaya untuk segera menyerah dengan menempatkan bukti penyerahan Jerman berupa foto laksamana Dönitz yang menandatangani surat penyerahan tanpa syarat.

Ultimatum tersebut justru meningkatkan semangat juang para milisi Indonesia. Indra dan para kloningnya sekarang menjadi terang-terangan. Ditambah sekarang para pejuang kemerdekaan melindungi para prajurit Jerman yang merupakan kloning Indra karena mereka adalah para penasihat militer yang sangat penting bagi perlawanan pasukan Indonesia kepada sekutu.

Di beberapa daerah lain, para pejuang juga menyembunyikan keberadaan prajurit Kriegsmarine yamg bergabung dengan mereka agar mereka bisa belajar ilmu militer dari mereka. Indra saat ini berada di sebuah pangkalan udara berukuran sedang yang mampu untuk menampung 20 unit pesawat tempur di sebuah pulau kecil di dekat Jawa timur.

"Diriku asli, bagaimana dengan pendapatmu tentang ultimatum bahasa Jerman ini?"

"Mereka ingin kita atau lebih tepatnya aku menyerahkan diri, aku akan mengirimkan ultimatum balik kepada mereka dengan tantangan berupa 'kalau kalian ingin kami menyerah, maka buatlah kami menyerah.' begitu." Indra

"Hmm, omong-omong no.9 tertangkap saat di Semarang dan kita kehilangan 2 orang karena mereka ditembak oleh sniper Jepang di Lawang Sewu."

"Begitukah? Bagaimana dengan pengiriman di Semarang?" Indra

"Kau sebenernya sudah tahu, tapi aku akan mengatakan kalau masih lancar."

"Besok kita akan mempersiapkan pertempuran laut dengan pesawat Antares fighter. Cari tahu kekuatan senjata anti-udara kapal Inggris yang berlayar kemari." Indra

"Baiklah."

Kloning Indra tersebut menghilang dan Indra sebenarnya memerlukan pesawat torpedo bomber, hanya saja aneh rasanya kalau milisi yang miskin peralatan bisa memiliki senjata torpedo yang terbilang cukup mahal untuk dibuat sendiri oleh negara yang baru saja menyatakan kemerdekaannya.

Indra mendekati sebuah radio dan menyalakan radio tersebut.

{Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia
terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya
kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini
tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua
kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang
mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan
mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera puitih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka

Saudara-saudara
di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing
dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung
telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara
dengan mendatangkan presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini
maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pertempuran
tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri
dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya

Saudara-saudara kita semuanya
kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara Inggris itu
dan kalau pimpinan tentara Inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara Inggris
ini jawaban kita
ini jawaban rakyat Surabaya
ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian

Hai tentara Inggris!
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itu kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!!}

=========================================

Continue Reading

You'll Also Like

87.8K 9.2K 59
Mc kali ini adalah seorang reinkarnasi yang hidup didunia anime yang sangat damai, yaitu dunia anime Chunibyou dan dia hidup sebagai kakak dari Togas...
2.2K 405 15
Jiwa asal Bumi dipindahkan ke dalam tubuh kecil Pangeran Hirohito, Kaisar Showa di masa depan. Mengetahui dia dipindahkan ke masa lalu, sebelum Pera...
4.6K 366 111
novel terjemahan .....buat baca sendiri author : Akato Midori sinopsis : Suatu hari, ketika saya ditabrak truk dan mati, saya berubah menjadi wa...
3.7K 328 18
Farhan Aditiya adalah Seorang tentara kopassus, suatu hari dia dan timnya menjalankan sebuah misi untuk menyalamatkan orang yang di sandra. misi berj...